Satu kapal, dua, tiga … lima … delapan … lima belas … tiga puluh … tiga puluh enam … delapan puluh ….. seratus lima puluh kapal.
Aleandro menghitung dalam hati dengan kapal-kapal di dermaga. Total ada 150 kapal di dermaga. Di mana mereka menyembuyikan Yuriel?
Hati Aleandro semakin suram mencari setiap kapal satu persatu bersama anak buahnya. Namun masih belum menemukan kapal Audrey atau pun Yuriel.
Sementara itu Remix telah melakukan pekerjaannya memaksa petugas pelabuhan untuk melarang setiap kapal berlayar dan kapal-kapal yang sedang berlayar diperintahkan untuk kembali di bawah ancaman Remix.
Pada saat itu sebuah kapal pesiar yang berlayar tak jauh dari dermaga berlayar dengan kecepatan tinggi di lautan saat semua kapal berlayar kembali ke dermaga.
Mata Aleandro menyipit tajam memandang kapal pesiar yang berlayar dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang. Yuriel pasti berada di k
“Baik Nyonya.”Beberapa anak buah Audrey pergi mengambil senapan mereka dan mencari Aleandro dan Yuriel.Sementara beberapa tinggal untuk melindungi Audrey.Audrey menggertakkan giginya sambil mengepalkan tangannya. Aleandro, Remix, atau pun Yuriel, dia tidak akan membiarkan mereka meninggalkan kapal ini hidup-hidup.Aleandro dan Yuriel tidak akan bisa melarikan karena mereka berada di laut lepas dan banyak anak buah Thomas di kapal ini.“Kalian, ikuti aku.” Audrey berbalik dengan tergesa-gesa pergi ke suatu tempat.Anak buahnya mengikutinya.Sementara itu Aleandro terlibat baku tembak dengan anak buah Thomas yang mengejarnya sambil melindungi Yuriel. Dia meraih tangan Yuriel dan berlari ke lantai tiga menghindari hujan peluru yang terarah pada mereka.“Kalian tidak akan bisa melarikan diri dari tempat ini!” seru seorang pria menembak ke arah mereka.Aleandro menarik Yuriel ke dapur da
Thomas menyeringai menatap tempat persembunyian Aleandro.“Remix, apa itu kamu? Mengapa kamu tidak keluar dari persembunyianmu dan menghadapiku. Bukankah kamu ingin membalas dendam padaku atas kematian ayah dan ibumu?” ujarnya dengan nada main-main mendekati tempat persembunyian Aleandro sambil mengeluarkan pistolnya.Aleandro mengangkat alisnya mendengar ucapan pria itu.Tampaknya dia di kira sebagai Remix.Aleandro diam-diam mengambil pisau dapur di laci meja saat mendengar langkah kaki mendekati tempat mereka.Langkah kaki Thomas terdengar semakin mendekat. Pria paruh baya itu menyeringai mengarahlan pistolnya ke meja dapur, tempat persembunyian Aleandro.“Ayo Remix, keluarlah dan bertarung denganku. Jangan jadi pengecut, apa ini cara Lewis—”Bang! Bang! BangSebelum Thomas menyelesaikan ucapannya, terdengar bunyi tembakan berturut-turut di belakangnya. Thomas tersentak kaget dan b
“Audrey, apa yang kamu lakukan” Teriak Yuriel marah.Remix sontak melindunginya dari peluru yang beterbangan.“Suruh anak buah Lewis menurunkan senjata mereka jika kamu tidak ingin putrimu kutembak,” ujar Audrey menyeringai menodong pistol ke kepala Yuri.Yuri tidak berhenti menangis dan memanggil Yuriel. Wajahnya yang imut penuh memar menunjukkan bahwa gadis kecil itu mengalami kekerasan dari orang-orang yang menyanderanya.Yuriel sangat panik melihat wajah putrinya penuh dengan memar dan ditodong dengan senjata api. Hatinya sangat sakit melihat gadis kecilnya diperlakukan seperti itu. Dia ingin berlari dan meraih Yuri. Namun Remix menahannya.“Jangan bertindak gegabah. Mereka bisa melukaimu,” bisiknya memperingatkannya.Dia mengangkat tangannya menyuruh anak buahnya berhenti menembak dan menurunkan senjata mereka. Anak buah Audrey juga berhenti menembak. Saling todong senjata waspada dan melindungi tuan
“Jangan khawatir, aku akan memberi dia hukuman yang pantas dia terima. Jadi sekarang bisa katakan siapa dua orang yang memiliki jantung yang cocok dengan Ginny?” kata Lewis tidak sabar.“Mereka sedang dalam perjalanan. Mungkin ini sedikit terlambat karena kita berada di laut lepas, Tuan Flint, kenapa kamu tidak beristirahat sejenak?”Lewis mengerutkan keningnya dan berdecak.“Jangan coba mempermainkan aku. Aku tidak membiarkan siapa pun yang menyinggungku hidup dalam keadaan utuh,” desisnya dingin dan mengancam.“Mana mungkin aku mempermainkan kamu,” balas Aleandro tak kalah dingin.Lewis berdecak kesal. Dia menatap ke sekeliling ruangan yang kacau, banyak mayat anak buah Thomas yang tergelatak di lantai.Tatapannya jatuh pada Yuriel yang menenangkan Yuri.Yuriel balas memelototinya dengan tatapan benci. Ayah tidak berguna dan berhati dingin. Dia datang bukan untuk menyelamatkan me
Yuriel tidak akan membiarkan Audrey mengendalikan ayahnya dengan menggunakan kelemahannya. Meski dia membenci Lewis, ayahnya tetaplah orang yang berkuasa di Kingstown. Hidup mati Audrey dan keluarga Cameron tergantung pada keputusannya. Jika Lewis memutuskan tetap melindungi Audrey, Yuriel tetap tidak bisa membalas dendamnya pada Audrey karena sudah menyakiti putrinya. “Itu tidak benar! Lewis kumohon percayalah padaku. Ibuku sangat mencintaiku dan berharap kamu akan menjagaku. Kamu tidak akan melupakan janjimu pada ibuku kan? Apa kamu lupa bagaimana ibuku mengorbankan nyawanya untuk melindungimu.” Audrey menatap Lewis dengan memohon dan penuh harap. Wajah Lewis masih tanpa ekspresi hingga sulit menebak apa yang dipikirkan pria itu. “Tuan Flint, aku masih memiliki satu rekaman lagi untukmu,” ujar Aleandro menarik perhatian Lewis. Dia mengeluarkan kaset rekaman dari DVD player dan memasukkan kaset rekaman lain. Mata Lewis memicin
“Bawa mereka berdua,” perintah Lewis pada anak buahnya untuk mengambil Antonius dan putrinya.Wajah Audrey bersinar mendengar percakapan. Benar-benar ada dua donor jantung?!Audrey merasakan kegembiraan. Namun di sisi lain dia tidak senang.Mengapa harus ada dua? Dia tidak rela Ginny mendapat satu donor jantung. Tidak peduli apa pun, dia harus mendapatkan jantung yang wanita muda itu, Emily Scott. Emily masih muda dan sehat dibandingkan Antonius.Dengan begitu kemungkinan hidupnya akan lebih Panjang jika mendapat jantung yang masih muda dan sehat.Audrey tidak memikirkan apa pun selain mendapatkan donor jantung. Dadanya sangat sakit saat ini. Dia tidak tahu kapan dia akan bertahan.“Lewis, dadaku sakit … tolong aku …” Dia meraih celana Lewis dan menatap dengan ekspresi memohon sambil mencengkeram dadanya.Lewis melirik ke bawah menatap Audrey yang berlutut di bawahnya.“Aku ingin aku
“Ludwig Arghio, Raja dari kerajaan Eropa, senang bertemu denganmu Tuan Flint,” ujarnya pria itu mengulurkan tangannya pada Lewis. Pria paruh baya itu tinggi dan memiliki karismatik yang mengesankan. Dia terlihat berusia lima puluh tahun. Pria itu masih terlihat tampan di usia paruh baya karena dia tinggi dan sedikit berotot. Ludwig menatap pria di depannya dari atas ke bawah dengan pandangan menilai. Dia sungguh mengesankan seperti rumornya. Auranya sangat mengintimidasi, selain itu dia memiliki wajah awet muda hingga orang biasa tidak akan tahu pria itu berumur lima puluhan tahun. Entah dia harus mengagumi atau merasa tersaingi pria itu awet muda seperti Ginny. Mata gelap Lewis menyipit menatap tangan Ludwig yang terlulur. Dia tidak membalas jabat tangannya dan sebaliknya bertanya dengan dingin. “Aku tanya apa hubunganmu dengan Ginny?” Suara Lewis penuh dengan penekanan dan mendominasi. Sudut bibir Ludwig berkedut. Dia belum pernah be
“Ugh ….” Aleandro meringis memegang bahunya. Dia mengerjap sebelum akhirnya membuka matanya. Matanya menyipit menatap ke sekeliling ruangan yang tampak sebuah kamar rawat. Dia tidak ingat bagaimana dia bisa ada di kamar ini. Seingatnya dia berbicara dengan Yuriel setelah operasi Ginny selesai setelah itu dia pingsan. Aleandro mencoba untuk duduk dan langsung meringis kala luka di pundaknya terasa menyakitkan saat dia bergerak. Luka di pundaknya jadi terasa sakit saat dia bergerak di bandingkan saat kemarin saat dia mendapat luka tembak. Tampaknya peluru di pundak sudah dikeluarkan. Mata Aleandro menyipit menatap ke sekeliling kamar rawatnya dan tidak melihat Yuriel di mana pun. Dia tiba-tiba merasa cemas tidak melihat keberadaan Yuriel dan teringat saat Yuriel menghilang diculik. Tanpa memedulikan lukanya, Aleandro mencabut jarum infus di tangannya dan memaksakan diri turun dari ranjang. Pada saa