Beranda / Pernikahan / Istri Kedua Tuan Muda Arogan / BAB 17 : Nasi yang Menangis

Share

BAB 17 : Nasi yang Menangis

Penulis: Ericka Ghaniya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-11 23:08:00
“Kalau begitu, apakah Haga ingin mendengar kisahnya?” tutur Danila. Haga menatapnya dengan penuh keraguan.

“Kakak akan menceritakannya, bila Haga sudah selesai menghabiskan makanannya,” lanjut Danila berucap sambil beranjak bangun dari kursi meja makan itu.

Langkah kaki Danila gontai berjalan keluar dari ruang makan. Terlihat Haga kecil menatapnya nanar dari kejauhan. Tiba-tiba Haga langsung memasukkan semua makanannya ke dalam mulut kecilnya. Hingga membuat kedua pipinya berubah chubby.

SET

Haga turun dari kursi itu. Tubuh kecilnya lantas berlarian kecil mengejar Danila, ibu sambungnya. Namun saat Danila tiba dibawah anak tangga, Haga terhenti sejenak. Anak itu tak mengatakan apapun. Bibir kecilnya terdiam bisu. Tapi Danila sadar bahwa putra angkatnya sudah berada dibelakangnya sekarang.

Danila menoleh ke belakang, menatap Haga yang tengah berdiri menghadapnya dengan kepala yang tertunduk menatap lantai itu. Gurat senyum mengukir tipis diwajah Danila. Ia berjalan mendekati Haga.

“Say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 18 : Hugo Melanggar Aturan

    Danila dan Haga masih asyik bercerita. Tanpa sepengetahuan mereka, Hugo si pria dingin itu sudah kembali ke kediaman utama. Kepala pelayan sekaligus koki di rumah itu menyambutnya dengan hangat. “Selamat datang kembali, Tuan muda,” sapa pak Zan pada Hugo. Pria itu membalasnya dengan deheman.“Di mana Danila?” tanya Hugo sembari membuka jas hitam yang dikenakannya lalu menggantungnya diatas lengan kirinya.“Nona Danila ada didalam kamar Tuan muda kecil, Tuan.” Pak Zan memberitahu. Hugo tampak mengernyitkan sesaat.“Apa yang dia lakukan di sana? Bukankah Haga tidak menyukainya?” tutur Hugo keheranan. Pak Zan menaikkan kedua bahunya.“Saya kurang tahu, Tuan muda. Tapi sepertinya, Tuan muda kecil sudah mulai berubah sejak makam malam tadi bersama Nona muda,” lanjut pak Zan berkata. Hugo sontak memagutkan kepalanya pelan. “Aku akan pergi melihatnya,” tukas Hugo.“Apa Tuan muda ingin dibuatkan makan malam?” sanggah pak Zan. Hugo mengangkat sebelah tangannya tanpa menoleh ke belakang menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 19 : Membuang Harga Diri

    Danila tidak pernah menyangka bahwa Hugo benar-benar akan menyentuhnya. Bahkan sebelumnya pria itu sudah berpegang teguh pada prinsipnya untuk tak menyentuh Danila. Namun sepertinya Hugo telah mabuk, atau pula amnesia dengan perkataannya yang terdengar meracau.Udara malam semakin dingin hingga menelusuk ke bagian pori-pori kulit. Danila tak bisa memejamkan kedua matanya sebab Hugo belum melepaskannya sejak beberapa menit yang lalu. Ya, Hugo benar-benar telah menggila sekarang. Apa dia tidak sadar, bahwa dirinya sudah melanggar aturan yang tertulis didalam kontrak pernikahan mereka? Dan lagi, Hugo sudah mengkhianati istrinya yang telah tiada.“Orang-orang mengatakan bahwa pria gila ini adalah orang yang setia. Cih, aku tidak percaya dengan gosip itu. Lihatlah, bibirnya tidak berhenti mengendusi lekukan tubuhku. Bagaimana bisa aku pergi kabur dari sini? Kyaaaaaa! Ayah, tolong aku!” gerutu Danila dalam hati menjerit.“Kau kenapa tidak bersuara? Apa kau tuli? Atau masih berpura-pura tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 20 : Lingeri Macan

    Pagi harinya, Danila bangun kesiangan sebab kejadian semalam. Untungnya, hari ini adalah hari Sabtu. Danila tidak pergi ke sekolah. Kedua bola matanya masih terpejam kuat dibawah selimut tebal yang menutup tubuhnya hingga ke bagian atas leher. Tapi Hugo lebih dulu terbangun sejak pagi tadi. Tak tak takSuara tapakan kaki berjalan mendekati arah ranjang. Lalu terdiam diri memperhatikan Danila yang masih tertidur lelap diatas kasur itu. “Kau masih tidur rupanya,” ujar Hugo seraya tersenyum menyeringai menatap ke arah Danila. Tubuhnya sudah segar dan rapi memakai setelan jas yang biasa dia kenakan sehari-hari untuk ke perusahaan. Detik kemudian, Hugo berjalan keluar meninggalkan kamar. Pria itu tak melakukan apapun pada Danila. Bahkan membangunkannya saja pun tidak. Tapi tiba-tiba....“Engh...” erang Danila seraya menggeliat pelan.Kedua bola matanya terbuka secara perlahan setelah bangun dari tidurnya. Tangannya lantas meraba-raba sisi sebelahnya. Tak ada siapapun di sana. Terkecuali

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 22 : Hanya Sebagai Objek

    Setelah melihat kepergian pak Zan dari sana, Danila kembali masuk ke dalam kamarnya. Hari ini ia terlambat bangun. Bahkan tidak sempat ikut sarapan bersama di ruang makan. Tetapi pak Zan membawakannya ke kamar. Danila berpikir, pak Zan melakukan itu atas perintah dari tuan mudanya, Hugo. “Kenapa Pak Zan tidak mengatakan apapun? Bukankah dia bilang akan memberikanku pakaian baru? Lalu Pak Zan sendiri yang membawakannya untukku. Hem,” celoteh Danila berpikir keras. Tubuhnya berjalan gontai mendekati sofa yang terletak didepan televisi kamarnya. Danila duduk diatas sana seraya memakan semua sarapan yang dibawakan oleh pak Zan tadi. Klik!Remote control televisi itu ditekan Danila. Rasa penasarannya mulai menggebu saat menyalakan benda elektronik yang ada didepannya sekarang. Mengingat tontonan favoritnya yakni serial drama Korea.“Aaaak! Aku hampir melupakan episode terbaru dari drakor A Business Proposal. Bagaimana dengan Pak Kang Tae Moo itu sekarang? Apakah Kakeknya sudah berubah p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 23 : Kegilaan Hugo

    “Sejujurnya, aku merasa sangat bodoh karena mempertahankan sesuatu yang terus menerus menyakitiku,” tutur Danila dalam hati sedu.Hugo mendekap tubuhnya dengan erat. Setelah menyelesaikan urusannya tadi. Apa dia lupa, bahwa hari ini masih pagi. Bukankah seharusnya dia kembali lagi ke perusahaan? Danila tidak merasakan kebahagiaan saat mendapati dekapan hangat itu darinya.Cinta yang tidak pernah ada. Dari hubungan pernikahan mereka terjadi karena adanya kesepakatan maupun perjanjian antara dua keluarga. Danila justru malah tiba-tiba teringat pada Bagas. Mantan kekasihnya yang sampai saat ini masih mencintainya.“Bagas ... aku mau pulang. Tolong bawa aku pergi dari sini,” gumam Danila meringis dalam hati lagi.Namun otak Danila kembali memutar. Bagaimana mungkin, Bagas masih mau menerimanya? Sementara dirinya sudah bukan lagi seorang gadis perawan. Hugo telah mengambilnya setelah pulang dari makan malam bersama dengan wanita penggoda di kantornya itu.“Kau ingin pergi dari tempat ini?

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 24 : Pesanan Sepuluh Juta

    Setelah bermenit-menit kemudian, Danila dan Haga tiba di tempat tujuan mereka. Sebuah restoran cepat saji yang didatangi oleh keduanya atas permintaan dari Haga sendiri. Danila mengerutkan keningnya seraya menatap nanar Haga kecil.“Haga ingin makan itu?” tanya Danila. Haga terlihat mengangguk pelan.“Baiklah, kalau begitu kita turun sekarang. Yuk!” ajak Danila sembari menggandeng pergelangan tangan Haga. Anak itu mengangguk sambil melompat turun ke bawah dari kursi mobilnya. Keduanya lantas keluar dari kendaraan roda empat itu. Danila menuntunnya dengan erat, berjalan memasuki ke dalam restoran yang ada didepan mereka sekarang. Haga tampak berbinar ceria wajahnya. Danila tersenyum tipis mengembang menatap putra sambungnya, yang sudah banyak berubah sikap kepadanya.“Selamat datang! Mau pesan apa?” sapa customer servicenya. Danila menoleh ke bawah menatap Haga. Anak itu terlihat merentangkan kedua tangannya ke atas. Bermaksud agar Danila menggendongnya. “Baiklah, Haga mau pesan apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 25 : Biarkan Aku Menyerah

    “I-iya, Kakak percaya. Lalu Haga ingin pergi ke mana?” ujar Danila bertanya-tanya.“Ke tempat yang ada banyak anak-anak kan, aku bilang.”Helaan napas terdengar memanjang keluar dari dalam rongga hidung Danila. Kedua matanya mengerjap sesaat. Lalu menatap wajah Haga yang saat ini tengah fokus memainkan tablet miliknya.“Tempat yang ada banyak anak-anak biasanya di taman bermain. Kalau di wahana permainan, tidak semua anak ada di sana,” tutur Danila. Tiba-tiba Haga mendongak menatap Danila dengan tatapan berbinar.“Benarkah? Kalau begitu Pak, kita ke taman kota sekarang! Aku mau bermain di sana,” celetuk Haga memerintahkan sopirnya. Danila mengerutkan keningnya keheranan.“Astaga, anak ini. Ya sudahlah, aku hanya mengikut saja. Ujung-ujungnya pun aku juga yang akan terkena umpatan dari pria gila itu,” gerutu Danila dalam hati pasrah.Sampai tibalah mereka di tempat yang dituju. Sebuah pemandangan indah terletak ditengah-tengah kota ini. Ya, itu adalah taman bermain. Haga bergegas turu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 26 : Aku Tahu Batasanku

    “Nona muda!” panggil pengawal yang diutus oleh Hugo pada Danila. Wanita itu lantas menoleh.“Eh? Ciko? Kalian...” ujar Danila terperanjat saat melihat anak jalanan yang ia temui didekat tempat sampah itu tiba-tiba muncul lagi. Tapi kali ini dia tidak datang sendirian. Melainkan bersama dengan teman-temannya.Haga yang sedang asyik menikmati makanannya sontak terbangun dan berdiri sambil memperhatikan ke arah mereka semua. Danila membantu membersihkan sisa dari makanan yang masih menempel pada bibir mungilnya. Tampaknya Haga begitu senang dengan kedatangan mereka.“Hei, kalian kenapa baru datang? Aku sudah menunggu sejak tadi,” tutur Haga berteriak kecil. Suara imutnya terkesan lucu.“Kak, aku minta maaf. Karena sudah salah mengira Kakak tadi,” ucap Ciko seraya tertunduk sedu pada Danila.Guratan senyum Danila mengukir tipis. Ia mengelus lembut wajah Ciko yang terlihat sedikit kotor. Para anak itu melihat sikap Danila yang memperlakukan Ciko seperti orang yang sudah kenal lama. Mereka t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 63 : Maafkan Aku

    Memaafkan adalah perjalanan melalui lorong kepedihan yang dalam, dan melupakan seperti menelan pahitnya pil kesalahan yang terus menghantui. Dalam redupnya hati, memaafkan terasa seperti mencari cahaya di tengah malam, sementara melupakan adalah luka yang tak pernah lekas sembuh, merajut kisah kesedihan."Jika dipikir-pikir lagi, seharusnya aku sudah benar-benar berpisah dari pria ini. Lantas apa yang terjadi sekarang? Begitu mudahnya dia memaksaku untuk menerimanya kembali sementara semua luka yang pernah dia goreskan untukku masih menyisakannya," tutur Danila dalam hati sedu. Raut wajahnya langsung berubah begitu saja. Namun Hugo menyadari akan hal itu."Ada apa denganmu?" tanya Hugo seolah tak pernah melakukan kesalahan untuknya. Danila menggeleng pelan dan menjauhkan tubuhnya sedikit dari pria itu. "Tak ada apa-apa. Aku hanya ingin beristirahat saja." Danila beralasan. Walau sebenarnya dia masih berduka atas kejadian lalu. Jika diingat lagi, tak mudah baginya untuk melawan semua

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 62 : Kesalahpahaman

    Dokter pribadi keluarga Danila tiba di kediaman rumahnya. Seorang pria muda berwajah tampan rupawan yang memakai jas putih ala kedokteran, memasuki diri ke dalam kamar sana. Diikuti oleh kepala pelayan yang bertugas untuk mengantarkannya sampai menemui nona rumah.Tok! Tok! Tok!"Nona muda, dokter pribadinya sudah datang. Apakah beliau boleh masuk sekarang?" teriak sang pelayan wanita itu didepan pintu kamar Danila."Masuk saja. Pintunya tidak dikunci," sahut dari dalam. Terdengar suara bariton khas pria dewasa. Itu pasti Hugo. Ya, ya, ya. Serigala satu ini memang terdengar cukup seksi, suaranya. Eh.Kriek!Pintu kamar terbuka lebar. Terlihat, Danila tengah berbaring diatas ranjang sana dengan tubuh yang tertutupi oleh selimut tebal dari ujung leher hingga kaki. Dokter itu terdengar menghela napas panjang. Lalu mendekati ke arah Danila dan Hugo berada. "Apa keluhan Anda, Nona?" tanya dokter itu pada Danila seraya mengeluarkan alat-alat dari dalam tasnya. Danila justru terdiam sambil

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 61 : Awal Kehidupan yang Baru

    "Selamat pagi, Tuan Hugo! Aku minta maaf karena hanya baju itu yang bisa kuberikan pada Anda, Tuan. Itu adalah baju terbagus yang tak pernah saya gunakan selama ini didalam lemari," tutur ayah mertua pada Hugo. Pria itu tak memberikan reaksi apapun, hanya mengerjapkan kedua matanya sejenak. Danila tiba-tiba menggenggam erat jari jemarinya dibawah sana. Yang kini keduanya tengah duduk bersebelahan di ruang makan ini sekarang."Ayah, tapi bajunya sedikit kebesaran," gumam Danila merasa tidak enak hati dengan Hugo. Sang ayah langsung mengubah ekspresi wajahnya. Tampaknya, beliau takut jika Tuan Hugo tak menyukainya."B-benarkah? K-kalau begitu Ayah akan berikan lagi yang baru."Hugo lantas menoleh dan menatap dalam Danila sambil mengeratkan genggaman tangannya. "Tidak perlu. Ini sudah cukup untukku. Terimakasih, Ayah mertua." Hugo berkata dingin. Yeah, pria itu memang selalu begitu, kan. Menampilkan ekspresi wajah dinginnya. "T-tidak ... akulah yang seharusnya berterimakasih pada Tuan

