Share

Bab 393

Setelah Nenek Fatimah pergi, Fikri pun menghampiri Mentari.

Duduk di samping Mentari.

"Kok kayaknya cemberut banget?" Fikri tentu saja bingung melihat perubahan wajah Mentari yang mendadak murung.

"Mas, minta nomer ponselnya dong. Besok mau tau jam berapa datang bawa pecel nya," kata wanita tersebut dengan alasan yang mungkin tidak masuk akal.

"Kasih aja tu!" Mentari pun bangkit dari duduknya, kemudian berjalan pergi.

Fikri tidak tahu ada apa dengan Mentari, hingga ia pun memilih untuk menyusul Mentari.

Tampaknya sampai di sini kaki Mentari mulai lelah, hingga duduk di kursi taman.

Fikri pun tersenyum dan kembali duduk.

Namun, karena masih kesal Mentari pun berpindah duduk agar lebih jauh dari Fikri.

Fikri pun tidak mau kalah, setiap kali Mentari berpindah maka ia pun akan berpindah untuk duduk lebih dekat.

Sampai akhirnya Mentari terjatuh karena tidak ada lagi tempat duduk untuknya.

"Ish!" Mentari kesal dan merasa malu.

Sedangkan Fikri tersenyum melihat Mentari, seketika itu mengulurk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh klo udah nama nya cinta apamun d lakukan tuk membukti kan cinta nya walaupun d suru cuci piring sama tukang bakso karena g bisa bayar .gara2 s ujang g tau bhw Fikri bw dompet nya d baju yg d pake ujang hahahaaa
goodnovel comment avatar
Nurul Komariyah
ini masih yang terfavorit.....
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
krn Mentari baru merasakan Cinta begitu juga dengan Fikri Cintanya baru terbalaskan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status