Home / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Bab 81. Rencana Kedua

Share

Bab 81. Rencana Kedua

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Shawn masih murung dan sangat kecewa dengan yang terjadi pada makan malamnya dan Kiran. Sekarang ia menyesali semuanya, menyesal karena sudah berbohong serta menyesal karena terlalu tamak.

“Sudah, jangan terlalu bersedih. Arjoona sedang kemari bersama James dan yang lainnya,” ujar Jayden sambil menyodorkan air mineral pada Shawn. Shawn mengambil gelas air tersebut lalu minum untuk membasahi tenggorokannya.

“Kiran benar-benar marah padaku. Bagaimana caranya aku bisa mendekatinya lagi,” ucap Shawn dengan wajah kecewa dan nada menyesal. Jayden hanya bisa menepuk pundak Shawn sambil memberikannya semangat.

“Aku tahu ini akan sulit untukmu. Tapi kamu harus bersabar. Aku akan hubungi Han dan Blake dulu. Mereka sedang memata-matai Kanishka sekarang!” Jayden pun mengambil ponsel dan menghubungi kedua asisten pribadi itu.

“Apa yang kalian temukan?” tanya Jayden begitu sambungan ponsel tersambung.

“Aparte

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 82. Dunia Tanpa Bunga

    Kiran mual bukan main. Sudah nyaris 10 menit ia berada di toilet kamarnya lalu muntah tanpa jeda. Setelah merasa lebih baik, Kiran membersihkan mulutnya dan berdiri kembali.Dengan kepala terhuyung, ia keluar dari kamar mandi dan menenangkan diri duduk di pinggir ranjang. Sambil mengurut dadanya, Kiran masih tersengal dan membersihkan bekas air disudut bibirnya. Ia masih menenangkan diri setelah tiba-tiba muntah.“Apa aku salah makan malam?” gumam Kiran bertanya pada dirinya. Beberapa hari ini, ia memang agak tidak enak badan. Mungkin karena akan segera datang bulan, biasanya memang ia jadi sedikit lelah.Rasanya ingin sekali berbaring lagi dan tidur. Badannya pegal dan kepalanya juga pusing. Namun jadwal Kiran hari ini cukup padat, jadi ia tak mungkin meninggalkan pekerjaannya begitu saja.Kiran pun menarik napas dan melepaskannya perlahan. Ia memang harus lebih tenang karena belakangan dia jadi makin stress karena rumah tangganya.&ld

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 83. Bukan Pesta Perpisahan

    Dengan kelincahannya, Glenn Matthews berhasil memukau begitu banyak gadis untuk menikmati minuman buatannya. Selain sebagai seorang Bartender, Glenn yang juga adalah PA Aidan Caesar itu ternyata seorang mixiologyst atau dengan bahasa singkatnya adalah peracik minuman.Kemampuan Glenn meracik minuman beralkohol terutama cocktail tidak hanya diperoleh secara otodidak. Glenn sudah bekerja di bar saat ia baru berusia 17 tahun, masih SMA dan diam-diam mencari uang dengan menjadi Bartender pada awalnya.Ia memiliki takaran dan feel yang bagus saat meracik minuman. Belum lagi terkadang ia membuat pertunjukan sendiri dengan melemparkan botol sebelum menuangkannya di gelas. Atau ketika ia membuat sedikit gerakan shaker yang rumit demi memanjakan mata pelanggan.Kali ini, Glenn yang masuk dalam jajaran tim mata-mata Shawn Miller, diundang menjadi Bartender tamu dalam sebuah pesta private milik pengusaha kelas kakap Adrian Gouche.Kebetulan Adrian adalah salah satu

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 84. Surat Cerai Yang Basah

    Amy Baker menarik napasnya beberapa saat sebelum ia mendekat pada Kiran Kanishka. Kiran tampak sedang bicara dengan sekelompok wanita tapi wajahnya tampak tak nyaman. Amy memperhatikan gerak gerik Kiran yang terlihat hanya diam saja.Kiran memang bukan seorang sosialita meski Ayahnya adalah seorang pengusaha. Amy sempat mengerucutkan bibirnya. Memangnya Shawn tak pernah membawa Kiran ke tempat-tempat seperti ini? Amy hampir menepuk jidatnya sendiri karena lupa. Lupa bahwa Shawn dan Kiran berhubungan diam-diam.Amy pun mendekati Kiran dan menyentuh bahunya. Kiran yang merasa dicolek oleh seseorang lantas menoleh ke belakang. Terlihatlah cengiran tanpa dosa dari Amy untuk Kiran.“Hi, Kiran!” sapa Amy tanpa memanggil nama belakangnya lagi. seolah mereka sudah akrab satu sama lain.“Amy?” Amy mengangguk cepat seperti bubble heads di dashboard mobil.“Ayo ... kita kemari saja!” Amy menarik lengan Kiran untuk membawany

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 85. Dimanjakan Admiral Angkuh

    Amy yang berhasil membawa Kiran keluar dari ruangan tersebut lantas menariknya ke arah taman belakang apartemen Del Paris. Beberapa lampu yang terdekor dengan bentuk yang sangat cantik.“Kita mau ke mana, Amy?” tanya Kiran polos dengan suara lembutnya. Ia tak curiga sama sekali. Amy lalu berbalik dan tersenyum pada Kiran.“Aku ingin memberi kejutan untukmu, jadi kamu harus ditutup dulu matanya!” Amy langsung memperlihatkan sebuah penutup mata dari kain berwarna hitam. Kiran langsung mengernyitkan keningnya.“Apa maksudnya?”“Aku kan hendak memberikanmu sebuah kejutan. Akan sangat aneh jika kamu malah melihat semuanya!” Amy mulai merajuk dan memajukan bibirnya pada Kiran. Kiran makin tak mengerti. Kejutan apa yang harus membuatnya sampai ditutup matanya?“Tapi ...” Kiran masih ragu dan menolak.“Ayolah ... aku kira kita berteman!” Amy mulai membawa-bawa pertemanan yang se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 86. Kejutan Dari Sang Suami

    “Kamu ke mana saja?” tegur Amy begitu menemukan Kiran yang berjalan sendiri di salah satu koridor. Kiran yang dihampiri oleh Amy nampak bingung dan tertgun untuk beberaa saat sebelum ia akhirnya menjawab.“A-Aku ... tadi ...”“Aku mencarimu kemana-mana!” potong Amy berpura-pura. Ia padahal melihat dengan jelas seperti apa Shawn dan Kiran berciuman panas dan berpelukan di balik sebuah pohon. Tapi ia tetap harus mendalami perannya agar Kiran tak curiga dan menuduhnya bersekongkol dengan Shawn.“Tidak ada,” jawab Kiran singkat dan nampak ragu. Amy sebenarnya tak tega. Sesungguhnya apa yang sudah dilakukan Shawn pada Kiran? Mengapa ia kemudian melepaskan Kiran pergi dan Shawn lalu menghilang?“Aku harus kembali ke ruangan, aku harus pulang. Aku tidak enak badan,” sambung Kiran lagi dengan suara kecil.“Apa kamu baik-baik saja?” tanya Amy lagi. Kali ini ia agak khawatir dengan keada

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 87. Selamat Ulang Tahun, Little Flower!

    Shawn menghidangkan makanan khusus untuk merayakan ulang tahun istri tercintanya, Kiran Kanishka. Ia memasak sendiri semua menu termasuk membuat kue ulang tahun dengan bantuan Arjoona yang juga pintar memasak.Kiran terus mengulum senyuman saat Shawn kemudian mendekatkan diri dan menaikkan ujung gelas Wine-nya. Kiran pun akhirnya melakukan hal yang sama.“Untuk seluruh kebahagiaan dan kecantikan pada istriku tersayang. Selamat ulang tahun!” ucap Shawn memberikan pesan ulang tahunnya sebelum mengadukan ujung gelas. Kiran pun tersenyum dan hendak minum tapi kepalanya lalu pusing kembali. Bau Wine yang tercium membuatnya tak nyaman.“Ada apa, Little Flower?” tanya Shawn saat melihat istrinya yang tak jadi minum. Kiran tersenyum lalu menggeleng.“Aku tidak ingin minum alkohol, Admiral,” jawab Kiran dengan nada rendah dan begitu lembut. Shawn tersenyum lalu mengangguk.“Ya sudah, aku ganti dengan air putih saja?

