Share

Kabar Terbaru

Author: Ricny
last update Last Updated: 2022-11-16 08:43:33

Kukeluarkan duit lecekku hasil nguli tadi dari saku.

"Eh gak apa-apa, bawa bawa bawa, masukin aja ke saku mu duit itu San, kamu emang harus nabung kasihan Asmi di desa takut gak ada uang buat biaya cucuku."

Aku tersenyum haru, lagi-lagi hanya bisa diam dan mengangguk, ibuku udah berubah, bener-bener udah berubah, terimakasih ya Allah.

Setiap ujian memberi hikmah, dari keadaan ini aku jadi tahu ibuku makin hari makin mampu memperbaki dirinya. Jadi sosok yang lebih tulus, ikhlas dan sayang sama istriku tentunya.

"Ya udah buruan kalian mandi sana, salat, takut waktunya keburu abis," kata Bapak.

Selesai salat maghrib aku gak langsung beranjak, tapi menunggu salat isya sambil banyak zikir.

Entah kenapa, aku ngerasa ujian ini selain mendekatkan hubungan antara keluaga kami, aku jadi berubah jadi sosok yang lebih taat dalam beribadah.

Salat wajib 5 waktu, baca Al-Qur'an, salat sunah malam, salat sunah rawatib, semua mulai kulakukan dengan rutin tanpa bolong-bolong.

Karena aku ngerasa, meski
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Hilang Duit

    Anak-anak nyengir sambil mulai kegirangan melahap martabak coklat yang kubawakan itu. Aku sih paham gimana perasaan mereka, mereka sangat bahagia karena 2 bulan terakhir ini kami gak pernah beli apa-apa selain beras dan yang pokok-pokok nya aja.Pantas kalau malam ini anak-anak itu menyerbu martabak yang kubawa dengan begitu semangatnya. "Habisan kita gak pernah beli yang kayak gini lagi sih, jadinya kami kalap," sahut si Talita."Kalap kalap, kamu kira apaan kalap, dasar ya kalian, awas aja kalau gak sisain buat Nenek."Aku dan Mas Fatih nyengir. "Ibu tadi jadi nyuci di rumahnya Bu Rostiana?" tanyaku kemudian."Jadi, malah ibu ambil 5 rumah sekaligus hari ini, lumayan dapatlah 200 rebu buat nambah-nambahin bauar sekolah nya Mia sama Poppy, meskipun akhirnya nih kaki Ibu pegal-pegal semua, dan badan ibu rasanya rentek semua," jawab Ibu panjang lebar."Lain kali jangan banyak-banyak lah Bu, takutnya Ibu malah kecapean dan sakit gimana? Nanti uang yang Ibu cari malah sia-sia karena d

    Last Updated : 2022-11-17
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Curiga

    Aku hanya menggelengkan kepala lalu mulai melesatkan motor dengan kencang. Di pasar kami melakukan pekerjaan kami seperti biasa. Menawarkan jasa kuli panggul dan menjajakan beberapa potong baju dari toko Asmi.Sayangnya hari ini kami agak kecewa karena ternyata di pasar hujan deras alhasil para pengunjung juga gak seramai kemarin.Waktunya dzuhur kami salat seperti biasa di musholla pasar. "Jam segini masa Mas baru dapet 40 rebu San," kata Mas Fatih."Sama aja Mas, Hasan juga baru ada 3 orang tadi yang nyuruh nih Hasan malah baru dapet 35 rebu." Aku mengeluarkan uang lecek dari saku jeansku."Yaa segimanapun tapi alhamdulillah San daripada gak ada banget ya 'kan?""Iya Mas bener, walaupun Hasan juga lagi bingung banget, ini udah waktunya Hasan transfer ke Asmi, eeeh malah pendapatan kita anjlok gini," balasku seraya memijit kening yang mendadak nyut-nyutan."Kamu tenang aja San, walau gak seberapa nanti hasil kerja Mas hari ini kamu pakai dulu aja ya, kasihan takut Asmi butuh banget

