Share

Setelah Hasjun Hilang

Penulis: Ricny
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-08 12:33:50

"Eh ada apa itu sama mertuamu? Kenapa teriak-teriak gitu?" tanya Kak Alfa cemas.

Aku menggeleng kepala dan bergegas masuk.

"Kenapa, Bu? Ada apa?"

"Si Neng Cep, si Neng teh sepertinya pingsan Cep, dia teh gak mau makan gak mau minum dari semalam," jawab Ibu mertua sambil terisak-isak.

"Ya Allah." Cepat kuangkat Asmi ke kamar tamu.

"Asmii bisa-bisanya kamu sampe pingsan gini, ya Tuhaan." Kak Alfa dan ibu mertua sibuk mengurus Asmi. Sementara aku cepat menghubungi dokter.

"Istri saya gak sadarkan diri Dok, gak memungkinkan juga untuk dibawa ke klinik, apa Dokter bisa ke rumah saya?"

"Baik Mas, tolong kirim saja alamatnya, kebetulan saya sedang kosong hari ini."

"Baik, Dok."

Tut.

"Dokternya bentar lagi dateng, semoga Asmi gak kenapa-kenapa," ucapku panik, kugosok telapak tangan Asmi berkali-kali.

-

"Bu Asmi sangat lemah, saya hanya takut itu akan berdampak terhadap kandungannya, makanya saya sarankan agar Bu Asni untuk infus saja, bagaimana?"

"Lakukan saja Dok, asal istri dan anak saya b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nia Cute1717
ga sabar nunggu kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Kondisi Asmi

    Aku menarik napas dalam. Antara percaya atau enggak sebetulnya mau pergi ke sana, tapi apa salahnya nyoba 'kan?***Esok hari, pagi-pagi sekali Kak Alfa udah pamitan mau pergi ke patanyaan. Sementara aku gak bisa ikut karena harus buka warung.Di rumah Asmi dijaga ibu mertua, bapak dan papa mertua seperti biasa, mereka tetap masuk kerja.Untunglah Bi Mae juga kerjanya cekatan, diajarin sekali langsung ngerti dan gak pake banyak nanya lagi. Atau apa mungkin juga Bi Mae ngerti kondisiku sekarang.Kondisi warung alhamdulillah seperti biasanya, rame dan ada aja yang jajan es.Pukul 10 saat nunggu Bi Mae bersih-bersih aku penasaran, kutelepon Kak Alfa."Gimana, Kak? Apa kata patanyaannya?""Beres, tar malem dibacain do'a, tunggu aja katanya entar juga ngaku itu penculiknya karena kepalanya bakal mendidih panas."Aku menggeleng kepala, agak lebay sebenernya, tapi biarin ajalah terserah Kak Alfa, selagi dia melakukannya agar Hasjun cepet ketemu aku sih oke aja, udah buntu juga otakku sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Telepon dari Pipit

    "Si Neng teh mau loncat ke jendela karena pintunya dikunci terus, Cep," jawab Ibu mertua dengan wajah panik."Ya Allah Neng jangan dong, kasihan utun, Sayang."Asmi tak hiraukan, ia terus saja maksa ingin loncat ke jendela. Akhirnya mau tak mau kami paksa Asmi turun dengan menariknya kembali ke kasur."Neng teh mau nyariin Ajun A, awas!" teriaknya. Asmi bener-bener berontak dan terus menerus berteriak seperti orang yang sedang dalam gangguan jiwa."Ya Allah Neng kenapa jadi gini sih?" lirihku."Ini si Asmi kayaknya harus diikat deh," celetuk Kak Alfa. Aku nenyeringai."Diikat?""Iya, daripada dia bahayain dirinya sendiri?"Astagfirullah, aku mengembuskan napas berat. Diikat? Apa perlu istriku diikat seperti orang gila? Ya Allah."Sementara aja, sampe dia beneran bisa ngendaliin diri, karena kasihan juga bayi dalam kandungannya kalau Asmi terus-terusan begini," ujar Kak Alfa lagi.Kutengok wajah ibu mertua, ia sama syok dan bimbangnya denganku."Jangan diikat Neng Alfa, lebih baik teh

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Rencana

    Kami terperangah."Heh stres apa ya kamu Pipit?!" sembur Kak Alfa lagi."Coba aja almarhumah ibu saya masih ada, udah habis kamu sama dia, dasar perempuan gak tahu diri," timpalnya lagi.Cepat kurebut ponselku kembali, dan tut, kumatikan sambungan telepon itu lagi."Gak usah diladeni, dia perempuan stres.""Cep Hasan gimana ini? Gimana cucu saya?" Ibu mertua cemas dan kembali berurai air mata."Dengan bantuan polisi secepatnya Hasan akan cari si Pipit sampai dapat dan akan bawa Hasjun ke rumah ini lagi," ujarku seraya bergegas menghampiri Asmi yang masih dipegangi Papa mertua di ranjang."Kamu jangan gegabah Hasan, kamu gak denger tadi apa kata perempuan stres itu? Dia gak akan segan-segan nyakitin Hasjun kalau kamu berani bawa-bawa polisi," cegah Kak Alfa.Aku diam sebentar, benar juga, perempuan stres itu tadi sempat mengancam, dan gimana kalau ternyata ancaman si Pipit itu gak main-main? Ah tapi aku gak peduli, aku hanya ingin Hasjunku cepat kembali demi Asmi."Hasan gak peduli, Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Motif

    "Ini marbot musholla, orang yang tadi sedang asuh anak Mbak Pipit," jawab ustaz itu.Hatiku terjun bebas. Marbot musholla? Tadi kata si Pipit Hasjun lagi diasuh sama marbot 'kan? Itu artinya Hasjun ..?Astagfirullah. Hasjun, Ya Allah, apa sesuatu terjadi sama anakku? Cepat kutengok si Pipit, dia sedang teriak-teriak di jalanan sambil menarik hoodie seseorang yang tak kulihat wajahnya."Kembalikan Hasjun!""Pergi!" Brak. Si Pipit didorong kencang hingga terjerembab ke bawah. Spontan aku dan kedua orang yang berdiri di samping Pak Ustaz berlari ke arah si Pipit."Abaang kejar dia! Dia mau ambil anak Abang!" teriak si Pipit kencang.Refleks kukerahkan semua tenaga dan duarrr, suara tembakan peluru terdengar menggelegar di antara kami. Dalam sekejap pria berhoodie itu pun ambruk di aspal. Sejurus kemudian kudengar Hasjun menangis sambil menjerit. "Yayaaah!"Cepat kuambil Hasjun dari tangan pria yang belum kulihat wajahnya itu, sementara tak lama petugas kepolisian datang mengepung."Jan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Trauma

    "Iya Neng Alfa makanya itu kita harus ekstra banget jaga anak di zaman sekarang mah."Selesai mengobrol, ibu mertua dan Kak Alfa keluar kamar. Sementara Asmi masih serius bawa Hasjun main di karpet."Neng istirahat gih, biar Ajun Aa yang jagain," titahku. Untungnya Asmi mengangguk dan segera naik ke atas kasur. Keadaannya sudah semakin baik sejak Hasjun pulang. Tapi rasa traumanya gak bisa disembunyikan, Asmi masih sering kagetan dan cemas kalau Hasjun gak kelihatan oleh matanya.Maklum, aku ngerti banget gimana perasaan Asmi, jangankan Asmi yang posisinya seorang ibu, aku aja merasakan hal sama, hanya aku lebih bisa mengontrol diri dan sekuat tenaga meyakinkan diriku sendiri bahwa Hasjun udah aman sekarang dan akan baik-baik aja."Aa jagain Ajun baik-baik loh, awas kalau Ajun teh pergi lagi," katanya sebelum mata Asmi terpejam."Iya, Neng, siap."Barulah Asmi bisa mengistirahatkan dirinya sendiri. Kasihan, aku sedih sebenernya, apalagi ada bayi yang makin besar dalam kandungan Asmi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Papa Mertua Jatuh

