Kau hanya alat tukar keluargamu, jadi jangan melebihi batasanmu.
Kenapa kata-kata itu terus berputar di kepalanya tanpa dia minta?
Baiklah, hubungan mereka memang sangat buruk di masa lalu sampai jarang sekali berkomunkasi. Lalu sekarang, saat dia memutuskan untuk bicara dengan pria itu, setiap kata yang diucapkan Greg adalah duri di hatinya.
Setelah memikirkan ini, Lexie menggeleng dengan keras. Dia tidak bisa berpikir seperti itu karena mereka berdua hanya orang asing yang dipersatukan dengan keuntungan dan alasan tertentu.
Bagaimana dia bisa memaksa Greg untuk menerimanya di saat mereka baru bertemu?
Di masa lalu Greg memang suaminya, tapi di masa sekarang, dia hanya wanita asing bagi pria itu. dengan tempramen Greg, tidak menyuruh anak buahnya menendang dia dari lapangan golf tadi saja sudah merupakan kebaikan yang besar.
“Nona, sudah tiba.”
Lexie sedikit tersentak dengan pengingat ini. Karena terlalu memikirkan Greg, dia sampai tidak sadar kalau taxi yang dia naiki sudah tidak lagi bergerak. Buru-buru dia mengambil uang dari dalam dompetnya dan menyerahkan semua uang tunai yang tersisa.
“Ambil saja sisanya, Pak.”
“Nona, Anda sangat murah hati. Semoga kebaikan selalu menyertai Anda.”
Lexie mengangguk. Melihat kebahagiaan di wajah pria tua itu, dia tersenyum tanpa sadar. Ternyata rasanya semenyenangkan ini ketika sebuah pemberian di terima dengan baik.
Di masa lalu, kebodohannya telah membuat dia kehilangan banyak uang saku demi rasa belas kasihnya pada Nancy. Wanita itu, dia selalu merayunya dengan berbagai alasan untuk meminta jatah uang bulanan dari Ayah mereka.
Nancy selalu hidup glamor. Jika ada waktu luang, dia selalu pergi dengan teman-temannya dan berbelanja dengan gila seperti orang kerasukan. Kemudian saat jatah bulanannya habis, dia akan datang padanya dan menunjukkan wajah memelas.
Karena dulu setiap ucapan Nancy seperti perintah baginya, dia membuang otaknya ke dalam tong sampah dan memberi berapa pun yang Nancy butuhkan. Bahkan dia sendiri sampai tidak pernah menggunakan uang itu untuk kebutuhannya sendiri.
Sekarang, dia menghabiskan sisa uang tunai yang ada di dalam dompetnya pada pria tua yang mengemudikan taxi tadi. Rasanya jauh lebih menyenangkan. Kemarin adalah hari libur, dan Nancy pasti sudah menghabiskan semua uangnya. Jika tidak salah memperkirakan, dia akan datang padanya dan mengatakan kata-kata yang semanis madu.
Lexie menghela napas sekali lagi dan menata hatinya. Mulai hari dan seterusnya, dia tidak akan menunjukkan kemalangan apa pun di depan orang-orang yang sudah menyakitinya.
“Aku pulang ….” Suara Lexie terdengar menyenangkan dan menggema di semua ruangan. Ekspresinya jauh lebih cerah daripada langit di atas sana.
Tidak ada siapa pun, tapi dia melihat mobil mereka ada di garasi tadi. Artinya, Nancy pasti sudah di rumah.
Sesuai dugaan, saat Lexie baru melangkah beberapa jengkal, wanita yang dia cari muncul di anak tangga. Itu Nancy, dia berjalan dan menatapnya seolah kejadian tadi pagi terhapus dari sejarah. Jika tidak ada sesuatu yang diinginkan wanita itu, tidak mungkin Nancy menunjukkan sosok paling baiknya saat ini.
Meski sedikit malas meladeni Nancy, tapi di satu sisi dia juga menunggu saat Nancy mengemis padanya.
“Kau baru pulang, Lexie? Dari mana? Aku mencarimu di sekolah tadi, tapi kata teman-temanmu kau langsung pergi begitu jam berakhir.”
