Share

Selamat Tinggal

Penulis: Maesaro Ardi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 23:51:35

Keesokan harinya, seperti yang sudah direncanakan, Melody keluar dari rumah sakit sebelum Aidan datang menjenguk.

Tidak banyak barang bawaan yang dia miliki, hanya koper kecil, dan hand bag berisi paspor, tiket pesawat, dan uang cash.

Melody juga dibekali ponsel oleh Anne, ponsel yang hanya ada kontak Anne dan Diana saja. Dengan ponsel itu lah Anne akan memantau keberadaan Melody.

"Taksi!" Melody menyetop taksi yang akan membawanya ke tempat pelariannya.

Dia duduk di kursi belakang dengan hati gelisah, tapi sebisa mungkin dia redam gejolak perasaan yang seolah-olah meronta akan keputusan yang dia ambil sekarang.

"Maafkan aku, Anderson. Aku harap setelah kepergian kami, kalian bisa hidup rukun lagi," gumam Melody.

Rintik hujan mulai turun, seakan-akan alam pun turut mengantar kepergian Melody menjemput kehidupan barunya.

Selama perjalanan Melody hanya melamun, supir taksi itu pun juga bukanlah orang yang ramah. Sehingga hanya suara siaran berita yang terdengar dari radio saj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Perjuangan Anderson

    "Kalian ini semuanya bodoh ya! Bagaimana bisa kalian membiarkan pasien yang belum sembuh pulang!" Anderson mengamuk di depan lobi rumah sakit, di mana ada beberapa perawat dan satpam yang berusaha menenangkan Anderson. Namun, bukannya tenang, justru Anderson makin mengamuk. Dia bahkan ingin menuntut rumah sakit tersebut. "Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?" tanya dokter yang dulu bertanggung jawab terhadap Melody. Sang dokter yang baru saja menyelesaikan operasi salah satu pasiennya, dia langsung menuju lobi ketika salah satu perawat memberitahu situasi genting saat itu. "Oh, ini dia biang keroknya! Katakan qpq alasanmu mengizinkan istriku pulang, hah!" Anderson mencengkeram erat kerah jubah dokter, dari sorot mata Anderson saja sudah terlihat kalau laki-laki itu sangat murka. "Lepaskan saya, Anda tidak berhak melakukan kekerasan terhadap saya maupun tim medis lainnya." "Anda ingin tahu kenapa istri Anda pulang lebih cepat? Itu semua karena keiinginannya dan juga kondisi istri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Rencana Anderson

    "Kamu masih belum tahu informasi tentang Melody?" tanya Anderson yang mulai kehilangan kesabarannya. "Saya masih mengeceknya, Tuan. Sabar dulu," ucap Aidan yang masih menanyakan akan keberadaan Melody, pada staff bandara. Dia sudah menghubungi nomor Melody yang tentunya sudah tidak aktif. Dia makin yakin Melody sekarang berada di pesawat. Hatinya bergemuruh, perasaannya tidak menentu. Anderson mulai menebak siapa dalang di balik tindakan nekat Melody. Tidak mungkin Melody bertindak seorang diri tanpa ada yang menekannya. "Tuan, Nyonya Melody ada di penerbangan menuju Korea Selatan. Saya sudah memastikannya beberapa kali dan informasinya akurat," tutur Aidan. "Korea Selatan? Untuk apa dia ke sana? Dia tidak punya kenalan ataupun saudara di sana." Aidan menggedikkan bahunya, jika Anderson sudah berkata demikian maka hal itu benar adanya. "Pesankan aku tiket ke Korea Selatan juga sekarang! Aku akan menyusul Melody, pastikan kamu pilih penerbangan yang tercepat!" titah A

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Negara Asing

    Anderson mengambil penerbangan selanjutnya, dia tidak peduli meski harus merogoh kocek berkali lipat dari harga normal. Selama tujuannya tercapai dia tidak peduli dengan nominal uang yang dia keluarkan. Di dalam burung besi itu pikiran Anderson bercabang, terutama kekhawatiran akaan nasib Melody yang tengah mengandung anaknya. Belum lagi tentang keanehan yang Diana tunjukkan beberapa saat lalu, dia curiga Diana memiliki andil atas kepergian Melody darinya. Anderson tidak sabar menunggu informasi yang dibawa Aidan. Jika kecurigaannya benar. Maka dia bisa mengambil tindakan yang sepadan untuk Diana. "Kamu ada di mana sekarang, Mel? Tega sekali kamu meninggalkanku sendirian di sini? Apakah tidak ada secercah harapan agar kita bisa bersama?" Anderson duduk sambil membuka galeri ponselnya, memandangi potret isti keduanya yang tengah tersenyum. Dia ingat foto itu dia ambil diam-diam ketika mendiang Mike memotret Melody. ***Sementara Anderson yang sedang dilanda rasa khawatir tidak te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Pengejaran

    Melody menatap nanar pintu rumah barunya, kesendirian yang sunyi ini entah berapa lama dia akan sanggup melaluinya. Rumah itu hanya sepetak dengan perabot rumah tangga yang sudah usang, terlihat sekali memang sengaja Anne dan Diana menempatkannya di tempat yang tidak layak untuknya. "Enak juga ya jadi orang kaya, mau berbuat apa saja bisa. Bahkan merendahkan manusia lainnya hanya untuk kepuasan ego mereka saja," guman Melody. Tidak mau berlarut dalam kesedihan, dia pun melangkah mencari kamarnya. Begitu Melody membuka pintu kayu yang ada tidak jauh dari dia berdiri, pemandangan di dalam kamar pun tidak begitu jauh berbeda.Tidak ada ranjang kasur, hanya kasur lipat yang selalunya dia lihat di drama Korea yang dia tonton dahulu kala. Tidak pernah sekalipun Melody akan mengalami tidur di kasur yang demikian. "Haaa ... sudahlah, Mel. Toh kamu sebelumnya juga sudah miskin, jangan terlena dengan kebahagiaan sesaat bersama suamimu."Melody menggelar kasur lipat tersebut, membersikan bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Penyelidikan

    "Gimana, kamu sudah tahu siapa yang melatarbelakangi Melody pergi dariku?" tanya Anderson begitu dia terhubung dengan Aidan. "Sudah, Tuan. Seperti yang Anda khawatirkan, sebelum Nyonya Melody meminta izin pada dokter untuk keluar dari rumah sakit. Mertua Anda dan Nyonya Diana berkunjung.""Jadi, memang Diana biang keroknya?" "Saya rasa bukan, mertua Anda yang meminta Nyonya Melody untuk pergi. Sebab, dari cctv rumah sakit mertua Anda lah yang keluar terakhir kali dari ruangan Nyonya Diana." "Begitukah, baiklah. Sekarang, coba kamu awasi Diana. Aku juga 'kan sedang tidak bertugas di kantor, jadi aku tugaskan kamu untuk memata-matai Diana.""Cari tahu di mana dia menyembunyikan Melody. Aku tidak mau mendengar kabar lain, selain kabar baik, kamu mengerti?" Ada penekanan di kalimat terakhir yang Anderson katakan. "Baik, Tuan. Kalau begitu saya akan menghubungi Anda lagi setelah mendapatkan apa yang Anda inginkan."Anderson pun mematikan sambungan teleponnya. Pikirannya makin runyam, s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Jejak Melody

    Hyun Bin menghentikan mobilnya di depan sebuah gang sempit, tempat di mana Melody berada ada melewati gang tersebut. Dia pun menjelaskan jika orang yang ditugaskan menjaga Melody akan tiba dalam waktu 30 menit lagi. Tidak mau berlama-lama, Anderson langsung turun dari mobil dan mencari rumah sewa yang dikatakan oleh Hyun Bin. Darahnya mendidih melihat betapa kumuhnya tempat tersebut. Dia tidak sanggup membayangkan Melody ditempatkan di tempat yang tidak layak seperti ini. Anderson memfokuskan dirinya, hingga matanya menemukan apa yang dari tadi dia cari. Pintu kayu itu dia gedor berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Seolah-olah tempat itu tidak berpenghuni. "Apa kamu yakin di sini tempatnya? Kenapa tidak ada respon?" tanya Anderson. "Benar, kok. Anak buahku tidak mungkin salah memberi informasi." Hyun Bin yang baru sampai juga heran, kenapa bisa demikian. Akhirnya dia kembali menghubungi anak buahnya. Memastikan kembali apa informasi yang diberikan itu benar atau tidak. Brak! "

