Beranda / Romansa / Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya / Bab 53. Bertemu Lagi dengan Mantan Bos Tampan

Share

Bab 53. Bertemu Lagi dengan Mantan Bos Tampan

Penulis: Caramelodrama
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-29 13:47:03
"Oh! Pak Rivan, kan?" balas Dania ketika melihat Rivan sudah berdiri di samping mejanya. “Kita bertemu lagi.”

Rivan tersenyum lebar, menatap Dania dengan pandangan hangat. “Ya, Dania. Terakhir kita bertemu, di acara gala, kan?”

“Benar, Pak.” Dania mengangguk membenarkan.

Rivan menunjuk ke kursi yang masih kosong di meja Dania. “Boleh ikut duduk di sini?”

“Oh! Eh! Tentu saja, Pak!” Dania malah lupa mempersilakan.

Dia terlalu kaget karena tidak menyangka akan bertemu lagi dengan mantan bosnya di minimarket.

Tersenyum kecil karena mendapat izin Dania, Rivan menarik kursi untuk dia duduki. Tak lupa dia berkenalan dengan Melody dan Sebastian.

“Aku dulunya pemilik minimarket tempat Dania bekerja sebelum dia menikah.”

Demikian penjelasan Rivan mengenai hubungannya dengan Dania di depan Melody dan Sebastian.

“Ya, dia bosku yang baik, meski agak tertutup. Tapi dia tetap bos yang baik, kok.” Dania sedikit gugup.

Apakah ini wajar?

“Dan sekarang lihat kamu, Dania. Kamu terlihat berbeda, lebih dewa
Caramelodrama

Yuhuuu~ kalian masih stay di sini? Makasih yh! Mel sgt mnghargai dukungan kalian. Smoga kalian slalu sehat dn stay safe d sana. Yuk! Jgn lupa taruh Dania d pustaka dn jgn ragu kasi gem atau gift yh biar Mel gk drop smangatny utk nulis gmn Dania nampolin musuh2ny ^^

| 1
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 54. Undangan Pernikahan

    ‘Apa dia peduli sama kasusku, yah?’ batin Dania usai mendengar ucapan Rivan.Itu karena tatapan mata Rivan kini berubah serius setelah mereka baru saja .Dania menegang mendengar pertanyaan itu. Sebenarnya ini merupakan topik yang paling dia hindari.“Itu... hanya gosip, Rivan,” jawabnya dengan suaranya terdengar lebih tegas dari sebelumnya. “Nggak semuanya benar. Aku cuma fokus sama pekerjaanku dan nggak peduli dengan apa yang orang lain katakan.”Terkadang rasanya berat ketika ada yang menanyakan kabar fitnahan kejam seseorang pada kita. Saat kita menceritakannya, itu seperti membuka luka lama yang hampir pulih, rasanya sakit dan perih.Rivan mengangguk pelan, tampak paham. “Maaf, yah! Aku nggak bermaksud mencampuri urusan pribadimu. Aku cuma ingin memastikan bahwa kamu baik-baik aja. Aku selalu menganggapmu sebagai orang yang selalu bekerja keras, makanya aku nggak percaya dengan gosip mengenaimu.”Dania tersenyum lagi, merasa lega. “Makasih, Rivan. Aku menghargai kepercayaan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 55. Kelas!

    "Nggak nyangka bakalan ketemu kalian," bisik Dania, lebih menyerupai gumaman.Dania mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, matanya menatap lurus ke arah Hizam dan Leona yang berdiri di depannya.Leona menyindir, matanya memandang Dania dari atas ke bawah dengan sinis. “Kamu nggak capek, ya, selalu muncul di tempat-tempat yang nggak seharusnya untuk kamu?”Hizam ikut bicara, “Dania, lebih baik kamu berhenti memaksakan diri tampil di acara-acara kaum atas begini. Jangan mempermalukan dirimu!”Nada bicara dan raut wajah Hizam seakan-akan dia sedang menasehati karena peduli dengan Dania, padahal tidak sama sekali.Dania mengangkat satu alis, menyadari bahwa Leona dan Hizam mencoba mengintimidasinya.Namun, kali ini Dania tidak ingin terjebak dalam permainan mereka. Dia tersenyum tipis, menatap langsung ke mata Leona. “Aku justru ingin tau, apakah kamu udah membuat pernyataan maaf ke publik, Leona?” tanyanya dengan nada tenang namun menusuk.Hal ini hanya pihaknya dan Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 56. Menguji Dania

    “L-lebih?” Hizam sampai nyaris tersedak karena kepercayaan diri Dania yang dia nilai keterlaluan.Ruangan seketika terdiam. Alina dan Zila saling bertukar pandang dengan ekspresi bingung.Namun, Hizam sudah bisa menguasai dirinya lagi dan menyeringai, tidak percaya bahwa Dania benar-benar akan mencobanya. “Baiklah, Dania,” katanya sambil melipat tangan di depan dada. “Buktikan!”Dania duduk di bangku piano dengan anggun setelah Hizam menyingkir dari sana.Tangan lentik Dania mulai menyentuh tuts-tuts piano dengan ujung jarinya, merasakan dinginnya gading dan hitamnya ebony di bawah jari-jarinya.Dia mengambil napas dalam, menutup matanya sejenak, dan mulai memainkan melodi yang lembut namun kuat, sebuah lagu klasik yang hanya bisa dimainkan oleh mereka yang memiliki latihan bertahun-tahun secara disiplin.“Astaga! Dia memainkan La Campanella milik Franz Liszt!” Pengantin wanita memekik pelan dan yang lainnya juga mengerti masterpiece ternama satu itu.Ketika jari-jari Dania bergerak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 57. Tunjukkan Siapa yang Berkelas

    “Astaga… jadi sekarang… biola?” Dania menatap heran ke Hizam.Melihat ekspresi Dania, Hizam salah paham mengira Dania gentar.“Hehe… kenapa emangnya? Kamu takut?” tantang Hizam. “Kamu yang berpura-pura jadi kaum jetset, keberuntunganmu sampai di sini saja! Sana cepat pulang dan jangan permalukan dirimu lebih jauh!”Dania hanya tersenyum tipis mendengar hinaan Hizam. Matanya menyapu ruangan, lalu berhenti pada seorang pemain biola dari quartet yang tadi ditunjuk Hizam.“Maaf, saya harus merepotkan Bapak dengan meminjam ini sebentar.” Dania mendekati pria itu dan dengan gerakan anggun, meminta izin untuk meminjam biola tersebut.“Tidak masalah, Nona. Silakan.”Pria itu yang sudah menyaksikan kemampuan Dania dengan piano, menyerahkan biolanya tanpa ragu.Kemudian, Dania kembali menghadap ke Hizam.“Kalau begitu, mari kita lihat apakah aku cuma bisa bermain piano? Apa keberuntunganku cuma sampai sini aja?” sindir Dania sambil memposisikan biola di bahunya.Dia memejamkan mata sejenak, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 58. Membongkar di Depan Banyak Orang

    “Astaga! Gadis semanis dan sepandai itu diperlakukan seperti babu di rumah Grimaldi?” Ada yang memekik tertahan di dekat Hizam.Namun, orang itu lekas menutup mulutnya begitu Hizam dan Leona mendelik ganas ke arahnya.“Ya, saya di rumah mantan mertua saya memang diperlakukan layaknya babu, jarang diberi istirahat, pagi sampai malam diperintah bersihkan ini, menata itu, memasak ini, bahkan saya tak boleh makan satu meja dengan mereka. Mencuri ilmu musik mereka? Mana sempat? Memangnya piano dan biola mereka bisa disetel mute?”Dengan berani, Dania mengungkapkan itu di depan semua orang yang hening dan termangu kaget. Tapi beberapa malah tertawa geli atas candaan Dania mengenai piano dan biola mute.Di sudut lain, Levi mengepalkan tangannya erat-erat. Sejak tadi dia menahan diri tidak mendekat ke putrinya meski untuk sekedar menyapa hanya karena tak ingin putrinya terkena gosip lagi.Dan kini, Levi tahu seperti apa perlakuan keluarga Grimaldi pada putrinya. Dia sudah melangkah, ingin mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 59. Ksatria Tanpa Kuda

    "Astaga!" jerit seseorang ketika melihat tangan Alina yang jatuh ke wajah cantik Dania.Namun, ada tangan lain yang terlebih dahulu sigap menangkap tangan Alina."Cukup, Nyonya." Suara bariton itu mengalun. "Cukuplah membuat suasana pesta menjadi suram. Berhenti mengumbar amarah Anda." Dania menoleh ke pria di sampingnya. "Rivan...." bisiknya lirih, cukup kaget karena ternyata pria itu ada di pesta ini juga.Alina mau tak mau menarik tangannya dari genggaman Rivan."Huh!" Alina tak jadi mengucapkan kata-katanya ketika dia melihat dirinya ditatap tajam oleh pria jangkung yang baru saja melindungi Dania.Dia tak boleh gegabah, karena tak tahu siapa dan apa latar belakang pria itu. Salah-salah, dia bisa menyinggung orang besar di belakang pria tersebut. Maka, dengan dengusan kasar, Alina pergi menjauh dari Dania untuk menghindari konflik dengan Rivan."Kamu nggak apa-apa?" tanya pengantin wanita ke Dania.Wajahnya menyiratkan kekhawatiran. Kalau dirinya di posisi Dania, belum tentu dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 60. Taruhan

    "Wah? Penggelapan uang perusahaan?" Mata Dania mendadak berbinar senang.Ini adalah pukulan paling telak yang bisa membunuh karir dan nama Hizam."Apakah Anda ingin ini dibuka?" tanya Sebastian."Nggak! Nggak! Itu... itu mendingan simpan aja dulu untuk gongnya nanti. Kita berikan pukulan-pukulan ringan dulu, oke?" Dania memiliki rencana lain. "Ayolah, kita ini kan bukan orang-orang kejam, ya kan?"Lalu dia terkikik diikuti senyuman Sebastian dan anggukan kepala Melody."Eh, besok mumpung weekend, ikut aku main golf, yuk!" usul Dania pada kedua anak buahnya.Sebastian dan Melody mengangguk patuh. Mereka pun pamit pergi.Keesokan harinya, sesuai rencana, Dania bersama kedua anak buahnya sudah hadir di lapangan golf.Sayangnya, malah bertemu Leona yang sedang bersama teman wanitanya. Dia mengenakan pakaian golf yang serba mewah dan aksesoris yang mencolok. Pantas saja di dekatnya ada beberapa pria muda dan tua kerap mencuri pandang ke arahnya."Huh! Aku harus protes ke Tuhan, agar dipind

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 61. Video Permintaan Maaf Leona

    Dania menghela napas pendek, lalu mengangkat bahu dengan santai. “Kalau aku kalah,” jawab Dania, suaranya terdengar ringan, seolah-olah tidak terlalu memikirkan hasilnya, “aku nggak akan menagih permintaan maaf darimu. Terserah kamu mau bilang apa ke publik. Aku nggak akan mengejarmu lagi soal itu.”Sebastian melirik Dania dengan sedikit cemas, namun tetap tenang. Sementara itu, Melody hanya mengamati Leona dengan pandangan tajam, seolah-olah mencoba menilai sejauh mana niat buruk wanita itu.Leona terlihat terkejut sejenak, namun dia dengan cepat menyembunyikannya dengan senyum sinis. “Baguslah kalau gitu. Kita lihat siapa yang akan menang,” katanya, yakin bahwa dia bisa mengalahkan Dania dengan mudah.Dania tetap tenang, pandangannya tidak bergeser sedikitpun dari Leona. “Kita mulai sekarang?”“Sekarang,” jawab Leona, suaranya penuh dengan kepercayaan diri.Mereka semua bergerak menuju titik awal, di mana pertandingan akan dimulai. Melody dan Sebastian tetap berada di sisi Dania, si

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04

Bab terbaru

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   157. Akhir dari Penderitaan: Kebahagiaan

    “Rivan! Rivan!” Dania semakin kalap ketika salah satu perawat menutup tirai yang melingkupi tempat tidur.Dia tak mau ketika tirai itu dibuka nantinya, Rivan sudah ditutup kain putih. Dia tak ingin yang dia tonton di salah satu drama akan dia alami sendiri.Maka dari itu, Dania kalap dan berusaha ingin mendekat ke Rivan, memastikan pria itu baik-baik saja.“Nona, tolong jangan mendekat!” Seorang perawat menghadang langkah Dania.Levi berjuang memegangi putrinya.“Dania! Ayo kita keluar dulu!” Levi menarik Dania menyingkir dari sana. “Kita percayakan pada tim medis. Mereka pasti menangani Rivan dengan baik.”Dania menatap ayahnya dan menangis di dada pria tua itu. Setelahnya, dia pasrah ketika digiring keluar kamar rawat inap oleh Levi.Dia terus menangis di luar kamar.“Tuan, Nona,” panggil salah satu perawat.Dania dan Levi sama-sama menoleh.“Gimana pasien?” tanya Dania, tak sabar sambil mengusap kasar air matanya menggunakan ujung lengan baju.Kemudian, dokter jaga yang menangani Ri

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   156. Bencana

    Dor!“Agh!” Dania refleks menjerit karena kaget.Dia tidak sempat memberikan reaksi atau respon perlawanan selain merunduk, berharap nyawanya tidak lepas dari raga.Namun, dia justru mendengar suara orang berkelahi. Saat dia mendongak, ternyata Rivan sedang melawan Hizam.“Riv!” pekik Dania melihat Rivan sedang bertarung.Tatapannya jatuh pada pistol yang tergeletak di lantai tak jauh darinya.“Dania! Cepat masuk mobil dan pergi!” seru Rivan.Sedangkan saat ini, di tangan Hizam sudah ada pisau cukup besar yang mengancam nyawa Rivan.Dania menolak pergi. “Nggak! Aku—“Stab!Seketika Dania membeku melongo menyaksikan pisau di tangan Rivan sudah tertancap di perut Rivan.Tersadar oleh situasinya, Dania menjerit, “Rivan!”Sementara itu, terkejut dengan yang dilakukannya, Hizam mencabut pisau itu dan berlari kabur, keluar dari tempat parkir.“Riv! Rivan!” Dania berteriak panik sambil menyongsong Rivan yang ambruk bersimbah darah. “Riv! Bertahan!”Kemudian Dania berteriak minta tolong sambi

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   155. Kekalutan Hizam

    “Da-Dania, kenapa kamu sekarang sekasar ini kalau ngomong?” Hizam menatap mantan istrinya.Melihat cara Hizam merespon kalimat tajamnya, Dania malah memberikan wajah canda dengan mata dilebarkan sambil mengulum senyum.Lantas, Dania menyahut, “Apakah kamu terluka ama kata-kata aku, Zam? Itu baru omongan, ya kan? Belum juga aku bikin kamu terluka fisik. Sedangkan keluargamu dan kamu juga… kalian nggak hanya melukai perasaan aku karena omongan jahat kalian, tapi juga melukai fisikku.”Saatnya Dania meluapkan unek-unek yang selama ini dia pendam.“Dulu kamu dan keluargamu sering menghina tubuhku yang masih gendut pake kata-kata menyakitkan. Kamu bahkan nggak bolehin aku muncul di depan teman-teman kamu karena malu punya istri kayak aku.”“Lalu, Zam, kamu juga beberapa kali mencekik, menampar, menjambak, dan meludahi aku sambil mengancam mau bunuh aku kalau aku nggak nuruti aturanmu.”Dania masih ingat kejadian saat Leona pertama kali diketemukan dengannya malam sebelum dia kabur. Itu san

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   154. Wasiat Hegar

    “Apa?!” Alina menjerit dengan wajah terkejut. Matanya melotot dengan kedua alis terangkat tinggi. “Jangan main-main! Kamu pasti bercanda!”Jelas sekali ada ketidakrelaan dari Alina mengenai apa yang baru saja dibacakan oleh Pengacara Julian.Zila hendak mengikuti ibunya yang memberikan kalimat tak rela, tapi dia segera mengurungkan niatnya ketika ayahnya berteriak.“Alina, diam!” bentak Arvan pada sang istri.Alina segera menutup mulut dengan sikap terkejut atas bentakan suaminya. Arvan jarang sekali berkata kasar apalagi membentaknya, kecuali benar-benar di situasi tertentu yang penting.“Apa yang dikatakan papi semuanya fakta, bahkan aku sudah mengetahui wasiat terdahulu papi mengenai Dania.” Arvan menundukkan kepala.Ucapan suaminya membuat Alina semakin terkesima.“Sa-Sayang?” Alina tidak pernah menyangka bahwa suaminya sudah mengetahui adanya wasiat semacam itu dari ayah mertuanya.“Sungguh tepat apabila Tuan Arvan bersedia menceritakan apa yang terjadi dulunya terhadap keluarga

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   153. Mengungkap Kebenaran di Masa Silam

    “Zenith Group berkaitan dengan gadis itu?” Alina sampai mendelik kaget mendengar ucapan ayah mertuanya.“Bagaimana bisa begitu, Opa?” Nada suara Zila mencerminkan dirinya tak terima dengan apa yang baru saja disampaikan kakeknya.Yang benar saja! Mana bisa Dania dianggap berkaitan dengan berdirinya Zenith Group? Apakah Hegar sudah terlalu dimakan umur sehingga otaknya bermasalah? Ini yang ada di benak pikiran anggota keluarga Grimaldi di ruangan itu.“Kalian berani menyangsikan ucapan aku?” pekik Hegar dengan napas tersengal.Alen lekas menenangkan Hegar dan mengusap-usap dada pria tua renta tersebut.“Maaf, Papi. Bukannya kami menyangsikan ucapan Papi,” sahut Alina disertai wajah menyesal. “Kami hanya, kaget.”Tak lupa ada cengiran tanda penyesalan di wajah menor Alina. Zila mengangguk untuk mendukung ibunya. Akan gawat kalau sampai pendiri Zenith marah.“Kalian ini tau apa?” ejek Hegar ke menantu dan cucunya.Mata Hegar melirik ke Arvan di dekatnya seakan memberi kode, tapi Arvan ju

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   152. Hegar Sang Pendiri Zenith Group

    “Ada apa dengan Dania?” Mendadak, muncul suara renta dari arah ruang tamu. “Apakah kalian membicarakan Dania anak dari Greg Loveto, mantan karyawanku?”Suara itu muncul berbarengan dengan sosok renta di atas kursi roda yang didorong seorang berpenampilan ala pelayan pria.Segera saja Hizam dan semua yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, bersikap sangat hormat pada sosok renta tersebut.“Papi.” Arvan menyebut.“Opa.” Hizam dan Zila sama-sama menyapa sosok renta yang mendekat ke mereka.Orang itu memang salah satu anggota keluarga Grimaldi. Bahkan dia merupakan sosok kunci di balik kesuksesan Zenith Group.Dia adalah Hegar Grimaldi. Usianya sudah mencapai 80 tahun dan memiliki berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan kursi roda menjadi alat terbaik untuknya ketika ingin memiliki mobilitas.Belum lagi botol infus yang turut menggantung di tiang di sebelah kursi rodanya, seakan itu merupakan penunjang hidup terbaik yang bisa dokter berikan padanya.“Papi mertua, kenapa repot-rep

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   151. Tidak Bisa Dibujuk? Kalau Begitu, Lawan!

    “Saya kurang paham, Tuan,” kata manajer itu. “Sepertinya mereka menggunakan pengaruh mereka untuk menghambat operasi kita.”Hizam yang duduk di pojok ruangan mendongak dengan wajah pucat. “Dania…” bisiknya pelan.***Malam itu, di ruang keluarga Grimaldi, suasana tegang menyelimuti. Alina dan Zila duduk di sofa, sementara Hizam berdiri di dekat jendela dengan wajah lesu. Arvan berjalan mondar-mandir, menahan amarahnya.“Ini semua salahmu, Hizam!” bentak Arvan akhirnya. “Kalau saja kamu tidak bercerai dari dia! Kalau saja kamu berhasil mendapatkan kembali Dania, kita tidak akan menghadapi masalah ini!”Arvan tidak menahan suara menggelegarnya ketika dia sedang dikuasai emosi. Inilah yang membuat dia ditakuti semua penghuni rumah besarnya. Hanya Grimaldi tua, Hegar, yang bisa membuat Arvan takut.“Aku udah mencoba, Pa,” jawab Hizam dengan suara lemah. “Tapi dia nggak mau tau. Dia malahan bilang kalo dia udah tertarik ama pria lain.”Hizam tak berani menaikkan kepala untuk sekedar menata

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   150. Akhirnya Mereka Tahu Siapa Dalangnya

    “Baiklah, Pa. Aku akan mencoba lagi.” Hizam mengangguk akan keinginan ayahnya.Hizam memutuskan untuk tidak menyerah. Dengan penuh tekad, dia menyusun strategi lain untuk meluluhkan hati Dania. Kali ini, dia memutuskan untuk muncul di apartemen mewah Dania tanpa pemberitahuan.Dania yang baru pulang kerja tampak terkejut melihat sosok Hizam berdiri di depan pintu liftnya dengan buket bunga mawar putih di tangan.“Hizam? Apa lagi sekarang?” tanya Dania dengan nada dingin.Kenapa lagi dan lagi mantan suaminya datang padanya? Apakah dia kurang menegaskan ke Hizam bahwa mereka sudah selesai?“Aku ingin bicara, Dania. Tolong,” kata Hizam memohon.Dania mendesah, melirik jam tangannya sejenak, lalu membuka lift dan mereka naik berdua bersama petugas keamanan. Dia bukannya ingin memberi kesempatan ke Hizam, melainkan ingin mendengar bujuk rayu Hizam demi memuaskan egonya sendiri.Sesampainya di penthouse, Dania meminta petugas tadi untuk tetap berjaga di depan pintu ruang transit penthouse.

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   149. Dia Menikmatinya

    Keesokan harinya, dia memberikan surat gugatan cerai kepada Leona di rumah mereka. Leona yang membaca surat itu, langsung meledak dalam kemarahan.“HIZAM!” teriaknya, wajahnya memerah. “Apa-apaan ini? Kamu menggugat cerai aku?”Leona yang terbiasa emosional tak bisa menerima apa yang baru diberikan suaminya. Pernikahan mereka masih seumur jagung! Kalau dia sudah menjadi janda, bukankah itu sebuah aib dan malu yang tak terhingga bagi dia dan keluarganya?Hizam mencoba tetap tenang. “Leona, coba ngerti, deh! Hubungan kita ini udah nggak bisa dilanjutkan. Ini keputusan terbaik untuk kita berdua. Tolong deh, kamu mengerti ampe sini.”Dia sudah terbiasa dengan temperamen Leona, maka dia bisa tetap tenang menghadapi Leona yang sedang meledak-ledak.Kalau dipikir-pikir lebih jauh, dia memang patut menyesal sudah memilih Leona ketimbang Dania. Apalagi Dania yang sekarang luar biasa cantik, memikat, dan… penerus Ne

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status