Share

Bab 1109

Di lantai bawah, Amara sedang duduk di sofa sembari mencicipi secangkir teh. Dari raut wajah Amara, Yuna dapat melihat betapa capek dirinya. Sepertinya Amara bukan datang untuk mencari gara-gara.

“Nek,” panggil Yuna, lalu berjalan ke ruang tamu.

“Yang pelan.” Amara melihat perut Yuna sambil berkata, “Sekarang kamu sudah berbadan dua. Jalannya jangan cepat-cepat. Kamu harus lebih hati-hati.”

“Iya,” Yuna mengangguk sambil tersenyum. “Kenapa hari ini Nenek punya waktu luang ke sini?”

“Emm ….” Setelah meletakkan cangkir teh, Amara mengamati sekeliling. “Brandon, dia tidak di rumah?”

Yuna mengangguk. “Dia masih belum pulang. Sekarang dia masih di perusahaan. Seharusnya Nenek tahu.”

Maksud ucapan Yuna adalah Amara jelas tahu Brandon sedang tidak berada di rumah. Dia bisa datang pada waktu ini pasti karena ada masalah.

Ucapan Yuna membuat Amara tersenyum canggung. Dia kembali memegang gelas, lalu menyesapnya. “Iya, pada saat ini, dia seharusnya berada di perusahaan. Dia sama seperti kakeknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status