Share

Pedofil?

Penulis: Miss Secret
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 21:30:01

[Kau tidak sedang berbohong, 'kan?]

[Untuk apa saya berbohong, Nyonya. Memang saya belum tahu di mana pastinya keberadaan gadis itu, tapi sekitar satu bulan yang lalu, gadis itu pergi ke Jakarta, lalu mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit oleh orang yang menabraknya. Tapi, saya tidak tahu identitas penolongnya karena pihak rumah sakit tidak mau membocorkan identitas penolong tersebut.]

[Lalu, setelah kecelakaan itu, dia pergi ke mana?]

[Itu yang masih saya selidiki, Nyonya. Karena tidak ada informasi apa pun setelah itu.]

[Dasar bodoh, kenapa kau memberi informasi setengah-setengah seperti ini?]

[Maaf Nyonya, tapi setidaknya Nyonya harus tahu informasi ini, kalau saat ini dia berada di kota yang sama dengan Nyonya. Jadi, kita bisa lebih fokus mencarinya di sekitar ibu kota.]

[Kau benar juga. Kalau begitu, lebih baik kau selidiki siapa yang menolong gadis itu, karena aku yakin dia pasti ada bersama orang yang menolongnya.]

[Baik Nyonya.]

Aileen menutup telepon tersebut seraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Keponakan

    Elvan dan Neya memelototkan matanya mendengar perkataan Rere yang kini menatap mereka berdua dengan tatapan penuh tanda tanya."Emh begini Re, tadi Om Elvan salah ngomong. Aku sebenernya keponakan Tante Aileen, bukan istrinya. Mungkin dia spechless ketemu kamu sampe ngiyain kalo aku istrinya. Padahal, maksud dia itu aku keponakan istrinya," sahut Neya dengan entengnya, tanpa rasa gugup sama sekali. Elvan pun ikut mengangguk disertai senyum canggung."Oh kirain kamu itu istrinya Om Elvan.""Bikan Re, namaku Neya.""Tante Aileen sama Oma Vera lagi pergi ke Anyer. Jadi aku suruh nemenin Neya karena orang tuanya lagi di luar negeri," jelas Elvan.Rere membulatkan mulutnya, sedangkan Neya tersenyum, sembari melirik Elvan yang kini masih terlihat salah tingkah. Tentunya masih tersirat kecemasan di wajah pria itu, meskipun Rere tampaknya sudah percaya dengan penjelasan mereka."Oh ya udah kalo gitu, aku mau nonton dulu ya. Udah ditunggu tuh sama temen-temen.""Iya Re, hati-hati. Jangan pulan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Renovasi

    Sudah hampir satu minggu lamanya, Elvan tinggal bersama Neya. Dan selama itu juga, interaksi dia dan Aileen sedikit terbatas. Aileen saat ini begitu sibuk dengan resort miliknya. Dalam benak wanita itu, dia ingin menunjukkan yang terbaik pada Vera agar mertuanya itu terus mempercayakan kepemilikan resort itu padanya. Dan juga agar mertuanya, tidak terus menerus menanyakan tentang keturunan, karena bagi Aileen, memberikan keturunan pada Elvan adalah suatu hal yang mustahil.Akan tetapi, hal itu tidak diketahui oleh Elvan. Aileen selalu sukses menutup kekurangannya itu dengan memanfaatkan cinta Elvan yang begitu besar padanya. Dan tentunya, Elvan tidak menyadari hal tersebut. Tak terkecuali Vera, wanita paruh baya itu sudah menaruh curiga dengan gelagat yang ditunjukkan oleh Aileen yang terus menerus menolak untuk memeriksakan kesehatan rahimnya ke dokter. Dan setelah Vera tahu jika ada wanita lain yang mengandung anak Elvan, wanita paruh baya itu tak mau membuang-buang kesempatan untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Luka Neya

    "Ma, bukannnya aku udah bilang kalo pernikahan ini hanya pernikahan kontrak ....""Dan hanya sebatas bentuk tanggung jawabmu saja, 'kan? Mama sudah hapal perkataanmu, jadi kamu nggak usah ulangi itu. Memangnya ada yang salah kalau kalian tidur dalam satu kamar?"Elvan mengusap wajahnya dengan kasar. "Mama menginginkan hubungan kami lebih dari sekedar pernikahan kontrak?"Vera tak menjawab, wanita itu hanya beranjak dari karpet, lalu merapikan penampilannya, dan mendekat pada Neya yang saat ini berjalan ke arah mereka."Kau yang berpikiran terlalu jauh Elvan, mama jadi curiga kalau kau yang sebenarnya menginginkan hal itu. Mama pulang dulu," beo Vera, saat berjalan melewati Elvan. Tentunya, hal tersebut membuat Elvan semakin kesal, dia hanya menatap Vera dengan tatapan datar sambil menggelengkan kepalanya."Ney, mama pulang dulu ya. Besok mama ke sini lagi.""Iya ma, hati-hati, terima kasih banyak," jawab Neya. Setelah itu, dia menghampiri Elvan yang masih duduk di sofa."Mas kamu kena