“Hem. Seperti apa yang kau dengar.” Lexie memutar arah, dia pergi ke ruang tengah, duduk dengan malas dan menyalakan televisi.
Nancy mendekat, duduk di sisinya, “Kau belum menjawab pertanyaanku, Lexie. Dari mana saja kau? Kau tidak mengenal kota ini dengan baik. Jika sesuatu terjadi padamu, aku akan merasa sangat bersalah pada orangtua kita.”
“Sekarang aku mengenalnya dengan baik.”
“Tapi dari mana kau?” Nancy hampir gila karena rasa penasarannya. Di matanya, Lexie hanya gadis udik yang tidak tahu mana kanan dan kiri. Sejak dia datang ke sini, dia hanya akan keluar untuk sekolah dan pulang setelahnya.
Bagaimana dia bisa memiliki tujuan tanpanya?
“Apa aku memiliki kewajiban mengatakan segala sesuatu termasuk ke mana aku pergi padamu?” Lexie meliriknya, sebelah alisnya naik ke dahi dengan ekspresi merendahkan.
Nancy hampir mengumpati Lexie karena ini. Mulutnya terbuka lebar, tapi saat dia ingat tujuan dia menemui wanita itu, pada akhirnya tidak ada kata-kata yang dia ucapkan. Nancy menekan bibirnya menjadi garis tipis, menarik napas dan mencoba bicara dengan lembut.
“Lexie, apa kau masih marah padaku atas tadi pagi? Aku sudah meminta maaf padamu. Tapi jika kau belum memaafkanku, aku akan melakukannya lagi.”
Wanita ini benar-benar sangat berbakat. Mungkin dia bisa menyarankan Nancy untuk pergi mengambil akting di layar lebar.
“Kejadian tadi pagi? Oh, aku hampir melupakannya. Hari ini aku mengalami hari yang menyenangkan. Semua pria di sekolah mengerumuniku seperti semut yang memperebutkan sebutir gula. Jadi satu kejadian tidak menyenangkan tadi langsung hilang dari kepalaku.”
Wanita terkutuk! Bagaimana dia bisa begitu sombong menghadapinya?
Nancy meremat tangannya sendiri menahan kekesalannya. Kalau tidak dia yang membutuhkan sesuatu dari wanita ini, tidak mungkin dia merendahkan diri sampai seperti ini. Jika dia meminta pada Ibunya, pasti dia bisa mendapatkan tambahan dengan mudah. Tapi dia tidak bisa membuat orangtua mereka memikirkan sesuatu yang buruk sedikit pun padanya.
“Lexie, sebenarnya … sebenarnya aku sedang dalam masalah saat ini. Aku menemuimu karena―”
Ucapan Nancy hanya terdengar awalnya saja, karena pada saat ini secara tidak sengaja dia merubah chanel ke saluran berita di mana wajah seorang pria muncul di layar. Dia tidak mengenal pria itu, tapi dia tahu wajahnya.
Itu adalah pria yang sama yang keluar dari lapangan golf dengan wajah babak belur. Rupanya dia adalah Branch Manager dari perusahaan GG Industry. Perusahaan itu merupakan perusahaan global, sehingga berta apa pun mengenai perusahaan itu pasti akan mendapat sorotan.
Repoter itu berkata bahwa pria yang sedang menjadi topik mereka telah mati bunuh diri dari lantai 4 rumah sakit. Diduga penyebabnya karena dia tidak bisa menanggung kejahatan setelah terbukti melakukan tindak korupsi pada perusahaan hingga menyebabkan kerugian sampai ratusan juta dolar.
Lexie menelan ludahnya kasar. Bahkan orang yang melakukan kesalahan dan telah mendapat hukuman mengerikan dari Greg pun masih memilih untuk bunuh diri dengan meloncat dari ketinggian.
Pria itu benar-benar tidak bisa diprovokasi sedikit pun! Jika dia melangkah lebih berani lagi untuk merayunya, apakah pria itu akan membunuhnya juga?
“Lexie, apa kau mendengarku?”
Lexie seperti tertarik kembali ke kesadarannya lagi. Kepalanya bergulir ke sisi menatap Nancy dengan bingung, “Apa kau mengatakan sesuatu?”