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 88. Kencan Manis Ulang Tahun

    Shawn Miller benar-benar mempersiapkan kencannya malam ini dengan baik. Ia bahkan memesan sebuah kamar dengan connecting room agar lebih leluasa melakukan semua hal yang ia inginkan bersama Kiran.Shawn ingin merasakan malam pertama yang seharusnya ia dapatkan menikahi Kiran. Jadi ia membuat suasana kamar yang sama meski tak sama persis.Berbagai bunga ditaburkan di ranjang berduvet putih dengan bordiran emas. Kiran yang ditarik lembut Shawn ke dalam kamar tersebut hanya bisa tersenyum malu-malu melihat suaminya yang begitu romantis.Shawn tak membuang waktu selain hanya menarik pinggang istrinya dan menciumi sisi kening sampai pipi dan tulang rahang. Sementara Kiran sedikit kegelian dan bergidik meski tak menolak suaminya sama sekali.“Setelah malam ini, aku akan membawamu pergi. Hanya ada kita berdua, kita tinggalkan New York dan Amerika, bagaimana?” gumam Shawn bertanya separuh berbisik di depan wajah Kiran dan istrinya itu hanya diam saja

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 89. Jangan Sentuh Istriku!

    Yousef benar-benar marah. Ia menampar Kiran dengan sebelah tangannya begitu keras setelah menarik paksa ia ke sisinya. PLAK –“Kamu benar-benar anak yang tidak tau malu!” sembur Yousef marah dengan mata menyala. Kiran separuh sadar saat ditampar oleh Ayahnya.“JANGAN SENTUH ISTRIKU!” teriak Shawn langsung beringsek bangun tapi kepalanya kini ditodong oleh dua buah mocong senjata. Itu membuat Shawn jadi separuh berdiri dengan lututnya. Wajahnya menggeram marah karena Kiran ditampar seperti itu. Ia sampai mengepalkan tangannya tapi tak bisa mendekat pada Kiran yang tengah memegang pipinya karena shock.Kejadiannya begitu cepat membuat Kiran tak bisa berpikir jernih saat semua terjadi. ia tersengal dan langsung meraba pipinya. Matanya berkaca-kaca tak percaya saat melihat keberangan sang Ayah karena dirinya ditampar. Ia belum pernah ditampar oleh Ayahnya seumur hidupnya.“Aku sudah memperingatkanmu Kiran, jangan pernah men

Latest chapter

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 213. Akankah Kita Bertemu Lagi?

    Ares bahkan sempat mencegat Andrew tapi yang ditunjukkan sahabatnya itu hanyalah tatapan kebencian. Ia pergi tanpa ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Andrew ternyata pulang ke Boston tapi The Seven Wolves terutama Jayden terus mengejar dirinya.Andrew pun tak lama menghabiskan waktunya di mansion sang Ayah, ia bahkan tak hadir saat pembacaan warisan yang memberikan seluruh harta milik Shawn Miller padanya. Andrew berhenti datang ke sekolah dan mulai menghilang. Ia lari dari asrama sekolah dan tak pernah kembali ke penthouse mewah di Belligers lagi.Andrew sempat menyelinap masuk ke dalam apartemen ayahnya yang dijaga oleh anggota Golden Dragon. Ia hanya ingin mengambil barang peninggalan ayahnya yaitu sebuah album lagu dalam bentuk vinil milik mendiang ibunya dan sebuah foto milik orang tuanya yang diambil oleh neneknya Kiriko Matsui.Setelah mendapatkan yang diinginkannya, Andrew hendak menyelinap lagi keluar sebelum ia melihat Nana Tantria ternyata tidur di

