Share

Bab 1180

Author: Awan
“Tentu saja,” balas Hanny dengan suara lantang, “Aku adalah orang yang akan menepati janjiku. Aku nggak mirip kalian, bahkan tega menjebak anggota keluarga sendiri.”

Hanny melirik Brandon sekilas, lalu melanjutkan, “Berhubung kalian tidak menganggapnya sebagai anggota Keluarga Setiawan lagi. Aku rasa pernikahan kami tidak ada hubungannya dengan kalian. Kelak, aku harap Tuan Brandon tidak datang menggangguku lagi. Aku sangat sibuk!”

Setelah itu, Hanny berdiri, lalu menjulurkan tangannya mengisyaratkan Brandon untuk pergi.

Namun, Brandon malah masih duduk dan tidak bergerak sama sekali. Dia berkata dengan tersenyum, “Jarang-jarang Nona Monica begitu membelanya. Tapi bukankah lebih bagus jika orang yang bersangkutan langsung mengungkapkan pemikirannya?”

“Dia juga tidak ingin bicara dengan kalian. Kalian juga tidak berhak untuk bicara dengannya!” ucap Hanny dengan galak, “Pulang sana!”

“Kalau tidak ingin, apa mungkin dia akan bersembunyi selama ini? Benar bukan, Om?” Ketika berbicara kalim
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1181

    “Iya, aku bakar rumahku sendiri, apa hubungannya sama kamu!” Steve merasa ucapan Hanny sangat masuk akal. “Sekarang aset-aset itu masih atas nama aku. Meski kamu ingin mengambil kembali, kamu juga harus menjalankan prosedur secara hukum.”Melihat sikap percaya diri Steve, Brandon pun tersenyum. “Jangan-jangan kamu nggak tahu, meskipun rumah sendiri, melakukan pembakaran secara sengaja juga melanggar hukum?”“Apa kamu punya bukti dia membakar dengan sengaja. Jelas-jelas rumah itu kebakaran sendiri. Rumah itu juga aset Steve. Dia juga sakit hati!”Entah kenapa Monica yang hari ini terus membela Steve. Hanya saja, Brandon tidak terasa aura menekan dari dirinya.“Nona Monica, apa kamu bersikeras ingin ikut campur dalam masalah Keluarga Setiawan?” Brandon tidak lagi tersenyum. Kelihatannya masalah semakin serius saja.Hanny menggerakkan jari tangannya, lalu berkata, “Aku tidak tertarik dengan urusan keluarga kalian. Tapi aku akan ikut campur dalam masalah calon suamiku!”Tidak dipungkiri, S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1182

    Steve tidak bisa membayangkan kehidupan selanjutnya.Selain itu, Steve juga mengerti maksud kalimat terakhir Brandon tadi. Maksudnya, jika Steve masih ingin menjadi pamannya, dia akan selalu menjadi pamannya. Semuanya masih bisa dirundingkan setelah kembali ke Kediaman Setiawan? Jangan-jangan mereka bersedia untuk mengampuni Steve?Jujur saja, Steve tidak berani untuk percaya. Hanya saja, dia ingin mencoba … dia ingin bertaruh.“Aku ingin kembali ke Kediaman Setiawan.” Steve memegang tangan Hanny, lalu berkata.Hanny yang tadinya tersenyum gembira tiba-tiba terbelalak. “Apa kamu sudah gila? Mereka sudah mengusirmu. Mamamu juga nggak menginginkanmu lagi. Kenapa kamu masih mau pulang? Apa kamu ingin dihina lagi?”“Bukan, aku mau memastikan sekali lagi,” ucap Steve sambil menundukkan kepalanya.“Apa yang ingin kamu pastikan? Apa kamu masih ingin pastikan kamu itu anak kandungnya atau bukan? Atau pastikan apa mamamu sudah mengkhianatimu atau nggak? Bukankah dia sudah mencelakaimu hingga se

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1183

    Steve tahu Hanny tidak mengerti apa maksudnya. Jadi, Steve juga terpaksa mengikuti kemauannya dan tidak membujuknya lagi.Lingkungan hidup Hanny memang agak istimewa, berbeda dengan manusia normal. Sejak kecil, dia tidak memiliki teman. Wajar kalau dia tidak merasa kekurangan.Apalagi ini adalah pertama kalinya Hanny merasakan perasaan cinta dari diri Steve. Dia pun tidak ingin melepaskan Steve.Boleh dikatakan bahwa perasaan ini adalah satu-satunya yang diinginkan Hanny selama bertahun-tahun. Hanny hidup sebatang kara dan tidak memiliki apa pun. Sekarang ada Steve yang bersedia untuk menerimanya, tentu saja dia tidak akan melepaskan tangan Steve. Dia bahkan ingin mengikat Steve di tubuhnya. Sebab, jika Hanny kehilangan Steve, sepertinya dia akan jatuh ke jurang dan tidak bisa bangkit lagi.Sikap keras kepala Hanny membuat Steve merasa sesak napas.…Amara masuk rumah sakit.Berhubung usia Amara sudah tinggi, ditambah lagi dia terus menerima pukulan yang bertubi-tubi, dia pun tidak san