    "Itu anu Neng, Bapaknya Neng Asmi itu ....""Kenapa, Bi? Ada apa? Kenapa sama Papa?" desak Asmi sambil mengguncang kedua bahu Bi Mae."Bapaknya Neng Asmi dibawa ke rumah sakit, Neng."Aku dan Asmi terperangah, "ke rumah sakit? Kenapa emangnya?" tanyaku cepat."Katanya jatuh di kamar mandi, Cep.""Ya Allah Aa, Aa gimana ini, A?" Asmi panik dan spontan berurai air mata. Cepat kuusap-usap bahunya."Neng teh mau lihat Papa A, Neng teh mau lihat Papa tapi Neng takut A, gimana kalau ada orang jahat bawa Hasjun lagi? Ya Allah harus gimana ini teh, A?" cecarnya panik."Ya udah ya udah gini aja, Neng di rumah aja sama Bi Mae ya, biar Aa yang pergi ke sana."Asmi mengangguk setuju, sementara aku bergegas ambil jaket dan pergi ke rumah sakit yang disebutkan Bi Mae.Sampai di sana ibu mertua tengah terisak-isak di depan ruang UGD bersama Pak Amet alias Kak Amet karena dia udah jadi kakaknya istriku sekarang."Cep Hasaan." Ibu mertua langsung tak bisa membendung kesedihannya ketika melihatku datan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Kepikiran Omongan Pak Amet

    Cepat aku menarik kembali kakiku ke dalam toilet, sementara kedua mataku mengintip dari pintu yang sengaja tak kututup sampai rapat."Kenapa? Papa gak suka, hah? Hmh memang Papa mau apa? Papa bisa apa, hah? Jangan sok jago Pa, Sekarang Papa udah payah, gak berdaya dan pastinya secepat mungkin akan segera pergi ke pangkuan Tuhan," ujarnya lagi dengan suara tertahan.Sementara aku terbelalak, mataku melebar penuh. Dadaku juga mendadak bergemuruh, Pak Amet? Dia kenapa? Kenapa dia ngomong gitu sama papa mertua? Apa yang sebenernya terjadi?Kuintip lagi dia, ternyata dia masih menunduk mendekatkan wajahnya ke telinga papa mertua yang masih terpejam."Maafkan Amet Pa, tapi karena Papa keras kepala, egois dan gak mau dengerin Amet akhirnya semua harus berakhir seperti ini, maaf, tolong maafin Amet."Kulihat tangan kiri Pak Amet memegang selang infusan papa mertua, lalu mengangkat sebelah tangannya lagi yang tengah memegang alat suntik.Mataku kembali melebar, dadaku makin berdebar tak karuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Omongan Aneh

    "Tugas yang kemarin saya berikan, yang mana lagi?""Oke, sekarang bersiaplah ke rumah sakit, dan ingat, pastikan kamu melakukannya dengan bersih, saya gak mau sampe ada orang yang lihat apalagi tahu soal ini.""Oh ya satu lagi, tadi saya lihat saudara tiri saya itu datang menjenguk si tua bangka, jadi hati-hatilah karena itu berarti di tkp akan lebih banyak orang, kamu harus pastikan mereka bener-bener sedang pergi atau sedang lengah," imbuhnya lagi, panjang lebar.Aku terbelalak. Pikiranku makin negatif sama Pak Amet. Pasalnya omongan macam apa itu? Sodara tiri? Sodara tiri siapa? Apa yang dimaksudnya adalah Asmi? Si tua bangka? Apa itu papa mertua? Dan tkp? Tkp apa maksudnya? Terus apa yang sebenernya bakal dilakuin Pak Amet di rumah sakit ini? Arghh andai aku gak lagi buru-buru mau pergi ke ruangan dokter, mungkin aku bakal lebih lama nguping di sini. Dengan begitu mungkin aku bakal dapet petunjuk lebih jelas soal omongan Pak Amet yang dari kemarin selalu bikin aku ovt.Tapi kala

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14

Bab terbaru

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Akhir

    "Ya kalau ada." Aku nyengir."Ada. Tenang aja. tar aku bukain deallernya khusus buat kalian. Eh tapi apa kalian mau beli mobil aku aja? Kebetulan nih istriku kemarin beliin mobil buat si bujang eeh tapi malah gak ditolak karena cocok katanya. Mobilnya padahal bagus tapi dia mau yang boddynya lebih macco.""Wah yang bener? Emang mobil apa Yon?""Itu di garasi, ayo lihat aja."Aku dan Ranti pun digiring ke garasinya. Buset emang dasar orkay, di sana mobilnya berjejer sampe 6 biji."Gila banyak amat mobil kamu Yon, udah sukses ya kamu sekarang.""Ah biasa aja. Ini buat kujual juga kalau ada yang nanyain. Nah ini mobilnya." Yono menepuk satu mobil berwarna putih mengkilat yang kelihatannya emang masih mulus banget itu."Pajero San. Bagus," katanya lagi.Aku melirik ke arah Ranti. Dia langsung mengangguk yakin."Beneran Ran mau yang ini?" "Beneran Yah, Ranti suka banget."Akhirnya setelah bernego dan membayar setengahnya langsung bawa mobil itu pulang. Sisa harganya nanti kubayar setelah

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Dihina

    Esok harinya. Hari raya dan Asmi udah sibuk sejak sebelum subuh buta. Masak opor, masak ketupat, masak sambel goreng kentang dan pastinya ada sop iga sapi.Suasana lebaran di desa ini emang paling aku nantikan banget. Karena bertahun-tahun melewati suasana di kota saat aku kecil sampe dewasa, rasanya lebaran tak seberkesan seperti di desa.Beneran dah sumpah, aku baru ngerasa lebaran itu berkesan dan seru banget saat aku lebaran di desa Asmi ini. Di sini itu antara tetangga satu dan lainnya saling berkunjung, saling meminta maaf dan yang jelas aku bersyukur karena di sekitar rumah kami gak ada yang namanya tetangga julid. Mereka semua pada baik, pada ramah, pada saling mendukung dan menjunjung namanya tali persaudaan dengan gotong royong.Bahkan saat lebaran, biasanya mereka ada yang saling memberi makanan khas lebaran, walau sebenernya di setiap rumah juga ada. Ya 'kan namanya lebaran haha.Hari ini Asmi juga gitu, dia sengaja masak banyak karena mau ngasih ke ibu dan ke rumah tetang

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Pulang

    Ranti DatangKarena penasaran aku pun bangkit menguping dekat pintu dapur."Iya iya kamu tenang aja, pokoknya Mas secepetnya kirim, Mas 'kan harus minta dulu sama istri Mas, uangnya baru cair tadi," kata si Broto lagi.Waduh parah. Ini sih bau-bau perselingkuhan kayaknya. Kasihan si Ratu ular, dia dikadalin sama lakinya."Wah aku harus buru-buru bawa si Ratu ke sini. Biar seru nih lanjutannya."Gegas aku ke depan.Tok! Tok! Tok! Kuketuk pintu kamar si Ratu cepat-cepat."Raaat, Raaat, buka!"Pintupun dibuka walau agak lama."Apaan sih? A Hasan? Ada apa? Ngetok pintu kayak mau nagih hutang aja," ketusnya, kesal."Rat, ayo buruan ke belakang. Kamu harus denger juga apa yang tadi Aa denger," ajakku tanpa basa-basi.Si Ratu mengernyit, "apaan sih, ogah," ketusnya sambil membanting pintu.Tok tok tok!"Rat Rat, buka Rat bukaa!""Berisik. Sana pergi! Ganggu orang istirahat aja!" teriaknya dari dalam.Aku mendengus kesal sambil kukeplak daun pintu kamar itu sedikit, "huh dasar, ya udah kalau

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Takut Jadi Tumbal

    "Nah itu baru bagus," timpalku sambil kujentikan jari telunjuk dan jempolku.Si Ratu menoleh, "Apaan sih, ikutan aja," ketusnya.Aku menjebik, lah sok cantik amat, tuh bibir pake digaling-galingin gitu segala. Kesel banget dah."Loh Dewi, Putri, ada apa ini teh? Kenapa kalian mendadak enggak mau ambil uangnya?" tanya Ibu mertua, beliau kelihatan bingung."Gak ah Bu, gak usah, biar bagian Putri dikasih ke orang lain aja, buat Ibu juga gak apa-apa." Si Putri menjawab. Wanita berkulit putih itu nyengir kuda sambil lirak-lirik pada kakaknya, si Dewi.Aku sih paham, mereka pasti beneran takut sama omonganku tadi, takut mereka dijadiin tumbal haha."Dewi juga, biar duitnya buat Ibu aja, atau ... buat Bapak sekalian." Si Dewi melirik ke arah Papa mertua dengan tatapan sinis."Wah wah. Tumben-tumbenan nih pada baik," timpalku lagi sambil nyengir puas."Enggak!" sembur si Ratu kemudian. Dia spontan berdiri dari kursinya."Apaan sih kok jadi pada gak kompak gini? Dewi! Putri! Pokoknya kalian ak

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Bagi Duit

    "Ck dibilangin gak percaya," tandasku, gegas aku bangkit dan mabur ke depan. Di depan rumah aku cekikikan sendiri sambil geleng-geleng kepala, si Dewi itu bener-bener banget dah, obsesi banget dia sampe abis sahur pun masih nanyain soal kesalahpahaman semalem yang dia lihat haha.***Malam takbiran tiba.Alhamdulillah karena uang penjualan saham Asmi udah cair, malam itu juga Asmi langsung ajak aku lagi ke rumah ibu mertua."Ratu, Dewi, Putri, ini uang buat Teteh bayarin rumah teh udah ada, mau ditransfer sekarang apa gimana?" tanya Asmi pada ketiga adiknya.Mereka saling melirik sebentar sebelum akhirnya si Ratu menyahut."Ya sekarang dong Teh, kalau udah ada duitnya ngapain disimpen terus, si Putri juga 'kan mau pake buat lunasin sewa pelaminan.""Oh ya udah atuh, Teteh transfer ke rekening kamu aja semua dulu ya, nanti baru kamu bagi-bagi ke adik-adikmu.""Ya buruan, bawel ah," ketus si Ratu.Tau dah, kenapa orang satu itu makin ketus aja sama Asmi sekarang."Udah, tuh udah Teteh

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Elus Dada

    "K-kami ...." Si Dewi dan Si Putri gelagapan, wajahnya terlihat tegang dan panik."Nguping ya kalian?" desakku."Enggak, kata siapa?" jawab si Dewi cepat."Dewi, Putri, jadi kalian teh lagi ngapain di sini?" tanya Asmi."Kami ... emm ... Teteh ngapain di dalam? Kok ada lilin sama baskom isi daun di dalam kamar? Dan ...." Si Dewi melirik ke arahku dengan tatapan aneh."Kenapa?" tanyaku risih."A Hasan pake apa itu? Kalian beneran ....""Beneran apa?" desakku."Kalian beneran ... ngepet?""Hah?" Aku dan Asmi saling melirik dengan mata melongo."Ngepet?" Asmi mengulang."Ya ngepet, kalian ngepet biar bisa dapat duit banyak 'kan?" "Astagfirullah Dewi, apa-apaan kamu teh? Omongannya kenapa ngaco begitu atuh ah.""Tapi bener 'kan Teteh sama A Hasan ngepet? Buktinya itu di dalam ada lilin sama baskom isi daun terus A Hasan pake jubah hitam begini," timpal si Putri sambil terus menerus lirik-lirik ke dalam kamar."Astagfirullah." Asmi elus dada sambil geleng-geleng kepala. Sementara aku cek

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Mati Lampu

    "Neng, kalau malam ini nginep di rumah Ibu lagi saja gimana?" tanya Ibu mertua saat aku sampai di dekat Asmi."Iya Bu, Ibu teh tenang aja, Neng pasti nginep lagi di sini, oh ya, kalau si Papa teh kemana? Kenapa enggak kelihatan lagi?""Tadi teh pamit katanya mau nyari rempah sama dedaunan buat penurun tekanan darah.""Ck ck ck ai ai Papa teh ada-ada aja, meski berasal dari kota ternyata masih percaya pengobatan tradisional begitu.""Ya bagus dong Neng, itu namanya melestarikan kebudayaan leluhur," timpalku cengengesan.Asmi menjebik saja.-Sore hari selepas aku balik sebentar ngabarin Hasjun kalau kami mau menginap lagi, di desa hujan gede.Bahkan saking gedenya sampe aliran listrik di desa mati dan signal hape pun jadi darurat.Gak aneh sih, emang di desa sering banget mati lampu dan darurat signal begini saat hujan gede, tapi lama-lama jengkel juga karena mati listrik dan mati signal itu gak nyaman banget rasanya.Aku pikir ini salah satu yang bikin gak enaknya tinggal di desa Asm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Babi Ngepet?

    "Oh saya jadi sungkan," kata Pak Mantri lagi."Ah Pak Mantri ini kayak sama siapa saja atuh.""Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya Teh Asmi, semoga ibunya cepat membaik.""Baik Pak, biar suami saya antar ke depan."Pak mantri mengangguk, gegas aku antar dia ke depan bareng si Ratu CS.Setelah mantri itu pergi, aku buru-buru kembali ke dalam, tapi belum sempat kaki ini melangkah ke kamar, kudengar si Ratu CS pada rumpi."Eh gak salah itu Teh Asmi ngasih lebihan duit ke mantri itu sampe 300 rebu?" bisik si Putri."Iya, kalau Teh Asmi gak punya duit harusnya duit 300 rebu gede loh, jangankan yang gak punya duit, kita aja yang duitnya banyak sayang banget rasanya kalau ngasih segitu banyak, gile aja, duit loh itu," balas si Dewi.Wah karena topiknya kayaknya seru, aku pun mundur lagi ke dekat jendela depan, kupasang telinga tegak-tegak, nguping kayaknya seru nih haha."Halah palingan pencitraan, biar dikata banyak duit, gak usah heran sama orang desa tuh, emang pada begitu kalau carm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Pada Ngeghibah Mulu

    Kudengar suara Asmi dan ibu mertua, ternyata mereka lagi ada di kamar ibu mertua."Ibu teh enggak apa-apa Neng, cuma sedikit pusing aja kepala Ibu, rebahan sebentar juga nanti sehat lagi."Kasihan, ibu mertua pasti pusing karena kelakuan anak-anaknya yang pada dableg itu."Ibu teh enggak usah banyak pikirian, udah biar acara hajatan Putri, Neng yang urus aja.""Iya Neng, Ibu teh percaya sama Neng, cuma Ibu teh pusing sama kelakuan adik-adikmu, udah pada dewasa kok bisa mereka teh sikapnya begitu sama kamu dan Papamu.""Gak apa-apa, mungkin mereka hanya belum paham aja bagaimana menerima, orang baru dalam kehidupan mereka Bu.""Semua ini salah Ibu, dulu Ibu terlalu memanjakan mereka dan selalu menanamkan rasa benci sama kamu di hati mereka.""Udah atuh Bu, yang dulu teh biarlah berlalu, enggak usah atuh dibahas lagi, mereka bersikap begitu mungkin karena mereka belum bisa menerima kenyataan aja.""Iya, Neng."Obrolan mereka terdengar makin lesu, aku sampe gak tega dengernya, karena saa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status