    Last Updated : 2022-11-17
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Pertengkaran

    "Jaga sikap kamu! Kamu itu lagi ngomong sama, Papa!" imbuh Mas Fatih lagi.Si Talita malah mengerling malas setengah mengejek."Emang ada apa sih, Pa? Malem-malem teriak-terik terus, kayak gak ada kerjaan aja.""Diam kamu! Ayo kamu ikut Papa sekarang juga ke meja makan!" "Gak mau Pa, Lita sama adek gak laper kok," tolak si Talita."Makan apa kamu dari pagi? Kok bisa gak laper?""Emm ...." Talita melirik ke arahku tapi cepat aku berpaling aku ingin tahu apa yang akan dilakukan anak itu sekarang."Talita jajan," pungkasnya seraya akan menutup pintu kamar dengan paksa, tapi cepat ditahan lagi oleh Mas Fatih."Kamu bohong, ya?" Mas Fatih menembak tepat sasaran, lalu memasukan kepalanya ke dalam sela pintu."Kakay, makan apa kamu?" tanya Mas Fatih, didorongnya pintu kamar kuat-kuat hingga si Talita tak bisa menahan lagi.Aku pun ikut masuk bersama Mas Fatih."Kay makan apa tadi kamu?"Kakay menggelengkan kepalanya cepat sambil menyembunyikan kedua tangannya ke belakang."Siapa yang lagi

    Last Updated : 2022-11-17
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Asmi Pulang

    "Om Hasan, apa-apaan sih?!" Anak itu menyentak."Talita! Kenapa kamu harus marah-marah kalau kamu ngerasa gak ngelakuinnya? Ayo duduk," titah Mas Fatih lagi."Gak! Papa dan keluarga Papa ini semuanya jahat, Lita benci!" semburnya seraya pergi lagi ke kamar, disusul adiknya kemudian."Udah Tih biarin aja mereka dulu, kasihan jangan dibentak-bentak gitu," kata Bapak."Fatih kesel Pak, masa iya mereka jajan banyak banget sampe nimbun makanan di kolong ranjang, dibilangin baik-baik malah nyolot, anak si Andin itu emang bener-bener bikin kepala pusing terus," dengus Mas Fatih memegangi kepalanya."Iya anak kamu itu hih mirip banget sama emaknya, dilembutin malah ngelunjak, dikasarin malah makin menjadi-jadi, heran Ibu, Ibu jadi beneran curiga, jangan-jangan bener anak kamu itu yang nyuri uang Ibu." Ibu bicara lagi."Bisa jadi, kelakuan si Andin 'kan emang gitu," balas Mas Fatih."Udah udah kalau pun itu bener, berarti itu jadi tugas baru kita sebagai orang tua mereka sekarang, tugas kita m

    Last Updated : 2022-11-18
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Kak Alfa Pindah

    Tak lama setelah Asmi naik ke atas, aku juga cepat naik menyusulnya.Saat sampai di kamar Asmi sedang terisak-isak."Neng, Neng kenapa Sayang?" tanyaku seraya memegang lundaknya, tapi cepat ditepis lagi oleh Asmi."Neng, Neng kenapa?" Asmi tak menjawab. Aku diam sebentar, kubiarkan suasana jadi hening. Setelah Hasjun tidur kutaruh ia di kasur."Neng, Neng kenapa nangis?" tanyaku lagi.Asmi menoleh dengan mata yang sudah basah dan merah."Aa teh kenapa? Tega sekali sama Neng dan Hasjun? Sampe Neng teh kayak ngemis-ngemis sama Aa, Neng sampe harus balik ke kota sendirian aja, gak Aa jemput, gak Aa telepon, Aa tuh sebenernya kenapa? Aa bosen sama, Neng? Aa teh gak sayang lagi sama, Neng? Aa teh tos teu bogoh ka, Neng?" cecarnya panjang lebar. Dalam raut wajahnya kulihat Asmi sangat marah tapi sebisanya ia tahan."Kenapa, A? Aa bilang Aa teh janji mau nelepon Neng sama Hasjun tiap hari tapi apa? Mana janji Aa teh? Aa malah ngilang gitu aja kayak gak punya tanggung jawab, inget A, walau A

