Share

Terjebak Perasaan

Penulis: Cheesecake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jelita, kamu baik-baik saja?" tanya Veshal karena sepanjang perjalanan Jelita hanya terdiam sambil menatap kaca mobil yang berada di sebelahnya.

Jelita menoleh dan tersenyum. "Saya baik-baik saja. Saya hanya sedang sedikit memikirkan sesuatu," ungkapnya dengan jujur.

"Suamimu ya?" tebak Veshal yang dijawab anggukan kepala oleh Jelita.

Veshal tersenyum kecut, entah mengapa ada perasaan perih menusuk tepat di dadanya. Veshal memang sudah menyukai Jelita sejak gadis itu masih berstatus sebagai tunangan dari mendiang Adimas, tapi terlebih dahulu bukannya berarti akan memiliki.

Veshal sadar akan perasaannya, dan ia pun tak ingin membuat Jelita terbebani dan semakin menjauh darinya jika mengetahui perasaannya yang sesungguhnya.

"Jelita, boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Veshal.

"Silahkan saja, Dok," jawab Jelita.

Terbesit keraguan dalam diri Veshal. Ia juga merasa sedikit takut, takut jika jawaban yang akan dia dengar hanya akan semakin menyakiti hatinya sendiri.

"Apakah kamu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Figuran Tuan Muda    Salah Paham

    "Jelita, itu Zeya dan Mark, kan?" Jelita memerhatikan dengan seksama seorang wanita yang tengah mendorong sebuah kursi roda di depan Lobby. Akhir pekan membuat rumah sakit tidak begitu ramai, karena banyak jadwal dokter spesialis yang libur dan membuat poli tidak sibuk seperti hari biasanya. " Oh iya, Dok. Ya sudah kita berhenti disini aja!" seru Jelita yang sudah tidak sabar bertemu sahabat dan juga suaminya. Veshal yang berada di sisi kiri memutuskan untuk keluar terlebih dahulu, disusul oleh supir mobil rental itu yang membantu menurunkan tas bawaan mereka. Veshal mengitkurkan tangannya, bermaksud membantu Jelita untuk turun dari mobil. Tetapi Jelita merasa ragu, ia takut jika salah paham akan semakin parah. "Saya bisa sendiri, Dok!" serunya berusaha untuk perlahan keluar dari mobil tanpa bantuan Veshal. Veshal tidak memaksa, ia menghargai keputusan Jelita. Namun sungguh disayangkan, kakinya yang cidera masih tidak begitu kuat untuk bertumpu. Sehingga tiba-tiba Jelita nyaris

  • Istri Figuran Tuan Muda    Pencuri Kecil

    "Kalau seperti ini, aku bisa bertahan ya kira-kira sampai satu bulan!" ujarnya sambil tersenyum kecil. Bella mengambil sebuah tas kecil milik ibunya yang berada di dalam lemari kaca. Gadis itu tanpa rasa berdosa, mengambil sejumlah uang tunai dan juga perhiasan emas milik ibunya Catherine tanda bukti kepemilikannya agar memudahkannya untuk dijual. Setelah dirasa cukup, Bella segera keluar dengan tergesa-gesa, dan kembali menuju kamarnya. Bella menutup pintu kamarnya dan menguncinya, lalu memasukkan perhiasan dan uang tersebut ke dalam saku celana dan juga tas yang akan dibawa keluar. Mengandalkan kesibukan yang tengah terjadi, Bella melempar tas miliknya dari jendela kamarnya dan terjatuh di halaman samping. Selanjutnya ia berjalan seperti biasa, dengan menggunakan kaos dan celana pendek sambil berpura-pura memainkan ponselnya. Setelah berhasil keluar dan berjalan ke halaman samping, Bella kembali memutar otak untuk bisa melewati gerbang utama dan mengelabui pandangan s

  • Istri Figuran Tuan Muda    Confess?

    "Mark, a-aku minta maaf kalau aku sudah berbuat salah padamu. Tapi sungguh, kamu cuma salah paham saja!" ungkap Jelita sambil menahan gemetar karena menahan rasa sakit pada kakinya. Dengan raut wajah dinginnya Mark hanya berkata tanpa menulis sedikitpun ke arah istrinya, "Masuk saja, nanti kita bicarakan lagi!" Jelita pun segera masuk ke dalam mobil dengan dibantu Zeya dan juga Nicky. Hingga semula selesai, Nicky mulai mengemudikan mobilnya kembali meninggalkan area rumah sakit. Sepanjang perjalanan mereka terdiam, tidak ada yang bersuara sedikitpun. Hanya Zeya dan Nicky yang saling lirik satu sama lainnya, seakan memberikan isyarat tanpa harus mengeluarkan suara. "Ta, aku Ama Nicky ada perlu sebentar. Gak apa-apa, kan kamu sama Mark nunggu dulu?" tanya Zeya. Jekita pun mengangguk dan hanya berkata dengan suara yang bahkan nyaris tidak terdengar, "Ya, gak apa-apa." Setelah berputar-putar untuk mencari tempatnya yang pas, pada akhirnya mereka memasuki kawasan Pantai Ancol. Nick

  • Istri Figuran Tuan Muda    Apologize

    "Sayang?" tanya Nicky tersentak. Zeya mencubit bokong Nicky hingga pria itu meringis kesakitan dibuatnya. Gadis itupun segera mengambil ice cream milik lalu kian mengeratkan genggamannya pada lengan kekar Nicky yang terbalut kemeja berlengan panjang. "Mereka siapa, Sayang?" tanya Zeya sambil menunjuk dua orang yang sudah membuat Nicky menjadi seperti orang lain. Nicky yang mengerti maksud Zeya pun mulai mengikuti alur sandiwara gadis itu, "Oh, dia mantan aku sayang bersama dengan calon suaminya yang paling mapan." Tidak terima dengan jawaban Nicky, sontak membuat Ayrin meradang. Ayrin yang tidak mengetahui bagaimana suksesnya Nicky saat ini, terus menerus meremehkan pria itu tiap kali mereka bertemu dan dengan bangga selalu berkata jika Nicky tidak akan pernah bisa move on dari dirinya. "Ya iyalah, calon suamiku adalah seorang manager dari perusahan besar. Tidak seperti kamu yang hanya merupakan karyawan biasa!" serunya yang membuat Zeya ingin tertawa terpingkal-pingkal. "H

  • Istri Figuran Tuan Muda    Aku mencintaimu

    Lidahnya terasa sangat kaku untuk mengungkapkan semua isi hatinya. Mark tergugup, ia takut jika pernyataannya hanya membuat hubungan mereka semakin memburuk.y kok "Mark, tolong jangan berpikir terlalu keras. Itu hanya membuat perasaanmu menjadi buruk hanya karena pikiran-pikiran tidak penting," ucap Jelita tiba-tiba, yang seolah mengerti akan kegelisahan Mark. Pria itu pun mengangguk, lalu kembali menggenggam lembut tangan Jelita yangbterasa hangat dan nyaman. Mark menatap istrinya berusaha mencari celah pada hati Jelita. "Jelita, maukah kamu menjadi istriku?" tanyanya tiba-tiba. Jelita terdiam, merasa bingung dengan apa yang baru saja Mark ungkapkan padanya. "Loh, kan aku memang sudah menjadi istri kamu." "Bukan, bukan seperti itu Jelita. Kita memang suami istri, tapi pernikahan kita berawal dari sebuah keterpaksaan. Dan aku ingin mengulangnya sejak awal, karena aku mulai menyadari jika aku sudah jatuh cinta padamu." Jelita terperangah dengan pengakuan dari Mark yang seol

