Share

BAB : 26

Seperti permintaan Justin, setengah jam berlalu, ia mulai mencoba membangunkan dia yang masih tidur. Sebenarnya nggak tega, tapi kalau tak dibangunkan, justru waktunya untuk bekerja malah bertambah. Bisa-bisa dia malah lembur hingga malam.

"Om, ini udah setengah jam. Katanya mau bangun," ujar Hana perlahan menyentuh wajah Justin.

Awalnya tak ada respon, mungkin tidurnya benar-benar nyenyak.

"Om Justin, bangun. Kita makan siang," tambahnya kembali mencoba.

Kali ini, barulah ada pergerakan dari si pemilik nama yang membuat kakinya kesemutan karena jadi bantal bagi Justin.

"Aku masih ngantuk," balasnya dengan suara serak.

Bikin meleleh kayak es krim rasanya mendengar suara itu. Bangun tidur aja menggoda, apalagi saat fresh. Sudahlah, kalau tak kuat menjaga jantung, ia pastikan akan mengalami gagal jantung jika dihadapkan pada Justin.

Bukannya bangun, Justin justru mengubah posisi tidurnya jadi miring dan memeluk tubuh Hana. Menenggelamkan wajahnya di antara tubuh ramping itu.

Hana hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status