Suara jernih Zhang Yulan bergema mengisi kesunyian hutan Hei’an Zhidi.Tak berapa lama, belasan pria muncul dari kegelapan dari balik pohon dan rerimbunan rumput tinggi di dekat Zhang Yulan.“Khe khe khe … tidak kusangka malam ini begitu indah hingga bisa bertemu dengan gadis cantik dan pemuda kaya. Sepertinya aku akan mengenang ini sebagai malam terbaik kita, Nona!” Sosok lelaki tinggi besar dengan perawakan kasar dan wajah dipenuhi brewok muncul sambil menyeringai.Dari sekali tebak, siapapun bisa paham bahwa lelaki itu pastinya kepala penyamun di hutan tersebut.Zhang Yulan tidak merasa gentar sedikit pun meski kultivasi kepala penyamun sudah mencapai Alam Kondensasi Qi tahap akhir. Ini justru bagus untuk melatih kekuatannya.Memberikan tatapan mencemooh, Zhang Yulan berkata, “Ya, sepertinya kau benar, ini akan menjadi malam indah sebagai kematianmu.”“Apa kau bilang?” Lelaki kasar itu seketika berang mendengar ucapan meremehkan dari Zhang Yulan. “Dasar jalang tak tahu diri! Apa k
Diserang bersama-sama? Zhang Yulan tak takut! Dia makin bersemangat mengayun dan menebaskan pedang Youzu di tangan kanannya. Gerakannya makin tajam dan selaras sehingga kibasan energi pedang semakin lebar dan besar.Ini menyebabkan anak buah inti dari kepala penyamun mulai terluka berat akibat energi pedang yang mengenai mereka meski mereka juga bersenjata.Kemudian, terdengar suara dengungan lebah.Zhang Yulan segera paham apa yang terjadi. Dia menatap ke Wang Qifeng di atas pohon. Pandangannya sungguh tak enak dilihat saat dia berseru, “Kenapa kau melepaskan mereka?”Di pohon, Wang Qifeng memasang tampang tak berdosa sembari berkilah, “Mereka yang mendesakku, Yulan! Mereka katanya lapar ingin darah dan daging!”Kepala penyamun terkejut melihat ada ratusan lebah roh level 6 akhir terbang ke arah mereka. Namun, dia lebih kaget mendengar percakapan antara Zhang Yulan dan Wang Qifeng.Bukankah dari percakapan itu artinya lebah-lebah itu milik si pria di atas pohon? Sebesar apa kekuatan
Setelah pulih dari kejatuhan mental, serangan kepala penyamun mulai bangkit dan serius, tapi Zhang Yulan tidak melemah dan justru kian bersemangat ketika lawannya mulai fokus padanya.Pertarungan mereka semakin sengit. Zhang Yulan melonjak ke udara sambil berikan tebasan energi qi pedangnya ke kepala penyamun, tapi pria kejam itu menepis dengan golok besar di tangannya sambil mengabaikan semua luka di tubuh.Kemudian, pedang dan golok beradu kencang saat ditabrakkan. Ada percikan bunga api saat kedua besi kualitas baik itu dihantamkan bersama.Dang! Dang! Dang!Bunyi keras pedang dan golok beradu bisa menusuk pendengaran bagi manusia biasa dan kultivator tingkat rendah. Mereka bisa muntah darah hanya dari bunyi tabrakan kedua senjata itu saja.Setelah hampir seratus gerakan dan sama-sama mulai nyaris kehabisan energi qi, keduanya saling menjauh sambil mengatur napas dan qi masing-masing.Ini tidak bisa berlama-lama lagi atau salah satu dari mereka akan tumbang karena kehabisan qi.Kep
Kota Shuangji. Sebuah kota yang penuh akan berbagai hiburan di kerajaan Yun. Kota paling maju di wilayah kerajaan Yun selain ibu kota. Kota yang sangat hidup dan penuh akan surga dunia sekaligus neraka dunia pula.Zhang Yulan dan Wang Qifeng sudah berjalan memasuki kota tersebut. Jalanan begitu ramai dan lebar, tata kota tertata apik dengan berbagai jenis kereta hilir-mudik menjadi pemandangan wajar, ada yang ditarik dengan kuda biasa, ada pula yang menggunakan hewan roh yang telah dijinakkan.Kalau kereta yang ditarik hewan roh jinak, itu tentu milik para orang kaya dan bangsawan yang mampu membayar tinggi para penjinak hewan.Di era itu, hewan roh memiliki berbagai macam fungsi; sebagai daya jual untuk menghasilkan batu roh, sebagai makanan, sebagai peliharan, dan juga sebagai hewan tunggangan.Ada banyak anak orang kaya yang memasang wajah bangga dengan hidung mendongak tinggi ke langit saat dia menaiki hewan roh buas yang telah berkontrak dengannya.Zhang Yulan baru kali ini masuk
