Share

BAB : 29

Willy dan Joan kini hanya bisa menunggu di depan ruangan operasi. Malam semakin larut, bahkan rasa dingin udara malam pun kini mulai menusuk ke dalam tulang belulang.

"Di sini sendirian nggak apa-apa, kan? Aku beli minum bentar," ujar Willy pada Joan.

"Jangan lama," balasnya.

Ayolah, ia memang mencemaskan Hana di dalam sama, tapi ia juga takut sendirian di sini. Tak ada lagi orang berlalu lalang di lorong rumah sakit, bahkan terlihat begitu sepi dan kosong. Suasana yang benar-benar membuat bulu kuduk merinding.

Ya, memang tak lama. Hanya sekitar lima belas menit, Willy kembali padanya.

"Ini, pake biar nggak kedinginan," ujar Willy menyodorkan sweater miliknya pada Joan dan sebotol air minareal.

"Makasih," ucapnya menerima.

Entah ini efek suasana dingin atau apa ... yang jelas sikap Willy bikin kuduknya meremang. Padahal ia sudah berusaha menghindari saat cowok ini terus mepetin dirinya, tapi kalau begini, justru ia bakalan jatuh juga akhirnya.

"Ya ampun, Will ... ternyata lama, ya," k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status