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1184

    Amara tidak membantah ucapan Steve. Dia tak berhenti meneteskan air matanya, tidak tahu harus berkata apa lagi. Benar apa kata Steve. Dia memang telah menghancurkan kehidupan Steve. Hanya saja, Amara juga tidak kepikiran cara lain. Jika Amara tidak pernah menghasut Steve untuk berebut kekuasaan dengan Brandon dan menggagalkan rencana Steve, mungkin masalah tidak akan menjadi seperti sekarang ini.Waktu itu, suaminya pernah berkata, Keluarga Setiawan pasti harus diserahkan ke tangan Brandon. Namun, Amara malah tidak bersedia. Mereka bahkan sering bercekcok gara-gara masalah ini. Sekarang Amara sungguh menyesal. Jika waktu itu Amara lebih penurut dan tidak begitu memanjakan putranya, sepertinya masalah tidak akan berakhir seperti ini.Hanya saja, tidak ada gunanya untuk menyesal. Semua yang dirasakan Amara saat ini adalah hukuman dari perbuatannya.Saat ini, Clara baru pulang. Ketika dia melihat gambaran ini, dia langsung mendorong Steve ke sebelah. “Ngapain kamu ke sini? Apa belum cuku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1185

    Yuna tahu ucapannya sangat tidak berarti. Hanya saja, dia tidak kepikiran kata-kata lain lagi.Brandon menggenggam erat tangan Yuna, menariknya untuk duduk di bangku sebelah. Kemudian, Brandon pun berkata, “Dia sudah tua.”Yuna terkejut.“Sebelumnya aku kira dia sangat bugar dan sangat bersemangat. Dia bisa menentangku, begitu memanjakan Om, dan merencanakan trik-trik licik itu. Aku menoleransi semua perbuatannya karena dia itu nenekku,” ucap Brandon dengan perlahan. Sepertinya dia sedang mengenang masa lalu.Yuna juga tidak memotong ucapannya. Jarang-jarang Brandon bersedia untuk mencurahkan isi hatinya. Dia pun mendengar dengan diam.“Dulu saat Kakek masih hidup, Kakek pernah bilang sama aku, Nenek itu banyak kekurangannya. Tapi ada satu hal yang paling dikagumi Kakek, Nenek sangat setia terhadap Keluarga Setiawan. Aku selalu mengingat ucapan itu. Aku tahu apa pun yang Nenek lakukan, dia tidak akan membubarkan Keluarga Setiawan.” Brandon menghentikan omongannya, lalu menghela napas p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1186

    “Aku tidak begitu jelas dengan hubungan mereka, tapi aku bisa memastikan Monica yang berada di rumah saat ini bukanlah Monica yang asli.” Brandon pernah berkunjung sekali. Dia pun yakin dengan pemikirannya.Dua hari lalu, Brandon berkunjung ke Kediaman Yukardi. Dia pergi untuk membujuk Steve untuk terakhir kalinya. Selain itu, dia pergi untuk memastikan dugaannya.“Maksudmu, Monica yang sekarang itu adalah Monica yang kita jumpai sewaktu di hotel waktu itu?”Brandon tersenyum. Istrinya memang pintar!“Pantas saja! Wibawa mereka berbeda sekali. Meski wajah mereka sangat mirip, tetap ada perbedaannya. Tapi, kenapa bisa ada Monica gadungan? Apa yang ingin dilakukan Monica?” Yuna sungguh tidak habis pikir. Jika Monica yang sekarang adalah Monica gadungan, di mana Monica yang asli?“Mungkin kita sudah salah duga. Monica yang sekarang barulah Monica yang asli. Monica yang memiliki wibawa yang sangat menekan itu barulah Monica gadungan?” Yuna berpikir sambil mengerutkan keningnya. Bisa jadi M

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1187

    Ketika Steve kembali ke rumah Hanny, langit pun sudah gelap. Sekarang hanya ada gambaran ibunya sedang diselamatkan oleh dokter. Dia memabukkan dirinya, lalu pulang dengan bau alkohol di sekujur tubuhnya.Saat ini, Hanny sedang menunggu Steve di rumah dengan wajah muram. Apalagi ketika melihat Steve pulang dalam keadaan mabuk, Hanny semakin kesal lagi.“Kenapa kamu baru pulang sekarang? Aku sudah telepon berapa kali? Kenapa kamu nggak angkat telepon?”“Aku … nggak kedengaran.” Steve sedang minum di bar. Mana mungkin dia bisa kedengaran suara dering ponselnya? Lagi pula, Steve juga tidak memperhatikannya.“Kamu ke mana? Apa kamu pergi mengunjungi wanita itu lagi? Dia sudah nggak menginginkanmu lagi, apa perlu kamu mengunjunginya lagi!” Hanny sungguh tidak gembira.Sebenarnya semua gerak-gerik Steve berada di bawah pantauannya. Saat mendengar Steve pergi ke rumah sakit, Hanny pun merasa tidak gembira. Hanya saja, tak disangka dia akan pulang semalam ini, apalagi pulang dengan keadaan mab

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1188

    “Aku ….” Steve kehabisan kata-kata. Dia lalu berkata, “Aku tahu, cuma … hatiku nggak nyaman.”“Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu bisa nangis. Kamu bisa lakukan apa pun di hadapanku!” Hanny memeluk Steve dengan perlahan, lalu berkata dengan lembut.…Keesokan paginya.Saat Steve masih belum bangun, dia pun kedengaran suara ricuh di bawah sana. Dia segera bangun dan berjalan ke balkon. Tampak para pembantu sangat buru-buru, entah apa yang sedang disibukkan mereka.Steve membungkus tubuhnya dengan pakaian, lalu bergegas berlari ke bawah. Tampak ada 2-3 pembantu vila sedang membungkus sofa dan meja tamu dengan kain. Steve pun segera bertanya pada salah satu di antara mereka, “Apa yang sedang kalian lakukan?”“Semua ini pesan dari Nona. Katanya rumah ini tidak akan ditempati dalam waktu lama. Jadi, kami disuruh untuk membungkusnya.”“Dalam waktu lama ….” Semalam Steve mabuk parah, kepalanya masih terasa sakit saat ini. Hanya saja, dia samar-samar kepikiran dengan ucapan Hanny semalam. Di

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status