    Last Updated : 2022-11-18
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Hasjun Sakit

    Pulang kerja lagi-lagi aku kecewa, kuberikan uang pendapatanku hari ini sebesar 25 ribu."Aa gak dapet uang Neng, cuma segini," ucapku lesu."Aa nih kalau ngomong suka gitu, ini sih apa? Biar 25 ribu tapi ini teh tetep uang 'kan?"Aku terenyuh melihatnya tersenyum sambil mengambil uang itu dengan wajah gembira."Terimakasih Sayang, Neng udah ngertiin kondisi, Aa."Kami saling memeluk, lalu mencium putra kami dengan mata berkaca-kaca.***Esok hari hingga 3 bulan kemudian setelah Asmi balik ke kota, kondisiku masih tetap sama.Entah kenapa pendapatanku makin hari makin merosot, kadang hanya dapat 30 ribu, 40 ribu, 25 ribu bahkan pernah seharian aku cuma dapat 15 ribu.Sedih, bingung, frustasi dan ngerasa gak berguna jadi seorang suami tentu saja aku rasakan dan sangat menyiksa batin, tapi kalau aku menyerah entah bagaimana nasib anak dan istriku.Selain kerja jadi kuli panggul aku bingung aku harus kerja apa, sementara perusahaan tentu saja gak mau menerimaku karena terkendala usia. Pu

    Last Updated : 2022-11-19
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Asmi Kerja

    Esok harinya Asmi benar-benar menjual mobil itu pada kenalannya.Beberapa bulan selama hasil jual mobil itu masih ada hidup kami masih tenang.Makan, biaya perawatan rumah, biaya chek rutin kesehatan Hasjun dan lainnya semua pakai hasil dari jual mobil. Bahkan dari hasil jual mobil itu Asmi sempat buka usaha baru, jualan nasi uduk dan kue basah.Awalnya berjalan lancar, nasi uduknya juga sering habis tiap hari karena kami jualan di dekat jalan raya, tapi sayang hanya bisa bertahan 2 bulan sebab Asmi gak sanggup kalau jualan sambil ngurus Hasjun yang juga makin aktif tiap harinya.Asmi juga sampai tumbang, maagh nya kambuh dan akhirnya harus dirawat selama seminggu."Neng teh sebetulnya berat banget kalau harus berhenti jualan A, sayang soalnya lagi lumayan," katanya."Tapi kesehatan Neng juga lebih utama Sayang, Hasjun juga kasihan gak ke urus."Akhirnya jualan uduk terpaksa gulung tikar lagi. Setelah Asmi berhenti jualan nasi uduk, ekonomi kami makin memburuk. Kami berusaha sekuat t

    Last Updated : 2022-11-20
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Sabar Sabar

    "Iya jadi tadi tuh Neng lagi nungguin angkot 'kan ya, terus ada abang cendol lewat, Neng beli tuh satu, eh Pak Yunus juga datang mau beli cendol, karena cendolnya sisa dikit lagi diborong deh tuh sama Pak Yunus terus dikasih semua ke Neng saat dia tahu Neng suka banget es cendol," jawabnya panjang lebar.Aku manggut-manggut."Aa mau? Ambil aja, A."Aku menggeleng cepat, "enggak Neng makasih."Es cendol yang biasanya enak kalau diminum sama Asmi rasanya sekarang mendadak gak menggugah selera.Entah kenapa hatiku jadi cemburu gini saat Asmi cerita soal bos nya itu. Apalagi aku tahu bos nya masih muda, usianya gak beda jauh dari Asmi dan dia duda anak satu karena baru ditinggal istrinya meninggal dunia."Tumben Aa gak mau, A? Biasanya 'kan Aa semangat kalau lihat Neng lagi minum es cendol.""Udah malem Neng, perut Aa gak enak," jawabku beralasan."Oh ya udah."Asmi melanjutkan minum cendol, sisanya seperti biasa ia selalu taruh di freezer, dibekukan jadi es mambo.Setelah makan es cendol

    Last Updated : 2022-11-20

Latest chapter

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Akhir

    "Ya kalau ada." Aku nyengir."Ada. Tenang aja. tar aku bukain deallernya khusus buat kalian. Eh tapi apa kalian mau beli mobil aku aja? Kebetulan nih istriku kemarin beliin mobil buat si bujang eeh tapi malah gak ditolak karena cocok katanya. Mobilnya padahal bagus tapi dia mau yang boddynya lebih macco.""Wah yang bener? Emang mobil apa Yon?""Itu di garasi, ayo lihat aja."Aku dan Ranti pun digiring ke garasinya. Buset emang dasar orkay, di sana mobilnya berjejer sampe 6 biji."Gila banyak amat mobil kamu Yon, udah sukses ya kamu sekarang.""Ah biasa aja. Ini buat kujual juga kalau ada yang nanyain. Nah ini mobilnya." Yono menepuk satu mobil berwarna putih mengkilat yang kelihatannya emang masih mulus banget itu."Pajero San. Bagus," katanya lagi.Aku melirik ke arah Ranti. Dia langsung mengangguk yakin."Beneran Ran mau yang ini?" "Beneran Yah, Ranti suka banget."Akhirnya setelah bernego dan membayar setengahnya langsung bawa mobil itu pulang. Sisa harganya nanti kubayar setelah

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Dihina

    Esok harinya. Hari raya dan Asmi udah sibuk sejak sebelum subuh buta. Masak opor, masak ketupat, masak sambel goreng kentang dan pastinya ada sop iga sapi.Suasana lebaran di desa ini emang paling aku nantikan banget. Karena bertahun-tahun melewati suasana di kota saat aku kecil sampe dewasa, rasanya lebaran tak seberkesan seperti di desa.Beneran dah sumpah, aku baru ngerasa lebaran itu berkesan dan seru banget saat aku lebaran di desa Asmi ini. Di sini itu antara tetangga satu dan lainnya saling berkunjung, saling meminta maaf dan yang jelas aku bersyukur karena di sekitar rumah kami gak ada yang namanya tetangga julid. Mereka semua pada baik, pada ramah, pada saling mendukung dan menjunjung namanya tali persaudaan dengan gotong royong.Bahkan saat lebaran, biasanya mereka ada yang saling memberi makanan khas lebaran, walau sebenernya di setiap rumah juga ada. Ya 'kan namanya lebaran haha.Hari ini Asmi juga gitu, dia sengaja masak banyak karena mau ngasih ke ibu dan ke rumah tetang

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Pulang

    Ranti DatangKarena penasaran aku pun bangkit menguping dekat pintu dapur."Iya iya kamu tenang aja, pokoknya Mas secepetnya kirim, Mas 'kan harus minta dulu sama istri Mas, uangnya baru cair tadi," kata si Broto lagi.Waduh parah. Ini sih bau-bau perselingkuhan kayaknya. Kasihan si Ratu ular, dia dikadalin sama lakinya."Wah aku harus buru-buru bawa si Ratu ke sini. Biar seru nih lanjutannya."Gegas aku ke depan.Tok! Tok! Tok! Kuketuk pintu kamar si Ratu cepat-cepat."Raaat, Raaat, buka!"Pintupun dibuka walau agak lama."Apaan sih? A Hasan? Ada apa? Ngetok pintu kayak mau nagih hutang aja," ketusnya, kesal."Rat, ayo buruan ke belakang. Kamu harus denger juga apa yang tadi Aa denger," ajakku tanpa basa-basi.Si Ratu mengernyit, "apaan sih, ogah," ketusnya sambil membanting pintu.Tok tok tok!"Rat Rat, buka Rat bukaa!""Berisik. Sana pergi! Ganggu orang istirahat aja!" teriaknya dari dalam.Aku mendengus kesal sambil kukeplak daun pintu kamar itu sedikit, "huh dasar, ya udah kalau

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Takut Jadi Tumbal

    "Nah itu baru bagus," timpalku sambil kujentikan jari telunjuk dan jempolku.Si Ratu menoleh, "Apaan sih, ikutan aja," ketusnya.Aku menjebik, lah sok cantik amat, tuh bibir pake digaling-galingin gitu segala. Kesel banget dah."Loh Dewi, Putri, ada apa ini teh? Kenapa kalian mendadak enggak mau ambil uangnya?" tanya Ibu mertua, beliau kelihatan bingung."Gak ah Bu, gak usah, biar bagian Putri dikasih ke orang lain aja, buat Ibu juga gak apa-apa." Si Putri menjawab. Wanita berkulit putih itu nyengir kuda sambil lirak-lirik pada kakaknya, si Dewi.Aku sih paham, mereka pasti beneran takut sama omonganku tadi, takut mereka dijadiin tumbal haha."Dewi juga, biar duitnya buat Ibu aja, atau ... buat Bapak sekalian." Si Dewi melirik ke arah Papa mertua dengan tatapan sinis."Wah wah. Tumben-tumbenan nih pada baik," timpalku lagi sambil nyengir puas."Enggak!" sembur si Ratu kemudian. Dia spontan berdiri dari kursinya."Apaan sih kok jadi pada gak kompak gini? Dewi! Putri! Pokoknya kalian ak

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Bagi Duit

    "Ck dibilangin gak percaya," tandasku, gegas aku bangkit dan mabur ke depan. Di depan rumah aku cekikikan sendiri sambil geleng-geleng kepala, si Dewi itu bener-bener banget dah, obsesi banget dia sampe abis sahur pun masih nanyain soal kesalahpahaman semalem yang dia lihat haha.***Malam takbiran tiba.Alhamdulillah karena uang penjualan saham Asmi udah cair, malam itu juga Asmi langsung ajak aku lagi ke rumah ibu mertua."Ratu, Dewi, Putri, ini uang buat Teteh bayarin rumah teh udah ada, mau ditransfer sekarang apa gimana?" tanya Asmi pada ketiga adiknya.Mereka saling melirik sebentar sebelum akhirnya si Ratu menyahut."Ya sekarang dong Teh, kalau udah ada duitnya ngapain disimpen terus, si Putri juga 'kan mau pake buat lunasin sewa pelaminan.""Oh ya udah atuh, Teteh transfer ke rekening kamu aja semua dulu ya, nanti baru kamu bagi-bagi ke adik-adikmu.""Ya buruan, bawel ah," ketus si Ratu.Tau dah, kenapa orang satu itu makin ketus aja sama Asmi sekarang."Udah, tuh udah Teteh

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Elus Dada

    "K-kami ...." Si Dewi dan Si Putri gelagapan, wajahnya terlihat tegang dan panik."Nguping ya kalian?" desakku."Enggak, kata siapa?" jawab si Dewi cepat."Dewi, Putri, jadi kalian teh lagi ngapain di sini?" tanya Asmi."Kami ... emm ... Teteh ngapain di dalam? Kok ada lilin sama baskom isi daun di dalam kamar? Dan ...." Si Dewi melirik ke arahku dengan tatapan aneh."Kenapa?" tanyaku risih."A Hasan pake apa itu? Kalian beneran ....""Beneran apa?" desakku."Kalian beneran ... ngepet?""Hah?" Aku dan Asmi saling melirik dengan mata melongo."Ngepet?" Asmi mengulang."Ya ngepet, kalian ngepet biar bisa dapat duit banyak 'kan?" "Astagfirullah Dewi, apa-apaan kamu teh? Omongannya kenapa ngaco begitu atuh ah.""Tapi bener 'kan Teteh sama A Hasan ngepet? Buktinya itu di dalam ada lilin sama baskom isi daun terus A Hasan pake jubah hitam begini," timpal si Putri sambil terus menerus lirik-lirik ke dalam kamar."Astagfirullah." Asmi elus dada sambil geleng-geleng kepala. Sementara aku cek

