“Lexie Grey, kau memang pantas mati!”
“Ahh ….”
Jeritan itu sudah tidak semelengking pada awalnya, karena kini suara Lexie sudah serak dan gemetar. Tubuhnya tidak mampu lagi menahan siksaan, cambukan demi cambukan, dan belum lagi luka yang ada di wajahnya.
Luka itu menganga panjang, sebuah pisau tajam telah merobeknya, memberikan luka berdarah yang menyakitkan.
Di depannya kini, seorang wanita membawa cambuk, berpakaian serba hitam, menutup wajahnya dengan masker dan kepalanya yang berlindung dengan topi. Namun, dari suara yang barusan keluar untuk pertama kali itu jelas menandakan suara seorang wanita.
Siapa dia? Dia tidak mengenalnya, tapi kenapa wanita ini menyiksanya dan mengurungnya di sini semalaman?
Cambukan yang diarahkan ke punggungnya sudah tidak terhitung entah ke berapa. Air mata, rasa sakit, semuanya tidak berguna. Lexie sadar bahwa hidupnya akan berakhir di sini.
Memang siapa yang akan peduli? Dia telah menjalani kehidupan bodoh selama dua puluh lima tahun ini. Pria yang sangat dia banggakan, Zane Foxton telah menipunya habis-habisan selama ini. Dia telah menggilai Zane sejak duduk di sekolah menengah, saat dia baru kembali dari pedesaan.
Lalu, semuanya terasa lengkap di mana keluarganya sendiri menjodohkannya dengan seorang tiran kejam, mengerikan, yang memiliki tempramen buruk. Karena kepribadiannya, tidak ada satu pun wanita yang berani mendekatinya lebih dari lima meter sehingga dia melajang sampai tua.
Keluarganya telah menerima perjodohan keluarga Gilbert di saat dia lulus dari sekolah menengah dan memberikannya saat dia lulus nanti. Dia tidak pernah membayangkan akan menikahi pria berumur 30 tahun di usianya yang masih 19.
Saudaranya, Nancy Grey, dia adalah seorang gadis yang tertukar dengannya. Dia sendiri memiliki darah keluarga Grey dalam tubuhnya, tapi sejak bayi, dia tertukar dengan Nancy yang merupakan anak seorang petani dari kampung.
Selama delapan belas tahun dia hidup di desa, sedangkan Nancy menikmati kehidupan mewah di kota. Setelah dia kembali ke kota saat umur 18, Nancy begitu baik padanya. Dia memberikan banyak saran untuk bisa bergaul dengan anak-anak kota, tapi pada akhirnya dia selalu menjadi lelucon.
Tetap saja bodoh dan mengikuti semua ucapan Nancy. Dia ingin menjadi Nancy karena kedua orang tuanya lebih menyayangi Nancy daripada dirinya. Sering kali dia membuat ulah demi untuk menarik perhatian orang tuanya, tapi karena sikapnya itu mereka justru terus menerus memarahinya.
Dan sekarang, pria yang dia gilai sejak datang ke kota Dayton Hill ini, rupanya hanya membodohinya saja.
Kemarin, Nancy mengajak dia pergi karena Zane ingin menemuinya. Mereka harus pergi diam-diam atau suaminya seorang tirani itu akan menangkap dan memberi mereka pelajaran. Rupanya, Nancy membawanya masuk ke hutan, dia mengatakan Zane akan membawanya lari.
Akan tetapi yang dia dapat adalah, “Kau sangat bodoh, Lexie! Apa kau merasa begitu cantik sampai Zane mau menerimamu?”
Saat itu Nancy menunjukkan wajah aslinya. Dia tertawa, mengejek dan meludah di depannya. “Lihat dirimu, kau tidak lebih dari seekor babi gemuk yang bermimpi menjadi merak. Jika bukan karena Ibu dan Ayah yang tetap menjadikanmu pewaris utama keluarga Grey, aku pasti akan menendangmu sangat jauh sejak dulu! Sekarang, karena aku dan Zane sudah tidak membutuhkanmu, kau lebih berguna jika kau mati! Dengan begitu, akulah yang akan mewarisi perusahaan Grey dan menikah dengan Zane.”
Seperti sambaran petir, pernyataan ini mengguncang jantung Lexie. Dia yang terlalu naif, mempercayai bahwa Nancy adalah saudaranya yang baik dan Zane adalah pria tulus. Meskipun dia memiliki kelebihan berat badan hingga 200 pon, Zane tidak pernah mengeluh. Tapi apa yang terjadi sekarang? Seluruh tubuh Lexie gemetar luar biasa.
“Seharusnya kau sadar, babi gemuk sepertimu tidak pantas mendapatkan seorang pria. Sejak dulu sampai sekarang, Zane jatuh cinta padaku. Dia selalu jijik setiap kali kau mendekatinya.”
Sekarang dia mengerti, kenapa Zane terlihat enggan jika dia mendekat. Bodohnya dia, apa yang dilakukan Zane sebagai tanda bahwa pria itu menjaga kehormatannya. Dia benar-benar naif!
“Kau tau yang lebih menarik lagi? Selama bertahun-tahun, aku telah memasukkan obat hormonal ke dalam makananmu. Lihat sekarang, bukankah usahaku tidak sia-sia? Kau memiliki bentuk tubuh ideal dari seekor babi.”
Di depannya, wanita itu tertawa puas.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Lexie merasakan sakit hati yang luar biasa. Tidak tahan dengan pengkhianatan ini, tangannya terangkat untuk memukul Nancy. Namun, pergelangannya justru tertahan di udara dengan cengkraman yang sangat kuat.
“Berani sekali kau memukul kekasihku.” Zane menghempaskannya, mendorong dia sampai terguling ke belakang. Karena berat badannya, Lexie tidak memiliki keseimbangan yang baik dan terguling ke sisi.
“Lihat dia, Zane! Dia seperti babi menjijikkan!” Nancy berseru, sangat puas dan bahagia.
“Biarkan saja. Kau tidak apa-apa, Nana?”
Saat melihat adegan di mana Zane membelai wajah Nancy, Lexie merasa dirinya sangat, sangat, bodoh. Dia telah mempertahankan rasa cintanya pada pria brengsek ini sejak umur 18 sampai 25 tahun. Dia bahkan sering kabur dari suaminya hanya demi bisa melihat Zane.
“Tidak apa-apa, mari pergi dan biarkan orang lain menyelesaikannya.”
Itu adalah kata terakhir Nancy sebelum mereka meninggalkannya di hutan, lalu beberapa pria menangkapnya dan membuatnya tidak sadar. Saat dia membuka mata, dia disambut dengan cambukan di punggung.
Kedua tangan dan kakinya terikat berlawanan arah, membuat dia dalam bentuk X sepanjang malam.
Tidak tahu siapa wanita ini, tapi dia terus mencambuknya. Luka robek di wajahnya muncul setelah wanita ini berkata, “Bahkan dengan berat badan dan jerawat di wajahmu ini, Greg masih saja mencintaimu. Jika tubuhmu tidak bisa membuatnya berpaling, maka mayatmu yang akan meninggalkannya."
Dia mencambuknya lagi, dan kali ini Lexie tidak mampu mengeluarkan suara yang lebih keras. Dia benar-benar gagal menjalani kehidupannya, mengira Greg Gilbert adalah pria tua yang berumur 30 tahun, seorang tiran kejam yang tidak memiliki perasaan. Sepanjang hari hanya mengurungnya seperti tahanan. Bahkan dia tidak diizinkan untuk pulang menemui keluarganya sendiri setelah dia menjadi pengantinnya.
Namun ternyata, Greg adalah pria yang mencintainya? Benarkah itu?
Lexie sudah tidak mampu bertahan. Dalam sisa napasnya, dia sangat ingin melihat wajah Greg, dan mengatakan ‘maaf’ pada pria itu.
Namun, wanita ini tidak membiarkannya bernapas terlalu lama. Mengulur waktu sebentar lagi, maka Greg akan dapat menemukan keberadaan wanita sialan ini.
Dengan suara serak dia memerintah pada anak buahnya, “Bakar tempat ini dan dia hidup-hidup. Biarkan dia menderita perlahan karena sudah merebut Greg dariku.”
“Baik.”
Dia sudah sangat tidak berdaya. Bahkan dia berharap melakukannya dengan cepat untuk mengakhiri rasa sakit ini.
Aroma bensin mulai memenuhi paru-parunya, lalu hawa panas menyebar cepat memenuhi ruangan. Semakin lama tubuhnya semakin berkeringat kepanasan, dan pada saat berikutnya udara segar telah terenggut dari ruangan ini.
Lexie tidak ingin membuka mata. Dia hanya ingin tidur, tidur nyenyak untuk selamanya.
Tiba-tiba dia mendengar seperti suara reruntuhan, berpikir api ini pasti sudah memakan setengah dari bangunan ini dan merobohkan bagiannya. Namun, menit selanjutnya, suara kaki terdengar berlari mendekatinya.
“Lexie, bangunlah!”
Seseorang menepuk pipinya, dia membuka mata. Bayangan seorang pria tampan yang sangat dia rindukan beberapa menit yang lalu muncul di depannya seperti ilusi.
“Greg?”
Greg tidak memiliki waktu menjawab. Dia dengan gelagapan mencoba melepaskan rantai yang membelenggu kaki dan tangannya, tapi besi itu terangkai begitu kuat. Tidak ada apa pun yang bisa dia gunakan untuk melonggarkannya sedikit saja.
“Apa ini benar kamu?” Lexie tidak percaya karena saat dia kabur, Greg berada di luar negeri untuk perjalanan bisnis. Bagaimana sekarang dia bisa berada di depannya?
“Bertahanlah, aku akan membawamu keluar.” Suara pria ini terdengar gemetar dan pilu. Bukankah Greg tidak mencintainya? Tapi … ketakutan memenuhi wajah pria ini.
Lexie merasa semua rasa sakitnya telah hilang. Dia memberi senyuman hangat pada Greg dan berkata, “Aku senang melihatmu kembali. Aku hanya ingin minta maaf padamu, Greg.”
Greg tidak mengatakan apa-apa, tapi pergerakannya berhenti. Dia tahu apa yang dia lakukan hanya sia-sia. Matanya terpaku pada Lexie, menatapnya dengan semua rasa bersalah.
“Pergilah, Greg. Kau tidak akan bisa membawaku keluar dari sini. Pergi dan selamatkan dirimu, kau masih memiliki kesempatan hidup sebelum api ini membakarmu juga.”
Namun, Greg masih tidak bereaksi. Ketika api telah berkobar menggelilingi mereka, Greg tiba-tiba memeluknya dengan erat.
Untuk pertama kali setelah pernikahan mereka selama 6 tahun, ini adalah saat di mana mereka begitu dekat. Lexie bisa merasakan kehangatan tubuhnya, berharap bisa membalas pelukan pria itu saat ini.
Namun ketika dia memikirkan ini, ledakan besar terjadi. Seluruh bangunan itu telah hancur menjadi abu.
***
“Lexie, bangunlah! Harus berapa kali aku membangunkanmu!” Teriakan suara Nancy menyedot seluruh kesadarannya. Mata bulatnya langsung terbuka penuh, dan dia merasa terengah-engah seperti baru saja menaiki puncak gunung. Sebelum dia sadar apa yang terjadi, suara ketukan pintu terdengar semakin keras. “Lexie, jika kau tidak menyahut, aku akan masuk ke kamarmu. Kau akan membuatku terlambat ke sekolah!” Sekolah? Bukankah beberapa menit yang lalu dia baru saja mengalami kematian yang mengerikan? Dia baru saja meledak, dan suaminya ikut menyerahkan diri bersamanya. Bagaimana dia bisa ada di dalam kamarnya sekarang? Apa mungkin dia terlahir kembali? Saat pemikiran ini muncul, jantung Lexie berdebar untuk beberapa kali sebelum dia bangkit dan meraih ponsel yang ada di sisinya. Benar! Waktu telah membawanya kembali ketika dia berumur 18. Ya, dia ingat jika bulan ini akan menjadi bulan kelulusan baginya, dan bulan depan, dia akan menikah dengan Greg. Kaki rampingnya langsung meloncat tur
Nancy bahkan tidak memiliki kata apa pun dalam kepalanya untuk menghentikan Lexie. Dalam sekejap, dia merasa seolah dia sedang menghadapi wanita yang bukan tandingannya sama sekali. Kenapa Lexie jadi membuatnya begitu tertekan?Untuk beberapa waktu, otak Nancy terasa kosong, sampai tidak sadar kalau Lexie sudah melewatkannya, seakan menempatkan dia pada hal yang tidak begitu penting.Saat Nancy masih terbengong, Lexie sudah turun ke bawah untuk sarapan. Hari ini, seperti biasa, Ayah dan Ibunya sudah menunggu di meja makan.Begitu mereka melihat Lexie yang turun dengan gaya berpakaian berbeda, keduanya tercengang. Mata mereka hanya terpaku pada Lexie, mengikuti setiap langkah kaki anaknya sampai gadis itu duduk dengan anggun di kursi.“Selamat pagi Ayah, Ibu.”Lexie menyapanya seperti biasa, dan suara manis itu menyadarkan mereka bahwa anak yang ada di hadapan mereka saat ini memang masih anaknya, Lexie Grey.Ibunya, Merlin Grey, merasa dia baru saja terhipnotis oleh mantra yang kuat.
Kenapa semua kesalahan jadi terlimpahkan padanya?Nancy merasa bingung untuk beberapa waktu. ‘Tempat Sampah’ itu, dia bukan hanya sedang berpura-pura, tapi membuat dirinya terlihat sangat buruk di depan orang tua mereka.“Nana, Lexie adalah saudaramu. Kenapa kau berbicara sangat kasar padanya?”Untuk pertama kali dalam hidup Nancy, Gibson menegurnya dengan keras. Ini membuat hati Nancy terasa sakit.“Ayah, aku hanya mengatakan yang sebenarnya! Lexie sendiri yang berkata padaku dengan sombong, bahwa dia akan menikah dengan pria kaya dan dia menikmati itu! Dia―”Nancy ingin mengatakan kalau Lexie bahkan tidak peduli akan menikahi pria dengan gangguan mental, tapi sisa kata-katanya tertelan kembali ketika Lexie mulai menangis di depan orang tua mereka.“Ibu, Ayah, apakah aku salah mengatakan itu? Aku begitu menderita, aku hanya mencoba menerimanya dan membahagiakan diriku sendiri dengan sisa yang kumiliki. Apakah aku bahkan tidak bisa membanggakan itu?”Lexie sangat menyedihkan, dan ini
Kata-kata Lexie sedikit menusuk hatinya, tapi tidak peduli seburuk apa pun Lexie mengatakan mengenai dirinya, semua kata-kata itu dia telan begitu saja tanpa memiliki perasaan apa pun. Pesona Lexie yang mempengaruhinya jauh lebih besar, membutakan mata dan hatinya.Bahkan setelah wanita itu pergi, yang dia lihat hanya semua keindahan Lexie. Kata-kata kasar yang diucapkan Lexie padanya tadi seolah menguap begitu saja.“Zane!”Tiba-tiba saja suara melengking dari Nancy menghancurkan lamunannya. Entah kenapa, Zane baru menyadari jika suara Nancy begitu buruk sampai membuat telinganya sakit.Mata Zane yang berbinar tadi berubah kusut saat pandangannya menangkap wajah Nancy yang memotong pandangannya pada Lexie. “Apalagi yang kau inginkan?”“Apalagi kau bilang? Apa maksudmu mengatakan semua itu tadi?”“Memang apa yang aku katakan? Aku hanya melakukan apa yang kau inginkan, dan sekarang kau datang dan marah-marah. Kau tau, tadinya aku hanya membual tentangmu, tapi aku baru sadar jika apa ya
Kau hanya alat tukar keluargamu, jadi jangan melebihi batasanmu. Kenapa kata-kata itu terus berputar di kepalanya tanpa dia minta?Baiklah, hubungan mereka memang sangat buruk di masa lalu sampai jarang sekali berkomunkasi. Lalu sekarang, saat dia memutuskan untuk bicara dengan pria itu, setiap kata yang diucapkan Greg adalah duri di hatinya.Setelah memikirkan ini, Lexie menggeleng dengan keras. Dia tidak bisa berpikir seperti itu karena mereka berdua hanya orang asing yang dipersatukan dengan keuntungan dan alasan tertentu.Bagaimana dia bisa memaksa Greg untuk menerimanya di saat mereka baru bertemu?Di masa lalu Greg memang suaminya, tapi di masa sekarang, dia hanya wanita asing bagi pria itu. dengan tempramen Greg, tidak menyuruh anak buahnya menendang dia dari lapangan golf tadi saja sudah merupakan kebaikan yang besar.“Nona, sudah tiba.”Lexie sedikit tersentak dengan pengingat ini. Karena terlalu memikirkan Greg, dia sampai tidak sadar kalau taxi yang dia naiki sudah tidak l
“Kemarikan, biar aku yang mengembalikannya.” Lexie meminta gelas kosong itu dan meletakkannya di atas nampan lagi. “Apa kau menikmatinya?”“Ya, itu enak. Aku sangat senang kau membuatnya untukku.”“Aku membuatnya karena aku merasa bersalah padamu. Tapi lain kali, aku akan membuatnya untukmu jika kau menyukainya.” Lexie memberi senyuman manis.Nancy sudah menebak, ‘Tempat Sampah’ ini tidak akan mampu tanpanya. Dia hanya setumpuk jerami dengan otak babi, tidak akan mampu menentangnya terlalu lama. Sekarang, permainan ini ada pada kendalinya lagi.Saat malam tiba, pelayan yang sama datang ke kamarnya membawa susu hangat. Ini persis seperti yang terjadi di masa lalu, dan dia tanpa kecurigaan sama sekali menerima semua itu begitu saja.Lexie menatap pelayan yang meletakkan gelas susu itu di depannya dengan seringai samar.“Nona, ini susu hangat, sangat baik untuk pertumbuhan Anda. Saya berharap Anda segera meminumnya sebelum dingin.”“Bibi, kau sangat baik hati. Jika aku menikah nanti dan
“Hei, kau ini apa-apaan, sih?” Zane mengibaskan tangannya dengan kasar. Hampir saja dia mendorong wanita yang menarik-narik lengannya ini kalau saja dia tidak segera menyadari bahwa dia tidak asing dengannya.“Ini aku, Zane!” Nancy melepas maskernya setelah membawa Zane jauh ke lorong sekolah yang cukup sepi.Melihat wajah Nancy, jantung Zane hampir meloncat keluar. “Ini kau?” Pertanyaan ini keluar dengan ekspresi jijik dari Zane. Kedua alisnya meringkuk, dan tanpa sadar dia sedikit menjauh.Jerawat di wajah Nancy semakin memburuk saat dia bangun tidur tadi, seperti ribuan kerikil yang tumbuh dan merajalela. Kebenciannya pada Lexie semakin meledak-ledak dalam hatinya, tapi yang dia bisa lakukan hanya menahan dan menahan. Bahkan dia harus tetap memberi senyuman di depan orangtua mereka.Sekarang Zane melihatnya dengan ekspresi seperti itu, membuat dia ingin mengelupas wajahnya sendiri. Apa dia sangat menjijikkan hingga Zane harus menjauh darinya?Mata hitam pria itu mengamatinya, dan r
Hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia di kehidupan Lexie yang kedua ini, tapi ….Di kehidupan sebelumnya, di hari di mana dia akan menikah dengan Greg tepat hari ini, Greg tidak muncul di kantor biro urusan sipil. Itu Asistennya―Reed, dia yang mengurus semuanya. Entah nama aslinya, atau hanya inisial, tapi Greg memanggilnya dengan sebutan itu di masa lalu.Sekarang dia mengerti, burung dengan bulu yang sama berkumpul bersama. Seperti halnya Greg yang dingin dan kejam, Reed tidak berbeda. Pria yang memiliki tampilan lebih tampan dan berkuasa seperti mereka cenderung pemarah. Sama sekali tidak bisa diprovokasi sedikit pun.Pria tinggi menjulang dengan ujung rambut kemerahan itu yang menjalankan GG Industry selama ini, tapi dia seperti bongkahan es yang diberi nyawa. Di masa lalu, Reed bahkan pernah marah padanya, membentaknya karena dia yang ketahuan kabur saat akan menemui Zane.Sekarang tidak akan lagi. Dia akan menjadi istri yang baik, dan akan menjalin hubungan baik juga d
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai