“Kupikir kalian sudah salah sangka dalam hal ini. Rain tidak mungkin mengusik pihak lain tanpa diganggu lebih dulu. Dia tidak mungkin melakukan kekeliruan seperti ini!” suara Tuan Parker terdengar ketika ia masuk dan ikut duduk di sana. “Sebelumnya aku ucapkan selamat datang pada kalian. Aku tidak menyangka kalian berani mendatangi salah satu anakku sampai ke tempat ini. Dan aku pikir apa yang membawa kalian ke sini adalah hal yang serius.” lanjut Tuan Parker berucap. Wajah Bisker dan Tracy mendadak gugup. Berhadapan dengan Ryan dan Rain saat ini saja sudah membuat mereka cukup goyah. Tapi sekarang, di hadapan mereka muncul sosok hebat yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya yang merupakan pimpinan kelompok mafia terbesar yang disegani di daratan New York itu. Tapi demi harga diri dan kehormatan kelompok mafia mereka, ketakutan itu mereka kesampingkan lebih dulu. "Rain, kau tidak melakukan apa yang dituduhkan mereka, kan?" tanya sang ayah pada Rain. "Tidak, Ayah. Aku tidak
"Ayah, izinkan aku kembali ke sana!" pinta Rain pada sang ayah."Tidak!" Ryan dan Tuan Parker menjawab bersamaan. Keduanya menolak permintaan Rain yang konyol."Kenapa tidak?! Mereka dalam bahaya, Ayah! Aku tidak bisa membiarkan siluman rubah betina itu menjalankan keinginannya. Wanita bernama Tracy itu terkenal dengan pembantai pria!" Rain tetap pada keinginannya."Sebenarnya yang kau takutkan hanya Aaron dan bukan yang lainnya, kan?" Ryan mengeluarkan pendapatnya."Jaga mulutmu, Ryan. Aku menghawatirkan semua yang ada di sana, terutama Axel! Bagaimana kau bisa mengutarakan pikiran picikmu itu? Kau boleh cemburu, tapi rasa itu tidak perlu membuatmu bodoh!" rutuk Rain yang tidak suka dengan cibiran Ryan."Tenanglah, Rain. Semua yang di sana akan baik-baik saja. Ayah tahu mereka tidak akan mengambil langkah gegabah dengan mempertaruhkan kelompok mereka sendiri. Tenanglah, serahkan semuanya padaku." Tuan Parker mencoba menenangkan Rain."Bagaimana aku bisa tenang, Ayah? Orang-orang di k
Saat ini di perusahaan keluarga Carr sedang mengadakan pertemuan besar dengan para pemegang saham dalam rangka pembahasan pembelian saham Hobbs yang merosot tajam. sebagai pimpinan perusahaan, ingin mengakuisisi saham Hobbs di sektor pariwisata guna memperbesar sayap perusahaan keluarganya di bidang pariwisata.Hadir juga Megan yang merupakan salah satu penanam modal di perusahaan kekasihnya. Akan tetapi saat ini tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Robert menolak untuk bicara dengan Megan semenjak skandal Megan terbongkar di depan mata kepalanya sendiri.Rapat sudah dimulai dengan rancangan yang sudah tersusun mantap untuk mengambil alih saham Hobbs. Namun, saat sekretaris Robert memutar video perencanaan yang lain, bukannya video tentang perusahaan yang terputar, melainkan video suasana di sebuah kamar hotel.Video tersebut menampilkan seorang pria dan wanita yang sedang melakukan adegan panas dengan penuh gairah. Wajah si wanita telah disamarkan dan meninggalkan wajah si pria
Di rumah sakit terdekat, Robert dengan pakaian bersimbah darah setelah mengangkat Megan dan membawanya ke rumah sakit, duduk tertunduk di koridor rumah sakit, tepat di depan pintu ruang operasi.Pikirannya kacau dan ada rasa penyesalan di hatinya. Kalau saja dia tidak membuat Megan mengejarnya hingga jauh. Kalau saja Megan berhenti di kantor saja dan membiarkannya pergi. Kalau saja tidak ada peristiwa video yang menghebohkan hari ini, tidak mungkin Megan mengalami kecelakaan seperti ini."Robert!" suara yang dikenal Robert terdengar dan mengalihkan pandangannya.'Bibi Harley," sebut Robert dalam hati. Perlahan ia bangkit menghampiri Harley Abbott yang mendekatinya."Apa yang terjadi pada Megan, Robert? Kenapa Megan bisa mengalami kecelakaan seperti ini?" Harley bertanya sambil menangis pilu, meminta penjelasan Robert tentang putrinya."Bibi, maafkan aku..." ucap Robert lemah dengan rasa bersalah yang sudah menumpuk di hatinya."Jangan ucapkan maaf sekarang. Katakan padaku apa yang ter