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Mati Lampu

    "Neng, kalau malam ini nginep di rumah Ibu lagi saja gimana?" tanya Ibu mertua saat aku sampai di dekat Asmi."Iya Bu, Ibu teh tenang aja, Neng pasti nginep lagi di sini, oh ya, kalau si Papa teh kemana? Kenapa enggak kelihatan lagi?""Tadi teh pamit katanya mau nyari rempah sama dedaunan buat penurun tekanan darah.""Ck ck ck ai ai Papa teh ada-ada aja, meski berasal dari kota ternyata masih percaya pengobatan tradisional begitu.""Ya bagus dong Neng, itu namanya melestarikan kebudayaan leluhur," timpalku cengengesan.Asmi menjebik saja.-Sore hari selepas aku balik sebentar ngabarin Hasjun kalau kami mau menginap lagi, di desa hujan gede.Bahkan saking gedenya sampe aliran listrik di desa mati dan signal hape pun jadi darurat.Gak aneh sih, emang di desa sering banget mati lampu dan darurat signal begini saat hujan gede, tapi lama-lama jengkel juga karena mati listrik dan mati signal itu gak nyaman banget rasanya.Aku pikir ini salah satu yang bikin gak enaknya tinggal di desa Asm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Babi Ngepet?

    "Oh saya jadi sungkan," kata Pak Mantri lagi."Ah Pak Mantri ini kayak sama siapa saja atuh.""Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya Teh Asmi, semoga ibunya cepat membaik.""Baik Pak, biar suami saya antar ke depan."Pak mantri mengangguk, gegas aku antar dia ke depan bareng si Ratu CS.Setelah mantri itu pergi, aku buru-buru kembali ke dalam, tapi belum sempat kaki ini melangkah ke kamar, kudengar si Ratu CS pada rumpi."Eh gak salah itu Teh Asmi ngasih lebihan duit ke mantri itu sampe 300 rebu?" bisik si Putri."Iya, kalau Teh Asmi gak punya duit harusnya duit 300 rebu gede loh, jangankan yang gak punya duit, kita aja yang duitnya banyak sayang banget rasanya kalau ngasih segitu banyak, gile aja, duit loh itu," balas si Dewi.Wah karena topiknya kayaknya seru, aku pun mundur lagi ke dekat jendela depan, kupasang telinga tegak-tegak, nguping kayaknya seru nih haha."Halah palingan pencitraan, biar dikata banyak duit, gak usah heran sama orang desa tuh, emang pada begitu kalau carm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Pada Ngeghibah Mulu

    Kudengar suara Asmi dan ibu mertua, ternyata mereka lagi ada di kamar ibu mertua."Ibu teh enggak apa-apa Neng, cuma sedikit pusing aja kepala Ibu, rebahan sebentar juga nanti sehat lagi."Kasihan, ibu mertua pasti pusing karena kelakuan anak-anaknya yang pada dableg itu."Ibu teh enggak usah banyak pikirian, udah biar acara hajatan Putri, Neng yang urus aja.""Iya Neng, Ibu teh percaya sama Neng, cuma Ibu teh pusing sama kelakuan adik-adikmu, udah pada dewasa kok bisa mereka teh sikapnya begitu sama kamu dan Papamu.""Gak apa-apa, mungkin mereka hanya belum paham aja bagaimana menerima, orang baru dalam kehidupan mereka Bu.""Semua ini salah Ibu, dulu Ibu terlalu memanjakan mereka dan selalu menanamkan rasa benci sama kamu di hati mereka.""Udah atuh Bu, yang dulu teh biarlah berlalu, enggak usah atuh dibahas lagi, mereka bersikap begitu mungkin karena mereka belum bisa menerima kenyataan aja.""Iya, Neng."Obrolan mereka terdengar makin lesu, aku sampe gak tega dengernya, karena saa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status