Yuna melongo dan bingung dengan tubuh mendadak seperti patung, sulit digerakkan. Iris matanya mengikuti gerakan Jason yang menghampiri dirinya. Dokter cantik itu baru tersadar saat Jason sudah berada di hadapannya.“Kamu masih takut gendut?” tanya Jason, “ambilkan satu untukku! Aku tak bisa tidur dalam keadaan lapar.”Jason menunjuk mie instan cup dalam kabinet atas, dekat kepala Yuna. Dokter cantik itu mendadak seperti orang linglung, tetapi ia menurut. Yuna memberikan satu cup masih dalam keadaan bingung.Lelaki itu sama sekali tak kesulitan membuka dan menaburkan bumbu mie instan tersebut. Tiba-tiba Yuna tersadar saat Jason hendak menuangkan air panas dari dispenser. Secepatnya ia menghampiri lelaki itu, cemas jika Jason terkena air panas tersebut.“Biar aku saja, Tuan—“Ucapan Yuna terpotong. Jason terlalu terkejut saat Yuna mendekati dirinya dan hendak meraih cup di tangannya yang baru saja terisi air panas. Tak sengaja melepaskan cup tersebut, hingga tumpah di atas tangan dokter
Pagi hari sekali, Yuna dan Jason sudah berada di ruang fisioterapi. Pengobatan pertama yang akan dijalani Jason oleh Yuna. Namun sesuai dengan rencana dokter cantik itu, CEO tampan itu diminta menjalani meditasi sejenis yoga sebagai pemanasan dan mengendalikan emosinya.Jason mengikuti semua instruksi dari dokter pribadinya tanpa berani membantah. Kali ini mereka benar-benar terlihat sebagai seorang dokter dan pasien. Yuna bahkan sangat profesional, hingga ia lupa jika tadi malam Jason membuatnya kesal dengan sindiran gendut.“Atur napasmu secara teratur. Hirup oksigen yang dalam, lalu buang secara perlahan!” titah Yuna menciptakan suasana yang tenang untuk menjernihkan pikiran Jason. Dokter cantik itu membuka kedua bola matanya, memastikan Jason melakukan perintahnya dengan benar. 30 menit cukup untuknya melakukan pemanasan dan yoga. Yuna langsung memindahkan Jason pada ranjang besi dalam ruangan tersebut.Beberapa pemeriksaan dan terapi dengan alat-alat yang sudah tersedia di sana,
Yuna memilih menemui Neta Amalia, mantan mertuanya di masa depan. Ya, ia tak bisa mengabaikan kalau di masa sekarang Neta masih berstatus sebagai calon mertua yang baik. Yuna melihat kalender duduk di sudut meja kerjanya.“Sepertinya beberapa kejadian tetap berjalan seperti dulu, yang membedakan adalah isi dan maknanya,” batin Yuna mengingat kejadian di tanggal tersebut. “Jika dulu mama Neta menemuiku untuk membahas tentang rencana pernikahan, tapi kali ini akan menjadi peringatan dan hukuman untuk kalian yang berani menipuku,” sambung Yuna membatin seraya mengepalkan kedua tangannya.Dokter cantik itu membuang muka sebentar saat Ryan keluar dari ruangannya. Ia bahkan memilih bangkit dan memasuki lab di s
Neta berusaha mengejar Yuna, tetapi ia tertahan sebab karyawan kafe memanggilnya. Ya, wanita itu harus membayar pesanannya dahulu, ‘kan. Yuna tahu betul, sehingga ia bebas melangkah dengan santai keluar kafe.Senyumannya mengukir sempurna. Ia mengabaikan teriakan panggilan Neta, untuk apa peduli dengannya. Beban pada pundaknya benar-benar berkurang. “Yuna, tunggu!” teriak Neta pantang menyerah.Titt ... suara klakson motor terdengar kencang. Tak lama teriakan ocehan pengendara motor. Yuna refleks menoleh, Neta hampir terserempet motor saat hendak mengejarnya.Ada perasaan cemas melandanya. Haruskah ia menghampirinya dan memastikan keadaan wanita tua itu. Kakinya hendak melangkah kembali menyeberang, tetapi tiba-tiba terasa berat bak ditancapkan paku hingga sulit untuk digerakkan.“Tidak, Yuna! Kamu tak boleh gentar, abaikan saja!” pinta hatinya.Sayangnya, sisi hati baiknya tak bisa mengabaikannya. Akhirnya Yuna kembali menyeberang dengan hati-hati menghampiri Neta. Dokter cantik itu