Nancy menggertakkan giginya. Dia sudah tidak memiliki kesabaran lagi menghadapi wanita ini. “Lexie, aku sudah mengatakan banyak hal padamu, tapi kau mengabaikanku?”
“Kau bisa mengulangnya lagi jika mau. Tapi jika tidak, itu juga tidak apa-apa, karena aku tidak tertarik dengan apa yang ingin kau sampaikan.” Lexie mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh.
Nancy benar-benar memiliki keinginan untuk mencekik wanita di depannya ini, tapi dia juga sangat membutuhkannya, “Baiklah, aku berkata kalau aku sedang membutuhkan uang. Kau bisa menolongku, kan? Jika tidak, aku akan benar-benar kesulitan.”
“Lalu, apakah aku harus peduli pada kesulitanmu saat aku juga mengalami hal yang sama?”
“Apa maksudmu, Lexie? Kau jelas-jelas tidak pernah mengeluarkan uangmu. Bagaimana kau bisa mengatakan kau sedang kesulitan?”
“Tapi aku baru saja mengeluarkan semua uangku tadi. Aku memberikannya pada pria tua yang mengantarku dengan taxinya tadi. Aku bahkan menguras semua isi dompetku karena aku merasa kasihan padanya. Sedangkan sisa di rekeningku sudah habis, minggu kemarin kau memintanya. Aku berencana menemui Ibu untuk meminta tambahan. Mungkin juga akan meminta untuk dilebihkan, aku akan mengatakan kalau aku mencadangkan itu untukmu karena kau selalu meminta padaku setiap minggunya sampai aku tidak bisa menggunakannya sama sekali. Apa aku harus mengatakan atas namamu juga?”
“Tidak, aku bisa mengatasinya sendiri.” Nancy membuat keputusan dengan cepat. Jika wanita sialan ini sampai mengatakan seperti itu pada Ibu mereka, maka dia pasti benar-benar akan mendapat peringatan. “Aku ingat jika saat ini perusahaan keluarga kita sedang dalam masalah sulit. Jadi Lexie, bukankah sebaiknya kita tidak merepotkan Ibu?”
“Tapi aku benar-benar tidak memiliki sepser pun. Lihat ini!” Lexie mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan itu pada Nancy. “Kau hampir mengambil semua bagianku.”
“Kalau begitu aku akan mengembalikan uang yang kupinjam darimu. Kau tidak perlu memintanya pada Ibu.”
“Bukankah kau mengatakan kau tidak memiliki uang sama sekali?”
“Aku masih memilikinya di tangan temanku. Jangan khawatir, aku akan mentransfer itu segera, tidak perlu merepotkan orangtua kita, oke?”
“Jika kau bisa mengirim dalam jumlah yang sama sesuai jatah bulanan kita, itu oke. Kalau tidak tidak apa-apa, aku akan meminta kekurangannya pada Ibu.”
“Lexie, kenapa aku merasa kau seperti memerasku? Bukankah bulan depan Ibu akan memberi kita lagi? Seharusnya pinjaman yang aku minta padamu sudah sangat mencukupi kebutuhanmu sampai akhir bulan.”
“Bagaimana kau tahu itu akan cukup atau tidak? Aku memiliki banyak kebutuhan pribadi saat ini. Aku juga tidak memaksamu. Bagaimana kau bisa mengatakan aku memerasmu? Aku bilang, aku bisa meminta kekurangannya pada Ibu.”
“Baik, aku akan mengirim sesuai jatah bulanan kita.” Seluruh tubuhnya terbakar kemarahan. Wanita sampah ini benar-benar tahu cara menggertak seseorang!
Lexie tertawa puas dalam hati. Sangat puas sekali, sampai dia ingin terbahak-bahak sekarang. Dia bukan hanya ingin memerasnya, tapi dia akan menendangnya keluar dari rumah ini tanpa sehelai kain apa pun kecuali yang melekat di tubuh waita itu nanti.
Setelah Nancy naik, tidak lama setelah itu dia menerima pesan kalau saldo rekeningnya bertambah.
Lexie menyeringai puas, meletakkan ponselnya kembali dengan bangga.
Pada saat itu, seorang pelayan mendatanginya dengan membawa nampan dan segelas jus di atasnya. “Nona, saya membuat minuman dingin untuk Anda. Silakan!”
Mata Lexie terpaku pada wajah pelayan yang tidak asing ini. Di masa lalu, pelayan ini adalah pelayan yang perhatian padanya. Dia selalu menyambut dia dengan minuman dingin dan membawakannya susu hangat saat malam.
Kemudian, di akhir kehidupannya, Nancy mengatakan bahwa dia telah memasukkan obat hormonal ke dalam minumannya hingga berat tubuhnya naik pesat. Nancy tidak pernah menyeduh minuman secara pribadi untuknya. Apa itu berarti … pelayan ini?
Selain dari pelayan ini, tidak ada yang sebaik dia, mengantar minuman dingin dan susu hangat setiap hari.
“Nona, kenapa Anda melihat saya seperti itu?”
“Tidak ada. Aku hanya sangat senang padamu karena kau selalu memperhatikanku.”
“Itu adalah tugas saya, Nona. Silakan Anda menikmatinya.”
“Hem, aku akan membawanya ke atas.”
Lexie bangkit untuk membawa nampan beserta jus itu ke atas. Namun, dia tidak benar-benar masuk ke kamarnya. Kakinya berbelok untuk mengetuk kamar Nancy.
“Nancy, apa aku bisa masuk?”
Nancy masih sangat kesal hingga dia berulangkali memukul bantal sebagai pelampiasan. Mendengar suara Lexie, dia menyahut dengan terpaksa, “Masuklah!”
Nancy menampilkan senyum cemerlang di permukaan. Dalam hati, dia ingin mendorong wanita ini dari jendelanya. Dia telah membuatnya berhutang dan kehilangan harga diri di depan temna-temannya.
“Nancy, aku membuat jus ini untukmu. Atas apa yang terjadi pada kita hari ini, aku merasa jika aku memang terlalu berlebihan padamu. Bukankah seharusnya aku tidak bersikap kasar? Kau sudah banyak membantuku selama ini.”
Tawa kepuasan meledak dalam hati Nancy. Akhirnya ‘Tempat Sampah’ ini tahu batasannya!
“Tidak masalah, aku pikir kau mungkin sedang dalam tekanan karena kau akan menikahi pria dengan gangguan kejiwaan. Aku akan memaklumimu, dan kita bisa berhubungan baik lagi.”
Tanpa keraguan sama sekali, Nancy mengambil jus itu dan meneguknya. Meneguknya sampai habis!
Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya, Nancy! Kau telah menggali kuburku, maka sekarang galihlah kuburmu sendiri!
***
“Kemarikan, biar aku yang mengembalikannya.” Lexie meminta gelas kosong itu dan meletakkannya di atas nampan lagi. “Apa kau menikmatinya?”“Ya, itu enak. Aku sangat senang kau membuatnya untukku.”“Aku membuatnya karena aku merasa bersalah padamu. Tapi lain kali, aku akan membuatnya untukmu jika kau menyukainya.” Lexie memberi senyuman manis.Nancy sudah menebak, ‘Tempat Sampah’ ini tidak akan mampu tanpanya. Dia hanya setumpuk jerami dengan otak babi, tidak akan mampu menentangnya terlalu lama. Sekarang, permainan ini ada pada kendalinya lagi.Saat malam tiba, pelayan yang sama datang ke kamarnya membawa susu hangat. Ini persis seperti yang terjadi di masa lalu, dan dia tanpa kecurigaan sama sekali menerima semua itu begitu saja.Lexie menatap pelayan yang meletakkan gelas susu itu di depannya dengan seringai samar.“Nona, ini susu hangat, sangat baik untuk pertumbuhan Anda. Saya berharap Anda segera meminumnya sebelum dingin.”“Bibi, kau sangat baik hati. Jika aku menikah nanti dan
