Share

Bab 392

Bukannya hasil yang di dapatkan setelah bekerja hari ini, yang ada hanya kerugian untuk membayar biaya kerugian pada penjual sayur.

Bukan hanya sayurnya yang rusak, namun gerobaknya juga.

Kini Fikri, Mentari dan Ujang duduk di sisi jalanan. Persis seperti seorang yang biasa hidup sederhana.

Tapi jujur saja, Mentari begitu bahagia dengan apa yang dilakukan oleh Fikri.

Selama hidupnya terbiasa hidup bebas dengan bergelimang harta kini malah bersedia memenuhi sebuah persyaratan yang diajukannya.

Menurut Mentari persyaratan tersebut tentulah tidak mudah untuk Fikri.

Tapi di sini Mentari hanya ingin menguji cintanya seorang Fikri padanya.

"Kamu kok liatin aku begitu? Aku memang tampan," goda Fikri saat melihat Mentari terus saja menatapnya.

Mantri pun kini beralih menatap ke depan, di mana banyak sepeda motor yang berlalu lalang.

"Memangnya nggak boleh ngeliatin wajah calon suami sendiri?" Tanya Mentari.

Fikri pun tersenyum dan mengangguk, kemudian menyenggol lengan Mentari.

"Kalau begitu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
calon istrimu cemburu Fikri krn cewek semua yg datang berbelanja samamu
goodnovel comment avatar
Dian Rahayu D'rachmadha
jualan sama neneknya sendiri bisa²
goodnovel comment avatar
Anna Maria
apa nenek fatimah itu ibu kinanti yah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status