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 212. Amarah Terpendam

    "Waktu kematian … " begitu sakralnya kalimat tersebut saat seorang dokter menyatakan kematian seseorang. Kalimat itulah yang tak ingin di dengar oleh siapa pun. Itu termasuk Arjoona yang hanya duduk menyaksikan jasad temannya Shawn dinaikkan ke dalam ambulans dan dibawa.Semuanya hancur dalam sehari. Semuanya tanpa terkecuali. Dengan tubuh basah kuyup serta masih meneteskan air, Rei lantas menyelimuti ayahnya."Dad ... Daddy bisa pneumonia dan mati jika seperti ini!" ucap Rei dengan suara beratnya pada sang Ayah. Arjoona tak menjawab dan malah menengadahkan kepala menatap langit yang masih mendung. Hujan sudah berhenti dan membawa jiwa Shawn terbang ke angkasa. Mungkin saat ini, ia tengah bertemu Kiran dan berkumpul bersama James juga Delilah.Mata Rei lantas menoleh pada ambulans yang membawa Andrew. Ia tak sadarkan diri setelah tak mampu menangkap ayahnya Shawn yang memilih melompat dari ketinggian 15 meter lebih langsung ke lantai beton bersama Rohan K

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 211. Perang Terakhir; Kehilangan

    Jayden menggunakan tali pinggangnya sebagai alat bela diri dengan memanfaatkan tenaga lawan."Om Jay!" pekik Ares hendak menolong tapi ia salah jatuh dan hampir terjerembap ke lantai dua tempat dimana Jayden tengah dikeroyok. Andrew dengan cepat memegang tangan Ares sebelum ia terjatuh. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi takut kehilangan. Punggung Andrew tiba-tiba dihantam oleh seseorang menggunakan kayu dan ia hampir saja melepaskan Ares.Mars yang berada di lantai satu melihat putranya bergelantung di lengan Andrew langsung membelalakkan matanya. Pertolongan bagi Andrew datang dari Aldrich dan Rei yang menghajar orang-orang yang memukul Andrew. Selagi Aldrich dan Rei sibuk berkelahi, Andrew menarik Ares kembali ke atas.Dengan mata terbelalak, Ares tak sempat bernapas selain memukul salah satu pria yang hendak memukul Andrew dari arah belakang. Mars di bawah sudah kalah telak karena kini dihajar oleh tiga orang bersenjata tajam. Salah satunya sudah men

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 210. Perang Terakhir

    Ares menatap horor ke arah Andrew yang hanya mendengus meliriknya sekilas."Ini bahaya!" gumam Ares lagi masih dengan pandangan horor yang sama."Dia Pamanku, Ares. Dia kakak dari ibuku!" gumam Andrew membuat Ares semakin membelalakkan matanya."Fuck!" kutuk Ares tanpa sadar. Ia lalu memandang dashboard mobil sport milik Andrew dan berpikir sementara Andrew terus mengebut dengan mobilnya. Ia memasukkan nama taman yang dimaksudkan oleh Elena pada mesin navigasi dan sebisa mungkin tiba lebih cepat. Ares lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jupiter, Rei serta Aldrich bersamaan."Kamu mau apa?" tanya Andrew pada Ares yang menempelkan ponsel di telinganya."Menghubungi yang lain. Kita butuh bantuan!" aku Ares dengan jujur. Andrew menggelengkan kepalanya."Jangan ... mungkin tak akan terjadi apa pun!""Jangan gila kamu. Dia pria yang berbahaya!""Dia Pamanku, Ares!" bantah Andrew makin sengit."Tapi dia pembunuh Aunty Kiran.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 209. Jangan Pergi

    Ares benar-benar menyebalkan. Ia terus menguntit Andrew bahkan sampai masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya ingin Andrew bicara tentang apa yang membuatnya berubah tiba-tiba."Keluar!" sahut Andrew mengusir Ares yang ikut masuk ke dalam mobilnya."Tidak!" jawab Ares tak peduli. Andrew makin mendengus kesal lalu diam tak bicara maupun menekan pedal gas."Kenapa kamu pindah ke asrama sekolah? Memangnya kenapa jika tinggal di Bellingers?" tanya Ares begitu serius pada Andrew yang tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke asrama sekolah dan tak mau lagi tinggal bersama ayahnya."Itu bukan urusanmu!""Aku temanmu, Andy!" Andrew terkekeh sinis dan menggelengkan kepalanya."Yang benar saja!" gumamnya makin sinis. Ares benar-benar mengernyitkan keningnya heran. Dalam satu hari ia bisa berubah drastis seperti seseorang yang tak pernah dikenal Ares sama sekali."Ada apa denganmu, Andy? Kenapa kamu bisa berubah seperti ini!" tukas Ares lagi dengan nada se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 208. Kenangan Nada

    Shawn tak lagi masuk kerja usai pertengkarannya dengan Andrew tadi malam. Ia berdiri di depan jendela ruang kerjanya menunggu berita dari salah satu mata-matanya. Jemarinya terus menyentuh cincin pernikahan yang melingkari jemarinya.Alunan suara seorang wanita menyanyikan tembang Love Story mengisi relung ruangan yang sepi itu."With his first hello. He gave new meaning to this empty world of mine. There'd never be another love, another time. He came into my life and made the living fine. He fills my heart ... "Dengan merdunya rekaman suara nyanyian Kiran menggema ke seluruh penthouse tersebut. Seakan Kiran datang memeluk Shawn yang memejamkan matanya. Pipi Kiran dirasakan Shawn ditempelkannya dibalik pundaknya sambil terus menembangkan lirik lagu cinta yang dinyanyikan kembali olehnya.Dahulu, saat Andrew baru lahir dan masih berusia satu minggu, Andrew pernah mengalami sakit demam tinggi. Untuk menenangkan bayinya yang tengah sakit, Kiran ber

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 207. Ujung Dari Kewarasan

    Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja."Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya."Itu bukan urusanmu!""INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar."Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah mendengus dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya."Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya."BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew."Apa! Apa urusanmu!" sahut Andrew membalas

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 206. Dosa Tak Termaafkan

    Shawn mulai memeriksa kamera pengawas dan hal-hal yang berhubungan dengan kedatangan Rohan ke penthouse-nya. Sebaliknya, ia tak lagi menaruh curiga pada Andrew dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Shawn terlalu fokus pada Rohan dan mulai meneruskan keinginannya untuk menyingkirkan pria itu."Hey, Andy! Apa kamu akan membuat pesta ulang tahun juga?" tanya Aldrich iseng menepuk pundak Andrew saat ia tengah menutup pintu loker. Andrew yang tak tersenyum lalu membanting pintu loker di depan Aldrich sampai membuat ia mengernyit."Kenapa memangnya?" sahut Andrew dengan rahang mengeras."Aku hanya bertanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Aldrich lagi masih dengan wajah kebingungan dan tak mengerti. Andrew tak mau menjawab selain hanya memandangi Aldrich tajam lalu pergi begitu saja. Aldrich jadi berpaling dan melihat Andrew berlalu begitu saja.Andrew juga berpapasan dengan Jupiter di koridor yang sama dan melewatinya begitu saja."Andy?" panggil Ju

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 205. Ingin Melepaskan

    Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi."Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum."Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang."Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka."Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya."Apa yang ingin kamu tahu?""Siapa Rohan Kanishka?""Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas."Apa yang kamu sembunyikan?""Tidak ada, Nak! Kumohon masuklah ke kamarmu!" Andrew masih mendelik pada Erikkson yang benar-benar mendelik padanya agar ia

DMCA.com Protection Status