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 60 : Pagi yang Hangat

    Tok! Tok! Tok!Suara pintu kamar Danila diketuk dari arah luar. Wanita itu mencoba beranjak bangun untuk membukakan pintunya. Namun Hugo langsung menepisnya. "Aku saja yang membukanya," katanya seraya berjalan ke sana.Kriek!"Tuan Hugo, m-maaf ... i-ini ... saya hanya mengantarkan baju ini untuk Nona muda. Tuan besar memintaku agar membawakannya ke sini," ujar seorang pelayan wanita berkata gugup padanya. suaranya tampak terdengar gemetar ketakutan.Serigala satu itu memang senang membuat orang lain ketakutan. Dasar mengesalkan!"Terima kasih. Katakan pada Ayah mertuaku, aku menyukai bajunya," ucap Hugo membalasnya. Pelayan itu mengangguk paham sambil membungkukkan sedikit bahunya."B-baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi pergi." Hugo mengibaskan tangannya ke arah pelayan itu. "Ayah sudah mengirimkannya?" tanya Danila yang saat ini tengah berada diatas ranjang sana. Bermain dengan Dilan sembari menyusuinya."Ya. Aku akan memakainya." Danila mengangguk mengiyakan.Hugo lantas memasu

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 59 : Panggilan Sayang

    GREP!Pelukan Danila langsung mengubah suasana hati Hugo dalam sekejap mata. Pria itu berubah kaku dan terdiam ditempatnya. Detik kemudian, Hugo berbalik badan menghadapnya. Keduanya lantas tampak saling pandang sekarang. Cup!Hugo mengecup lembut bibir ranum Danila setelah menatap matanya agak lama. Perasaan aneh yang tumbuh didalam hati Danila. Yang sebenarnya benci, namun enggan melupakannya apalagi menjauhkan dirinya dari pria itu."Kau menikmati ciumanku. Apa itu berarti aku diberikan kesempatan?" ucap Hugo tanpa melepaskan aktivitasnya. Danila tak berkata apa-apa. Wanita itu terdiam kaku dan mempererat pelukannya."Huh ... hah!" deru napas Danila memburu. Setelah melepaskan ciumannya dari Hugo tadi."Bukankah Tuan sudah tahu apa jawabannya? Kenapa masih berta..." tutur Danila langsung terpotong sebab Hugo kembali membungkam bibirnya dengan ciuman. Namun kali ini agak kasar. Hingga menimbulkan beberapa tanda kissmark dibagian leher jenjangnya."Jangan memanggilku dengan sebutan i

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 58 : Kurcaci Kecil Merindukan Bunda

    "Beri aku waktu untuk memikirkannya," ujar Danila seraya menjauhkan dirinya dari Hugo. Pria itu menatapnya nanar sesaat, lalu mengembuskan napasnya yang terdengar cukup berat."Baiklah. Aku tunggu jawabanmu besok pagi." Danila lantas membelalakkan matanya lebar-lebar. "Aku tidak suka menunggu lama," lanjutnya lagi berkata. Danila mengembuskan napasnya panjang. "Dilan membutuhkanku. Kalau begitu aku pergi," kata Danila sambil membuka pintu mobilnya. Namun Hugo tiba-tiba berkata...."Haga selalu menunggu kedatanganmu. Dia bilang ... merindukan Bundanya," gumam Hugo dengan suara pelan. Bahkan hampir tak terdengar jelas ditelinga Danila. "A-apa?" ucap Danila berbalik tanya. Hugo lantas melengos dan mulai menyalakan mesin mobilnya."Pergilah. Dia pasti lebih membutuhkanmu," kilah Hugo mengganti topik. Danila terdiam beberapa saat. Lalu mengangguk mengiyakan."Aku pergi." Hugo tak membalasnya. Namun raut wajahnya tampak berubah memerah sekarang.Hei, hei, hei! Lihat itu, serigala gila ini

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 57. Sebaiknya Kita Bercerai

    "Apa yang kau lakukan?" cetus Danila bertanya. Hugo lantas semakin bertindak melebihi batas. Pria itu menenggelamkan kepalanya pada bahu Danila. Sosok arogan yang biasanya ia tampakkan untuk menindas istri kecilnya kini berubah bertekuk lutut dihadapannya. Dalam hati, Danila tersenyum penuh kemenangan. Merasa puas dengan melihat sosoknya yang lemah. Itulah bayaran dari perlakuannya terhadap Danila pada kehidupan sebelumnya."Maaf..." gumam Hugo sambil mendekap erat tubuh Danila dengan melingkarkan kedua tangannya pada perutnya yang rata. Saat semuanya sudah terjadi, kata maaf saja tak mampu bisa menghapus segala ingatan memori yang sudah terlanjur tenggelam dalam benak Danila. Hugo sudah melewati batas kesabarannya. Dengan mudahnya dia mengatakan kata-kata maaf. Setelah melakukan semua yang terjadi. Kasus penculikan, bahkan Danila hampir saja keguguran karena perencanaan aborsi itu."Hujan semakin deras. Sebaiknya kau kembali ke rumahmu," sanggah Danila mengalihkan obrolan. Tapi reak

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 56 : Berdiri ditengah Hujan

    Hugo melakukan pertemuan dengan dokter yang menangani laboratorium uji tes DNA pada bayinya Danila secara rahasia. Tampaknya, pria itu masih belum percaya dengan hasilnya. Aura serta raut wajah yang dingin begitu menyergap di meja pertemuan itu. Dokter Reno terlihat memberikan secarik surat berisi hasil tes uji coba yang kedua. Hugo lantas mengambilnya sambil menatap dokter tampan ini dengan tatapan tajam pada kedua mata elangnya.“Apa kau tahu, aku benci dengan kesalahan. Kau harusnya tahu, kan. Apa akibatnya jika kau benar-benar melakukan kesalahan?” ujar Hugo menggertak. Dokter tampak meneguk salivanya, lalu menunduk ke bawah sana sembari mengangguk pelan.Hei, hei, hei! Dia mengatakan itu karena dia sendiri tidak pernah melakukan kesalahan. Yang benar saja, orang perfeksionis sepertinya membandingkan dirinya dengan orang lain. Benar-benar serigala yang menyebalkan!“I-iya, Tuan. S-saya yakin seratus persen, kalau saya tidak melakukan kesalahan.” Hugo mengernyit sambil membaca isi d

  • Istri Kedua Tuan Muda Arogan   BAB 55 : Penyesalan Hugo

    Yang pergi akan tetap pergi, walaupun kau telah menjaganya dengan begitu kuat. Dan yang datang akan datang, walaupun kau tidak menginginkan kedatangannya. Bukan berarti hatinya tak sakit, bukan pula hatinya tak hancur, bukan pula hatinya tak perih, namun hanya kepasrahan yang mengiringi. Danila telah tiba didepan halaman kediaman rumah keluarganya. Tubuh kecil dan lemah itu terlihat menggendong makhluk mungil dengan penuh ketulusan. Sekretaris Jo mengantarkannya sampai didepan pintu saja. Bahkan para pengawal itu pun tak membawakan barang-barang miliknya sampai ke dalam sana. Mereka pasti begitu malu, dan tak punya wajah untuk melihat kedua orang tua Danila yang sampai detik ini masih belum mengetahui kehamilan serta kelahiran cucu pertama mereka. “Terima kasih, sekretaris Jo.” Danila berkata sungkan seraya menundukkan pandangannya. Tatapan sekretaris Jo justru tampak bimbang menatap ke arahnya. Seperti orang yang kehabisan kata-kata tuk menjawabnya. “Tak perlu berterima kasih, Nona

DMCA.com Protection Status