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Hujan Malam Ini

    Sudah dua bulan lamanya, Neya rutin mengobati rasa trauma yang dia alami pada psikiater. Dan sekarang, keadaan psikologisnya sudah jauh lebih baik. Tak ada lagi jeritan, ataupun tangis saat hujan turun pada tengah malam. Wanita hamil itu, kini bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Satu-satunya hal mengganjal di dalam hatinya, hanyalan tentang hubungannya dengan Lastri. Dan Neya, bertekad akan memperbaiki itu setelah dia melahirkan kelak.Sedangkan hubungannya dengan Elvan, kini sudah jauh lebih baik. Elvan, sering menghabiskan waktu bersamanya, dibanding dengan Aileen. Ya, Aileen memang sibuk dengan resort miliknya. Wanita itu, hanya menyempatkan diri pulang untuk menemui Elvan, satu minggu sekali saja.Sebenarnya, Elvan merasa keberatan. Namun, melihat kebahagiaan Aileen, serta semangat yang terpancar di wajah wanita itu, Elvan memilih untuk mengalah. Apalagi, Aileen juga tampak hidup dengan nyaman, tanpa tekanan dari Vera, yang kini kerap menghabiskan waktu bersama Neya.Seperti se

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Malam Kedua

    Elvan terus mendorong tubuh Neya hingga mereka masuk ke dalam kamar. Sesampainya di sofa, Elvan melepaskan tautan bibir mereka sebentar, lalu menarik tubuh Neya agar duduk di pangkuannya dan kembali mencium wanita itu.Ciuman tersebut, terasa begitu mendesak bersama dengan lumatan kuat yang begitu bergairah. Neya terengah dengan kedua bibir terbuka, sedangkan tangan Elvan bergerak menjelajahi tubuh Neya, melepas kimono basah yang masih dikenakan oleh wanita itu. Elvan melepaskan tautan bibir mereka, lalu menatap Neya dengan tatapan sayu."Apa boleh?" Neya mengangguk pasrah. Elvan kembali mendekatkan wajahnya, lalu menciumi leher dan tengkuk Neya hingga wanita itu memejamkan mata. Tak puas hanya di leher, Elvan kemudian mulai menyapukan lidah kasarnya di bahu Neya."Boleh sampai mana?" desis Elvan dengan suara yang sudah diliputi kabut gairah."Semua, Mas." Neya menjawab sembari menatap Elvan dengan tatapan sayu, seakan sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi pada mereka. Bukan, buka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Bukan Hal Mudah

    [Mas, kok malah diem sih? Biasanya kalo aku pulang kamu semangat banget. Kamu nggak seneng aku pulang? Atau, jangan-jangan kamu lagi suka ya sama cewek lain?][Nggak Sayang, bukan gitu. Aku diem karena aku lagi bingung. Hari ini, aku mau pergi ke Kalimantan. Kalo kamu pulang hari ini, kita nggak bisa ketemu dong, Sayang.][Kamu mau pergi? Kok nggak ngomong sih sama aku. Biasanya, kamu juga ngomong dulu kalo mau ke luar kota.][Ini mendadak, Aileen. Ada masalah di lapangan yang harus kutangani, kalo kamu nggak percaya. Kamu bisa tanya ke Dewa, atau Mama.][Iya ... Iya deh, kapan aku nggak percaya sama suami aku?][Makasih ya, Sayang.][Ya udah sana siap-siap, kabari aku kalo udah pulang.][Iya Aileen.]Elvan menutup sambungan telepon sembari menghela napas lega. "Untung saja dia percaya, lebih baik sekarang aku kasih tau ke Dewa sama Mama dulu," ucap Elvan sembari mengutak-atik ponselnya."Ney!" Sebuah suara yang tak asing di telinga Elvan, menyentak lamunan laki-laki itu saat sedang me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Nama Anak Kita

