Share

41. Aku Bebas Menentukan Nasibku

Penulis: Disi77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Yuna memilih menemui Neta Amalia, mantan mertuanya di masa depan. Ya, ia tak bisa mengabaikan kalau di masa sekarang Neta masih berstatus sebagai calon mertua yang baik. Yuna melihat kalender duduk di sudut meja kerjanya.

“Sepertinya beberapa kejadian tetap berjalan seperti dulu, yang membedakan adalah isi dan maknanya,” batin Yuna mengingat kejadian di tanggal tersebut. “Jika dulu mama Neta menemuiku untuk membahas tentang rencana pernikahan, tapi kali ini akan menjadi peringatan dan hukuman untuk kalian yang berani menipuku,” sambung Yuna membatin seraya mengepalkan kedua tangannya.

Dokter cantik itu membuang muka sebentar saat Ryan keluar dari ruangannya. Ia bahkan memilih bangkit dan memasuki lab di s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   42. Jason Semakin Menawan

    Neta berusaha mengejar Yuna, tetapi ia tertahan sebab karyawan kafe memanggilnya. Ya, wanita itu harus membayar pesanannya dahulu, ‘kan. Yuna tahu betul, sehingga ia bebas melangkah dengan santai keluar kafe.Senyumannya mengukir sempurna. Ia mengabaikan teriakan panggilan Neta, untuk apa peduli dengannya. Beban pada pundaknya benar-benar berkurang. “Yuna, tunggu!” teriak Neta pantang menyerah.Titt ... suara klakson motor terdengar kencang. Tak lama teriakan ocehan pengendara motor. Yuna refleks menoleh, Neta hampir terserempet motor saat hendak mengejarnya.Ada perasaan cemas melandanya. Haruskah ia menghampirinya dan memastikan keadaan wanita tua itu. Kakinya hendak melangkah kembali menyeberang, tetapi tiba-tiba terasa berat bak ditancapkan paku hingga sulit untuk digerakkan.“Tidak, Yuna! Kamu tak boleh gentar, abaikan saja!” pinta hatinya.Sayangnya, sisi hati baiknya tak bisa mengabaikannya. Akhirnya Yuna kembali menyeberang dengan hati-hati menghampiri Neta. Dokter cantik itu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   43. Rencana Mencurigakan Vina

    “Tidak, Yuna! Kamu tidak boleh menyukai tuan Jason!” perintah hatinya Yuna saat ia merasakan terpana dengan lelaki di hadapannya.Yuna tak berhak mendapatkan semua itu, pikirnya. Sekali lagi ia menegaskan bahwa keberadaan dirinya saat ini adalah merubah kehidupan masa depannya. Yuna diberikan kesempatan kedua dan Jason adalah orang yang menolongnya.Akan terkesan serakah, jika ia menginginkan Jason. Yuna terus menekankan pada dirinya bahwa dia harus memastikan hidup Jason lebih baik sebagai balasan sudah menolongnya. Dirinya bukanlah wanita yang pas untuk Jason ... bukankah lelaki itu menyukai wanita yang cantik dan anggun?Benar. Yuna harus mengakui itu agar ia bisa menahan dirinya serta tak dibenarkan rasa sukanya pada Jason tumbuh. Jikalau tak bisa ditahan, setidaknya rasa tersebut adalah perasaan seorang dokter pada pasiennya yang turut senang jika pasiennya bahagia.“Memang napasku terasa sesak, tetapi tak sampai membuatku kesulitan bernapas. Aku hanya perlu melonggarkan saluran

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   44. Pura-pura Berbaikkan

    “Tuan, apa tidak sebaiknya kita libatkan dokter Yuna saja!” saran Adam pada Jason.Asisten pribadinya itu baru saja dimintai saran oleh Jason tentang berkas yang diberikan oleh Arka, tentang pengajuan manager baru—Vina. Wajah Jason tampak ragu. Selama ini, ia kesulitan untuk percaya pada orang lain selain Adam. Dia bukan hanya sekedar asisten pribadi, tetapi teman dan sahabat sejak SMA.“Lagipula mereka sengaja mendekati dokter Yuna untuk mendekatimu, Jason,” imbuh Adam memberi mencoba meyakinkan.Ya, jika hanya berdua saja, Jason memintanya untuk tak selalu formal. Dia memang atasan Adam, tetapi Jason lebih suka dianggap sebagai seorang teman agar ia tak merasa sendiri. Adam yang selama ini membuatnya mampu bertahan saat papanya—Brian meninggalkannya setelah menikahi istri barunya—Elsa.“Jason, mulailah percaya pada orang lain! Aku yakin kamu membawa dokter Yuna untuk selalu berada di dekatmu pasti ada sebabnya, ‘kan?” tanya Adam penuh selidik. Ia lantas menoleh ke arah luar, berjaga

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   45. Malu-malu

    “Apa?! Vina dan Ryan sengaja mendekatiku agar bisa menggali informasi tentang Tuan Jason?” tanya Yuna hampir terkejut. “Untuk apa?” tanyanya lagi.Yuna terdiam. Bukankah dia sendiri mendengar percakapan Vina saat di telepon tadi. Jason hanya menceritakan semua yang sebenarnya sudah diketahui.Tunggu! Seolah ada yang terlewatkan dari semua penjelasan Jason. Yuna mencoba mengurai dengan hati-hati.“Tuan tahu kalau aku, Vina dan Ryan, dulunya dekat?” selidik Yuna menemukan rasa penasarannya.Jason sedikit tersentak, tetapi ia langsung menegapkan kedua pundaknya, memasang wajah wibawa. Lelaki itu berdeham sebentar. Wajah penasaran Yuna dipenuhi tatapan selidik.“Mohon maaf sebelumnya, aku melakukan pemeriksaan pribadi serta privasi Dokter Yuna sebelum memutuskan menawarkan pekerjaan itu ... tak ada maksud lain, hanya untuk menjaga keamanan dan privasiku sebagai seorang pengusaha muda,” jawab Jason lugas. “Aku harus memastikan orang-orang yang bekerja denganku langsung tak terlibat skandal

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   46. Semuanya Pura-pura

    “Kenapa ke restoran ini?” Yuna bertanya pada dirinya seraya menatap bangunan restoran keluarga bintang empat di hadapannya. Vina mengirim alamat tersebut sebagai tempat untuk mereka bercengkerama malam ini sebagai perayaan keduanya sudah berbaikan. Ya, seperti itulah Vina, selalu menjadikan setiap momen dengan perayaan.Dulu, Yuna akan terharu sebab dirinya akan selalu ingat dengan setiap momen-momen indah itu. Kali ini, baru ia sadari semua momen bahagia dan kehancurannya yang dirayakan oleh Vina. Akan tetapi, kali ini seperti ada yang terlupakan dengan kejadian tersebut, pikir Yuna terus memandangi bangunan tersebut.Wajah Yuna sedikit tersentak. Jawabannya muncul. Ia lantas merogoh tas tangannya, mengeluarkan ponselnya.“Kenapa aku sampe lupa kalau hari ini adalah ulang tahun bocah nyebelin itu?” guman Yuna bingung saat memandangi aplikasi kalender dalam ponselnya.Rachel Aninda—(mantan) adik ipar menyebalkannya. Bukankah dulu mereka merayakannya di sana sembari membahas rencana pe

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   47. Jahilnya Yuna

    “Yuna, kamu datang?” Neta menyambut hangat kemunculan Yuna. Dokter cantik diperlakukan sangat istimewa. Ya, wajah mereka memang seperti itu ... ramah di hadapan Yuna.“Kak Yuna!” seru Rachel antusias, adiknya Ryan yang baru berusia 17 tahun terlihat memasang paling ramah pada Yuna.“Seneng banget Kak Yuna akhirnya datang ... Kak Ryan bilangnya Kakak nggak datang,” sambung Rachel seraya merangkul tubuh Yuna.Yuna tersenyum canggung. “Aku kebetulan sedang ke restoran ini dengan Vina ... nggak tahu kalau ada kalian,” ujarnya seraya melirik pada sahabat munafiknya.“Ah iya, tadinya aku mau ngajak Yuna makan malam dan memilih restoran ini, ternyata ada Ryan, Rachel dan Tante Neta di sini,” timpal Vina lalu tersenyum canggung dari Yuna.Rangkulan Rachel terlepas. Gadis remaja itu memasang wajah merajuk. Ia menatap wajah kakaknya, Ryan menggelengkan kepalanya sembari memberi isyarat jawaban kedua wanita cantik itu benar.“Heum ... padahal ini ‘kan hari ulang tahun aku, bisa-bisanya Kak Ryan

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   48. Kenapa Tidak Berubah?

    “Biar aku aja yang bayar!” Vina mengajukkan diri.Sesuai dugaan Yuna. Wanita itu mengajukan diri seperti kejadian dulu. Namun, ada sedikit yang berbeda.Hati Yuna sedikit tersentak. Ia baru menyadari, kalau dirinya sudah dimanfaatkan oleh Neta dan Ryan sejak saat itu. Ya, saat ulang tahun Rachel dulu dia lah yang membayar semua makanan yang mereka pesan dan saat itulah Vina menjadi pahlawan.Benar, saat itu Vina bak pahlawan mengajukan diri agar biaya yang harus dibebankan pada Yuna untuk dibagi dua. Akan tetapi sepertinya Yuna pun menemukan fakta lain. “Saat itu juga sebenarnya Vina sedang membangun citra seorang bidadari di hadapan mantan mertuaku, Rachel dan juga Ryan,” batin dokter cantik itu menyimpulkan.“Vina ....” Yuna me

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   49. Yuna Kabur

    “P—pernikahan? Yuna dan Ryan? Kenapa aku tak tahu?” Dimas gagap dan terkejut. Ia langsung menatap keponakannya yang lebih terkejut darinya. “Yuna! Kamu tak mengatakan apa pun!” tegurnya.“A—aku juga nggak tahu, Paman!” sahut Yuna cepat dan sedikit gagap.Wajah Yuna tampak syok karena terlalu terkejut. Ia lantas menoleh pada Ryan dengan tatapan penuh tanya. Hatinya terus memanas dan takut, tetapi ia bertekad untuk tak akan menyetujuinya.“Ryan saja belum melamarku ... bagaimana aku bisa menikah dengannya,” celetuk Yuna mencoba memaksa otaknya untuk menyanggah.Neta tiba-tiba tertawa canggung. Ryan menatap ibunya kesal, hingga Yuna dapat melihat sorot tajam lelaki di sampingnya. Berarti Ryan tak tahu apa-apa dan i

Bab terbaru

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   200. Pernikahan Merubah Masa Depan

    Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   199. Jason dan Adam

    “Ada apa, Adam? Ada masalah?” tanya Jason setelah berada di samping sahabatnya.Adam hanya tersenyum tipis, enggan menjawab. Kemudian ia memutar tubuhnya menatap gedung megah di sana, lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang. “Sudah selesai? Di mana dokter Yuna?” tanyanya seraya menatap pada Jason.“Yuna menunggu di kafe itu.” Jason menunjuk bangunan kafe di samping gedung.“Memangnya ada yang belum selesai dengan persiapan gedungnya?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.Jason menghela napas berat. Ia tahu Adam hanya berusaha menghindari pertanyaan darinya. Ya, sahabatnya itu sedikit tertutup untuk masalah pribadi jika dirinya tak mendesak atau mencari tahu sendiri masalah yang sedang dihadapi Adam.“Ya, memang ada yang belum selesai ... kamu, Adam,” sahut Jason seraya berpindah duduk pada bangku di samping taman bunga, tepi mobilnya terparkir.“Aku? Memangnya ada apa denganku?” tunjuk Adam pada dirinya. Ia semakin memasang wajah bingung.Pria tampan itu tak segera menjawab.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   198. Masa Depan Berubah

    Informasi yang diberikan Rina begitu mengejutkan. Racun arsenik itu berasal dari kelompoknya Teguh Gunawan–mantan suaminya Elsa. Bahkan informasi yang diberikan Rina di luar dugaan yang lainnya.Perawat cantik itu bahkan menemukan tempat persembunyian kelompok mafianya Teguh. Tak menyangga wanita yang terlihat lugu, ternyata memiliki kontribusi besar. Yuna bahkan bangga menjadi sahabat baiknya.Jason langsung bertindak cepat. Akan tetapi, ia memastikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut benar-benar bersih. Tentu saja selama ini dirinya dan Adam dibantu Rocky menyelidiki para polisi yang bekerja untuk Elsa. Serta para mafia polisi yang tunduk pada kelompoknya Teguh sudah pasti tak bisa berkutik.Damian Alexander, pengacaranya Jason dengan senang hati mengurus semua mafia polisi tersebut. Apa lagi semua bukti yang Jason kumpulkan sangatlah kuat. Bukti tambahan ponselnya Vina, serta bukti penyelidikan Brian yang menunjukkan jelas jika kecelakaan Jason disengaja dan pelakunya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   197. Bukti Terkumpul

    “E–elsa? Papa yakin?” tanya Jason terbata dengan tatapan tak percaya.Brian mengangguk lemah dalam posisi tidurnya. Jason terdiam syok, hingga tubuhnya tampak mematung. Bahkan ia tampak seperti orang linglung menatap wajah papanya.Bukan karena Jason tak percaya pelakunya adalah Elsa, tetapi ia mencemaskan keadaan Brian. Justru karena ia memperkirakan pelakunya adalah Elsa ataupun Arka. Jujur saja ia ingin mencecar papanya, tetapi Yuna sudah menarik kedua bahunya menjauh dari tubuh Brian.“Cukup, Jason! Kita masih punya banyak waktu.” Yuna memberi nasehat.Tepat saat Jason mengangguk pasrah, pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk. Tak lama langsung terbuka. Dokter Rudi datang dengan Rina, sahabat baiknya Yuna sekaligus satu-satunya perawat yang mengetahui keadaan Brian.“Kita beri ruang agar Dokter Rudi memeriksa keadaan papamu!” ucap Yuna seraya membawa tubuh Jason menjauh dari ranjang brankar Brian.Dokter cantik itu lantas mengangguk pada dokter Rudi, isyarat agar dia segera meme

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   196. Jalan Terbuka Jelas

    “Mungkin saya punya informasi yang membantu untuk Tuan Jason.” Rocky berkata setelah memastikan fokus mereka selesai dengan informasi tentang Vina. Sontak saja, Jason, Yuna dan Adam menoleh padanya. Ketiganya menunggu penjelasannya dengan wajah sigap. Rocky mengeluarkan beberapa lembar foto dari saku dalam jasnya, lalu menjajarkan di atas meja yang menjadi pembatas mereka. “Sebenarnya tadi itu aku dan anak buahku sedang meninjau tempat Tuan Jason kecelakaan setelah menemukan beberapa bukti, lalu Tuan memberitahu kalau Adam sedang dalam bahaya di jalur tersebut ... itulah sebabnya kami datang lebih cepat,” jelas Rocky terdengar melegakan. Adam tersenyum lega. Semua ini memang bukan kebetulan, tetapi hal tersebut berkat kesigapan Jason. Rocky lantas melanjutkan penjelasannya. “Saya berhasil menemukan keberadaan keluarga dari supir truk yang menjadi tersangka penabrakan Tuan Jason. Lalu beberapa bukti jika kecelakaan tersebut sudah direkayasa,” jelas Rocky seraya menunjuk beberapa fo

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   195. Berkumpul Menyusun Rencana

    Adam pantas untuk merasa tenang dan tak perlu panik. Bantuan dari Rocky—anak buahnya Jason datang lebih cepat. Tentu saja Adam tahu kehadiran mereka dari cara mereka memberi sinyal. Dua mobil dari belakang langsung menyalip kendaraan yang sedari tadi diduga orang yang hendak mencelakainya serta menggiringnya menuju arah jalan tempat Jason kecelakaan. Sementara dua mobil lainnya mengamankan kendaraan yang mengikuti Adam.Kini dua mobil itu mengawalnya hingga Adam memilih kembali ke rumah sakit. Jason langsung menyambutnya dan memeluk sebentar lalu ia berpindah pada anak buahnya yang berada di belakang Adam. “Terima kasih, kalian memang selalu bisa diandalkan,” ucapnya pada mereka.“Sama-sama, Tuan Jason. Ini adalah tugas kami,” sahut lelaki yang berada di paling kiri. Jumlah mereka enam orang dan semuanya berpakaian formal.“Ah, Tuan. Saya baru saja menerima pesan dari anak buahku yang kutugaskan mencari keberadaan—“ ucap lelaki tadi terhenti. Jason menempelkan jari telunjuknya di dep

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   194. Selamatkan Adam

    “Apa?” Jason terkejut dengan ucapan Adam dari balik telepon. Wajah pria tampan itu langsung berubah pucat dan cemas, serta panik. Ia bahkan refleks berdiri dan mengacak rambut belakangnya, frutasi. Yuna yang berada di sampingnya pun ikut bangkit merasakan kecemasan Jason. “Apa yang terjadi, Jason?” tanya Yuna panik. Jason hanya memberi isyarat untuk tenang dengan mengangkat tangan kanannya. Ia lantas fokus pada ponselnya. “Dengarkan aku, Adam! Tetap tenang dan jangan putuskan sambungan teleponnya! Terus beri laporan padaku kondisi terkinimu, mengerti!” perintahnya. “Baik, Jason. Tolong bantu aku secepatnya,” sahut Adam terdengar panik. “Tentu, aku pasti akan membantumu dan tak akan tinggal diam,” balas Jason cepat. “Aku akan meminta Rocky untuk mengirimkan anak buahnya dan secepatnya menjemputmu,” pungkasnya menenangkan. Terdengar jelas suara Adam mengatur napasnya dari balik telepon. Tentu saja, Jason dapat merasakan bagaimana cemasnya Adam, dirinya sudah pernah mengalami hal te

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam Cemas

    “Sepertinya habis batre. Aku selalu lupa charger ponsel dan biasanya diisi daya jika sedang dalam perjalanan di mobil,” ucap Adam diakhiri senyuman canggung.“Bisa tolong buka laci dasbor di hadapanmu? Aku menyimpan alat pengisi dayanya di sana.” Adam menunjuk laci di hadapan Tamara.Wajah wanita cantik itu yang semula tegang kini tampak terlihat lega. Ia bahkan segera menuruti permintaan Adam, mengeluarkan alat mengisi daya ponselnya. “Berikan ponselmu padaku! Biarkan aku yang memasangkannya,” ujarnya.Adam mengangguk dan memberikan ponselnya pada Tamara. Wanita itu tampak cekatan dan memang sudah terbiasa melakukannya. Tanpa disadari Adam masih meliriknya curiga.Tentu saja yang dilakukan Adam tadi hanyalah pura-pura. Ia bukanlah pria bodoh seperti yang dikatakan Jason. Adam lebih mengandalkan intuisi dan nalurinya dalam berbisnis.Ya, pria tampan itu memiliki pemikiran yang sama dengan Jason. Tak ada sesuatu hal di dunia ini yang kebetulan, pemikiran mereka. Mungkin karena mereka s

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam dan Tamara

    “Aku akan mencoba menghubungi Adam. Saat ini dia sedang bersama dengan Tamara “ Jason berkata dengan tatapan cemas seraya menggulir beberapa kali layar ponselnya.Yuna hanya mengangguk. Wajahnya pun tak kalah cemas dengan lelakinya. Ia lantas menoleh ke arah ujung lorong tempat pria mencurigakan tadi menghilang.Tampaknya mereka lebih waspada atau sadar jika keberadaannya sudah diketahui. Yuna lantas menatap Jason yang tiba-tiba tersentak dengan kedua bola mata melotot. “Ada apa, Jason?” tanya Yuna langsung.“Adam menolak panggilanku,” sahut Jason langsung. “Akan kucoba lagi,” ujarnya seraya mengulang panggilan teleponnya.“Mungkin Adam tak sengaja menggeser ke tolak.” Yuna mencoba menenangkan.Jason mengangguk. Namun, ia kembali tersentak. Ponsel Adam tak bisa dihubungi. Pria tampan itu masih penasaran dan mencobanya sekali lagi.“Adam mematikan ponselnya,” tebak Jason disusul helaan napas berat. “Sepertinya Tamara sedang bersamanya,” tambahnya seraya memijat ujung alisnya.“Bagaiman

DMCA.com Protection Status