  • Istri Figuran Tuan Muda    Pulang Ke Rumah

    "Eh apa-apaan ini?! Saya bukan orang gila!" teriak Bella sambil terus menerus memberontak, berusaha keras dari kekangan tangan kedua orang petugas keamanan tersebut. Semua mata tertuju padanya, Bella benar-benar terlihat lusuh dengan pakaiannya yang kotor dan mengeluarkan aroma tidak sedap. "Aduh, cepat, Pak! Bau banget!" seru seorang staf sambil menutup hidungnya. "Heh! Sembarangan kau bilang! Kamu ini gak tau siapa saya, hah?!" bentak Bella murka. Namun tidak ada satupun omongannya yang digubris oleh orang yang ada di sana. Bella benar-benar disangka seorang gelandangan yang dalam gangguan jiwa. "Pak, tolong deh telepon dinas sosial atau rumah sakit jiwa sekalian, ini tuh sudah meresahkan. Saya takut kalau cuma kita usir, malah bisa membahayakan orang sekitar." Mendengar saran itu sontak Bella semakin berteriak-teriak. Gadis itu meronta meminta untuk dilepaskan tetapi semua ucapannya hanya didengar sebagai angin lalu. "Kalian ini tidak tau, saya adalah Bella Dinata!

  • Istri Figuran Tuan Muda    Gadis Nakal Pembuat Onar

    "Apa sayangku? Ayo dong kamu panggil aku sayang juga, atau my hubby juga boleh," pinta Mark menggoda Jelita. "Gak! Gak mau! Alay," tolak Jelita yang merinding membayangkan ia menggunakan panggilan tersebut. Mark tertawa kecil lalu mencubit pipi istrinya dengan gemas. "Pelit!" "Bodo amat!" jawab Jelita cepat. "Pelit!" "Bodo amat!" Keduanya pun saling bersahut-sahutan dengan kata-kata yang sama. Hingga Mark mulai menggelitik istrinya, membuat Jelita tertawa dan bergeliat hingga tiba-tiba. Bruk! Jelita terjatuh menindih tubuh Mark. Sontak ia ingin bangkit tep kedua lengan pria itu malah memeluknya dengan erat. Kedua mata Mark yang menatapnya tajam, membuat Jelita mengalihkan pandangannya. Rasa malu kini tengah dirasakannya, hingga wajahnya kembali berubah merah seperti kepiting rebus. "Sayang," sapa Mark dengan lembut. Mark membelai lembut rambut istrinya dan menyisipkannya ke belakang telinga. Hembusan napas mereka saling beradu, terasa begitu hangat hingga membuat

  • Istri Figuran Tuan Muda    Kejujuran Hati

    'Selamat pagi, Dok! Perkenalan nama saya Jelita Anjani. Saya akan mulai Koas di rumah sakit ini, mohon bantuannya.' 'Biar saya bantu Dok! Saya sama sekali tidak masalah kalau cuma membawa berkas-berkas seperti ini!' 'Dok, kebetulan saya membawa bekal. Apa dokter mau? Kebetulan saya sudah makan tadi.' Kilatan demi kilatan awal pertemuannya dengan Jelita seakan terus menghantui Veshal saat ini. Pria itu terduduk diam di taman rumahnya, me atap cahaya bintang yang perlahan mulai menghilang. 'Saya memang berusaha untuk merelakan kamu tetapi mengapa rasanya begitu sulit?' Setiap kali ia mengedipkan matanya, setiap kali ia memejamkan matanya, bayangan senyuman Jelita trus menerus membayanginya, membuatnya tidak bisa tenang walaupun untuk sesaat. "Apakah jika aku menyusup di antara hubunganmu dengan Adimas maka aku memiliki kesempatan?" gumam Veshal bermonolog. "Tidak, pasti tidak akan pernah ada kesempatan untuk aku. Karena sejak awal kamu bukan tercipta untuk diriku." Ia mengusap w

Bab terbaru

  • Istri Figuran Tuan Muda    Perjodohan

    Mark terdiam, menatap wajah sang istri yang tertidur di bahunya. Saat itu, setelah mendapatkan telepon dari Zeya, ia pun terburu-buru pergi ke rumah sakit, diantar oleh supir pribadi keluarganya. Ia pun bahkan rela menunggu dengan sabar hingga jam kerja istrinya selesai, dan kini mereka dalam perjalanan menuju ke rumah. "Sepertinya dia sangat kelelahan," ucap Mark. Pak Supri tersenyum melihat kedamaian dari kedua majikannya. Tak pernah terbayangkan jika Mark yang begitu membenci istrinya, kini bisa berbalik dan sangat menaruh perhatian pada Jelita. "Namanya juga Dokter, Tuan. Pasti Nyonya capek sekali, apalagi kalau rumah sakitnya ramai," sahut Supri. "Tapi kenapa dia sangat menyukai pekerjaannya. Bahkan dia akan marah jika saya menyuruhnya untuk berhenti." Supri tertawa kecil menanggapi perkataan tuannya. Dengan mata uang masih fokus ke jalan pun ia berkata, "Ini adalah cita-cita beliau. Dan untuk menjadi dokter banyak sekali usaha yang Nyonya lakukan. Itulah yang membuat Nyon

  • Istri Figuran Tuan Muda    Luka Yang Kembali Terbuka

    "Kamu mau kemana?" tanya Jelita saat melihat Zeya yang sangat kelelahan dengan membawa selembar map di tangannya."Oh aku mau kasih ini ke ruang radiologi, tadi ketinggalan," ucap Zeya sambil tertawa kecil.Tanpa bertanya Jelita merebut map tersebut lalu berkata, "Biar aku saja! Kamu istirahat! Gak usah ngeyel, cukup dengerin aku!" seru Jelita yang sudah tidak tahan melihat Zeya yang terus menerus memforsir tenaganya hanya untuk membuang waktu."Tapi, Ta!" Belum juga Zeya melanjutkan perkataanya, ia pun langsung terdiam.karena Jelita yang melotot ke arahnya."Udah diem! Kalau kami gak nurut, aku akan paksa kamu besok untuk libur. Biar aja aku yang long shift untuk menggantikan kamu, paham!" ancamnya sungguh-sungguh.Dengan langkah kakinya yang cepat, Jelita pun berjalan menuju ruang Radiologi. Ia terdiam sejenak saat melewati ruangan poli kandungan seakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Ada suatu rasa yang terbesit dihatinya, rasa rindu akan sesuatu yang samar bahkan nyaris tak

  • Istri Figuran Tuan Muda    Hampa

    Deg!"Nicky? A-aku gak salah lihat, kan?!" Zeya menggosok kedua matanya dengan punggung tangannya beberapa kali, memastikan. jika penglihatannya tidaklah salah.Namun semakin melakukan hal tersebut maka semakin Jelas pula rupa sosok Nicky yang kini dilihatnya. Nicky jelas terlihat di atas pelaminan dan tengah tersenyum dengan memakai busana pengantin. Pria itu terlihat bahagia bersanding dengan seorang wanita yang memiliki wajah buram, seolah tidak diizinkan tertangkap oleh penglihatannya. Zeya terdiam, hatinya sungguh terasa nyeri bak luka yang tersiram air garam. Dia dan Nicky memanglah tidak memiliki hubungan apapun, lantas mengapa ia merasakan sesuatu yang menyiksa seperti ini? Tiba-tiba saja kedua mata Nicky melirik padanya, mata mereka pun saling bertemu dan pria itu pun melambaikan tangannya hingga akhirnya.BRAK!Zeya terbangun saat tubuhnya menggelinding dan jatuh dari atas ranjang. Seketika gadis itu pun meringis lalu berusaha bangkit walaupun masih dalam keadaan semp

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana Nicky

    Perkataan Jelita sontak membuat suasana menjadi hening. Nicky terdiam, bibirnya kelu untuk sekedar menjawab. "Sayang," ucap Mark berusaha menenangkan hati istrinya. Tetapi Jelita yang sudah bertahan berbulan-bulan untuk tidak ikut campur pun pada akhirnya merasa muak. Zeya memang tidak banyak bicara tentang Nicky, tapi sikap gadis itu yang berubah menjadi lebih pemurung sangat mengusik Jelita. "Gak bisa, Mark! Harusnya kalau memang gak niat sungguh-sungguh, ya gak usah dekatin Zeya. Baru digertak saja sudah melempem!" ucap Jelita sewot. Mark menepuk keningnya. Nampaknya istrinya ini sudah tidak bisa ditenangkan lagi. Sedangkan Nicky hanya menerima setiap cacian dari Jelita, seakan sudah mempersiapkan semuanya jika hal ini pasti terjadi. "Sebenarnya, bukan tanpa alasan aku menghilang," ucap Nicky. Tatapan Mark dan Juga Jelita semakin fokus pada Nicky. Raut wajah Nicky yang memelas membuat mereka panasaran akan maksud perkataan yang baru saja ia lontarkan. Mark menghel

  • Istri Figuran Tuan Muda    Welcome Back Mark Dinata

    Kegaduhan sejak pagi sudah terlihat disebuah gedung pencakar langit. Para pekerja mulai dari cleaning service hingga para petinggi tampak sibuk untuk menyiapkan sesuatu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat, sebuah mobil merk eropa berwarna hitam pun berhenti tepat di lobby dan menurunkan sosok yang telah dinantikan. Suara langkah kaki dan hentakkan dari Kruk saling bersahutan dan menjadi pusat perhatian. Namun bukan hanya itu, kehadiran sosok wanita yang mendampingi Mark pun sontak membuat seluruh tatapan mata benar-benar tertuju pada mereka berdua. "Selamat datang kembali, Pak Mark Dinata." ucap seluruh karyawan serentak dengan Yesi yang membawa sebuket bunga dan diberikannya kepada Mark. "Selamat datang Pak Mark dan selamat datang juga di kantor kami Ibu Jelita," sapa Yesi dengan sopan. Terbalut dengan blouse dan rok selutut, Jelita tampak anggun mendampingi suaminya. Penampilan sungguh terlihat kontras dengan Chintya yang dulu selalu datang dengan pakaian yang terbuka d

  • Istri Figuran Tuan Muda    Ghosting

    "Dor!" Zeya tersentak kala seseorang tiba-tiba saja mengagetkannya dari arah belakang. Sontak ia pun menoleh dan melihat Jelita yang tersenyum lebar ke arahnya. "Kau ini pagi-pagi mau buat jantungku copot, hah?" protesnya yang malah membuat Jelita tertawa. Tak terasa sudah setengah tahun berlalu sejak kejadian malam itu. Kini banyak yang mulai berubah, dimulai dari Dokter Veshal yang tiba-tiba saja mengundurkan diri, Zeya yang dipaksa untuk kembali tinggal bersama kedua orang tuanya, serta sosok Nicky yang seolah menghilang tanpa jejak dari kehidupan gadis itu. Semua masih terasa begitu baru, sehingga membuat Zeya tak bisa terbiasa. "Udah ah jangan cemberut gitu. Nih aku punya sesuatu buat kamu," ucap Jelita seraya menyerahkan sekotak kue kesukaan sahabatnya itu. Wajah Zeya pun berubah, gadis itu mengembangkan senyumannya "Serius nih buat aku?" "Iya. Ya sudah aku mau temani Mark terapi dulu ya! Jangan lupa dimakan, oke!" Jelita pun meninggalkan sahabatnya. Sejenak

  • Istri Figuran Tuan Muda    Sandungan

    "Sekarang coba jelaskan pada Ayah!" Pada akhirnya Nicky tertangkap basah setelah tergelincir, karena berusaha keluar dari dalam bak mandi tempat persembunyian keduanya. Kini Nicky dan Zeya pun tengah diintrogasi bak seorang terdakwa kasus kriminal. Keduanya duduk di atas karpet dengan kepala menunduk di hadapan Hana dan juga Hans yang menatap nanar mereka. "Ini semua gara-gara kau!" bisik Zeya kesal. "Aku, kan gak tau kalau bakal begini, Beb," jawab Nicky berbisik. "Ehem! Zeya Alisiana! Kamu mendengarkan Ayah tidak?!" Seketika keheningan melahap suasana malam itu. Zeya kembali terdiam, bahkan tak mampu untuk menatap wajah kedua orang tuanya. Hans menghela napasnya dan kembali berkata, "Kami tau jika usiamu sudah matang untuk menjalin hubungan dan menikah. Tetapi tidak seperti ini, Zeya. Kami selama ini melarangmu berpacaran, bukan hanya sekedar keinginan kami, tapi juga untuk menjaga martabat kamu sendiri dari hal-hal tak diinginkan." "Tapi, Ayah dan Bunda salah paham

  • Istri Figuran Tuan Muda    Tertangkap Basah

    Kriett! Bunyi pintu kamar yang terbuka seakan memecah keheningan di dalam ruangan tersebut. Perlahan-lahan Jelita berjalan ke arah ranjang, dimana sang suami telah berbaring dan berpura-pura tertidur. "Aku tau kamu belum tidur," tebaknya sambil duduk di tepian ranjang, bibirnya sedikit meringis merasakan sakit pada kakinya yang tak kunjung mereda. Namun, tak ada jawaban. Mark terus memejamkan matanya, seolah sudah terbuai ke alam mimpinya. "Jadi kamu mau ngambek lagi nih? Baiklah," lanjut Jelita. Jelita melirik ke arah Mark, menatap kelopak mata sang suami yang bergetar walaupun dalam keadaan tertutup. "Dasar," gumam Jelita seraya menggelengkan kepalanya. Jelita terdiam sejenak, memikirkan cara untuk bisa berbicara dengan suaminya yang sangat keras kepala. Hingga akhirnya ia perlahan menaikkan kedua kakinya ke atas ranjang lalu tiba-tiba berbaring dan memeluk Mark yang berada di sebelahnya. Sikap Jelita yang tiba-tiba, membuat Mark tersentak dan langsung membuka matany

  • Istri Figuran Tuan Muda    Kucing-kucingan

    "Gawat kenapa?" tanya Nicky yang bingung, apalagi melihat keadaan Zeya yang panik seperti itu. "Memangnya siapa yang datang malam-malam begini?" "Duh, kamu ini gak usah banyak tanya! Sekarang ayo sembunyi dulu!" seru Zeya dengan keringat dingin yang mulai mengalir dari keningnya. Zeya berpikir keras sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang pas untuk menyembunyikan Nicky. "Hah, ada apa sih?" tanya Nicky kembali yang semakin bingung dengan sikap Zeya. Bel terus berbunyi tanpa henti, selaras dengan rasa panik gadis itu yang kian semakin meningkat. Tanpa berpikir panjang Zeya menarik-narik lengan Nicky menuju kamarnya lalu membuka lemari pakaiannya. "Ngumpet, kamu ngumpet disini dulu sebentar aja!" seru Zeya melotot yang hanya dijawab anggukannya pasrah oleh Nicky. Tak lama Zeya mengambil sepatu Nicky yang berada dekat pintu dan juga jas hitam yang tersampir di atas sofa. Zeya turut menyembunyikannya di dalam lari.bersama dengan Nicky, seolah ia ingin menghapus

DMCA.com Protection Status