    "Kau juga sepertinya harus berusaha lebih keras, Bos."Elvan mengerutkan keningnya. "Ayolah, begitu saja kau tidak tahu? Dasar pecundang, punya istri dua ternyata tidak membuatmu pintar dalam merayu.""Jadi aku harus merayunya? Bukankah dia sudah takluk padaku?" elak Elvan."Kau memang benar-benar payah. Sekarang aku tanya padamu, apa kalian pernah punya waktu berdua selain di rumah, dan nonton bioskop waktu itu, yang tiketnya saja, dibelikan oleh Tante Vera?"Elvan menggeleng pelan. Dalam benaknya dia membenarkan kata Dewa, memang mereka tidak pernah memiliki quality time bersama, dan sialnya dia baru menyadari itu. Selama ini, hubungannya dengan Neya memang begitu kaku. Tidak banyak perbincangan dan interaksi yang mereka lakukan. Mereka hanya terlibat obrolan, saat tengah sarapan dan makan malam, tidak lebih. Melihat sikap diam Elvan, Dewa hanya menggeleng perlahan."Lalu, apa yang harus kulakukan? Saat ini, perut Neya sudah besar. Aku tidak mungkin mengajaknya pergi jauh.""Tidak u

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Istri Kedua Tuan Elvan   Curiga

    "Pulau ini akan dinamakan dengan nama anak kita?""Ya, aku memang sengaja membelinya untuk anak kita, Ney."Neya hanya bisa menutup mulut dengan kedua tangannya mendengar perkataan Elvan. Wanita itu, lalu menatap suaminya itu dengan tatapan sendu."Apa kamu benar-benar menyayangi anak ini?""Aku sangat menyayangi anak kita," jawab Elvan sambil bersiap untuk menyandarkan speed boatnya di jembatan kayu yang ada di dermaga."Tapi dia bukan anak kandungmu, Mas.""Tolong jangan berkata seperti itu, bagiku dia adalah putra pertamaku yang sangat kunantikan kehadirannya.""Tapi ...." Neya ingin menyela, namun Elvan menempelkan jari telunjuknya di bibir wanita itu."Aku menikah denganmu itu artinya semua yang ada di dalam hidupmu juga bagian dari diriku, termasuk anak yang ada di dalam kandunganmu."Neya tak mampu lagi membantah, tak tahu harus berkata apa. Kebahagiaan itu, terasa di puncak. Dia tak menyangka jika rasa sayang Elvan begitu besar pada anak yang ada di dalam kandungannya. Bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Berdamai Dengan Keadaan

    Tiga Bulan Kemudian ....Luna berdiri di balkon kamar. Netra coklatnya menatap lekat laki-laki yang saat ini tengah berdiri di depan pintu rumah, di bawah temaram cahaya lampu dalam pekatnya malam.Sudah tiga bulan lamanya, Luna tak mau bertemu, dan berbicara pada laki-laki itu. Sejak pertama kali dia sadarkan diri dari kecelakaan yang menimpanya, Luna begitu muak pada Dewa yang telah membuatnya kehilangan janin yang dia kandung.Sudah tiga bulan lamanya pula, Dewa selalu melakukan apapun untuk meminta maaf padanya. Namun, Luna tak peduli. Hatinya sudah begitu sakit, teramat amat sakit. Bahkan, rasa cinta yang menggebu kini telah pupus, berganti amarah yang bergejolak di dalam dada.Sebenarnya sudah dua minggu ini, Dewa tidak datang. Luna pikir, Dewa sudah menyerah, tapi sepertinya tidak. Malam ini, dia kembali datang, masih dengan raut wajah sendunya, dan Luna benci itu.Cahaya temaram lampu memantul di wajahnya yang pucat, menciptakan bayangan-bayangan yang berdansa di ruangan yang

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Jangan Mendekat

    "Neya, Elvan? Kalian di sini?""Iya Tante, kami mengambil hasil test kesehatan Papa yang tertinggal. Dewa, kamu kenapa?" balas Elvan beri menatap Dewa dengan tatapan penuh tanda tanya. Wajah Dewa tampak begitu sendu dan tidak bersahabat.Dewa pun mengangkat wajah, dan melihat Elvan dan Neya yang saat ini berdiri di depannya. Lelaki itu hanya diam, tak menjawab sama sekali. Hanya ada gurat sendu di wajahnya."Luna mengalami kecelakaan, dan bayi yang ada di kandungnya tidak bisa diselamatkan.""Astaga ...." Kedua pasangan suami istri itu, menatap Dewa iba. Elvan kemudian duduk di samping Dewa, dan menepuk bahunya."Semua orang pernah pernah berbuat salah. Kau bahkan pernah menjadi saksi mata kesalahan fatal yang kulakukan, bukan?"Dewa tak menjawab, tapi hati terdalamnya membenarkan perkataan Elvan. "Minta maaflah dengan kesungguhan hatimu. Jika Luna belum bisa memaafkanmu, teruslah berusaha sampai pintu maaf terbuka untukmu."Laki-laki itu pun mengangguk. "Terima kasih, Elvan."Beberap

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Ruang ICU

    "Kami harus segera melakukan operasi, lebih baik Tuan segera mengurus persyaratan administrasinya," sambung dokter tersebut. Dewa pun mengangguk lemah sambil memejamkan mata. Sekuat tenaga dia mencoba menata hati dan kembali pada kewarasannya."Tolong selamatkan istri saya ....""Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan."Setelah itu, Luna dikeluarkan dari bilik ruang emergency. Mereka membawanya ke ruang operasi, sedangkan Dewa menunggu di luar ruangan tersebut.Dewa menunggu dengan gelisah. Saat ini, laki-laki itu tampak berjalan mondar-mandir. Sesekali dia mengucapkan doa. Hingga tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggilnya."Dewa ...!" Laki-laki itu pun menoleh, melihat Santi, ibunya yang saat ini sedang berjalan cepat ke arahnya. Dewa memang memberi kabar pada Santi, jika Luna mengalami kecelakaan. Hanya pada Santi saja, karena dia pikir satu-satunya orang yang dia percaya adalah ibu kandungnya sendiri."Bagaimana keadaan Luna?""Untuk saat ini, aku nggak tau, Ma

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Maafkan Aku, Luna

    Mata Dewa mengerjap tatkala mendengar dering ponsel yang berbunyi. Dengan malas, laki-laki itu pun menghela napas, lalu duduk dan mengangkat panggilan tersebut.[Ya halo.] Sejenak, Dewa mengedarkan pandangan dan melihat apartemennya kini tampak begitu rapi. Namun, dia tak memedulikan itu, karena di ujung sambungan telpon, suara wanita yang menelponnya terdengar asing.[Halo, dengan Tuan Dewa?][Ya, benar.][Begini, Tuan. Apa benar Nyonya Luna adalah istri Anda?][Ya, ada apa?][Saya mendapatkan nomer Anda dari ponsel Nyonya Luna. Tadi siang, dia mengalami kecelakaan di Jalan Pahlawan. Sekarang, dia berada di Rumah Sakit Harapan Indah, dan kondisinya saat ini kritis.]Seketika ponsel yang dipegang Dewa pun terlepas begitu saja. Bahkan, tak menghiraukan wanita yang masih berbicara di ujung sambungan telpon. Laki-laki itu justru sibuk dengan pikirannya sendiri."A-apa? Luna ada di Jakarta?" gumam Dewa sembari meneguk saliva dengan kasar."Argh sial ... apa tadi dia bilang? Kecelakaan?Rum

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Waktu Yang Tepat

    Satu Bulan Kemudian ....Singapura 11.00 am ...Luna tampak menyunggingkan senyum manis saat keluar dari sebuah gedung, tapi tiba-tiba saja tubuhnya terasa begitu lunglai. Kepalanya juga terasa berat hingga semuanya menjadi gelap.Entah berapa lama matanya terpejam dalam keadaan tidak sadarkan diri, Luna pun tak tahu. Yang dia tahu saat membuka kelopak matanya, Luna sudah terbaring di atas brankar di dalam sebuah ruangan dengan cat keseluruhan berwarna putih. Detik itu juga, Luna menyadari jika saat ini dia sedang berada di rumah sakit. Saat tengah bergelut untuk kembali pada kesadarannya, tiba-tiba sebuah suara berbariton rendah terdengar di samping Luna."Kau sudah bangun?" sapa suara itu. Luna pun menoleh, dan melihat seorang laki-laki yang wajahnya tidak asing.Melihat Luna yang tampak menautkan kedua alisnya, laki-laki tersebut pun menyadari jika wanita itu pasti terkejut dengan kehadirannya."Maaf, tadi kau pingsan, dan kebetulan aku berada di tempat yang sama denganmu. Jadi, ak

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Menyelesaikan Masa Lalu

    Elvan mamasuki sebuah kamar, dan di balkon kamar itu tampak seorang wanita berdiri, menatap halaman mansion dengan tatapan sendu. Dia mengamati setiap sudut mansion sembari mengingat semua kenangannya. Karena mungkin, setelah ini dia tidak akan kembali lagi. 'Jika aku masih bisa menyelipkan kata mungkin, bukankah itu artinya aku masih berharap? Padahal aku sudah tidak sepantasnya berharap apapun,' batin Aileen. Dia kemudian menghela napasnya kasar, seolah ingin menghilangkan rasa sesak di dada."Apa kau sudah siap?" Suara bariton rendah Elvan membuat wanita itu menoleh. Lalu, membalikkan tubuh dan mengangguk."Kita pergi sekarang!" ajak Elvan. Laki-laki itu kemudian memegang koper yang ada di samping tempat tidur. Namun, sebelum dia melangkah tiba-tiba Aileen mencekal tangan Elvan."Tunggu dulu, Mas. Kasih waktu aku buat bicara sebentar sama kamu."Elvan mengernyit. "Bicara tentang apa, Aileen? Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak ikut campur kehidupan kami lagi."Aileen menunduk.

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Ayo Pergi

    "Apa maksudmu, Wa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Apa ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman?" 'Yang ganggu aku, sama bikin aku nggak nyaman, itu justru kamu, Elvan,' batin Dewa. Laki-laki itu pun menggelengkan kepala, lalu berkata, "Mertuaku ingin kami memegang anak perusahaan mereka di Singapura. Jadi, mau tidak mau, aku harus menuruti mereka. Kau ...." Belum sempat Dewa melanjutkan kata-katanya, Elvan sudah menepuk bahu pria itu. "Mereka lebih membutuhkan kalian, aku nggak mau egois. Sudah waktunya kalian membangun perusahaan mereka. Kapan kau akan keluar, Dewa?""Secepatnya, mungkin hari ini," jawab Dewa yang sebenarnya tak rela jika harus berpisah dengan Neya.Elvan pun mengangguk. "Tolong urus surat pengunduran dirimu! Oh iya, tolong lakukan tugas terakhirmu sebelum kamu pergi. Kau ingat, 'kan?""Tentu saja.""Terima kasih untuk semuanya, Wa. Kami pasti akan sering berkunjung. Aku pergi dulu, aku harus mengurus surat ceraiku dan kepulangan Aileen ke Indonesia.""Kapan Ai

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Mengundurkan Diri

    "KBRI? Memangnya ada apa tiba-tiba pihak KBRI menghubungiku?""Ini tentang Mba Aileen, Mas. Mba Aileen ditemukan tidak sadarkan diri di bawah fly over. Ada warga yang membawa Aileen ke rumah sakit, dan menghubungi KBRI. Untungnya, salah satu staf KBRI ada yang mengenalmu. Jadi, setelah itu mereka langsung menelponmu.""Astaga ...!""Dia sekarang ada di rumah sakit. Kita ke sana sekarang ya, Mas."Elvan pun mengangguk, lalu memutar balik arah mobilnya menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh Neya. Setibanya di sana, keduanya menuju ke ruang emergency, tempat Aileen saat ini dirawat."Di mana pasien atas nama Aileen, Sus?" tanya Neya pada seorang perawat jaga."Di sana, Tuan, Nyonya. Nyonya Aileen, menderita dehidrasi akut sekaligus mal nutrien. Bahkan HB di tubuhnya juga sangat rendah," ujar perawat tersebut saat mengantar Neya dan juga Elvan ke bilik di ruangan emergency tempat Aileen dirawat.Ketika keduanya masuk ke bilik tersebut, Aileen tengah tidur di atas brankar dengan raut w

  • Istri Kedua Tuan Elvan   Hotel

    Elvan tampak menggandeng Neya dengan begitu mesra, saat memasuki sebuah pesta. Di pesta tersebut, hampir semua pasang mata tertuju pada keduanya, terutama pada Neya yang malam ini terlihat begitu cantik. Semua orang kagum padanya, tak terkecuali seorang laki-laki yang kini mengamati keduanya."Tuan Elvan beruntung banget ya dapat istri cantik dan masih muda kaya Neya.""Iya, biarpun jarak mereka jauh, tapi tetep cocok aja sih. Habis Tuan Elvan juga ganteng, keliatan masih muda.""Namanya juga jodoh.""Pasangan ter-oke yang ada di sini deh."Sayup-sayup pujian pada Elvan dan Neya pun mengudara di telinga Dewa. Hal tersebut tentu saja membuat laki-laki itu tersulut emosi di tengah kecemburuan yang sedang dihadapinya sekarang. Raut amarah di wajah suaminya tentu saja diketahui oleh Luna, tapi wanita itu hanya bisa menatap suaminya dengan tatapan nanar. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan karena apapun yang dia perbuat, seolah semua salah di mata Dewa."Ini istri anda?" tanya seorang

DMCA.com Protection Status