Beranda / Romansa / Istri Kedua / Pergi Ke Pulau K

Share

Pergi Ke Pulau K

Penulis: Cucu Suliani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Pergilah, Boy. Berliburlah, jangan terlalu larut dalam masalah ini. Kamu juga berhak bahagia," kata Berliana Law.

Rasanya memilih pergi untuk berlibur adalah hal yang lebih baik, karena putranya tersebut membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya.

"Yes, Mom." Edbert terlihat memeluk tubuh Berliana Law dengan sangat erat.

Leon Law menghampiri istri dan juga putra sulungnya, lalu dia memeluk kedua orang terkasih dalam hidupnya dan mengecupi kening Berliana Law dan juga Edbert secara bergantian.

"Daddy tahu, jika selama satu bulan ini kamu merasa sangat tersiksa berjauhan dengan istri dan kedua putramu. Daddy do'akan semoga dengan liburan kamu kali ini, bisa membuat harimu lebih bahagia," do'a Leon Law tulus.

"Thank's Dad, Mom." Edbert terlihat melerai pelukannya, kemudian dia pergi meninggalkan Leon Law dan juga Berliana Law menuju Bandara.

Beruntung ada Anthony yang mengurus semuanya, jadi Edbert tinggal berangkat saja. Edbert meninggalkan ibu kota dengan banyak harapan. Dia berh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua    Pertemuan Penuh Rindu

    Edbert terlihat memeluk Indira sambil menangis, dia benar-benar merasa kaget, bahagia, bingung dan juga rindu campur Aduk menjadi satu. Dia merasa Ini adalah sebuah mimpi.Namun, jika memang ini semua hanya mimpi, Edbert meminta agar Tuhan menghentikan waktunya saat itu juga. Karena dia tidak mau lagi berpisah dengan istrinya tersebut. Begitu pula dengan Indira, dia terlihat menangis sambil mendekap erat tubuh yang sangat dia rindukan itu. Pria yang selalu membuat dia menangis dalam setiap malamnya. Dia hirup aroma tubuh suaminya dalam-dalam, lalu dia melerai pelukannya dan memandang wajah tampan suaminya itu. Wajah tampan prianya yang begitu dia rindukan. Dia elus wajah itu, wajah yang kini terlihat lebih tirus. Bahkan, di wajahnya itu kini terlihat ditumbuhi bulu-bulu yang sudah mulai lebat. Edbert sudah dapat dipastikan tidak pernah merawat dirinya. Indira langsung menatap lekat wajah suaminya dan dia kecup kening lelaki yang dia rindukan itu, keduanya seolah ingin menumpahkan r

  • Istri Kedua    Tatapan Penuh Rindu

    Malvin dan juga Melvin ternyata sangat gesit, padahal usia mereka baru 3 bulan. Akan tetapi, mereka sudah bisa tengkurap. Bahkan, mereka terus saja berceloteh. Hal itu tentu saja membuat Edbert sangat bangga, tetapi dia tak bisa membantu banyak dalam mengurus kedua putranya itu. Hal itu membuat Indira meminta tolong kepada bu Nadia, agar tinggal sementara di rumah Indira. Beruntung bu Nadia mau menolong Indira, karena memang sebelum Edbert datang. Bu Nadia' lah yang selalu menemani Indira, dia selalu membantu mengurusi kedua putra tampannya itu.Tadinya bu Nadia berpikir jika setelah ada suaminya, dia tidak akan menginap lagi. Namun, ternyata dugaannya salah, dia tetap diminta bantuan oleh Indira. Mungkin, karena terlalu lama tak bertemu, atau mungkin karena Edbert takut jika kedua putranya akan terjatuh karena kedua putranya terlihat begitu gesit. Saat malam menjelang, Indira terlihat kaget karena tiba-tiba saja rumah Melly penuh dengan lelaki bertubuh tinggi dan besar.Bahkan di

  • Istri Kedua    Kembali Bersama

    Satu minggu tinggal di rumah Indira membuat Edbert sangat senang, dia benar-benar menikmati masa liburannya. Apa lagi dia berlibur bersama dengan istri dan kedua putranya, rasa bahagia benar-benar menyeruak ke dalam dadanya. Edbert merasa jika liburan ini lebih tepat dikatakan bulan madu, karena dia benar-benar merasakan keintiman antara dirinya dan juga sang istri.Bu Nadia juga sangat pengertian, dia selalu berusaha untuk memberikan waktu luang agar dia bisa berduaan bersama dengan istrinya itu. Edbert pun berjanji dalam hatinya, jika dia akan memberikan bonus besar pada wanita itu. "Yang, sudah satu minggu kita tinggal di sini. Apa tidak sebaiknya kita pulang saja?" tanya Edbert. Mendengar ucapan suaminya, Indira terlihat gelisah. Dia takut jika orang yang menculiknya dulu akan marah saat tahu Indira masuk kembali ke dalam kehidupan Edbert. Apalagi sampai tinggal di rumah Edbert lagi, dia benar-benar takut jika orang tersebut akan murka kepada dirinya dan mengakibatkan hal yang

  • Istri Kedua    Curiganya Indira

    "Selamat datang kembali, Sayang." Liliana Leichan nampak memeluk Indira dengan sangat erat. Indira merasa begitu senang karena Liliana Leichan menyambut dirinya seperti kedatangan putrinya, dia terlihat menyayangi dirinya."Terima kasih, Mom. Mommy kapan datang?" tanya Indira. "Dua hari yang lalu, Sayang. Kamu dan kedua putra kamu tidak apa-apa, kan? Kalian tidak terluka, kan?" tanya Liliana Leichan. Wanita paruh baya itu terlihat begitu mengkhawatirkan Indira dan kedua putranya, dia menjadi merasa memiliki ibu kandung dengan kehangatan yang diberikan oleh ibu kandung dari almarhumah Merry tersebut. "No, Mom. Kami baik-baik saja," jawab Indira. Setelah bertegur sapa dengan Liliana Leichan, Indira nampak bertegur sapa bersama dengan Archan Leichan. Dia tentunya menanyakan kabar dari pria itu.Pria paruh baya itu terlihat sangat khawatir terhadap Indira, tak lama kemudian tatapan mata Indira bersibobrok dengan pria yang berada di samping Archan Leichan. Pria itu terlihat sangat tam

  • Istri Kedua    Berdiskusi Menuju kebenaran

    Indira terlihat menajamkan pendengarannya, dia sangat ingin tahu dengan apa yang sedang dibicarakan oleh Anthony dan juga suaminya. Dia sudah seperti netizen +62 yang selalu kepo dengan kehidupan orang lain."Jadi, bagaimana Kak?" tanya Anthony. Anthony terdengar menanyakan kebenaran tentang Mahendra yang terlihat berniat untuk menjauhkan Edbert dan juga Indira dengan kedua putranya, Indira masih terdiam karena begitu Ingin tahu apa yang akan dibicarakan oleh keduanya."Indira bilang jika wajah Mahendra, bentuk tubuhnya dan juga gaya bicaranya sangat mirip dengan lelaki yang menculik dirinya dan kedua putraku," jawab Edbert. Tiba-tiba saja Edbert merasakan khawatir yang luar biasa ketika mengingat Mahendra, siang tadi Mahendra terlihat berusaha untuk memisahkan dirinya dengan anak dan istrinya. "Jika Indira berkata seperti itu, berarti kita harus menyelidiki Mahendra. Karena biasanya feeling seorang perempuan itu lebih tepat," ujar Anthony. "Kalau menurutmu seperti itu, segeralah k

  • Istri Kedua    Ternyata Mahendra

    Wajah Edbert terlihat memerah menahan amarah, rahangnya terlihat mengeras. Kedua tangannya terlihat mengepal dengan sempurna, kemarahan terlihat jelas dari sorot matanya. Matanya menatap nyalang penuh emosi, Itu semua terjadi sesaat setelah Edbert membaca berkas yang diberikan oleh Anthony, di sana tertera jika Mahendra' lah yang telah menculik Indira dan juga kedua putranya. Mahendra ternyata sudah merencanakan semuanya dengan matang, hal itu dia lakukan karena ingin memisahkan Edbert dan juga istrinya beserta kedua putranya. Mahendra merasa jika Edbert tak pantas bahagia, karena dia telah menghilangkan nyawa Merry. Menurutnya Merry tidak akan meninggal, jika bukan karena ulah Edbert. Hal itu sengaja Mahendra lakukan agar Edbert merasa terpuruk karena ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat dia cintai. Karena menurut Mahendra, dirinya dan kedua orang tuanya pun sangat terpuruk ketika kehilangan Merry. Tentu saja Menurut Mahendra kematian Merry tak lepas dari kesalahan yang dila

  • Istri Kedua    Bahagianya Anthony

    Melly dan juga Anthony terlihat saling pandang, mereka benar-benar tidak menyangka jika Edbert akan melakukan hal seperti itu."Ck! Cepatlah berangkat, jangan bengong seperti itu." Edbert mendorong Anthony dan juga meli agar segera keluar dari dalam ruangan tersebut.Pada akhirnya Melly dan juga Anthony segera keluar dari ruangan tersebut dan segera pergi menuju Kafe L, Anthony terlihat sesekali menatap Melly seraya tersenyum. Berbeda dengan Melly yang terlihat terus saja menunduk sambil mengusap-usap cincin yang baru saja diberikan oleh Anthony kepadanya. Lebih tepatnya, Edbert' lah yang dengan paksa memakaikan cincin tersebut di jari manis Melly. Perasaan Melly saat ini benar-benar campur aduk menjadi satu, antara senang, terharu, takut dan juga bangga. Karena seorang Anthony mau mengungkapkan rasa cintanya kepada wanita dari kalangan biasa seperti Melly. Dia memang mengagumi sosok Anthony sejak mereka bertemu, tetapi dia tak berani mencintai lelaki itu. Dia takut jika suatu saat

  • Istri Kedua    Berkumpul Bersama

    POV Edbert Sore telah menjelang, rasa lelah begitu mendera tubuhku. Rasanya aku ingin sekali untuk segera pulang dan bertemu dengan istri dan juga kedua putraku. Jika sudah melihat mereka, rasa lelah pun tiba-tiba sirna entah ke mana. Aku segera bersiap lalu bergegas untuk pulang menuju kediamanku. Saat aku keluar dari ruanganku, aku melihat Anthony dan juga Melly yang sedang asyik mengobrol berdua di depan ruangan Melly. Mereka terlihat mesra sekali, sesekali Anthony terlihat mengusap lembut pipi Melly. Hal itu membuat teman dari istriku itu nampak tersipu. Aku sempat berdehem seraya menyenggol adik sepupuku itu, dia terlihat tersipu saat menyadari apa yang telah aku lakukan padanya karena memang disengaja. "Cie, yang baru jadian. Lagi anget-angetnya kayaknya, jangan dipepet terus entar khilaf. Mending halalin dulu saja," godaku. Anthony hanya mengusap tengkuk lehernya, dia terlihat salah tingkah saat aku goda. Begitu pun dengan Melly, lalu Anthony mulai berkata. "Apa sih, Bang

Bab terbaru

  • Istri Kedua    Happy Ending

    Keesokan harinya.Anthony dan Melly datang ke rumah Edbert, karena memang ada yang ingin Edbert ingin sampaikan kepada mereka berdua. Tiba di kediaman Edbert, Anthony dan juga Melly langsung disambut gembira oleh Indira. Bahkan di sana juga ada Berliana Law dan juga Leo Law, mereka ikut menyambut kedatangan keduanya."Selamat datang Kakak-ku, Sayang." Indira langsung memeluk Melly dengan erat. Memeluk wanita yang merupakan sahabatnya sejak lama, wanita yang selalu berperilaku baik terhadap dirinya. Wanita yang mau berbagi senang dan juga susah dengan dirinya."Terima kasih untuk sambutannya," ucap Melly seraya tersenyum. Indira terlihat tersenyum, lalu dia mencondongkan wajahnya. Kemudian, dia berbisik tepat di telinga Melly. "Semalam kalian melakukannya berapa kali?" tanya Indira.Melly nampak tersipu mendengar pertanyaan dari Indira, menurutnya ini adalah hal yang intim. Kenapa juga Indira harus menanyakan hal itu, pikirnya. "Rahasia," jawab Melly dengan salah tingkah.Melihat

  • Istri Kedua    Belah Duren

    Tangannya memang berada di atas kepala Melly, tetapi bibirnya sesekali mengecupi leher jenjang istrinya, bahkan dia juga suka sekali menggigit pelan pundak Melly. "Aduh, Mas. Sakit!" keluh Melly kala Anthony kembali menggigit pundaknya. Anthony memutarkan bola matanya dengan malas, karena istrinya itu terus saja melayangkan protesnya. Padahal, dia hanya merasa gemas terhadap istrinya tersebut."Yaelah, Yang. Baru juga digigit. Belum juga aku patuk," ucap Anthony seraya terkekeh. Melly langsung menatap suaminya dengan tatapan tajamnya, dia merasa tidak suka kala suaminya mengatakan hal seperti itu."Emangnya kamu ular, pake matuk segala?" tanya Melly. "Hem, aku bukan ular. Tapi, ada king kobra yang sudah sangat siap menyemburkan bisanya, bersiaplah, Sayang. Aku akan terus menyemburkan bisanya agar bisa mencetak Anthony junior di sini," kata Anthony seraya mengelus lembut perut istrinya. Mendengar ucapan suaminya, Melly nampak tersipu malu. Dia juga merasa ingin segera memiliki ketu

  • Istri Kedua    Malam Sahnya Anthony

    Hari yang Anthony tunggu-tunggu telah tiba, hari ini di sebuah ballroom hotel mewah milik keluarga Law sudah diselenggarakan acara pernikahan Anthony dengan Melly. Pasangan pengantin baru itu terlihat sangat bahagia, apa lagi dengan Anthony. Pria muda itu terlihat sangat antusias dan tidak sabar untuk menyambut malam pertamanya. Dia sudah tidak sabar untuk merasakan yang namanya nikmatnya surga dunia seperti apa, dia sudah tidak sabar untuk mengajak Melly bermain kuda-kudaan. Sayangnya keinginan Anthony tidak bisa langsung dilaksanakan, karena dia masih harus mengikuti acara resepsi pernikahan yang sudah disiapkan oleh Leon Law. Anthony dan Melly kini sedang berdiri di atas pelaminan, wajah mereka terlihat sangat bahagia. Terlebih lagi dengan Anthony, dia merasa bangga karena bisa mempersunting wanita yang dia puja.Walaupun pada awalnya dia sempat menyukai Indira, tetapi rasa itu sudah tidak ada lagi. Anthony merasa jika Tuhan tidak menjodohkan dirinya dengan Indira, tetapi tuhan

  • Istri Kedua    Permintaan Maaf Mahendra

    Mahendra benar-benar merasa menyesal, dia baru sadar jika Indira memanglah wanita baik hati yang terlihat begitu tulus. Bahkan kasih sayangnya terhadap Liliana Leichan saja sangat tulus, tak terlihat adanya pencitraan di sana. Pantas saja Merry sang kakak begitu memuja perempuan bernama Indira itu, pikirnya. Dia bahkan rela tinggal satu atap dengan wanita yang dia pilih sebagai madunya. Mahendra baru sadar jika itu semua dia lakukan karena Merry ingin memberikan mutiara untuk suami tercintanya. Merry ingin memberikan kebahagiaan pada suaminya lewat wanita lain yang lebih baik dari dirinya. Indira terlihat tersenyum sambil menatap Mahendra, dia bisa melihat dengan jelas jika Mahendra terlihat begitu menyesal akan perbuatan yang pernah dia lakukan terhadap dirinya dan kedua putranya. Namun, Indira tak bisa berkata apa pun. Dia hanya ingin menunggu apa yang akan dikatakan oleh Mahendra selanjutnya. Tak lama kemudian, Mahendra terlihat memberanikan diri untuk menatap Indira. Kemudian,

  • Istri Kedua    Penyesalan Mahendra

    Dua minggu sudah Mahendra mendapatkan perawatan di Rumah Sakit, wajahnya sudah terlihat segar, luka di tubuhnya pun sudah terlihat membaik. Bahkan, kakinya kini sudah tidak memakai gips lagi, jika diraba kakinya sudah mulai bisa merasakan sentuhan. Selama dua minggu ini, Mahendra selalu saja memikirkan tentang Indira yang mau mendonorkan darahnya untuk dirinya. Sebenarnya dia sungguh bertanya-tanya di dalam hatinya, kenapa Indira mau mendonorkan darah untuknya. Padahal, dia sudah berbuat jahat kepada Indira, rasa-rasanya Edbert pasti sudah tahu kelakuan dirinya terhadap istrinya dan kedua putranya.Namun, kenapa mereka seakan tidak marah. Bahkan, seminggu yang lalu Indira dan juga Edbert sempat menjenguk Mahendra ke Rumah Sakit. Mereka terlihat biasa saja, Mahendra jadi berpikir, mungkinkah Indira mempunyai hati yang begitu tulus seperti yang diungkapkan oleh Merry melalui surat yang dikirimkan kepada kedua orang tuanya, pikirnya.Makanya Edbert bisa dengan mudahnya menerima keberad

  • Istri Kedua    Reaksi Mahendra

    Selama satu minggu Mahendra tak sadarkan diri, dokter berkata jika dia baik-baik saja. Kondisi kesehatannya juga sudah sangat bagus, hasil operasinya juga baik. Namun, dokter juga tak tahu kenapa Mahendra tak juga kunjung sadarkan diri. Liliana Leichan dan juga Archan Leichan sempat di kebingungan, mereka benar-benar takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap putranya tersebut. Walaupun dokter berkata dia baik-baik saja, tetapi ketika mereka bicara dan berusaha untuk mengajak Mahendra mengobrol, sayangnya Mahendra tak pernah memberikan respon sama sekali. Mahendra seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya, dia seperti enggan untuk melanjutkan kehidupannya. Dia seperti ingin tertidur lama, beristirahat tanpa merasakan beban dan juga tanpa merasakan tekanan di dalam hidupnya. Liliana Leichan sempat berkonsultasi dengan dokter psikologi, dia pernah berkata jika kemungkinan Mahendra mengalami guncangan yang hebat di dalam dirinya. Dia merasa lebih baik tidur la

  • Istri Kedua    Butuh Donor Darah

    Edbert terlihat berlari di lorong Rumah Sakit, dia mencari ruang operasi sesuai dengan apa yang diucapkan oleh seorang suster saat menelpon dirinya. Ya! Seorang suster telah meneleponnya, dia memberitahukan Edbert jika Mahendra mengalami kecelakaan hebat saat sedang mengendarai mobilnya menuju perusahaan milik keluarga Leichan. Kecelakaan tunggal yang dialami Mahendra mengakibatkan tulang kakinya remuk, karena terhimpit body mobil. Bila dilihat dari cctv jalanan, Mahendra terlihat tidak fokus saat menjalankan mobilnya. Dia terlihat membanting setir mobilnya ke arah kanan secara tiba-tiba hingga akhirnya mobil yang dikendarai oleh Mahendra langsung menabrak pembatas jalan dengan sangat kencang. Kecelakaan tidak dapat dihindari, beruntung banyak orang kala itu. Hal itu membuat Mahendra mendapatkan pertolongan dengan cepat. Tidak lama kemudian, dia melihat Liliana Leichan dan juga Archan Leichan yang sedang saling memeluk dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Edbert bisa me

  • Istri Kedua    Ancaman Mahendra

    Aku melangkahkan kakiku menuju kamar utama, saat aku membuka pintunya, Indira nampak sedang duduk di depan meja rias. Dia sedang memakai serum di wajahnya, tak lama kemudian dia memakai lotion di tangannya. Aku menghampirinya dan langsung memeluknya dengan erat. "kamu wangi, Sayang." Aku kecup dan aku cium bibirnya, aku pagut bibir itu dengan penuh hasrat.Setiap kali aku berdekatan dengan istri keduaku ini, aku selalu saja berhasrat. Dia selalu bisa memancing gairahku, padahal dia tidak sedang melakukan gerakan sensual."Mas, ih!" keluh Indira.Dia terlihat risih karena aku terus saja mengecupi leher jenjangnya, bahkan tanpa ragu Aku mengecup cerukan lehernya. "Kamu cantik banget sih, Yang." Aku kembali menyesap bibir itu, bibir yang selalu membuat aku ingin mengecup dan memagutnya.Aku sengaja berbasa-basi sebelum aku menanyakan tentang Mahendra, karena biasanya wanita itu butuh pancingan. Entah masalah obrolan biasa, ataupun masalah di atas ranjang."Iya, aku sudah cantik dan wan

  • Istri Kedua    Berkumpul Bersama

    POV Edbert Sore telah menjelang, rasa lelah begitu mendera tubuhku. Rasanya aku ingin sekali untuk segera pulang dan bertemu dengan istri dan juga kedua putraku. Jika sudah melihat mereka, rasa lelah pun tiba-tiba sirna entah ke mana. Aku segera bersiap lalu bergegas untuk pulang menuju kediamanku. Saat aku keluar dari ruanganku, aku melihat Anthony dan juga Melly yang sedang asyik mengobrol berdua di depan ruangan Melly. Mereka terlihat mesra sekali, sesekali Anthony terlihat mengusap lembut pipi Melly. Hal itu membuat teman dari istriku itu nampak tersipu. Aku sempat berdehem seraya menyenggol adik sepupuku itu, dia terlihat tersipu saat menyadari apa yang telah aku lakukan padanya karena memang disengaja. "Cie, yang baru jadian. Lagi anget-angetnya kayaknya, jangan dipepet terus entar khilaf. Mending halalin dulu saja," godaku. Anthony hanya mengusap tengkuk lehernya, dia terlihat salah tingkah saat aku goda. Begitu pun dengan Melly, lalu Anthony mulai berkata. "Apa sih, Bang

DMCA.com Protection Status