Wang Qifeng menoleh ke pemuda berpakaian mahal ala bangsawan itu dan kemudian mengabaikan begitu saja, meneruskan langkahnya.Melihat sikap dingin Wang Qifeng, pemuda tadi bukan main tidak menerimanya. Dia bergegas mencegat Wang Qifeng lagi dan berkata, “Baiklah! Aku beri tiga kali lipat!” Dagunya terangkat ketika mengatakan penawarannya.“Tidak dijual!” Wang Qifeng menjawab datar dan dingin lalu kembali mengajak Zhang Yulan untuk melanjutkan langkah mereka.Namun, ini semakin membuat panas pemuda tadi dan dia kembali mengadang Wang Qifeng sambil meluapkan emosinya. “Kau! Kau ini hanya rakyat jelata yang kebetulan punya uang lebih! Berlagak tidak butuh uang, huh?” Matanya melotot ganas ke Wang Qifeng, memindai dari atas sampai bawah.Kebetulan, saat ini, Wang Qifeng tidak memakai baju yang terlihat mahal. Apalagi Zhang Yulan, dia terbiasa dengan baju sederhana dan tak ingin mencolok dengan baju mahal.Dikarenakan penampilan keduanya itu, maka pemuda tadi langsung menuding kalau Wang Q
Zhang Yulan mendengarkan ucapan Wang Qifeng dari samping dan tidak mengatakan apapun. Dia justru ikut melihat-lihat katalog yang disediakan di meja.Jari lentik Zhang Yulan bergerak membolak-balik halaman yang berisi gambar sederhana dan nama-nama benda yang akan muncul di acara pelelangan.‘Lukisan Penambah Qi? Apa pula ini? Ternyata ada barang seperti ini?’ Benak Zhang Yulan terheran-heran hanya melihat nama benda pertama yang dia lihat. ‘Tungku Pemurni Pil Level 2. Pasti ini yang dipakai para alkemis untuk membuat pil dan eliksir ajaib.’Mata Zhang Yulan belum beralih dari katalog itu. Dia mendapatkan banyak wawasan baru akan benda-benda yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya ada di dunia ini.Kuas Qi Level 3. Baju Zirah Level 4. Mantra Guntur Api Level 3. Tanduk Banteng Punggung Merah Level 5. Pedang Pembelah Gunung Level 4. Tombak Penerobos Langit Level 2. Seperangkat Teko Teh Pengumpul Qi. Pil Penyembuh Level 5.Begitu banyak benda yang akan ditampilkan di acara lelan
Belum sempat Zhang Yulan menanyakan pada pria Wang atas tindakannya tadi, dia dikejutkan dengan suara lantang tuan muda arogan tadi.“950!” Si arogan tak mau kalah.“1.250.” Wang Qifeng kembali bersuara. Segera, banyak hadirin yang terkesima dengan penawaran yang dikeluarkan dia.Untuk seperangkat teko teh, hendak membayar sampai seribu lebih batu roh? Siapa orang yang menawar segila itu? Banyak hadirin mulai bertanya-tanya identitas tamu di ruang VIP 7 yang ditempati Wang Qifeng.“Siapa orang gila yang menawar teko setinggi itu?”“Dia dari ruang VIP 7 sepertinya.”“Aku tidak kenal suaranya. Tuan muda keluarga mana dia berasal?”“Apakah dia warga kota ini? Kenapa aku seperti tidak pernah tahu suaranya?”“Yang mengejutkan, orang itu berani bersaing dengan tuan muda Liu!”“Ini akan menjadi pertunjukan menarik! Ada orang yang berani bersaing dengan tuan muda Liu. He he he!”Banyak orang mulai mengomentari tindakan Wang Qifeng. Diskusi mereka tentu saja di dengar tuan muda arogan di ruang
Zhang Yulan melirik pria Wang di sampingnya. Sepertinya pria satu ini hendak menggila lagi mempermainkan lawannya di ruang VIP 9.Benar saja, mendadak terdengar suara lantang dari ruang VIP 9. “1.500!” Tentu saja ini adalah tuan muda Liu.“1.800!” Hadirin lainnya ikut menawar. Bagaimanapun juga, baju zirah tergolong penting bagi perlindungan kultivator. Tak ada salahnya membeli.“1.900!” Ada yang berteriak di sudut lain lantai bawah.“2.500.” Wang Qifeng kembali bersuara, namun tidak sekeras sebelumnya, dia sudah santai seakan tidak begitu menginginkan benda itu lagi.Mendengar nada suara santai Wang Qifeng, tuan muda Liu di ruang VIP 9 menjadi bimbang. Apakah dia perlu bersaing lagi? Maka, tak ingin diguncang penawaran selangit seperti sebelumnya karena dia merasa tidak terlalu menginginkan zirah dada itu, maka dia tidak lagi bersuara.“Apakah ada yang ingin mencoba lagi?” tanya Fang Yuan sambil pandangannya menyapu hadirin di depannya sekaligus melirik deretan ruangan VIP di atas sa
Zhang Yulan memikirkan kalimatnya sendiri yang dia lantunkan di benak: ketika Wang Qifeng hanya bermain-main, pria itu sangat bersemangat, sedangkan ketika menginginkan sesuatu, dia justru terlihat engan dan lesu.Ini … apakah ini artinya pernyataan Wang Qifeng mengenai hendak menjadikan Zhang Yulan sebagai istri yang diucapkan dengan penuh semangat dan berapi-api … itu sesungguhnya hanya bermain-main saja? Pria itu tidak sungguh-sungguh menginginkan dia?Namun, memikirkan lebih jauh mengeni asumsi itu, Zhang Yulan malah merutuki dirinya sendiri. ‘Huh! Untuk apa aku sebodoh ini malah memikirkan hal tak penting semacam itu? Apa peduliku kalau dia bersungguh-sungguh atau tidak mengenai pernyataan sukanya padaku!’Tepat setelah Zhang Yulan kembali ke akal sehat terbaiknya, pelayan Paviliun Giok Utama masuk ke ruangan mereka dan memberikan zirah dada level 4 yang dimenangkan Wang Qifeng di atas baki yang dia taruh di atas meja.Secara santai, pria Wang menyerahkan sekantung besar batu ro
Pada putaran lelang berikutnya, Wang Qifeng berhasil mempermainkan tuan muda Liu di ruang VIP 9 sehingga sang tuan muda harus berhutang terlebih dahulu kepada teman-temannya di sana demi bisa bersaing dengan pria Wang yang sebenarnya tidak serius ingin membeli.Pada akhirnya, tuan muda Liu terduduk lemas setelah dia menguras uang teman-temannya saat ini dan berjanji akan segera membayarnya selepas acara. Matanya menatap tak berdaya meja yang dipenuhi barang-barang hasil ‘pertarungan’ dia dengan Wang Qifeng.“Adik Liu, bukankah kau sudah terlalu banyak dipermainkan oleh pria VIP 7?” Temannya mengingatkan.“Ya, aku pikir orang itu sudah keterlaluan menjebak tuan muda Liu sehingga dalam situasi begini.” Temannya yang lain menimpali dan diangguki sisanya.Tuan muda Liu sebenarnya sudah menyadari bahwa dia hanya dipermainkan saja oleh Wang Qifeng setelah barang terakhir yang dia perjuangkan. Namun, mana bisa dia mengakui itu dengan mudah?“Sudah! Kalian tidak perlu cerewet!” bentak tuan mu
Tak berapa lama, acara pelelangan usai dan para pengunjung VIP bisa keluar dari pintu khusus secara terpisah agar tidak mendapatkan bahaya dari orang lain dalam perjalanan pulang.Ini memang merupakan standar keamanan yang diberikan sebuah rumah harta karun atau tempat pelelangan profesional dan bermutu tinggi.Maka, Zhang Yulan dan Wang Qifeng bisa berjalan nyaman berdua saja menyusuri lorong khusus dan keluar di arah lain paviliun dari pengunjung lainnya.Barang-barang sudah disimpan di cincin masing-masing. Saat ini, langkah mereka sudah hampir sampai di penginapan. Zhang Yulan sambil bermain dengan Hei Tian di tangannya.Namun, mendadak saja langkah mereka sudah dihadang oleh tuan muda Liu dan sembilan pengawal dari mansion keluarga Liu. Zhang Yulan segera memasukkan Hei Tian ke dalam lengan bajunya.“Kau! Aku masih punya perhitungan padamu, lelaki bajingan!” seru tuan muda Liu pada Wang Qifeng.“Memangnya apa lagi yang harus dihitung dariku?” Wang Qifeng menaikkan dagunya, member
Sesuai yang diperkirakan, ada banyak orang dari mansion Liu datang ke lokasi tempat Wang Qifeng dan Zhang Yulan sedang melumpuhkan tuan muda Liu dan pengawalnya.Ketika orang-orang yang berjumlah enam lelaki dewasa itu datang, Zhang Yulan baru saja menebaskan pedangnya ke leher pengawal terakhir yang masih bernapas. Kini, semua pengawal sudah dia bunuh tanpa ampun.Sementara itu, Wang Qifeng masih berdiam setelah dia menebaskan energi qi dia ke tubuh tuan muda Liu hingga pemuda itu memiliki luka berdarah di sekujur tubuhnya.Ketika orang-orang dari mansion Liu datang, tuan muda Liu segera meraung, “Ayah! Kakek! Paman! Tolong aku! Hu hu hu … ini sakit sekali!”Segera saja ayah dari tuan muda Liu hendak maju menerjang ke Wang Qifeng, namun dicegah oleh patriark Liu. “Jangan gegabah, Yi’er masih dalam kuasa orang itu.”Maka, ayah tuan muda Liu terpaksa surut dan tetap melayang di angkasa bersama lima lainnya. Dia menatap kejam ke Wang Qifeng sembari menghardik, “Kau! Lepaskan anakku agar
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun