Share

Kehadiran Pipit

Menyadari ada yang gak beres Pipit langsung ngomong lagi.

"Maaf ya Bu saya lancang tadi Bang Hasan saya suruh nunggu dulu di warung, perut saya perih banget, sakit, mungkin maagh saya kambuh tadi, makanya saya paksakan sarapan di stasiun."

Asmi mengulum senyum sekenanya dengan kepala mengangguk sedikit, "oh gak apa-apa atuh Pit, santai aja," ucapnya sambil memutar bola matanya ke arahku.

Duh, semoga istri bara-baraku gak mikir aneh-aneh, pasalnya tadi sebelum aku berangkat Asmi teriak jangan mampir-mampir dulu.

"Ya udah A, Aa makan dulu sana," katanya lagi membuatku mengerjap.

Aku mengangguk dan cepat bangkit menuju meja makan.

-

Siang hari setelah salat dzuhur Pipit minta diantar lagi ke stasiun.

"Nanti sore saya ke sini lagi ya, Bu."

"Oh ya udah atuh hati-hati ya Pit."

Seperti tadi pagi, tugasku mengantar si Pipit ke stasiun.

"Makasih Bang, andai Abang suami Pipit mungkin sekarang Pipit pulang ke Jakarta bakal di temenin," ucapnya, aku termenung dengan alis terangkat.

Pipit lalu ket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Lusi
kasian asmi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status