“Hei, kau ini apa-apaan, sih?” Zane mengibaskan tangannya dengan kasar. Hampir saja dia mendorong wanita yang menarik-narik lengannya ini kalau saja dia tidak segera menyadari bahwa dia tidak asing dengannya.“Ini aku, Zane!” Nancy melepas maskernya setelah membawa Zane jauh ke lorong sekolah yang cukup sepi.Melihat wajah Nancy, jantung Zane hampir meloncat keluar. “Ini kau?” Pertanyaan ini keluar dengan ekspresi jijik dari Zane. Kedua alisnya meringkuk, dan tanpa sadar dia sedikit menjauh.Jerawat di wajah Nancy semakin memburuk saat dia bangun tidur tadi, seperti ribuan kerikil yang tumbuh dan merajalela. Kebenciannya pada Lexie semakin meledak-ledak dalam hatinya, tapi yang dia bisa lakukan hanya menahan dan menahan. Bahkan dia harus tetap memberi senyuman di depan orangtua mereka.Sekarang Zane melihatnya dengan ekspresi seperti itu, membuat dia ingin mengelupas wajahnya sendiri. Apa dia sangat menjijikkan hingga Zane harus menjauh darinya?Mata hitam pria itu mengamatinya, dan r
Hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia di kehidupan Lexie yang kedua ini, tapi ….Di kehidupan sebelumnya, di hari di mana dia akan menikah dengan Greg tepat hari ini, Greg tidak muncul di kantor biro urusan sipil. Itu Asistennya―Reed, dia yang mengurus semuanya. Entah nama aslinya, atau hanya inisial, tapi Greg memanggilnya dengan sebutan itu di masa lalu.Sekarang dia mengerti, burung dengan bulu yang sama berkumpul bersama. Seperti halnya Greg yang dingin dan kejam, Reed tidak berbeda. Pria yang memiliki tampilan lebih tampan dan berkuasa seperti mereka cenderung pemarah. Sama sekali tidak bisa diprovokasi sedikit pun.Pria tinggi menjulang dengan ujung rambut kemerahan itu yang menjalankan GG Industry selama ini, tapi dia seperti bongkahan es yang diberi nyawa. Di masa lalu, Reed bahkan pernah marah padanya, membentaknya karena dia yang ketahuan kabur saat akan menemui Zane.Sekarang tidak akan lagi. Dia akan menjadi istri yang baik, dan akan menjalin hubungan baik juga d
“Nancy, bagaimana kau bisa sangat yakin mengatakan bahwa seseorang itu gila sementara kau tidak pernah bertemu dengannya? Karena kau sangat menyukai desas-desus, maka biarkan aku memberitahumu sebuah rumor. Zane Foxton tidak akan mau kembali lagi padamu, dan bahkan seluruh pria tampan dan kaya raya di kota ini tidak akan mau mengambilmu sebagai istri mereka di masa depan.”Nancy baru membuka mulut untuk membalas perkataan Lexie, tapi wanita sialan itu sudah meninggalkannya lebih dulu dan masuk ke dalam ruangan.Lexie keparat! Bagaimana dia bisa begitu berani mengutuknya?Wanita itu, selain wajahnya yang tidak berubah, semua hal lain yang ada pada diri Lexie tidak bisa disamakan. Mungkinkah dia masih Lexie yang dulu? Kekuatan kekuasaan memang sangat hebat! Dalam sekejap, namanya dan Greg sudah tercatat resmi sebagai suami istri.Gibson dan Merlin tidak tahu apakah mereka harus senang atau sedih dengan ini. Di satu sisi, mereka takut Lexie akan sengsara, tapi di lain sisi mereka juga
Saat ini satu ruangan dilanda ketegangan ekstrim. Semua orang yang berada di sana tidak mampu untuk melakukan gerakan secara berlebihan, bahkan bernapas pun terasa sulit.Sejak Greg masuk ke dalam ruang rapat, suhu tempat itu mendadak turun tajam. Sebelum pria itu mengatakan apa pun, hanya duduk dan mengawasi saja sudah membuat nyali mereka meringsut seperti balon mengempis.Skandal mengenai penggelapan dana perusahaan oleh salah satu Branch Manager kemarin telah membalikkan keadaan begitu banyak. Sejak saat itu, Greg lebih sering mengunjungi perusahaan, menciptakan aura gelap sepanjang waktu.Lalu ketika Greg muncul di perusahaan, itu adalah hari buruk bagi semua karyawan sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka berpikir kalau udara di sekitar mereka pun ikut menyingkir, terasa sesak dan pengap.Waktu berjalan merambat. Setelah berjam-jam, Greg baru melepaskan mereka setelah mencapai keputusan. Para eksekutif perusahaan keluar dengan lesu, seolah mereka telah kehilangan nyawa sejak masu