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Ketemu

    Melody sudah kehabisan tenaga, suaranya pun sudah mulai serak. Namun, dia masih belum bisa melepaskan dirinya dari laki-laki itu. Kering sudah air mata Melody, dia sudah membayangkan seperti apa nasib yang akan menimpanya. Beberapa orang yang melihatnya tadi hanya berlalu, tanpa ada satu pun yang menolong. Di saat harapannya nyaris sirna, tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arahnya dan sebuah pukulan dilayangkan ke laki-laki yang tadi ingin mengajak Melody. "B-baiklah, aku akan pergi. Sialan! Bilang dong kalau kamu punya pacar!" Si pemabuk tadi melangkah pergi dengan caci maki yang terus dia lontarkan. Sementara Melody masih terduduk, dia tidak tahu siapa orang yang menolongnya tersebut. Melody meringkuk ketakutan saat laki-laki bertubuh tinggi besar itu menghampirinya. Trauma atas semua yang terjadi menjadi penyebab utamanya. Tubuh Melody pun gemetaran, dia tidak memeluk erat perutnya. Dia ingin melindungi anak yang ada di dalam kandungannya. Tidak peduli meski dia harus baba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri Kedua Tuan Anderson   Bersatu kembali

    Suara Melody berhasil menghentikan, Anderson yang terus menghajar orang yang menolongnya. Pelukan hangat yang telah lama dirindu, meluluhkan hati Anderson saat itu juga. Dia yang selama beberapa hari ini hidup tidak tentu arah, emosi yang meluap-luap, seketika langsung semuanya seperti kembali seperti dulu. Anderson berbalik dan membalas pelukan sang istri, tidak terasa air mata Anderson mengalir kala itu. Hal yang belum pernah terjadi pada diri seorang Anderson Gretchen, laki-laki angkuh, arogan, dan berhati dingin itu bisa meneteskan air mata. "Wah! Ini luar biasa, gimana bisa Anderson berubah sedrastis itu? Padahal dulu dia tidak begini, bahkan dengan Diana sekalipun?" gumam Hyun Bin. Hyun Bin membantu anak buahnya berdiri, untung saja usaha Melody berhasil. Jadi dia tidak perlu membuat acara pemakaman untuk anak buahnya itu. Mengingat bagaimana beringasnya Anderson menghajar anak buahnya tadi. "Bos! Kok baru datang, sih. Hampir saja aku mati, loh!" gerutunya pada Hyun Bin."Ha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Semua telah usai

    Kediaman Anderson dipenuhi awak media saat ini, bagaimana tidak, isu rumah tangga Anderson yang pewaris tunggal Gretchen Company sudah terendus oleh mereka. Dari ketidak harmonisan Anderson dan Diana, pernikahan keduanya dengan Melody yang diam-diam dilakukan, pesta seks yang dilakukan oleh Diana, dan yang tidak kalah hebohnya lagi gugatan cerai yang Anderson layangkan pada Diana. Anderson dan orang tuanya dan juga orang tua Diana tengah berada di ruang tamu, tujuan mereka berkumpul tentunya untuk membahas mengenai perceraian tersebut. "Kamu yakin mau menceraikan Diana? Dia sudah lama menemanimu," ucap ayah Anderson. "Buat apa aku bertahan? Papa tidak juga sadar dengan semua tingkah Diana?" Anderson mendengus kesal ketika dia mendengar pertanyaan ayahnya, diliriknya sang ibu mertua yang tidak berani menatapnya langsung. "Kenapa Nyonya Ane yang terhormat ini diam saja? Ke mana sikap sombong dan angkuh itu? Anda bahkan bersekongkol dengan Diana dan mengirim Melody ke Korea Selatan!

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Akhir Diana

    Anderson bangun lebih dulu dari Melody, dia berencana untuk pulang ke rumahnya. Urusan dengan Diana harus dia selesaikan secepatnya. Dia tidak ingin menunda masalah tersebut lebih lama lagi. "Kamu mau ke mana?" tanya Melody ketika dia mendengar suara Anderson yang tengah menelepon seseorang. Anderson berjalan ke arah ranjang, di belainya rambut Melody dan kecupan manis mendarat di kening istrinya itu. Suasana romantis yang biasa bagi pasangan suami istri pada umumnya, tetapi tidak dengan Anderson dan Melody. Mereka harus melalui jalan berliku terlebih dahulu."Aku akan ke rumah dulu, Aidan sudah menyiapkan semuanya. Aku ingin segera menyelesaikan semuanya dengan Diana. Agar kita bisa bersama tanpa perlu khawatir dia bisa berbuat onar lagi," jawab Anderson."Kamu yakin Diana akan setuju? Bagaimana kalau dia menolak?" Melody tertunduk lesu, dia bahkan tidak mau membayangkan kemungkinan buruk dari ide suaminya. Melihat gelagat Melody, Anderson pun tahu apa yang ada di dalam hati dan p

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Gundah

    "Aku janji akan melindungi kamu dan anak kita, mungkin kamu masih belum bisa percaya. Namun, aku sungguh menyesal, Mel. Aku tidak akan membiarkan hal ini terulang untuk kedua kalinya," ucap Anderson. Entah sudah berapa kali Anderson membusuk sang istri agar mau memaafkan dirinya, tetapi Melody seperti enggan untuk memberikannya kesempatan kedua. Ego laki-lakinya tertantang ketika menghadapi situasi saat ini, hanya saja dia tidak ingin Melody makin membencinya. Dia membiarkan Melody memikirkan tentang niat dan kesungguhannya. Anderson sadar, yang banyak menderita Melody bukan dirinya. Jadi, dia tidak punya hak lain untuk memaksakan kehendaknya. Bahkan seandainya Melody ingin berpisah dengannya, mungkin dia akan setuju walau tentu teramat sulit. Asalkan Melody selamat dan hidup tenang seperti yang Melody inginkan. Di saat keheningan itu, Hyun Bin masuk ke ruangan Melody. Dia dari tadi menguping pembicaraan Anderson dan Melody, karena kasihan dengan keadaan Anderson maka dia pun terp

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Keputusan Anderson

    Anderson dapat merasakan pergerakan dari jari jemari Melody yang ada di genggamannya. Dia pun langsung melihat ke wajah sang istri, ternyata benar perlahan Melody membuka matanya. "Sayang, kami sudah bangun? Jangan bangun dulu, kamu harus istirahat dulu."Anderson mencegah Melody yang ingin bangun dari baringnya, dia juga merapikan helaian rambut yang menutupi wajah sang istri. "Maafkan aku, kalau saja aku lebih cepat datang menjemputmu, kamu tidak akan mengalami hal seperti ini." Tidak ada jawaban dari Melody, wanita itu hanya menatap Anderson dengan pandangan kosong. "Kamu pasti marah, tidak apa-apa. Wajar kalau kamu marah padaku, aku memang suami yang tidak berguna ...." Ada sendu dari kalimat yang Anderson ucapkan barusan, laki-laki itu bahkan menunduk. Beberapa menit lamanya keduanya masih dalam suasana hening, Melody tidak membalas genggaman tangan suaminya. Ada rasa nyeri di hatinya melihat Anderson seperti sekarang, bagaimanapun Melody yang mendampingi Anderson sewaktu

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Jangan tinggalkan aku

    "Sekarang, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa wanita yang kamu minta aku cari itu berubah jadi istrimu? Kupikir dia selingkuhanmu."Hyun Bin melabuhkan punggungnya di kursi samping Anderson, dia siap mendengar dan menerima semua fakta yang akan dikatakan oleh laki-laki berdarah Korea-Inggris itu. "Dia istri keduaku. Kamu tahu 'kan aku dan Diana belum punya anak. Aku sebenarnya tidak masalah, kamu juga tahu sendiri aku laki-laki yang seperti apa," ucap Anderson mulai bercerita. Hyun Bin mengangguk, dia tahu betul orang seperti apa Anderson itu. Rasa penasaran Hyun Bin kian besar, tapi dia menahan diri untuk menyela cerita Anderson. "Suatu hari, Diana menawarkan ide gila. Dia yang mendapat tekanan dan ancaman dari ayahku, agar bisa memberikan keturunan. Diana pun meminta Melody untuk menjadi istriku, hanya sampai Melody mengandung anakku saja. Setelah itu, aku harus menceraikan Melody." "Kondisi saat itu, Melody sedang terlilit hutang dan adiknya yang sakit parah, membut

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Bersatu kembali

    Suara Melody berhasil menghentikan, Anderson yang terus menghajar orang yang menolongnya. Pelukan hangat yang telah lama dirindu, meluluhkan hati Anderson saat itu juga. Dia yang selama beberapa hari ini hidup tidak tentu arah, emosi yang meluap-luap, seketika langsung semuanya seperti kembali seperti dulu. Anderson berbalik dan membalas pelukan sang istri, tidak terasa air mata Anderson mengalir kala itu. Hal yang belum pernah terjadi pada diri seorang Anderson Gretchen, laki-laki angkuh, arogan, dan berhati dingin itu bisa meneteskan air mata. "Wah! Ini luar biasa, gimana bisa Anderson berubah sedrastis itu? Padahal dulu dia tidak begini, bahkan dengan Diana sekalipun?" gumam Hyun Bin. Hyun Bin membantu anak buahnya berdiri, untung saja usaha Melody berhasil. Jadi dia tidak perlu membuat acara pemakaman untuk anak buahnya itu. Mengingat bagaimana beringasnya Anderson menghajar anak buahnya tadi. "Bos! Kok baru datang, sih. Hampir saja aku mati, loh!" gerutunya pada Hyun Bin."Ha

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Ketemu

    Melody sudah kehabisan tenaga, suaranya pun sudah mulai serak. Namun, dia masih belum bisa melepaskan dirinya dari laki-laki itu. Kering sudah air mata Melody, dia sudah membayangkan seperti apa nasib yang akan menimpanya. Beberapa orang yang melihatnya tadi hanya berlalu, tanpa ada satu pun yang menolong. Di saat harapannya nyaris sirna, tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arahnya dan sebuah pukulan dilayangkan ke laki-laki yang tadi ingin mengajak Melody. "B-baiklah, aku akan pergi. Sialan! Bilang dong kalau kamu punya pacar!" Si pemabuk tadi melangkah pergi dengan caci maki yang terus dia lontarkan. Sementara Melody masih terduduk, dia tidak tahu siapa orang yang menolongnya tersebut. Melody meringkuk ketakutan saat laki-laki bertubuh tinggi besar itu menghampirinya. Trauma atas semua yang terjadi menjadi penyebab utamanya. Tubuh Melody pun gemetaran, dia tidak memeluk erat perutnya. Dia ingin melindungi anak yang ada di dalam kandungannya. Tidak peduli meski dia harus baba

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Jejak Melody

    Hyun Bin menghentikan mobilnya di depan sebuah gang sempit, tempat di mana Melody berada ada melewati gang tersebut. Dia pun menjelaskan jika orang yang ditugaskan menjaga Melody akan tiba dalam waktu 30 menit lagi. Tidak mau berlama-lama, Anderson langsung turun dari mobil dan mencari rumah sewa yang dikatakan oleh Hyun Bin. Darahnya mendidih melihat betapa kumuhnya tempat tersebut. Dia tidak sanggup membayangkan Melody ditempatkan di tempat yang tidak layak seperti ini. Anderson memfokuskan dirinya, hingga matanya menemukan apa yang dari tadi dia cari. Pintu kayu itu dia gedor berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Seolah-olah tempat itu tidak berpenghuni. "Apa kamu yakin di sini tempatnya? Kenapa tidak ada respon?" tanya Anderson. "Benar, kok. Anak buahku tidak mungkin salah memberi informasi." Hyun Bin yang baru sampai juga heran, kenapa bisa demikian. Akhirnya dia kembali menghubungi anak buahnya. Memastikan kembali apa informasi yang diberikan itu benar atau tidak. Brak! "

  • Istri Kedua Tuan Anderson   Penyelidikan

    "Gimana, kamu sudah tahu siapa yang melatarbelakangi Melody pergi dariku?" tanya Anderson begitu dia terhubung dengan Aidan. "Sudah, Tuan. Seperti yang Anda khawatirkan, sebelum Nyonya Melody meminta izin pada dokter untuk keluar dari rumah sakit. Mertua Anda dan Nyonya Diana berkunjung.""Jadi, memang Diana biang keroknya?" "Saya rasa bukan, mertua Anda yang meminta Nyonya Melody untuk pergi. Sebab, dari cctv rumah sakit mertua Anda lah yang keluar terakhir kali dari ruangan Nyonya Diana." "Begitukah, baiklah. Sekarang, coba kamu awasi Diana. Aku juga 'kan sedang tidak bertugas di kantor, jadi aku tugaskan kamu untuk memata-matai Diana.""Cari tahu di mana dia menyembunyikan Melody. Aku tidak mau mendengar kabar lain, selain kabar baik, kamu mengerti?" Ada penekanan di kalimat terakhir yang Anderson katakan. "Baik, Tuan. Kalau begitu saya akan menghubungi Anda lagi setelah mendapatkan apa yang Anda inginkan."Anderson pun mematikan sambungan teleponnya. Pikirannya makin runyam, s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status