Share

Bab 595

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Amanda, ada Opa," kata Nada seakan berbicara pada bayinya.

Melihat Adam yang kini berada di hadapannya membuatnya tersenyum, hingga Kinanti pun muncul.

"Ada Oma juga," kata Nada sambil beralih lagi tersenyum pada Kinanti.

"Sini sama Oma," Kinanti pun mengambil alih baby Amanda, kemudian duduk di samping Nada sambil menciumi wajah cucunya yang teramat cantik itu.

Sedangkan Adam pun duduk di sofa lainnya sambil melihat Nada dengan sejuta pikiran yang ada di benaknya.

"Dia lucu ya Bunda," kata Nada sambil tersenyum melihat baby Amanda.

"Iya, tapi sayang dia lebih mirip dengan Papinya ya, kan?" tanya Kinanti dengan senyuman.

Bagaimana dengan Adam saat mendengar apa yang dia katakan barusan?

Kesal pastinya.

Sementara Nada memilih diam, karena tahu Adam tak suka mendengar Papi dari anaknya itu di sebut-sebut dalam pembicaraan.

"Nada, Ayah mau tanya. Karena, anak kamu sudah lahir. Apa ada keinginan mu untuk kembali pada Tama?" tanya Adam secara langsung tanpa ingin menundanya sama sekali.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
ayo nada jawab iya mumpung ada kesempatan
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
kan pengen ngetok kpl Adam,,,
goodnovel comment avatar
Yunita Yuva
udh nada ikutin aja apa kata ayah jgn ragu lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 596

    Sudah tujuh hari baby Amanda di lahirkan, dan hari ini acara syukuran pun di langsungkan di kediaman Adam.Semuanya tampak begitu bahagia, mulai dari beberapa acara pun selesai dilaksanakan.Hingga akhirnya acara pun berlanjut dengan foto keluarga.Sedangkan Tama hanya duduk diam di tempatnya tanpa melakukan apapun, dirinya hanya melihat saja di sana.Kecuali ada yang memintanya untuk melakukan sesuatu hal menyangkut baby Amanda.Namun, setelah acara selesai Tama pun diam saja.Diam seakan hanya menjadi penonton saja sama seperti para tamu yang lainnya."Tama, ayo ikut berfoto bersama," kata Kinanti.Sebab Tama masih saja diam di tempatnya, sedangkan yang lainnya sudah sibuk bersiap untuk mengambil gambar.Mengabadikan momen hari ini.Bahkan baby Amanda pun begitu cantiknya, memakai gaun berwarna putih dengan kepalanya yang memakai bandana bayi."Tama, tidak usah Bunda," tolak Tama.Entahlah, tapi rasanya seperti orang asing berada di sana.Kinanti pun hanya diam saja, kemudian meliha

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 597

    Malam harinya Tama pun datang menemui Adam secara langsung di kediamannya, Tama tidak datang sendirian.Melainkan bersama dengan dua orang pengacaranya.Kini dirinya duduk di ruang tamu, baru saja sampai dan di persilakan duduk oleh Kinanti yang membuka pintu dan tak menyangka ternyata Tama yang datang."Duduk dulu, Bunda akan panggilkan Ayah," kata Kinanti.Tahu tujuan Tama setelah mendengar dari Tama sendiri yang menerangkan ingin bertemu dengan Adam."Terima kasih Bunda."Kinanti pun mengangguk kemudian segera menuju kamarnya, namun dirinya bertemu dengan Nada saat akan menaiki anak tangga."Ada tamu ya Bunda?" tanya Nada.Mengingat pagi tadi acara syukuran bayinya jadi Nada mengira mungkin itu adalah kerabat jauh yang mungkin berkunjung malam ini.Karena pagi tadi tidak bisa ikut acaranya."Tama," jawab Kinanti."Mas Tama?" tanya Nada lagi sedikit bingung."Iya, sepertinya dia membawa dua pengacara juga," tambah Kinanti."Pengacara?"Nada pun bingung karena Kinanti mengatakan ada

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 598

    "Kenapa kamu hanya diam saja sejak tadi?" tanya Mira melihat ada yang berbeda dari wajah Tama.Bahkan Tama baru menyadari kehadiran Mira yang duduk di sampingnya."Ma?""Kamu kenapa? Mama saja di sini kamu terkejut? Mikirin anak kamu?" tebak Mira.Tama pun menyadarkan tubuhnya pada sofa, setelah mendengarkan apa yang diharapkan oleh Nada beberapa saat lalu membuatnya sangat terbebani."Diselesaikan masalah kalian, jangan terus berlarut-larut. Kasihan Amanda, apa kamu tidak ingin kembali bersama Nada? Bahkan, sekarang ada Amanda juga?" tanya Handoko yang baru bergabung dan ikut menimpali pembicaraan.Tapi, Tama semakin bingung saja. Apa lagi setelah melihat Handoko yang juga sudah duduk di antara dirinya dan juga Mira."Amanda itu sangat lucu, Mama ingin sekali dia menginap di sini sama kita. Kapan ya Tama, kamu dan Nada bisa bersama. Mama, semakin sedih kalau lihat wajah anak kamu," suara Mira terdengar begitu putus asa, karena memikirkan nasib cucunya yang begitu malang.Dan sudah pa

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 599

    "Nada, semua keputusan ada pada mu. Dan, Ayah tidak akan pernah menukar kamu dengan apapun!" papar Adam."Nada, nggak mau. Nada, mau sama Ayah saja," kata Nada sambil menggelengkan kepalanya.Karena dirinya takut Adam murka padanya, apa lagi sampai memutuskan ikatan mereka sebagai anak dan juga Ayah.Nada memang sangat mencintai Tama, tapi bukan berarti dirinya mau berpisah dengan Adam."Nggak sayang, kamu tetap anak Ayah. Sampai kapanpun akan begitu, hanya saja kamu juga berhak untuk bahagia," jelas Adam sambil mengusap wajah Nada.Adam tersadar bahwa cinta Tama begitu besar, buktinya rela memberikan apapun yang dia miliki untuk bisa bersama kembali dengan Nada.Anggap saja Tama pernah melakukan sebuah kesalahan.Tapi Adam pun mencoba untuk memberikan sebuah kesempatan kedua.Semoga setelah Tama tak akan pernah berani menyakiti Nada lagi.Apa lagi sampai mengambil keputusan sejauh itu tanpa berbicara sama sekali pada istrinya."Nggak mau, Nada maunya sama Ayah.""Ayah juga maunya beg

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 600

    Tama pun berpindah duduk ke samping Nada, memberanikan diri untuk memegang tangan Nada, dirinya ingin berbicara dari hati ke hati agar tak ada lagi beban yang terasa di antara hubungan mereka."Nada, kembalilah kepada Mas. Mas, tidak tahu sudah berapa kali mengatakan kalimat ini kepadamu, mengatakan kata-Kembali-tapi, Mas, sangat mencintai kamu dan masih berharap memohon agar kamu mau kembali kepada Mas, apapun caranya."Nada menatap Tama dengan perasaan bingung. Tapi, di sini Nada juga merasa jika Tama bersungguh-sungguh ingin kembali kepada dirinya.Jujur saja dari hatinya memang masih ingin kembali.Nada tidak boleh munafik akan hal itu.Sebab, membohongi perasaan hanya membuat diri semakin tersakiti.Bukankah bagus juga jika dirinya kembali kepada Tama, anaknya tidak akan terlahir sebagai keluarga broken home."Nada?" tanya Tama yang masih menunggu jawaban."Mas......" Nada pun terdiam tak tahu harus mengatakan kalimat seperti apa, karena terlalu banyak pikiran yang begitu berkeca

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 601

    "Nada, kamu bilang apa? Kamu mengucapkan sesuatu tadi?" bibir Tama tersenyum, tak ingin telinganya salah mendengar kata yang diucapkan oleh Nada.Jika salah mendengar maka sudah pasti dirinya akan sangat kecewa.Kecewa pada dirinya sendiri yang salah dalam mendengarkan penjelasan."Nada?""Mas, jangan pergi. Aku tidak bisa tanpa mu," kata Nada dengan bibirnya yang bergetar dan air matanya yang menetes.Menahan perasaan yang begitu luar biasanya."Jangan pergi ya Mas, Nada sayang sama Mas," kata Nada lagi sambil menundukkan kepalanya.Tama pun mengangguk, karena pernyataan yang dikatakan oleh Nada sungguh membuat semangatnya menjadi lebih besar."Iya, terima kasih," kata Tama dan tak tahu lagi harus mengatakan apa."Mas, Nada bakalan bicara lagi sama Ayah. Ayah serius ngomong barusan apa gimana? Tapi jangan pergi dulu ya, tunggu di sini," kata Nada.Tama pun menganggukkan kepalanya, sedangkan Nada berlari masuk ke dalam rumah.Menuju kamarnya, karena sudah pasti Adam berada di sana ber

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 602

    Tama begitu merasa bahagia, setelah malam tadi Nada yang menyetujui untuk kembali bersatu lagi.Bahkan Tama pun menceritakan pada Mira tentang semua itu, tentunya Mira juga tidak kalah bahagia.Sebab, apa yang membuat Tama bahagia tentunya akan sangat membuat Mira ikut bahagia.Apa lagi Nada dan Tama sudah memiliki seorang putri."Mama, senang senang sekali. Mama, benar-benar merasa bahagia," Mira pun mengusap wajahnya yang basah karena air mata haru, akhirnya dirinya tidak akan dihantui oleh bayang-bayang rasa bersalah.Pagi harinya Tama pun memutuskan untuk menemui Nada, sekaligus menemui putrinya Amanda.Tak disangka ternyata Nada sedang berada di teras bersama dengan Amanda, berjemur di sana."Mas?" Nada sedikit terkejut melihat kehadiran Tama yang begitu pagi."Kamu sedang apa?" tanya Tama yang menyadari Nada seperti sedang kebingungan."Berjemur, kamu nggak liat Amanda?" tanya Nada lagi sambil menunjuk putrinya."Iya juga ya," kata Tama merasa semakin bingung menyadari dirinya y

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 603

    "Mas, masih di sini? Kirain udah pulang."Nada yang baru saja kembali lagi ke teras melihat Tama masih berada di sana.Awalnya Nada mengira Tama sudah kembali, karena dirinya memang begitu lama di dalam sana untuk membersihkan baby Amanda.Namun nyatanya tidak, tampak Tama masih duduk di tempatnya tanpa berpindah sama sekali."Memangnya kamu ngusir aku?" tanya Tama kembali.Sudah menunggu lama, malah di suguhkan dengan pertanyaan yang membuat Tama merasa kecewa.Mungkin kah sebenarnya Nada ingin dirinya untuk segera pergi dari sana.Semoga saja tidak, Tama benar-benar berdebat dengan pikirannya sendiri.Hanya ada pikiran buruk saja, karena tak ingin lebih lama menjadi duda."Nggak gitu Mas," Nada pun menahan tawa karena Tama yang mendadak menjadi cemberut setelah dirinya bertanya.Padahal itu hanya sebuah pertanyaan ringan yang tak berarti apa-apa."Kamu nanya begitu?""Maaf," Nada pun tersenyum kemudian melihat wajah baby Amanda, "Papi, kamu ngambek, liat tu," kata Nada seolah berbic

Bab terbaru

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status