Share

Bab 82

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 20:21:58

"Kamu darimana?" tanya Raka.

Baru saja Salsa kembali ke rumah tapi ternyata Raka ada di kamarnya.

Bahkan, saat membuka pintu kamar sudah dikejutkan dengan kehadiran Raka yang awalnya tak terpikirkan oleh Salsa.

"Kamu darimana?" Raka pun kembali mengulangi pertanyaannya karena Salsa tampak diam saja.

Sejak tadi Raka mencari keberadaan Salsa, bahkan ponselnya juga tak bisa dihubungi membuatnya semakin cemas saja.

"Dari luar cari angin segar, Mas ngapain di sini?" tanya Salsa kembali.

Salsa memilih untuk tidak menceritakan apa yang membuatnya keluar rumah ditengah malam hari begini.

Dirinya sudah lebih baik dan tak ingin mengingatnya lagi.

Tapi pertanyaan Salsa malah membuat Raka kesal.

"Kenapa kalau aku di sini?" Raka pun mengembalikan pertanyaan pada Salsa.

"Kalau istri sah, Mas tahu aku bisa dapat masalah!" terang Salsa dengan perasaan kesal.

Sebab, Salsa ingin mendapatkan ketenangan untuk bisa beristirahat.

Raka yang kini menatap wajah Salsa dengan bingung, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ipak Munthe
betul betul betul....
goodnovel comment avatar
Nurul
hahaha raka2 ..sayang betul dia kat salsa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 83

    "Dasar!" gerutu Salsa sambil terus melangkahkan kakinya menuju dapur, tak perduli pada Raka yang juga mengikutinya dari belakang. Sampai akhirnya Salsa pun bertemu dengan Mayang. "Sa, kamu belum tidur?" tanya Mayang. Raka pun menghentikan langkah kakinya dengan terpaksa, tapi dia masih memperhatikan Salsa dari kejauhan. "Udah, tapi kebangun karena haus," jawab Salsa. "Aku juga gitu, cuman bedanya aku lapar soalnya lupa makan malam," ujar Mayang. "Kamu aneh, makan aja bisa lupa." "Hehe." Salsa pun mulai mendapatkan sebuah ide yang mungkin cukup bagus. "May, aku tidur sama kamu ya," kata Salsa. Raka yang mendengar ucapan Salsa pun dibuat terkejut. Matanya bahkan sampai melebar sempurna sepertinya tidak percaya dengan ucapan Salsa. "Boleh, tapi aku makan dulu." "Iya." Salsa merasa senang karena bisa istirahat, kalau bersama dengan Raka dirinya terus dibayangi oleh wajah Indri yang tiba-tiba datang dan memergoki mereka berdua. Salsa benar-benar lelah untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 84

    Pagi harinya, Indri merasa tubuhnya sakit. Kepalanya juga sedikit pusing. Wanita itu lantas mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, tapi Raka tak tampak di sana. Kemudian dia pun melihat jam dinding yang ternyata menunjuk pukul 06:00 wib. "Raka di mana, ya? Seharusnya dia di sini," gumamnya.Indri masih mengingat dengan jelas saat tadi malam memberikan obat tidur pada Raka. Sayangnya, tidak ada Raka di sana. Seketika itu Indri pun berpikir jika Raka bersama dengan Salsa. "Apa itu mungkin? Kalau sampai itu terjadi, habislah dia!" umpat Indri. Wanita itu pun mengepalkan kedua tangannya kemudian segera menuju ke kamar Salsa. Sayangnya, pintu kamar itu terkunci rapat, tetapi siapa sangka bertepatan dengan pintu yang terbuka karena ternyata Raka yang hendak keluar dari kamar? Wajah Indri seketika memerah. "Kamu di sini?" tanyanya, geram.Meski demikian, suaranya dapat terdengar oleh Salsa yang sebelumnya masih berbaring di atas ranjang. Gadis itu pun segera turun dari r

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 85

    "Mana makanannya?!" Salsa yang mendengar pertanyaan Sinta pun tentu saja dibuat kebingungan. Masakan apa yang akan dia sajikan? Ia belum memasak apa-apa karena Raka sudah melarangnya. Tapi, bagaimana menjelaskan ini semua pada Sinta? "Kenapa diam? Tadi, menantu saya meminta kamu membuatkan sarapan!" Sinta pun kesal pada Salsa sebab tak mengerjakan apa yang diperintahkan oleh majikannya. "Maaf, Nyonya," Salsa tertunduk lesu karena tak mengerti harus bagaimana.Tak mungkin juga ia mengatakan bahwa dirinya dilarang oleh Raka memasak, kan? Bahkan, pria itu tadi sampai menariknya ke dalam toilet dan baru saja keluar karena didatangi oleh Sinta. "Maaf?" Entah mengapa Sinta tak habis pikir. "Saya perhatikan kamu itu seperti melunjak, ya? Kamu itu pembantu lho, di sini! Jangan mentang-mentang menantu saya baik kamu, jadi semena-mena!" cecarnya lagi. Salsa pun lagi-lagi hanya bisa mengangguk pasrah di depan Sinta meski entah mengapa ia merasa sedikit sakit hati.Lagi-lagi, ia hany

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 86

    Salsa yang pertama kali menyadari kehadiran Indri, sontak terkejut.Apalagi ia dapat melihat istri pertama suaminya itu kini menatapnya dengan penuh kebencian. Sontak, Salsa pun segera mendorong Raka agar menjauh darinya. Ia juga turun dari meja rias milik Indri sambil merapikan pakaiannya yang telah acak-acakan akibat ulah Raka barusan. Entah mengapa, tubuh Salsa bergetar hebat. Ia takut akan mendapatkan amukan dari Indri yang tentunya lebih mengerikan. Hanya saja, reaksi Salsa jauh berkebalikan dengan Raka.Pria itu juga melihat Indri telah berada di kamar, tetapi ia tampak tenang tanpa rasa takut apa lagi rasa bersalah. "Beraninya kau melakukan itu di kamarku!" Indri pun segera berjalan ke arah Salsa. Dia ingin mencekik leher wanita kedua yang telah berani menginjak-injak harga dirinya. Sayangnya, Raka pun segera berdiri di hadapan Salsa seakan berusaha untuk melindungi. Hal ini membuat Indri semakin murka, karena wanita itu benar-benar telah menguasai suaminya. "Mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 87

    Di sisi lain, Salsa telah berada di rumah sakit.Dokter juga kini melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya. Hanya saja, Raka menunggu di depan ruangan dengan perasaan was-was.Ia takut ada hal buruk menimpa anak dan istrinya itu.Drrt! Ponsel Raka mendadak berbunyi.Ternyata sebuah panggilan dari sang ayah. "Halo, Pa," jawab Raka.Sang ayah tiba-tiba mengatakan bahwa tekanan darah tinggi Sinta kambuh dan mencari Raka. "Baiklah." Raka tampak tidak bersemangat untuk pergi menemui sang Papa. Tapi, apa boleh buat karena keadaan Sinta yang ternyata sedang tidak baik-baik saja. Tentu saja, Raka harus pulang ke rumah untuk menemui sang Mama.Dan terpaksa meninggalkan Salsa di sana.*** "Ma?" panggil Raka kala melihat Sinta tengah berbaring di atas ranjang dengan wajah yang sangat pucat. Pikiran Raka kini terbelah menjadi dua. Satu memikirkan keadaan Salsa dengan janinnya dan satunya lagi Sinta. "Raka, kata Indri kalian akan bercerai?" tanya Sinta setelah melihat wajah anakn

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 88

    Setelah berkata demikian, Raka memilih untuk segera kembali ke rumah sakit.Dia tidak ingin terlalu lama berada di rumah. Bahkan, pria itu mengabaikan keluarganya yang masih belum mengijinkannya untuk pergi.Yang ada dipikirannya saat ini, hanya Salsa dan calon anaknya. Apalagi, keadaan Salsa cukup mengkhawatirkan karena Indri mendorongnya begitu kuat.Bagaimana jika Salsa keguguran?"Raka, kita harus bicara!" pekik Indri yang ternyata mengikuti Raka. Akan tetapi, pria itu terus saja berjalan dengan langkah kaki yang cepat-- tak perduli padanya sama sekali.Jelas, Indri tak mau diam saja. Dia harus mempertanyakan maksud ucapan Raka barusan. Mungkinkah Raka akan mengatakan bahwa dirinya yang memaksa Salsa dan Raka untuk menikah?Atau ... Raka akan mengatakan pula bahwa setelah bayinya lahir mereka harus bercerai?Tidak!Indri bisa dicap sebagai wanita penipu karena berusaha untuk menipu keluarga Januartha. Posisinya sebagai istri Raka Januartha akan tersingkir dengan mudahnya, kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 89

    "Intan kamu harus bisa!" Intan yang kini berada di salah satu rumah sakit, berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri.Putri ke 3 Rama Januartha dan juga Sinta, tepatnya adik bungsu Raka yang telah menikah lama itu, diam-diam hendak memeriksa keadaan kandungannya yang belum juga hamil.Ia ingins segera memiliki anak. Akan tetapi, tiba-tiba saja dari kejauhan matanya melihat seseorang yang tak asing. Intan bahkan menangkap seperti ada ketegangan yang terjadi antara sepasang suami-istri tersebut. Meskipun tidak tahu pasti, akan tetapi melihat raut wajah Raka dan Indri yang serius cukup menggambarkan bahwa ada hal yang sedang terjadi. "Siapa yang sakit? Mama?" Intan pun hanya bisa menebak-nebak.Ia berpikir bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang tengah dirawat di sana. Meskipun belum pasti, tapi Intan takut jika ternyata Sinta yang tengah dirawat. Sebab di antara semua keluarga Januartha, Sinta yang paling berkemungkinan. Namun, saat akan menyusul Raka dan Indri tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 90

    Salsa sendiri terdiam menyaksikan itu semua.Ia terlalu syok dengan semua ini.Ia tak menyangka bahwa Intan adalah adik kandung Raka.Rasanya, ini semua salah Salsa yang bercerita tentang rahasianya pada Intan. Andai saja dirinya tidak menceritakan semuanya ini pasti tidak akan terjadi, apa yang akan terjadi selanjutnya? Ini benar-benar sesuatu yang tak pernah ia duga. "Intan, aku bisa jelaskan," ucap Indri berharap agar Intan mau mendengarkan penjelasan. "Aku sudah mendengar semuanya dari dia!" Intan pun menunjuk Salsa yang tengah berbaring di atas ranjang. Tentu saja Intan murka sebab merasa keluarganya telah ditipu habis-habisan oleh Indri. "Kurang apa keluargaku pada mu? Mereka sangat menyayangimu, terutama Mama!" kesal Intan.Sementara itu, Indri pun menatap wajah Salsa. Ia masih tak menyangka semua ini akan terjadi, apalagi ternyata Salsa sendiri yang telah bercerita pada Intan. Sedangkan sebelumnya sudah dikatakan bahwa ini adalah rahasia mereka! Apakah maksud

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 122

    Salsa merasa sedih karena Indri telah memutuskan untuk pergi. Tapi apa yang bisa dia lakukan untuk mencegahnya, meskipun telah berusaha untuk meyakinkan Indri tapi hasilnya tetap sia-sia. *** Kini Salsa telah menjadi istri satu-satunya, pernikahannya pun tak lagi menjadi rahasia, semua orang juga telah mengetahui bahwa Salsa lah istri Raka yang sah. Hingga beberapa bulan kemudian Salsa pun melahirkan seorang anak perempuan, keluarga besar Januartha sangat berbahagia menyambutnya. Salsa juga tidak lagi merasa takut, jelas terlihat semua anggota keluarga suaminya menerima anaknya penuh kehangatan. Salsa melahirkan anaknya secara normal, tapi Raka merasa kasihan terhadap istrinya tersebut karena menyaksikan sendiri bagaimana sebelumnya Salsa menahan sakit sendirian. Andai saja rasa sakit itu bisa dibagi dia mau mengurangi rasa sakitnya. "Terima kasih," ucap Raka sambil menggenggam tangan Salsa dengan sangat erat. Salsa pun tersenyum sebagai jawaban, dia merasa sempurna

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 121

    "Kak Indri," ucap Salsa sambil berjalan masuk ke kamar Indri. Krang! Piring di tangannya seketika terjatuh dari tangganya, tak menyangka melihat Indri telah berdiri tegak. Dirinya seperti sedang dikejutkan dengan apa yang kini dia lihat. "Salsa," panggil Indri. Saat itu Salsa pun mulai tersadar dari keterkejutannya. Dia tak menyangka jika kini Indri bisa berdiri sendiri. "Salsa, ada apa?" tanya Sinta yang menyusul masuk setelah mendengar suara pecahan. Sinta takut jika saja Salsa yang terpeleset, bagaimana dengan keadaan janinnya? Bahkan Sinta juga sangat mengkhawatirkan keadaan Salsa. Semua pikiran buruknya benar-benar membuatnya panik bukan main. Tapi dia pun dibuat terkejut melihat Indri sudah bisa berdiri. Rasanya tak percaya dengan apa yang telah dia lihat saat ini. Ini seperti tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi. "Indri?" Sinta menatap tidak percaya tapi inilah kenyataannya. Matanya membulat sempurna tanpa bisa berkedip sama sekali, sekarang dia men

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 120

    Salsa pun tersenyum bahagia karena hari ini dirinya telah menjadi seorang sarjana, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya mampu untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan dirinya sendiri sekalipun merasa ini adalah sebuah hal yang mengejutkan, siapa sangka ternyata disaat dirinya merasa terjatuh-sejatuh-jatuhnya ternyata ada setitik cahaya yang membawanya sampai di hari ini. Hari dirinya menjadi salah satu dari mereka yang menyelesaikan pendidikan seperti yang diinginkan oleh sang Nenek. Ya, air mata Salsa juga menetes haru seiring mengenang kembali wajah mending sang Nenek yang telah menghadap sang illahi. Semua ini juga tak lepas dari peran penting dalam proses pencapaian pendidikannya. Mendukungnya dalam segala hal, sayang kini Neneknya tak bisa mengucapkan selamat padanya. Padahal Salsa juga ingin mengucapkan selamat juga pada sang Nenek karena perjuangan Neneknya tidak sia-sia. Kini hasilnya dirinya telah seperti ini, bahagia rasanya tak dapat terucap oleh kata-kata.

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 199

    Salsa langsung mengambil ponselnya dia tidak lagi menggunakan ponsel lamanya, karena kata Raka sudah butut. Lagi pula ponsel seharga 1 m nya juga harus digunakan, sebab dia sudah membayarnya mahal tadi malam. Tentu saja mahal karena dirinya harus bergoyang seperti orang gila, ah sudahlah. Salsa pun tidak lagi bisa berkata-kata. Dan ketika panggilan telepon tersambung dia langsung saja berbicara. "Abang, Salsa mau kasih tahu hal yang penting," ucap Salsa dengan cepat. "Kamu sakit? Mau melahirkan?" tanya Raka panik. Dia takut terjadi sesuatu pada istrinya tersebut. "Kok melahirkan? Hamil juga masih 6 bulan," gerutunya. "Jadi berapa bulan baru bisa melahirkan?" tanya Raka dengan bodohnya. Inilah Raka jika sudah berbicara dengan Salsa otaknya tak akan bisa bekerja dengan baik lagi. "Sembilan bulan, Abang!" kesal Salsa. "Oh iya, lupa," ucap Raka sambil menggaruk kepalanya. Dia sendiri bingung kenapa bisa bodoh seperti ini, tapi sudahlah saat ini dia ingin berbicar

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 198

    Salsa pun tersenyum sambil melangkahkan kakinya, dia tak dapat menahan kebahagiaan yang tengah dia rasakan. Bahkan tidak menyangka jika hari ini keluarga suaminya begitu menyayangi dirinya. Hingga akhirnya langkah kakinya pun terhenti saat melihat Indri tengah berjemur di halaman. Segera Salsa pun melangkah mendekati Indri.Dia ingin melihat bagaimana keadaan Indri, semoga saja ada kemajuan. "Nyonya Indri, apa kabar?" tanya Salsa. Sebab, kemarin tidak bertemu dengan Indri sama sekali. Rasanya ada banyak hal yang harus dia tanyakan, terutama apakah sudah ada kemajuan.Meskipun sadar Indri tidak bisa menjawab pertanyaannya, tidak apa yang terpenting adalah kesehatan Indri baik. "Sa, aku ke toilet bentar ya," kata Mayang yang bertugas membantu Indri untuk melakukan segala sesuatunya. Termasuk berjemur juga. "Iya, nggak papa aku juga pengen berjemur dulu. Kamu istirahat dulu aja sekalian, nanti kalau ada sesuatu aku panggil kamu ya," jawab Salsa. "Siap, makasih Nyonya

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 197

    Pagi ini rasanya sangat melelahkan karena malam panjang yang terlalu panas. Namun, meskipun sedemikian Salsa juga harus bangun pagi-pagi karena perutnya terasa lapar. Tentunya setelah dia mandi pagi. "Lho, kamu sudah sarapan pagi?" tanya Sinta ketika melihat Salsa sudah selesai sarapan. Padahal dirinya baru saja bangun dan sarapan pun tengah disiapkan oleh para Art. Sepertinya Salsa membuat sarapannya sendiri dan untuk dirinya sendiri saja agar lebih cepat prosesnya. "Iya, Ma. Maaf ya, Salsa sarapan duluan. Soalnya laper banget," ucap Salsa dengan perasaan tidak enak karena biasanya sarapan pagi bersama. "Tidak masalah, bahkan itu sangat bagus karena cucu Mama butuh nutrisi juga," balas Sinta. Kemudian dia pun segera duduk di samping Salsa Tentu saja karena ingin memegang perut buncit Salsa. "Cucu, Oma," katanya dengan senyuman penuh kebahagiaan. "Ma," panggil Salsa dengan ragu, dia ingin tahu apakah benar Sinta sudah tahu jenis kelamin calon anaknya seperti yan

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 196

    Dengan terpaksa Salsa pun harus menuruti keinginan Raka. Bukan, mungkin lebih tepatnya dia harus memenuhi janji yang telah dia ucapkan sendiri dengan penuh kesadaran. Jika mungkin waktu bisa diputar kembali maka dia akan menarik ucapannya. Sayangnya itu tidak mungkin. Karena kenyataan kini Raka terus menagih janjinya. Malu rasanya tidak terkira dan tidak dapat terucapkan oleh kata-kata. Lihatlah kini dirinya harus memakai lingerie, warnanya begitu kontras dengan warna kulitnya. Dan membuat Raka semakin bersemangat untuk melihatnya. "Mana goyangannya?" pinta Raka sekaligus menggoda Salsa. Semakin Salsa merasa malu maka semakin membuatnya merasa gemas. "Aku tidak bisa gerak," ucap Salsa memberi alasan. "Benarkah?" tanya Raka lagi. "Hu'um," Salsa pun mengangguk cepat. Berharap Raka memintanya untuk segera menghentikan semua kekonyolan ini. "Coba dulu," ucap Raka. Ah! Batinnya pun mendesah pasrah karena ternyata Raka tidak memintanya untuk menghentikan semu

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 195

    "Salsa." "Ya, Oma," jawab Salsa. Salsa pun merasa bahagia karena kedatangan Oma Mala cukup membantunya. Artinya dia bisa lolos dari Raka. "Ini Oma bawakan rujak, barusan Oma dan yang lainnya ngerujak," Oma Mala pun tersenyum sambil berjalan ke arah Salsa. "Wah terima kasih, Oma. Melihatnya saja udah ngiler," kata Salsa. Bertempat dengan Raka yang keluar dari kamar mandi, tentunya setelah menyelesaikan mandinya. "Kalau gitu Oma keluar dulu," pamit Oma Mala. "Lho, kok buru-buru?" tanya Salsa dengan panik. Padahal sebelumnya sudah begitu bersemangat karena merasa mendapatkan bantuan. Sayangnya tidak. "Memangnya kenapa?" Oma Mala terlihat bingung dengan pertanyaan Salsa. Salsa pun tersenyum kecut sambil menatap wajah Raka dengan horor. Padahal pria tampan itu hanya diam saja menyaksikan dirinya dan Oma Mala tengah berbicara. Tapi kenapa dia merasa bulu kuduknya berdiri? "Oma, jadikan ngajakin Salsa masak?" tanya Salsa tiba-tiba. Membuat sang Oma pun bingung

  • Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan   Bab 194

    Perlahan Salsa pun mulai tersadar dari ingatannya, dia pun mengedarkan pandangannya untuk mencari ponsel yang telah dia jatuhkan. Hingga akhirnya menemukan ponsel tersebut. Kakinya pun kembali melangkah dan tangannya pun bergerak untuk meraih ponsel tersebut. Namun, karena perutnya yang sudah begitu membuncit membuatnya kesulitan untuk berjongkok. Raka yang dari tadi hanya berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan seperti apa reaksi Salsa pun kini mulai melangkah lebih maju. Dengan cepat membantu Salsa untuk mengambil ponsel tersebut. Tapi Salsa yang dibuat sok bukan main, bukan karena takut pada Raka. Namun, ada ingatan yang membuatnya menjadi sulit untuk bernafas sekalipun. Bahkan untuk menerima ponsel yang diberikan Raka padanya pun sulit rasanya untuk menerimanya. "Ambil," kata Raka sambil menggerakkan ponsel di tangannya. Glek! Salsa dibuat meneguk saliva dengan begitu pahitnya, padahal Raka tidak marah, apa lagi suka memukulnya. Namun, tetap sa

DMCA.com Protection Status