Seorang terdengar mengetuk pintu kamar Rain. Dari balik pintu kamarnya, muncul Kay yang masuk ke dalam."Masuklah!" jawab Rain lemah."Bos, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Kay sambil tersenyum."Buruk. Kau kira apa lagi yang bisa kurasakan setelah tahu bahwa aku adalah anak kandung Rafael Parker?" Rain tersenyum miris sebelum membenahi ekspresinya lagi, "Lalu apa yang membawamu ke sini?""Tidak ada, aku hanya ingin melihat Bos saja. Aku juga terkejut mendengar fakta ini, Bos." jawabnya santai.“Oh, begitu? Tapi sakitku ini tidak membuatku bodoh. Memangnya kau bisa menyembunyikan apapun dariku?” Kay tersenyum memandang Rain yang menggerutuinya."Omelanmu membuatku yakin kalau kau baik-baik saja, Bos." Kay tertawa kecil dan itu menular hingga Rain juga tertawa bersamanya.“Perutku masih sakit untuk tertawa, Kay. Cepatlah, aku tahu kau membawakan sesuatu untukku dengan diam-diam begini.” ujarnya lagi.“Tidak terlalu baik. Aku baru menerima berita dari California. Tapi tolong dengarkan
Setelah mengusir Ryan agar meninggalkannya sendirian, Rain menyendiri sampai hari berganti. Setelah lelah dengan banyaknya pikiran di kepalanya, akhirnya Rain memejamkan mata entah kapan tepatnya.Namun baru beberapa jam tertidur, sinar matahari terasa sudah terik dan membangunkan tidurnya, membuatnya kembali ingat akan banyak hal. Rain ingin segera menemui sang ayah di ruangannya.Setelah membersihkan diri, Rain perlahan berjalan sambil merayap berpegangan ke dinding. Ia ingin berusaha berjalan sendiri tanpa merepotkan siapa pun lagi. Lagi pula jarak kamar sang ayah dengan kamarnya tidak begitu jauh.Rain hampir sampai ke pintu kamar Tuan Parker yang sedikit terbuka. Ia mendengar sepertinya sang ayah bicara dengan seseorang yang ia juga kenal suaranya.'Ah, Ryan juga di sini ternyata,' ucapnya dalam hati. Tapi apa yang ia dengar selanjutnya membuat Rain menghentikan langkahnya."Aaron sudah mengambil langkah.” ucap Tuan Parker yang bicara pada Ryan.'Aaron?' gumam Rain dalam hati saa
Keputusan Rain sudah bulat. Ia akan kembali ke California untuk menjemput Axel. Sekalipun Tuan Parker, Ryan, bahkan Reed sudah menasihatinya dengan fakta kesehatannya, Rain tetap bersikeras untuk pergi.Saking emosional dan tidak bisa diberitahu, Rain bahkan tidak bicara apapun pada Ryan dan Tuan Parker selama tiga hari lamanya. Hanya dengan Reed saja ia bisa bertukar pikiran dan mencurahkan kegelisahannya.Namun sepertinya hari ini akan berjalan sesuai keinginannya. Rain akan pergi dengan izin Tuan Parker dan pengawalan Ryan.“Apa kau tetap ingin diam padaku sekalipun aku yang menemanimu ke sana?” Ryan mulai bicara setelah memasuki mobil dan duduk di kursi mengemudi. Ia hanya mengendikkan bahunya saat Rain tidak menanggapi pertanyaannya.“Baiklah kalau ingin tetap diam. Mari kita saling diam karen aaku juga masih kesal padamu. Pistol milikmu ada dalam dashboard di depanmu. Buka saja.” Ryan berucap lagi sambil mulai menghidupkan me
“Kira-kira siapa yang begitu bodoh ingin melawan kita di daerahku ini, Rain?” Ryan bertanya tanpa menolehkan pandangannya dari kobaran api yang menghanguskan mobil yang menyerang mereka tadi.“Entahlah... Tapi aku juga tidak mengira kalau serangan mereka begitu cepat dan tidak terkira untuk kita. Aku benar berfirasat mereka mencari kelemahanku, tapi ini terlalu gila. Aku baru saja kembali ke sini, kan? Tapi siapa yang tahu aku sangat lemah saat ini?” Rain juga tidak menyangka secepat ini serangan akan diterimanya.“Astaga...” Ryan baru saja menghela napas berat ingin beristirahat sejenak. Tapi sepertinya itu tidak bisa ia lakukan saat ini karena ia harus bergerak spontan dan berteriak seketika pada Rain.“Rain!”“Ryan, apa-apaan ini?” Rain yang sudah berdiri di samping Ryan saat ini bertanya dan ikut mengarahkan senjata api di tangannya ke arah lima pria yang kesemuanya juga mengarahkan senjata mereka pada Rain.“Serangan belum berakhir dan sepertinya mereka tidak ingin membiarkan kit
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa