Share

Asmi & Pipit

"Biasalah Pit, hormon kehamilam kamu juga pasti ngerti," jawabku membela Asmi.

"Ah tapi Pipit gak gitu-gitu amat tuh, hamil dua kali Pipit gak pernah yang namanya marah-marah gak jelas," balasnya.

Aku diam saja sambil gerutu dalam hati, masa iya? Kupikir Asmi marah-marah gitu karena kehamilan, tapi kok si Pipit bilang dia gak ngalamin sih. Apa tiap perempuan beda-beda kali ya?

"Istri Abang gak suka kali ya Hasjun digendong Pipit?"

Aku melirik sebentar sambil mikir, masa iya karena itu Asmi ngambek? Mungkin aja sih tapi menurutku harusnya Asmi gak perlu gitu lah, si Pipit ini 'kan cuma berusaha bantu, dia gak ada salah apa-apa.

"Ya udah ah Pipit mau istirahat aja sama Hasjun di kamar," kata Pipit lagi sambil melengos pergi membawa Hasjun.

Sementara aku memilih naik ke atas menyusul Asmi.

"Neng, Neng gak apa-apa 'kan?" tanyaku pelan. Asmi tengah menelungkupkan tubuh di atas kasur.

"Gak apa-apa kok A, Neng teh baik-baik aja," jawabnya pelan.

"Neng kok tadi tiba-tiba naik ke atas gitu? Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
hasan main api teruuuusssss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status