Bu Meri membuka pintu kelas, sontak anak-anak yang tadinya ramai itu, kini menjadi sunyi. Semua mata tertuju pada Laura. Bisik-bisik tidak terelakkan.
Laura gugup, mulai sekarang, tempat itu akan menjadi sekolahnya. Sekolah yang dulu ia impikan. Dibilang menyenangkan, tentu saja menyenangkan, dibilang sulit ... ya, sulit juga.Ada banyak orang yang ingin berkenalan dengan Laura, mulai dari perempuan hingga laki-laki.“Hai Laura! Aku Ruby, salam kenal! hehe, seneng deh akhirnya punya teman sebangku!”“Hai aku Dave, ketua kelas, jika kamu membutuhkan sesuatu katakan saja padaku, ya?”“Kamu cantik banget, merek skin carenya apa ya?”Akan tetapi, ada saja yang tidak menyukai Laura.Seperti Selyn dan teman-temannya, Laura juga tidak mengerti kenapa. Namun, mereka sepertinya terganggu dengan keberadaan Laura.Sebenarnya Laura tidak peduli juga dengan mereka mau membencinya atau apa, yang penting kan Laura tidak melakukan hal buruk pada mereka.Akan tetapi, bagaimana Laura tidak peduli sekarang? Selyn dengan sengaja menukar kaos olah raganya dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari ukuran asli kaos olah raga milik Laura.Baju olah raga di hari seterik ini adalah kaos lengan pendek warna putih dengan celana pendek diatas lutut warna hitam.Kaos atasnya tidak masalah, yang paling bermasalah adalah celana olah raga, kini menjadi pendek sekali. Hampir diatas setengah pahanya, membuat paha Laura terekspos bebas.“Ku rasa aku akan membeli baju yang baru saja,” ucap Laura.Namun, Ruby menggelengkan kepalanya, “jangan! Kamu gak tahu aja guru olah raga kita itu kayak gimana!”Gadis lain mengangguk, “bener tuh, bisa-bisa kalo kamu telat bakal dihukum lari keliling lapangan, gila aja!”“Memangnya kenapa? Hukuman seperti itu sudah biasa” sahut Laura.Ruby menggeleng lagi, “Laura, kamu gak tahu ya gimana luasnya lapangan di VHS ini?”“Dua kali lipat stadion kayaknya!” shurt gadis lain.Karena itu, Laura menjadi takut, jadi dia memilih diam saja dan mengikuti teman-temannya ke gymnasium.Sampai di tempat, banyak anak laki-laki bersiul melihatnya, membuat Laura tidak nyaman.Laura malu.Guru olah raga datang, gadis-gadis menjerit senang. Karena penasaran, jadi Laura menoleh pada guru olah raga mereka.Laura tercekat, guru itu sangat tampan, memiliki tubuh tinggi dan berotot, tubuh indah bak model majalah.Namun, kenapa familiar sekali ya?“Ganteng banget!”“Gila sih, mau jadi pacarnya!”“Jadi selingkuhannya pun aku rela!”“Pak Vano udah punya istri katanya!”“Bodo amat, aku mau jadi selingkuhannya!”Bisik-bisik ribut tak terelakkan, membuat Laura jadi lupa jika dirinya masih memakai pakaian olah raga ketat.“Hey, kamu yang disana!”Pak guru tampan nan seksi yang anak-anak sebut Pak Vano itu menunjuk Laura.Membuat Laura menjadi berdebar-debar takut.“I-iya, Pak?” sahut Laura terbata, karena dia sangat gugup.“Kemari kamu!”Sorakan kembali datang, rata-rata dari anak laki-laki.“Jangan dihukum Pak, pemandangan indah itu!!”“Udah cantik, kalem, seksi pula, idaman banget.”Laura ingin menangis saja, dia yakin pak guru akan menghukumnya saat itu, bisa-bisa kaki Laura copot karena lari keliling lapangan sepuluh kali.“Aku tidak akan menghukummu karena – eum, kenapa pakaianmu seksi begini? Salah ukuran?” tanya Pak Vano.Selyn dan teman-temannya tertawa senang, mungkin mereka bahagia karena Pak Vano mempertontonkannya di depan anak-anak. Laura mengangkat wajahnya, lalu mulai tersenyum sedikit menghilangkan wajah ketakutan dan malu, dia ganti dengan wajah penuh percaya diri saja.“Sepertinya begitu Pak, saya murid baru, jadi belum mencoba kaos olah raga, ternyata salah ukuran, padahal harusnya saya memilih ukuran yang diatas ini” ucap Laura."Saya maafkan kali ini, tapi ingat untuk selanjutnya kamu tidak boleh salah lagi, saya akan menandaimu, namamu siapa?"“Laura, pak!”“Baiklah, Laura, kamu boleh kembali.”Laura menghembuskan nafas lega, untung dia tidak dihukum Pak Vano.Akan tetapi, dia merasa Pak Vano itu tidak asing baginya.Posturnya, suaranya, auranya, semuanya seperti sangat familier.Akan tetapi, wajah setampan itu mungkin hanya bisa Laura lihat di TV, internet, atau majalah.Pelajaran olah raga kembali di mulai, Laura mulai kesal karena anak laki-laki terus menggodanya, jadi dia tidak nyaman selama berolah raga.Setelah pelajaran selesai, anak-anak perempuan mulai mendekati Pak Vano, mencoba bicara dengannya dan sebagian terang-terangan menggodanya.
Selyn dan teman-temannya juga ikutan, malah Selyn yang paling depan menggoda pak Vano.Laura hanya duduk di bangku tepi lapangan, meminum air mineral botolan yang dibagikan ketua dan wakil ketua kelas.“Laura, kamu sudah punya pacar belum?”“Makanan favorit kamu apa?”“Mau aku anterin pulang gak?”Anak laki-laki mulai banyak yang mendekati Laura, sementara Ruby yang menemaninya hanya terkekeh saja dan tidak membantu.Laura hanya tersenyum dan menjawab seadanya, lalu berusaha kabur dari sana bersama Ruby.Namun, Pak Vano tiba-tiba memanggilnya saat Laura mau pergi untuk ke ruang ganti.“Laura, kamu ikut ke ruangan saya” ucap Pak Vano.Mau tidak mau, Laura mengikutinya. Anehnya Selyn bukannya senang dia dipanggil guru, dia malah kesal sekali.Laura mengikuti Pak Vano dari belakang, sambil melihat punggungnya.“Masuklah!”Laura kagum sekali melihat ruangan Pak Vano. Sepertinya setiap guru memiliki ruangan sendiri-sendiri. Ruangannya luas, ada toilet dan juga ranjangnya, ada pula lemari pendingin dan mesin kopi.Pak Vano membuka lemari pendinginnya, kemudian mengambil satu minuman, lalu dia berikan pada Laura.“Ambil ini” ucap Pak Vano.Laura hanya menerimanya lalu duduk di depan meja Pak Vano.Sepanjang perjalanan bahkan ketika sampai di ruangan, Pak Vano sama sekali tidak menatap padanya.Mungkin Pak Vano tidak menyukai Laura.“Karena kamu melanggar hari ini, jadi saya akan memasukkan poin pelanggaranmu di bukuku” ucap Pak Vano.“Ta-tapi, Pak –”“Tidak ada tapi-tapian, ingat untuk tidak berpakaian seperti ini lagi di pelajaran hari depan. Saya terganggu melihatnya, sangat terganggu, apa kamu sengaja untuk menarik perhatian laki-laki?”“Tidak, Pak!”“Bagus, kalau begitu, jangan diulangi, kamu boleh pergi sekarang.”Dengan perasaan sedih, Laura pergi meninggalkan ruangan Pak Vano, dia tidak menyangka Pak Vano akan menuduhnya sekejam itu.Laura tidak berencana menggoda siapa pun, dia sudah memiliki suami. Noa sudah lebih dari cukup, meski Laura tidak tahu bagaimana rupanya.Sepeninggal Laura, guru olah raga itu mengambil remote dari atas mejanya, lalu mengunci pintu otomatisnya dengan remote itu. Dia juga menutup tirai jendelanya agar tidak ada yang masuk.“Laura, kenapa kamu sangat menggoda, sayangku? Dari mana kamu mendapatkan seragam seksi begitu, istri kecilku?” gumam Vano.Laura tidak tahu, jika Vano adalah sosok suaminya, yang Laura tidak tahu bagaimana rupanya.Vano adalah Noa."Laura, kamu membuatku gila, aku tidak tahan lagi, kamu harus menjadi milikku malam ini, sayangku!"Noa Stevanno Varold adalah putra hasil perselingkuhan tuan besar Varold. Namun karena istri sah tuan besar mandul, keluarga Varold sangat bahagia dengan adanya Noa.Mereka menjadikan Noa sebagai tuan muda yang sangat disayangi dan dimanja.Awalnya semua hal sangat indah bagi Noa. Dia memiliki fisik yang sempurna, paras yang rupawan, kecerdasan, kekuatan, kelincahan, kreatifitas, segalanya dia miliki.Hingga suatu saat istri kedua ayahnya, atau ibu kandung Noa tiba-tiba diceraikan begitu saja. Karena istri pertama yang mandul itu tiba-tiba mengandung.Ayah Noa mengatakan hal paling menyakitkan bagi ibu dan Noa.“Jika bukan karena wajah cantikmu, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang setelah melahirkan dan memiliki anak, kamu menjadi gemuk dan tidak merawat diri. Aku lebih mencintai istri pertamaku yang jauh lebih cantik darimu.”Perkataan itu hingga Noa dewasa terus melekat dalam benaknya, membuat dia membenci ayah kandungnya.Akan tetapi, orangtua ayahnya, atau kakek-neneknya menyayangi
Laura tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dia senang, sangat senang malah, saat Noa memuji masakannya. Waktu itu Laura merasa dia sudah satu langkah lebih dekat menjadi istri yang baik, meski yang dia lakukan hanya memasak.Namun, yang membuat Laura bimbang adalah, dia harus memasak setiap hari untuk Noa. Dia sudah meminta pelayan untuk tidak memasak lagi, meski itu saat sarapan.Bukannya Laura tidak mau, tapi dia cemas, banyak hal yang dia takutkan. Bagaimana jika dia tidak bisa bangun pagi untuk memasak? Bagaimana jika masakannya tidak sesuai selera Noa lagi? Bagaimana jika Laura terlambat memasak lalu Noa marah?Laura sangat cemas.Selain itu, yang membuat Laura semakin cemas adalah, Noa mengatakan dia akan menyentuh Laura malam ini. Itulah kenapa Laura saat ini sudah bersiap-siap, dia memakai gaun tidur yang cantik. Dia bahkan mandi lagi agar bau bawang dan asap tidak menempel di tubuhnya.Laura berdebar-debar, ada rasa cemas, ada rasa takut, ada pula rasa tidak sabar, yang pas
Laura merasa sangat bahagia, saat dia bangun di pagi hari, Noa ternyata tidur disisinya, memeluknya erat.Walaupun Laura merasa bingung, kenapa Noa masih saja memakai topeng saat tidur? Topeng itu bahkan tidak bergeser sedikit pun.Sebenarnya Laura sedih, dengan Noa tidak mau memperlihatkan wajahnya. Entah itu baik atau buruk, Laura akan mencoba untuk menerimanya. Dengan Noa tidak mau menunjukkan pada Laura, membuat Laura merasa Noa masih belum mempercayainya.Tidak aneh sih, mungkin Noa masih menganggap Laura orang asing baginya, jadi Noa masih belum percaya.Karena Noa tertidur, Laura memiliki keinginan untuk membuka topeng itu. Namun, Laura tidak ingin mengkhianati kepercayaan Noa sedikit pun, jadi dia mengurungkan niatnya tersebut.Akan tetapi, Laura tidak bisa berhenti memandangi wajah tampan Noa. Yah, walaupun tampan karena Noa menggunakan topeng, apapun itu, Noa tetap tampan bagi Laura.Takut-takut, Laura menundukkan tubuhnya, untuk mendekati wajah Noa, kemudian mengecup bibir
“Sayang, mau jalan-jalan?” tanya Noa tiba-tiba, saat itu Laura sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, menoleh pada suaminya sambil menatap penuh antusias. “Jalan-jalan ke mana?” Noa mengedikkan bahunya, “entah, kamu maunya ke mana?” Laura terlihat berpikir sejenak, “aku sebenarnya tidak terlalu mengenal sekitar sini, tapi aku suka ke taman atau ke pantai,” ucap Laura antusias. Bibir Noa membentuk senyuman tipis, “kalau begitu kita ke pantai, aku memiliki villa dengan pantai pribadi, ada yacht kecil juga di depannya jika kamu ingin menaikinya, tapi, kamu sudah baikan? Maksudku, tidak sakit lagi?” Laura mengangguk pelan, “tidak terlalu sakit kok, lagi pula kita ke sana kan naik mobil” ucap Laura, masih saja antusias. Noa gemas melihat istri kecilnya tersenyum lebar seperti itu, dia terlihat bahagia hanya karena hal sederhana. “Kalau begitu aku akan siap-siap ya, kamu bawa apa yang dibutuhkan, jika tidak ada kau bisa mengatakannya padaku” kata Noa, dia kemudian berdi
Laura tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya setelah sampai di balkon lantai dua vila.Bagaimana tidak? Pemandangan pantai dan laut yang disajikan sangat indah, jadi Laura tersenyum lebar sekali.Noa yang melihat semua itu jadi ikut tersenyum, dia tidak menyangka hal sederhana seperti pemandangan pantai bisa membuat istri kecilnya bahagia.“Kamu suka dengan pemandangannya?” tanya Noa.Refleks Laura mengangguk antusias, “iya! Suka sekali! Dulu aku sering diajak ke pantai oleh papa, papa juga pernah ada kerja di luar kota, aku diajak dan kami – oh, maaf, aku tidak bermaksud cerewet.”Laura buru-buru menutup mulutnya, takut jika Noa kesal karena dia banyak bicara.Noa tersenyum, Laura bisa melihatnya karena Noa terus memakai topeng yang mulutnya terbuka. Laura sangat suka jika Noa memakai topeng itu daripada yang seluruh wajah, baginya Noa sangat tampan meski yang bisa dilihat hanya bibir dan dagunya saja.Wajah Laura mulai merona hebat saat tangan Noa terangkat untuk mengusap kepalanya
“Wajahku ditutup atau tidak, itu bukan urusanmu” ucap Noa dengan nada dingin. Suasana sudah menjadi dingin dan tidak mengenakkan, padahal saat itu masih sekitar jam setengah tiga sore. Udara yang hangat mendadak menjadi dingin karena Noa dan Dave. Laura yang bingung harus bagaimana sedang memutar otak untuk mendamaikan mereka. “Anu, Dave, bagaimana kau bisa ada disini? Apa kau tinggal disini?” tanya Laura. “Tidak, hanya saja aku ingin mengunjungi villa kakakku, ingin tahu bagaimana rupa istri kakakku yang payah itu, tapi malah bertemu denganmu” kata Dave. Laura memproses ucapan Dave sejenak, baru setelahnya dia menyahuti, “maksudmu, ini villa kakakmu?” tanya Laura sambil menunjuk villa milik Noa. Dave menggeleng, “tidak, tapi yang itu” Dave menunjukkan villa lain yang berada tepat di sebelah villa milik Noa. “Kenapa kamu menunjuk villa ku, sayang?” kata Noa. Dahi Dave mengerut mendengar villa besar yang Laura tunjuk itu milik Noa. “Ah, jadi itu milikmu, berarti kau anak pertam
..Rasanya seperti keajaiban, Noa dan Dave yang tadinya seperti musuh bebuyutan, kini berubah menjadi akrab dan bahkan saling bercanda.Laura tercekat, mata indahnya berkedip-kedip tidak percaya, ini seperti sihir.Ah, mungkin Laura saja yang berlebihan, namun dia sungguh tidak menyangka Noa dan Dave akan menjadi seakrab itu.Lomba memancing dimenangkan oleh Noa, selisih dua gurita saja.Semua gurita dimasak dan dibagikan, yang memasaknya adalah Laura dibantu beberapa pelayan.Merasakan masakan gurita seperti yang dulu Laura buat bersama ayahnya, membuatnya merindukan sosok ayah. Namun, disisi lain dia juga sangat bahagia.“Ternyata kamu pinter masak juga ya Laura, andai aku mengenalmu duluan, pasti kita udah paca – aduuh!”Noa menyingkirkan Dave lalu mendekati Laura dan memeluk pinggang istrinya tersebut. Dave yang diperlakukan seperti itu mencebikkan bibirnya kesal, meski sebenarnya Dave mengatakan itu juga bercanda.Dave adalah anak lelaki yang baik, kedua orangtuanya merupakan seo
..Noa mengumpat pelan, baru kali ini dia merasa sangat ceroboh. Bagaimana bisa dia keceplosan seperti itu? Bagaimana jika nanti Laura memintanya menelfon Vanno untuk bukti?Ah, pikiran Noa sedang kacau sekarang. Dia dan Laura sudah kembali ke villa, Dave juga sudah pergi.Saat itu Laura sedang mandi, jadi Noa hanya menunggu sambil memainkan ponselnya, juga sambil memantau kerja perusahaannya.Selain masalah Laura, Noa juga memiliki masalah lain dengan perusahaan. Perusahaan yang Noa rintis sendiri dari nol sudah semakin berkembang pesat sekarang, terutama setelah Noa mengeluarkan produk mie instan.Awalnya produk itu masih dua varian rasa saja, yaitu mie goreng dan mie ayam bawang. Namun, karena langsung meledak di pasaran, jadilah sekarang produk itu memiliki banyak varian lain.Masalahnya adalah, sedang ada perusahaan besar yang mencoba untuk menjatuhkan produk milik perusahaan Noa.Karena itu, dia harus sering-sering memantau perusahaan. Apalagi, ibu tiri Noa itu suka sekali ikut
..Selesai makan malam, Laura baru memberitahukan jika dia sedang hamil. Awalnya mereka semua bengong karena terkejut, tapi kemudian mereka mulai bersorak dan memberi selamat.Luke sangat senang karena dia akan menjadi seorang paman.Sejak itu, mereka memperlakukan Laura dengan baik, bahkan Minwoo membuatkan camilan dan minuman hangat di malam hari untuk Laura, kata dia camilan itu bagus untuk ibu hamil.Arga yang sudah merasa lebih baik kini mengatur beberapa jadwalnya dan jadwal Luke dan kawan-kawan agar bisa libur. Arga juga memutuskan untuk mengumumkan perilisan single terbaru untuk Luke dan kawan-kawan agar nilai saham tidak turun drastis.Dan benar saja, baru satu jam berita tersebut di rilis, saham perusahaan langsung naik pesat. Tentu saja masih ada oknum yang mengatakan perusahaan sengaja melakukan itu untuk mengubur berita buruk tentang keluarnya salah satu Artis.Malam itu juga Luke, Jihyun dan Doyon melakukan siaran langsung di ruang tengah, untuk meredakan kemarahan peng
. . Laura sangat bahagia saat dia sudah sampai di bandara incheon, saat itu ada orang-orang suruhan Arga yang datang menjemput Laura dan Noa. Melihat istrinya sangat bahagia membuat Noa tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, Laura sangat manis dan menggemaskan. Kemarin, Laura yang merasa mual-mual dan sakit pergi mengajak Noa untuk periksa, karena tidak biasanya Laura sakit seperti itu. Setelah periksa baru ketahuan jika Laura sedang hamil. Mereka sangat bahagia, jadi sekarang, Laura ingin memberitahu saudaranya jika dia sedang hamil. Noa juga yakin Arga akan senang mendengar akan mendapat keponakan. Namun, setelah mereka sampai di apartemen Arga, semua kesenangan Laura menghilang begitu saja. karena ternyata Arga sedang sakit. Di apartemen itu ada Vicky, Luke, dan teman Luke yang bernama Minwoo. Luke menjelaskan jika Arga menjadi stress karena salah satu artis besar memilih memutuskan kontrak sepihak, namun yang disalahkan oleh penggemar artis tersebut adalah agensi dan
..Tidak biasanya Doyon si member paling muda, yang biasanya ceria dan dapat membuat orang lain tersenyum dengan tingkahnya yang random, kali ini dia sangat murung. Berkali-kali dia jatuh dan tidak konsentrasi saat latihan.Luke mengetahui itu dan dia sangat sedih melihat bocah itu, jadinya dia pergi membawa Doyon menjauh ke tempat sepi, yaitu atap gedung yang memiliki taman kecil dan tempat duduk.“Kamu kenapa Doyon? Kamu terlihat sangat murung hari ini, aku jadi khawatir denganmu” tanya Luke dengan nada yang lembut.Mendengar pertanyaan itu, entah kenapa air mata Doyon keluar begitu saja, jadi sebagai kakak yang baik, Luke memeluk bocah yang masih baru naik kelas satu SMA tersebut.“Kak... aku – hiks – capeekk, orangtuaku menuntut agar nilaiku selalu baik, jika tidak aku tidak boleh menjadi idol lagi, sementara aku suka menjadi idol, berada di panggung dan menghibur orang lain. Akan tetapi, saat aku melihat komentar-komentar buruk itu di internet, meski aku mencoba untuk mengabaika
..Beberapa bulan berlalu, Laura merasa tiap hari dia dan Noa malah semakin jauh.Laura sudah berkuliah di salah satu universitas terbaik di negara itu, dia bersemangat mengikuti semua kelas, membaca banyak buku yang berhubungan dengan mata kuliahnya. Bisa dibilang, Laura terlarut dalam aktifitas kuliahnya, termasuk nongkrong dengan teman-temannya.Hingga saat itu, beberapa bulan berlalu, Laura pun merasakannya.Saat itu Laura yang sendirian di rumah menunggu Noa pulang sambil scroll-scroll ponselnya, berselancar di dunia sosial media.Sampai kemudian postingan entah siapa menarik perhatian Laura.Itu adalah akun salah satu siswi di SMA lama Laura, yang memposting foto selfi dengan background Noa melepas kaos olah raga saat berkeringat selesai mengajar.Postingan tersebut entah bagaimana menjadi viral.Tubuh indah Noa menjadi perbincangan di kalangan netizen.Kira-kira seperti ini.‘Jika gurunya seperti itu, aku mau sekolah lagi!’‘Kenapa tidak ada guru seperti itu di sekolahku?’‘It
..Luke sangat bersemangat untuk pulang setelah mendapat chat dari Laura jika barangnya sudah sampai. Laura mengatakan Arga langsung membawanya ke dorm, Arga tidak bisa menunggu lama karena dia capek dan harus segera pergi ke apartemennya sendiri.Apartemen Arga itu masih satu gedung dengan apartemen Luke dan kawan-kawan yang dijadikan dorm. Hanya saja mungkin apartemen Luke lebih besar dan lebih banyak kamar. Arga yang memilihkan apartemen itu untuk Luke dan grupnya, agar bisa dekat dengan Arga juga, jadi Arga bisa memantau.Lagipula karena gedung apartemen dekat dengan gedung agensi, jadi hal itu bisa memudahkan juga. Mereka bisa berjalan kaki sekitar tiga puluh menit untuk sampai di agensi.“Wah itu dia!” teriak Doyon yang melihat paket milik Luke ada diatas meja ruang tengah.Luke dan kawan-kawan mengelilingi paket tersebut. Haru dengan sigap mencarikan gunting untuk membuka paket, kemudian memberikannya pada Luke. Dengan tidak sabaran Luke membuka paketnya, wajahnya menjadi lebi
..Hari-hari menjadi lebih santai akhir-akhir ini.Laura sudah resmi lulus SMA, namun dia sibuk mempersiapkan untuk berkuliah di salah satu unversitas terbaik di negara itu dengan jurusan managemen bisnis.Dave dan Lira memilih jurusan yang sama dengan Laura, sedangkan Ruby memilih jurusan lain yang sedang sesuai dengan minat dan bakatnya, yaitu tata boga. Memang sangat nyeleneh, teman-temannya saja heran kenapa Ruby tiba-tiba mengambil jurusan itu, tapi karena Ruby bersemangat, jadi mereka mendukung saja.Ethan juga memilih di universitas yang sama, hanya saja dia memilih jurusan yang berbeda, yaitu Sistem Informasi.Sedangkan Arga dan Vicky sudah pergi ke Korea Selatan, mereka diterima kuliah di SNU dengan jurusan yang sama, yaitu Bisnis administrasi. Mereka berangkan bersama Yonjun, sepupunya Vicky, jadi Noa hanya mengantar sampai bandara saja.Tidak bisa dipungkiri, Laura sedih juga karena Arga pergi, dia sudah menitip beberapa barang untuk saudara kembar Laura, yaitu Luke. Karen
“Kamu bisa mengejarnya jika kamu mau” ucap Vicky.Arga menoleh pada Vicky, “tidak Vic, aku sudah memilih denganmu.”“Kejar saja dia, aku tahu kamu lebih mencintainya kan? kamu hanya pura-pura baik padaku seakan sudah menerimaku tapi sebenarnya tidak, iya kan? kamu masih berharap pada Lira, pergilah jika memang benar!”...Hati Vicky hancur melihat Arga turun untuk menghampiri Lira.Dia tahu Arga lebih mencintai Lira, tapi tetap saja dia sakit hati. Mungkin itu lebih baik, cinta tidak akan bisa dipaksakan.Vicku ikut turun, rencananya dia mau pulang saja naik taxi atau mungkin minta antarkan Noa.Sementara itu Arga yang menghampiri Lira, dia meminta untuk bicara berdua dengan Lira saja. tapi Diana bersikeras semua orang harus mendengarnya. Jadi, terpaksa Arga mengatakannya di depan mereka semua.“Kenapa kamu kemari? Tidak, maksudku itu hak mu, aku tidak berhak untuk melarang tapi... seperti yang kau bilang, jika kita berjodoh nanti akan kembali lagi. Jadi untuk saat ini aku mau menja
..“Turunlah, kakakku dan Laura akan datang kemari, seperti permintaanmu, memangnya kenapa kamu mau mereka datang?”Arga membantu Vicky turun dari motor, kemudian melepaskan helm dari kepala Vicky, hal sederhana yang membuat Vicky makin berdebar-debar dan sulit melupakan Arga.Jika dia tidak mencintai Vicky, seharusnya tidak membuat Vicky semakin gila dan menyukainya.Arga memang jahat, tapi Vicky tidak komplain.“Aku ingin memiliki hubungan baik dengan kakakmu, terutama Laura karena aku sering berbuat jahat padanya” ucap Vicky.Arga mengangguk lalu mengusap kepala Vicky dengan lembut, “kamu anak yang baik, jangan berbuat bodoh seperti itu lagi ya?”Vicky mengangguk, “Oh iya, kamu yakin Laura tidak mengajak teman-temannya?” tanya Vicky.Arga menggeleng, “tentu tidak, untuk apa juga? Udah, ayo kita masuk.”Arga menarik tangan Vicky dengan lembut, mengajaknya pergi ke tempat pembelian tiket masuk.“Kita tunggu kakak di dalam saja, ayo!”Taman mawar adalah wista baru di pinggir kota yan
..“Hmm, ini enak sekali!”Laura tersenyum melihat suaminya lahap memakan masakannya, berupa mie goreng campur kubis.“Oh iya, kemarin kan aku pergi menemui Lira, ternyata dia sudah putus dengan Arga” ucap Laura.Noa buru-buru menelan makanannya lalu menatap Laura bingung, “sungguh? Kalau aku bertemu dengan Vicky saat –”“Apa?” hampir saja Laura berteriak kencang, tapi untungnya dia dapat menahan dirinya sendiri.“Aku sedang menemui Ferdi, temanku sekaligus sepupu jauh Vicky, maaf baru mengatakannya sekarang. aku tidak ingin menyembunyikan apapun darimu, Laura. Sebenarnya aku datang ke perkemahan, namun aku yang bodoh ini cemburu saat melihatmu tertawa bersama pria lain, yitu Ethan, aku sangat cemburu. Jadi aku memilih menemui Ferdi di club malam, aku hanya mengobrol dengannya lalu bertemu Vicky, kemudian aku mengantarnya pulang, sebagai mantan gurunya, aku hanya ingin menja