“Tidak, Yuna! Kamu tidak boleh menyukai tuan Jason!” perintah hatinya Yuna saat ia merasakan terpana dengan lelaki di hadapannya.Yuna tak berhak mendapatkan semua itu, pikirnya. Sekali lagi ia menegaskan bahwa keberadaan dirinya saat ini adalah merubah kehidupan masa depannya. Yuna diberikan kesempatan kedua dan Jason adalah orang yang menolongnya.Akan terkesan serakah, jika ia menginginkan Jason. Yuna terus menekankan pada dirinya bahwa dia harus memastikan hidup Jason lebih baik sebagai balasan sudah menolongnya. Dirinya bukanlah wanita yang pas untuk Jason ... bukankah lelaki itu menyukai wanita yang cantik dan anggun?Benar. Yuna harus mengakui itu agar ia bisa menahan dirinya serta tak dibenarkan rasa sukanya pada Jason tumbuh. Jikalau tak bisa ditahan, setidaknya rasa tersebut adalah perasaan seorang dokter pada pasiennya yang turut senang jika pasiennya bahagia.“Memang napasku terasa sesak, tetapi tak sampai membuatku kesulitan bernapas. Aku hanya perlu melonggarkan saluran
“Tuan, apa tidak sebaiknya kita libatkan dokter Yuna saja!” saran Adam pada Jason.Asisten pribadinya itu baru saja dimintai saran oleh Jason tentang berkas yang diberikan oleh Arka, tentang pengajuan manager baru—Vina. Wajah Jason tampak ragu. Selama ini, ia kesulitan untuk percaya pada orang lain selain Adam. Dia bukan hanya sekedar asisten pribadi, tetapi teman dan sahabat sejak SMA.“Lagipula mereka sengaja mendekati dokter Yuna untuk mendekatimu, Jason,” imbuh Adam memberi mencoba meyakinkan.Ya, jika hanya berdua saja, Jason memintanya untuk tak selalu formal. Dia memang atasan Adam, tetapi Jason lebih suka dianggap sebagai seorang teman agar ia tak merasa sendiri. Adam yang selama ini membuatnya mampu bertahan saat papanya—Brian meninggalkannya setelah menikahi istri barunya—Elsa.“Jason, mulailah percaya pada orang lain! Aku yakin kamu membawa dokter Yuna untuk selalu berada di dekatmu pasti ada sebabnya, ‘kan?” tanya Adam penuh selidik. Ia lantas menoleh ke arah luar, berjaga
“Apa?! Vina dan Ryan sengaja mendekatiku agar bisa menggali informasi tentang Tuan Jason?” tanya Yuna hampir terkejut. “Untuk apa?” tanyanya lagi.Yuna terdiam. Bukankah dia sendiri mendengar percakapan Vina saat di telepon tadi. Jason hanya menceritakan semua yang sebenarnya sudah diketahui.Tunggu! Seolah ada yang terlewatkan dari semua penjelasan Jason. Yuna mencoba mengurai dengan hati-hati.“Tuan tahu kalau aku, Vina dan Ryan, dulunya dekat?” selidik Yuna menemukan rasa penasarannya.Jason sedikit tersentak, tetapi ia langsung menegapkan kedua pundaknya, memasang wajah wibawa. Lelaki itu berdeham sebentar. Wajah penasaran Yuna dipenuhi tatapan selidik.“Mohon maaf sebelumnya, aku melakukan pemeriksaan pribadi serta privasi Dokter Yuna sebelum memutuskan menawarkan pekerjaan itu ... tak ada maksud lain, hanya untuk menjaga keamanan dan privasiku sebagai seorang pengusaha muda,” jawab Jason lugas. “Aku harus memastikan orang-orang yang bekerja denganku langsung tak terlibat skandal
“Kenapa ke restoran ini?” Yuna bertanya pada dirinya seraya menatap bangunan restoran keluarga bintang empat di hadapannya. Vina mengirim alamat tersebut sebagai tempat untuk mereka bercengkerama malam ini sebagai perayaan keduanya sudah berbaikan. Ya, seperti itulah Vina, selalu menjadikan setiap momen dengan perayaan.Dulu, Yuna akan terharu sebab dirinya akan selalu ingat dengan setiap momen-momen indah itu. Kali ini, baru ia sadari semua momen bahagia dan kehancurannya yang dirayakan oleh Vina. Akan tetapi, kali ini seperti ada yang terlupakan dengan kejadian tersebut, pikir Yuna terus memandangi bangunan tersebut.Wajah Yuna sedikit tersentak. Jawabannya muncul. Ia lantas merogoh tas tangannya, mengeluarkan ponselnya.“Kenapa aku sampe lupa kalau hari ini adalah ulang tahun bocah nyebelin itu?” guman Yuna bingung saat memandangi aplikasi kalender dalam ponselnya.Rachel Aninda—(mantan) adik ipar menyebalkannya. Bukankah dulu mereka merayakannya di sana sembari membahas rencana pe