Share

Ngambil Baju

Penulis: Ricny
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 16:13:38

"Gak apa-apa bongkar aja, buang bila perlu," jawabku enteng.

"Issshh kalau nanti teh orang tua si Pipit ke sini gimana atuh? Maen buang aja Aa mah ah."

Aku nyengir, "ya kalau sewaktu-waktu mereka ke sini mau ngambil barang-barang si Pipit tinggal bilang aja udah gak ada, udah dibuang jauh-jauh, gitu."

Asmi geleng-gelengkan kepalanya. Akhirnya dibantu olehku, Asmi pun mulai mengeluarkan semua baju-baju si Pipit dari dalam lemari sampai gak sengaja sesuatu terjatuh dari lipatan baju itu.

"Ini apaan ya, A?"

"Coba Aa lihat."

Kuambil benda itu dari tangan Asmi, sebuah amplop berwana cokelat yang ternyata isinya adalah beberapa lembar foto.

"Aih foto siapa ini?" Mata Asmi melebar saat mendapati foto masa lalu aku dan si Pipit ada di sana.

"Ciee yang fotonya masih disimpen sama mantan cieee," kata Asmi lagi. Bercanda tapi mukanya ditekuk haha.

Perempuan mah gitu kali ya, cua cie cua cie padahal dia sendiri cembokur alias cemburu haha.

"Dih amit-amit meningan disimpen sama monyet daripada sam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Hasjun Hilang

    "Gua numpang ke wc dong San, kebelet nih," katanya lagi."Wc di bawah rusak," sahut Asmi ketus. Ia pasang wajah asem banget."Elah, ya di atas dong Sayang, gitu aja pelit amat sih," celetuknya sambil beranjak pergi tanpa tahu malu."Dih amit-amit bapakmu Poppy, udah tua bukannya tobat malah makin edan.""Iya Poppy juga kesel banget Om, makanya meningan Papa pergi aja dah yang jauh daripada di sini malu-maluin," gerutu si Poppy."Udah ah, Neng ke kamar duluan ya A, mau lanjut beresin lemari," timpal Asmi."Iya Sayang, Aa di sini dulu sampe itu si Anggara Buaya turun.""Hmm."Asmi dan Poppy pun kembali ke kamar tamu, sementara aku duduk di sofa depan nungguin si Anggara kembali dari toilet atas. Soalnya kalau gak ditungguin bahaya, takutnya dia kelamaan di atas, atau dia turun malah nyuri barang-barang kami 'kan repot."Dah tuh, makasih ye San." Si Anggara berhambur keluar sambil melambaikan tangannya. Dih sok cool banget, dah tua juga. Dasar buaya kere.Lihat si Anggara turun tadi a

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Nyariin Hasjun

    "Hasan lagian tadi ngapain bapaknya si Mia ke sini?" Kak Alfa nanya."Mau minta duit.""Hah duit? Duit buat apaan?""Buat ke Bandara katanya, dia mau pergi kali.""Idih stres emang tuh orang, duit buat ke bandara aja gak punya." Kak Alfa bergidik."Tapi kalau misal bapaknya si Mia yang bawa Hasjun pergi, Hasan kok gak lihat dia bawa apa-apa saat dia pulang? Si Pipit pun gitu, bahkan Asmi dan si Poppy juga lihat sendiri, dia pulang gak bawa Hasjun," ujarku lagi.Semua orang nampak mikir serius."Terus kalau bukan mereka siapa lagi Hasan? Kita udah ubek semua sudut rumah loh, dan Hasjun emang beneran gak ada," sahut Kak Alfa.Asmi makin terisak."Ajuun ajuun kemana, Sayang?" "Tenang atuh Sayang tenaang." Ibu mertua usap-usap punggung Asmi."Ya udah kalau gitu, daripada kita penasaran, bener apa enggak si Pipit yang bawa Hasjun, lebih baik Hasan ke sana sekarang aja mumpung belum kemaleman," usulku.Asmi menoleh dengan mata merah."Aa teh yakin? Aa gak akan kenapa-kenapa?""Gak apa-apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Setelah Hasjun Hilang

    "Eh ada apa itu sama mertuamu? Kenapa teriak-teriak gitu?" tanya Kak Alfa cemas.Aku menggeleng kepala dan bergegas masuk."Kenapa, Bu? Ada apa?""Si Neng Cep, si Neng teh sepertinya pingsan Cep, dia teh gak mau makan gak mau minum dari semalam," jawab Ibu mertua sambil terisak-isak."Ya Allah." Cepat kuangkat Asmi ke kamar tamu."Asmii bisa-bisanya kamu sampe pingsan gini, ya Tuhaan." Kak Alfa dan ibu mertua sibuk mengurus Asmi. Sementara aku cepat menghubungi dokter."Istri saya gak sadarkan diri Dok, gak memungkinkan juga untuk dibawa ke klinik, apa Dokter bisa ke rumah saya?""Baik Mas, tolong kirim saja alamatnya, kebetulan saya sedang kosong hari ini.""Baik, Dok."Tut."Dokternya bentar lagi dateng, semoga Asmi gak kenapa-kenapa," ucapku panik, kugosok telapak tangan Asmi berkali-kali.-"Bu Asmi sangat lemah, saya hanya takut itu akan berdampak terhadap kandungannya, makanya saya sarankan agar Bu Asni untuk infus saja, bagaimana?""Lakukan saja Dok, asal istri dan anak saya b

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Kondisi Asmi

    Aku menarik napas dalam. Antara percaya atau enggak sebetulnya mau pergi ke sana, tapi apa salahnya nyoba 'kan?***Esok hari, pagi-pagi sekali Kak Alfa udah pamitan mau pergi ke patanyaan. Sementara aku gak bisa ikut karena harus buka warung.Di rumah Asmi dijaga ibu mertua, bapak dan papa mertua seperti biasa, mereka tetap masuk kerja.Untunglah Bi Mae juga kerjanya cekatan, diajarin sekali langsung ngerti dan gak pake banyak nanya lagi. Atau apa mungkin juga Bi Mae ngerti kondisiku sekarang.Kondisi warung alhamdulillah seperti biasanya, rame dan ada aja yang jajan es.Pukul 10 saat nunggu Bi Mae bersih-bersih aku penasaran, kutelepon Kak Alfa."Gimana, Kak? Apa kata patanyaannya?""Beres, tar malem dibacain do'a, tunggu aja katanya entar juga ngaku itu penculiknya karena kepalanya bakal mendidih panas."Aku menggeleng kepala, agak lebay sebenernya, tapi biarin ajalah terserah Kak Alfa, selagi dia melakukannya agar Hasjun cepet ketemu aku sih oke aja, udah buntu juga otakku sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Telepon dari Pipit

    "Si Neng teh mau loncat ke jendela karena pintunya dikunci terus, Cep," jawab Ibu mertua dengan wajah panik."Ya Allah Neng jangan dong, kasihan utun, Sayang."Asmi tak hiraukan, ia terus saja maksa ingin loncat ke jendela. Akhirnya mau tak mau kami paksa Asmi turun dengan menariknya kembali ke kasur."Neng teh mau nyariin Ajun A, awas!" teriaknya. Asmi bener-bener berontak dan terus menerus berteriak seperti orang yang sedang dalam gangguan jiwa."Ya Allah Neng kenapa jadi gini sih?" lirihku."Ini si Asmi kayaknya harus diikat deh," celetuk Kak Alfa. Aku nenyeringai."Diikat?""Iya, daripada dia bahayain dirinya sendiri?"Astagfirullah, aku mengembuskan napas berat. Diikat? Apa perlu istriku diikat seperti orang gila? Ya Allah."Sementara aja, sampe dia beneran bisa ngendaliin diri, karena kasihan juga bayi dalam kandungannya kalau Asmi terus-terusan begini," ujar Kak Alfa lagi.Kutengok wajah ibu mertua, ia sama syok dan bimbangnya denganku."Jangan diikat Neng Alfa, lebih baik teh

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Rencana

    Kami terperangah."Heh stres apa ya kamu Pipit?!" sembur Kak Alfa lagi."Coba aja almarhumah ibu saya masih ada, udah habis kamu sama dia, dasar perempuan gak tahu diri," timpalnya lagi.Cepat kurebut ponselku kembali, dan tut, kumatikan sambungan telepon itu lagi."Gak usah diladeni, dia perempuan stres.""Cep Hasan gimana ini? Gimana cucu saya?" Ibu mertua cemas dan kembali berurai air mata."Dengan bantuan polisi secepatnya Hasan akan cari si Pipit sampai dapat dan akan bawa Hasjun ke rumah ini lagi," ujarku seraya bergegas menghampiri Asmi yang masih dipegangi Papa mertua di ranjang."Kamu jangan gegabah Hasan, kamu gak denger tadi apa kata perempuan stres itu? Dia gak akan segan-segan nyakitin Hasjun kalau kamu berani bawa-bawa polisi," cegah Kak Alfa.Aku diam sebentar, benar juga, perempuan stres itu tadi sempat mengancam, dan gimana kalau ternyata ancaman si Pipit itu gak main-main? Ah tapi aku gak peduli, aku hanya ingin Hasjunku cepat kembali demi Asmi."Hasan gak peduli, Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Motif

    "Ini marbot musholla, orang yang tadi sedang asuh anak Mbak Pipit," jawab ustaz itu.Hatiku terjun bebas. Marbot musholla? Tadi kata si Pipit Hasjun lagi diasuh sama marbot 'kan? Itu artinya Hasjun ..?Astagfirullah. Hasjun, Ya Allah, apa sesuatu terjadi sama anakku? Cepat kutengok si Pipit, dia sedang teriak-teriak di jalanan sambil menarik hoodie seseorang yang tak kulihat wajahnya."Kembalikan Hasjun!""Pergi!" Brak. Si Pipit didorong kencang hingga terjerembab ke bawah. Spontan aku dan kedua orang yang berdiri di samping Pak Ustaz berlari ke arah si Pipit."Abaang kejar dia! Dia mau ambil anak Abang!" teriak si Pipit kencang.Refleks kukerahkan semua tenaga dan duarrr, suara tembakan peluru terdengar menggelegar di antara kami. Dalam sekejap pria berhoodie itu pun ambruk di aspal. Sejurus kemudian kudengar Hasjun menangis sambil menjerit. "Yayaaah!"Cepat kuambil Hasjun dari tangan pria yang belum kulihat wajahnya itu, sementara tak lama petugas kepolisian datang mengepung."Jan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Trauma

    "Iya Neng Alfa makanya itu kita harus ekstra banget jaga anak di zaman sekarang mah."Selesai mengobrol, ibu mertua dan Kak Alfa keluar kamar. Sementara Asmi masih serius bawa Hasjun main di karpet."Neng istirahat gih, biar Ajun Aa yang jagain," titahku. Untungnya Asmi mengangguk dan segera naik ke atas kasur. Keadaannya sudah semakin baik sejak Hasjun pulang. Tapi rasa traumanya gak bisa disembunyikan, Asmi masih sering kagetan dan cemas kalau Hasjun gak kelihatan oleh matanya.Maklum, aku ngerti banget gimana perasaan Asmi, jangankan Asmi yang posisinya seorang ibu, aku aja merasakan hal sama, hanya aku lebih bisa mengontrol diri dan sekuat tenaga meyakinkan diriku sendiri bahwa Hasjun udah aman sekarang dan akan baik-baik aja."Aa jagain Ajun baik-baik loh, awas kalau Ajun teh pergi lagi," katanya sebelum mata Asmi terpejam."Iya, Neng, siap."Barulah Asmi bisa mengistirahatkan dirinya sendiri. Kasihan, aku sedih sebenernya, apalagi ada bayi yang makin besar dalam kandungan Asmi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12

Bab terbaru

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Akhir

    "Ya kalau ada." Aku nyengir."Ada. Tenang aja. tar aku bukain deallernya khusus buat kalian. Eh tapi apa kalian mau beli mobil aku aja? Kebetulan nih istriku kemarin beliin mobil buat si bujang eeh tapi malah gak ditolak karena cocok katanya. Mobilnya padahal bagus tapi dia mau yang boddynya lebih macco.""Wah yang bener? Emang mobil apa Yon?""Itu di garasi, ayo lihat aja."Aku dan Ranti pun digiring ke garasinya. Buset emang dasar orkay, di sana mobilnya berjejer sampe 6 biji."Gila banyak amat mobil kamu Yon, udah sukses ya kamu sekarang.""Ah biasa aja. Ini buat kujual juga kalau ada yang nanyain. Nah ini mobilnya." Yono menepuk satu mobil berwarna putih mengkilat yang kelihatannya emang masih mulus banget itu."Pajero San. Bagus," katanya lagi.Aku melirik ke arah Ranti. Dia langsung mengangguk yakin."Beneran Ran mau yang ini?" "Beneran Yah, Ranti suka banget."Akhirnya setelah bernego dan membayar setengahnya langsung bawa mobil itu pulang. Sisa harganya nanti kubayar setelah

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Dihina

    Esok harinya. Hari raya dan Asmi udah sibuk sejak sebelum subuh buta. Masak opor, masak ketupat, masak sambel goreng kentang dan pastinya ada sop iga sapi.Suasana lebaran di desa ini emang paling aku nantikan banget. Karena bertahun-tahun melewati suasana di kota saat aku kecil sampe dewasa, rasanya lebaran tak seberkesan seperti di desa.Beneran dah sumpah, aku baru ngerasa lebaran itu berkesan dan seru banget saat aku lebaran di desa Asmi ini. Di sini itu antara tetangga satu dan lainnya saling berkunjung, saling meminta maaf dan yang jelas aku bersyukur karena di sekitar rumah kami gak ada yang namanya tetangga julid. Mereka semua pada baik, pada ramah, pada saling mendukung dan menjunjung namanya tali persaudaan dengan gotong royong.Bahkan saat lebaran, biasanya mereka ada yang saling memberi makanan khas lebaran, walau sebenernya di setiap rumah juga ada. Ya 'kan namanya lebaran haha.Hari ini Asmi juga gitu, dia sengaja masak banyak karena mau ngasih ke ibu dan ke rumah tetang

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Pulang

    Ranti DatangKarena penasaran aku pun bangkit menguping dekat pintu dapur."Iya iya kamu tenang aja, pokoknya Mas secepetnya kirim, Mas 'kan harus minta dulu sama istri Mas, uangnya baru cair tadi," kata si Broto lagi.Waduh parah. Ini sih bau-bau perselingkuhan kayaknya. Kasihan si Ratu ular, dia dikadalin sama lakinya."Wah aku harus buru-buru bawa si Ratu ke sini. Biar seru nih lanjutannya."Gegas aku ke depan.Tok! Tok! Tok! Kuketuk pintu kamar si Ratu cepat-cepat."Raaat, Raaat, buka!"Pintupun dibuka walau agak lama."Apaan sih? A Hasan? Ada apa? Ngetok pintu kayak mau nagih hutang aja," ketusnya, kesal."Rat, ayo buruan ke belakang. Kamu harus denger juga apa yang tadi Aa denger," ajakku tanpa basa-basi.Si Ratu mengernyit, "apaan sih, ogah," ketusnya sambil membanting pintu.Tok tok tok!"Rat Rat, buka Rat bukaa!""Berisik. Sana pergi! Ganggu orang istirahat aja!" teriaknya dari dalam.Aku mendengus kesal sambil kukeplak daun pintu kamar itu sedikit, "huh dasar, ya udah kalau

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Takut Jadi Tumbal

    "Nah itu baru bagus," timpalku sambil kujentikan jari telunjuk dan jempolku.Si Ratu menoleh, "Apaan sih, ikutan aja," ketusnya.Aku menjebik, lah sok cantik amat, tuh bibir pake digaling-galingin gitu segala. Kesel banget dah."Loh Dewi, Putri, ada apa ini teh? Kenapa kalian mendadak enggak mau ambil uangnya?" tanya Ibu mertua, beliau kelihatan bingung."Gak ah Bu, gak usah, biar bagian Putri dikasih ke orang lain aja, buat Ibu juga gak apa-apa." Si Putri menjawab. Wanita berkulit putih itu nyengir kuda sambil lirak-lirik pada kakaknya, si Dewi.Aku sih paham, mereka pasti beneran takut sama omonganku tadi, takut mereka dijadiin tumbal haha."Dewi juga, biar duitnya buat Ibu aja, atau ... buat Bapak sekalian." Si Dewi melirik ke arah Papa mertua dengan tatapan sinis."Wah wah. Tumben-tumbenan nih pada baik," timpalku lagi sambil nyengir puas."Enggak!" sembur si Ratu kemudian. Dia spontan berdiri dari kursinya."Apaan sih kok jadi pada gak kompak gini? Dewi! Putri! Pokoknya kalian ak

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Bagi Duit

    "Ck dibilangin gak percaya," tandasku, gegas aku bangkit dan mabur ke depan. Di depan rumah aku cekikikan sendiri sambil geleng-geleng kepala, si Dewi itu bener-bener banget dah, obsesi banget dia sampe abis sahur pun masih nanyain soal kesalahpahaman semalem yang dia lihat haha.***Malam takbiran tiba.Alhamdulillah karena uang penjualan saham Asmi udah cair, malam itu juga Asmi langsung ajak aku lagi ke rumah ibu mertua."Ratu, Dewi, Putri, ini uang buat Teteh bayarin rumah teh udah ada, mau ditransfer sekarang apa gimana?" tanya Asmi pada ketiga adiknya.Mereka saling melirik sebentar sebelum akhirnya si Ratu menyahut."Ya sekarang dong Teh, kalau udah ada duitnya ngapain disimpen terus, si Putri juga 'kan mau pake buat lunasin sewa pelaminan.""Oh ya udah atuh, Teteh transfer ke rekening kamu aja semua dulu ya, nanti baru kamu bagi-bagi ke adik-adikmu.""Ya buruan, bawel ah," ketus si Ratu.Tau dah, kenapa orang satu itu makin ketus aja sama Asmi sekarang."Udah, tuh udah Teteh

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Elus Dada

    "K-kami ...." Si Dewi dan Si Putri gelagapan, wajahnya terlihat tegang dan panik."Nguping ya kalian?" desakku."Enggak, kata siapa?" jawab si Dewi cepat."Dewi, Putri, jadi kalian teh lagi ngapain di sini?" tanya Asmi."Kami ... emm ... Teteh ngapain di dalam? Kok ada lilin sama baskom isi daun di dalam kamar? Dan ...." Si Dewi melirik ke arahku dengan tatapan aneh."Kenapa?" tanyaku risih."A Hasan pake apa itu? Kalian beneran ....""Beneran apa?" desakku."Kalian beneran ... ngepet?""Hah?" Aku dan Asmi saling melirik dengan mata melongo."Ngepet?" Asmi mengulang."Ya ngepet, kalian ngepet biar bisa dapat duit banyak 'kan?" "Astagfirullah Dewi, apa-apaan kamu teh? Omongannya kenapa ngaco begitu atuh ah.""Tapi bener 'kan Teteh sama A Hasan ngepet? Buktinya itu di dalam ada lilin sama baskom isi daun terus A Hasan pake jubah hitam begini," timpal si Putri sambil terus menerus lirik-lirik ke dalam kamar."Astagfirullah." Asmi elus dada sambil geleng-geleng kepala. Sementara aku cek

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Mati Lampu

    "Neng, kalau malam ini nginep di rumah Ibu lagi saja gimana?" tanya Ibu mertua saat aku sampai di dekat Asmi."Iya Bu, Ibu teh tenang aja, Neng pasti nginep lagi di sini, oh ya, kalau si Papa teh kemana? Kenapa enggak kelihatan lagi?""Tadi teh pamit katanya mau nyari rempah sama dedaunan buat penurun tekanan darah.""Ck ck ck ai ai Papa teh ada-ada aja, meski berasal dari kota ternyata masih percaya pengobatan tradisional begitu.""Ya bagus dong Neng, itu namanya melestarikan kebudayaan leluhur," timpalku cengengesan.Asmi menjebik saja.-Sore hari selepas aku balik sebentar ngabarin Hasjun kalau kami mau menginap lagi, di desa hujan gede.Bahkan saking gedenya sampe aliran listrik di desa mati dan signal hape pun jadi darurat.Gak aneh sih, emang di desa sering banget mati lampu dan darurat signal begini saat hujan gede, tapi lama-lama jengkel juga karena mati listrik dan mati signal itu gak nyaman banget rasanya.Aku pikir ini salah satu yang bikin gak enaknya tinggal di desa Asm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Babi Ngepet?

    "Oh saya jadi sungkan," kata Pak Mantri lagi."Ah Pak Mantri ini kayak sama siapa saja atuh.""Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya Teh Asmi, semoga ibunya cepat membaik.""Baik Pak, biar suami saya antar ke depan."Pak mantri mengangguk, gegas aku antar dia ke depan bareng si Ratu CS.Setelah mantri itu pergi, aku buru-buru kembali ke dalam, tapi belum sempat kaki ini melangkah ke kamar, kudengar si Ratu CS pada rumpi."Eh gak salah itu Teh Asmi ngasih lebihan duit ke mantri itu sampe 300 rebu?" bisik si Putri."Iya, kalau Teh Asmi gak punya duit harusnya duit 300 rebu gede loh, jangankan yang gak punya duit, kita aja yang duitnya banyak sayang banget rasanya kalau ngasih segitu banyak, gile aja, duit loh itu," balas si Dewi.Wah karena topiknya kayaknya seru, aku pun mundur lagi ke dekat jendela depan, kupasang telinga tegak-tegak, nguping kayaknya seru nih haha."Halah palingan pencitraan, biar dikata banyak duit, gak usah heran sama orang desa tuh, emang pada begitu kalau carm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Pada Ngeghibah Mulu

    Kudengar suara Asmi dan ibu mertua, ternyata mereka lagi ada di kamar ibu mertua."Ibu teh enggak apa-apa Neng, cuma sedikit pusing aja kepala Ibu, rebahan sebentar juga nanti sehat lagi."Kasihan, ibu mertua pasti pusing karena kelakuan anak-anaknya yang pada dableg itu."Ibu teh enggak usah banyak pikirian, udah biar acara hajatan Putri, Neng yang urus aja.""Iya Neng, Ibu teh percaya sama Neng, cuma Ibu teh pusing sama kelakuan adik-adikmu, udah pada dewasa kok bisa mereka teh sikapnya begitu sama kamu dan Papamu.""Gak apa-apa, mungkin mereka hanya belum paham aja bagaimana menerima, orang baru dalam kehidupan mereka Bu.""Semua ini salah Ibu, dulu Ibu terlalu memanjakan mereka dan selalu menanamkan rasa benci sama kamu di hati mereka.""Udah atuh Bu, yang dulu teh biarlah berlalu, enggak usah atuh dibahas lagi, mereka bersikap begitu mungkin karena mereka belum bisa menerima kenyataan aja.""Iya, Neng."Obrolan mereka terdengar makin lesu, aku sampe gak tega dengernya, karena saa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status