“K—kau yang membunuh mereka semua?” Petugas itu bertanya dengan wajah masih terkejut.“Ya.” Zhang Yulan mengangguk. “Meski ada yang dibantu temanku ini.” Dia tidak menghilangkan kontribusi Wang Qifeng di sampingnya.“Oh, aku hanya memberikan bantuan sangat kecil. Selebihnya merupakan usaha besar dia.” Wang Qifeng menggerakkan kipasnya dengan perlahan sembari menyahut wanita Zhang.Petugas lainnya mendekat karena ingin tahu apa yang menjadikan rekan mereka terkesiap. Ketika sudah melihat bangkai hewan roh yang dikeluarkan Zhang Yulan, reaksi mereka sama seperti petugas sebelumnya.“Astaga, bukankah ini Ular Sisik Perak yang cukup langka itu?” Salah satu petugas memekik ketika melihat salah satu bangkai lama yang dimiliki Zhang Yulan.“Oh tidak, ini Harimau Sayap Baja! Awas, hati-hati dengan sayap beracunnya! Meski sudah jadi bangkai, tetap saja itu masih mengandung racun!” Petugas lainnya memperingatkan rekannya.“Hei, lihat ini, Macan Kumbang Tubuh Baja level 4 menengah!” Ada juga pet
Ular Penyembur Asam merupakan jenis hewan roh yang diidamkan banyak pemburu dan kultivator. Mereka memiliki serangan yang cepat dan tepat, sangat mematikan sekaligus menyakitkan ketika terkena lawan.Itulah kenapa ular roh jenis itu banyak dicari oleh orang-orang untuk dijadikan hewan kontrak karena serangan asam korosifnya bisa melukai hewan yang memiliki sistem defensif logam sekalipun.Tak heran itu diincar oleh Gu Hanli sebelumnya sampai dia rela berkhianat dan melukai Zhang Yulan.Saat ini, Ular Penyembur Asam sedang dalam masa kritis karena mendekati kepunahan akibat ular tersebut jarang bertelur dan susah menemukan pejantan tangguh yang bisa menundukkannya.Sangat beruntung bagi Zhang Yulan bisa mendapatkan anakannya yang begitu lekat serta jinak seperti itu.Segera, ada seorang kultivator pemburu yang mendekat ke Zhang Yulan, bertanya, “Nona, bagaimana jika kau jual ular kecilmu itu kepadaku? Aku akan bersikap pantas dengan memberimu 100 batu roh.”Zhang Yulan terkejut. Lelaki
Belasan orang yang mengepung Zhang Yulan dan Wang Qifeng tak hanya di depan namun juga ada di belakang mereka. Jalanan sempit semacam gang itu menjadi makin terasa sempit dengan keberadaan mereka.Sekali pandang, bisa dilihat bahwa orang-orang itu berada di ranah Kondensasi Qi tingkat rendah dan hanya beberapa saja yang setara dengan kultivasi Zhang Yulan.Mata tajam Zhang Yulan menatap orang-orang yang memakai penutup wajah dan pakaiannya terlihat dari tempat yang tidak sederhana. Ini antara mereka suruhan dari lelaki kaya tadi atau ….“Serang!” teriak salah satu dari mereka sambil mengangkat pedang di tangannya.Belasan orang itu mulai menyerbu ke Zhang Yulan dan Wang Qifeng.Kali ini, pria Wang tidak ingin berdiam diri saja. “Yulan, izinkan aku ikut bersenang-senang denganmu!” pekiknya sambil menggunakan kipasnya sebagai senjata.Zhang Yulan tidak merespon, tapi itu sudah lebih dari cukup sebagai jawaban untuk kalimat Wang Qifeng tadi. Dia mulai sibuk melawan anak buah seseorang it
Baru saja orang itu hendak menghujamkan belati di tangannya ke Zhang Yulan, wanita itu sudah lebih dulu membuka mata lebar-lebar dan tajam sambil tangannya mencekik orang tersebut.Tentu saja ini sangat mengejutkan yang lainnya.Dengan santai, Zhang Yulan mematahkan batang leher lelaki tadi dan membuang mayatnya ke samping dan bergegas menerjang ketujuh lelaki lainnya mumpung mereka masih dalam situasi bingung.Hanya perlu waktu sebentar saja Zhang Yulan bisa mengalahkan mereka dan membuat mereka menjadi onggokan mayat.Kemudian, Wang Qifeng membuka pintu kamar Zhang Yulan dan bertanya, “Sudah beres di sini?”“Tentu saja!” Zhang Yulan menaikkan dagunya. Meski dia masih di ranah Kondensasi Qi menengah, tapi dia kuat dan kekuatan kultivasinya sangat matang. Butuh beberapa waktu sebentar sebelum nantinya dia menerobos ke tingkat tinggi.“Fu fu fu … baguslah kalau begitu. Di tempatku juga sudah beres.” Wang Qifeng mengeluarkan kipas lipatnya dan mulai mengipasi dirinya dengan gaya.Tak be
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun