Share

Hati yang Dingin Mulai Mencair

Melihat Almeera masih termenung, Tuan Barata lantas menyuruh sang asisten untuk mengantar gadis itu.

“Hamdan, bawakan koper-koper ini, dan antarkan Almeera ke mobil,” titah Tuan Barata kepada sang asisten.

“Baik, Tuan Besar.”

Sebelum mengikuti langkah Hamdan, Almeera menghampiri Tuan Barata untuk berpamitan. “Opa, saya berangkat dulu. Jangan lupa menjaga kesehatan,” pesan Almeera.

“Pasti, Almeera. Opa akan bertahan sampai anakmu dan Kaisar lahir ke dunia. Semoga bulan madu kalian bisa mewujudkan harapan Opa.”

Almeera mengangguk kecil sambil mencium punggung tangan pria tua itu. Memang ia ingin memenuhi permintaan Tuan Barata dengan melahirkan seorang bayi. Namun bukan lewat acara bulan madu, melainkan dengan inseminasi buatan yang sudah mereka sepakati.

Dengan diantar oleh Hamdan, Almeera menuju ke mobil pribadi Kaisar. Lelaki paruh baya itu memasukkan koper ke bagasi, sementara seorang sopir berseragam hitam membukakan pintu untuk Almeera. Gadis itu memilih duduk di dekat jendela,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status