Jika Greg tidak pulang di masa lalu, apakah itu artinya dia dengan wanita ini ….Andaikan saja dia bisa bertemu dan mendengar suaranya, pasti dia bisa mengenalinya. Suara itu masih jelas di telinganya hingga saat ini dan dia tidak akan bisa melupakannya.Tapi saat ini membuat Greg berada di sisinya jauh lebih penting. Dia tidak bisa membiarkan Greg berhubungan dengan wanita itu lebih lama atau wanita itu akan menghancurkannya lebih dulu.Lexie kembali meletakkan lukisan Greg dan naik ke atas.Pintu kamar Greg tidak terkunci, Lexie membukanya perlahan dan mengintip ke dalam. Tidak ada siapa pun, dan pintu kamar mandi tertutup. Ada suara air dari dalam sana.Menarik napas panjang, dia berjalan menuju ranjang Greg, besar dan kokoh. Seorang pria seperti Greg memiliki ranjang dan kamar seperti ini sangatlah cocok.Lexie meletakkan tubuhnya perlahan di atas kasur. Jantungnya berdebar kuat membayangkan bagaimana dia bisa melewati malam ini. Tapi jika dia tidak melakukan sekarang, maka hubung
Lexie hampir putus asa memikirkan bagaimana caranya bertemu dengan wanita bernama Camila Robinson ini. Selain wanita itu tidak pernah menunjukkan diri di depan publik, tidak semua orang bisa menemuinya secara langsung.Ryan adalah Asistennya yang muncul atas namanya. Namun, orang mengatakan jika dia adalah wanita yang sangat cantik dan lembut.Robin’s Galery. Lexie berdiri di halaman, memandang gallery ini dengan kekaguman. Terlepas dari apakah wanita itu adalah wanita yang sama atau bukan, Camila adalah wanita yang hebat di matanya.Semua karyanya tidak pernah gagal. Dia pernah mendengar jika wanita itu sudah pernah mengelilingi dunia, menghasilkan banyak lukisan dengan nilai jual yang tiggi. Namun, dia juga mendengar kalau saat ini Camila menetap di kota ini sekarang.Gallery ini selalu ramai. Di masa lalu, dia pernah berkunjung ke sini, tapi tiba-tiba saja gallery ini ditutup mendadak. Tidak ada yang mengatakan kenapa, tapi saat itu dia merasa sedikit kecewa karena saat itu dia bar
Greg tidak pulang semalam, dan hari ini Lexie memutuskan untuk pergi menemui pria itu di perusahaannya.Namun karena ini adalah kantor yang sangat besar, Lexie tidak tahu harus ke mana. Dia menuju ke ruang resepsionis, tapi mereka mengamatinya dengan keheranan.Apa yang mengherankan? Apakah mereka tidak pernah melihat wanita muda cantik di sini?Lexie mencibir dalam hati.“Siapa kamu? Apa kau sudah memiliki janji dengan Direktur?”“Tidak. Aku kemari hanya untuk mengantarkan makan siang. Aku ….”“Oh, apa kau ini saudara Direktur? Apa kau Adiknya?”Adik?Oh, shit! Dia baru ingat kalau dia kembali ke tubuhnya yang masih berumur sembilan belas. Meskipun saat ini usianya sudah dua puluh lima, tapi siapa yang tahu mengenai itu?Jika dia mengatakan dia adalah istri Greg Gilbert, Presiden Direktur mereka, apakah orang-orang ini akan pingsan? Atau, menertawakannya sampai terbahak-bahak?“Ya, Aku adiknya.” Rasanya pengakuan itu terdengar lebih masuk akal.“Kalau begitu aku akan mengantarmu ke l
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai