Lexie hampir putus asa memikirkan bagaimana caranya bertemu dengan wanita bernama Camila Robinson ini. Selain wanita itu tidak pernah menunjukkan diri di depan publik, tidak semua orang bisa menemuinya secara langsung.Ryan adalah Asistennya yang muncul atas namanya. Namun, orang mengatakan jika dia adalah wanita yang sangat cantik dan lembut.Robin’s Galery. Lexie berdiri di halaman, memandang gallery ini dengan kekaguman. Terlepas dari apakah wanita itu adalah wanita yang sama atau bukan, Camila adalah wanita yang hebat di matanya.Semua karyanya tidak pernah gagal. Dia pernah mendengar jika wanita itu sudah pernah mengelilingi dunia, menghasilkan banyak lukisan dengan nilai jual yang tiggi. Namun, dia juga mendengar kalau saat ini Camila menetap di kota ini sekarang.Gallery ini selalu ramai. Di masa lalu, dia pernah berkunjung ke sini, tapi tiba-tiba saja gallery ini ditutup mendadak. Tidak ada yang mengatakan kenapa, tapi saat itu dia merasa sedikit kecewa karena saat itu dia bar
Greg tidak pulang semalam, dan hari ini Lexie memutuskan untuk pergi menemui pria itu di perusahaannya.Namun karena ini adalah kantor yang sangat besar, Lexie tidak tahu harus ke mana. Dia menuju ke ruang resepsionis, tapi mereka mengamatinya dengan keheranan.Apa yang mengherankan? Apakah mereka tidak pernah melihat wanita muda cantik di sini?Lexie mencibir dalam hati.“Siapa kamu? Apa kau sudah memiliki janji dengan Direktur?”“Tidak. Aku kemari hanya untuk mengantarkan makan siang. Aku ….”“Oh, apa kau ini saudara Direktur? Apa kau Adiknya?”Adik?Oh, shit! Dia baru ingat kalau dia kembali ke tubuhnya yang masih berumur sembilan belas. Meskipun saat ini usianya sudah dua puluh lima, tapi siapa yang tahu mengenai itu?Jika dia mengatakan dia adalah istri Greg Gilbert, Presiden Direktur mereka, apakah orang-orang ini akan pingsan? Atau, menertawakannya sampai terbahak-bahak?“Ya, Aku adiknya.” Rasanya pengakuan itu terdengar lebih masuk akal.“Kalau begitu aku akan mengantarmu ke l
Di rumah sakit pusat Dayton Hill ….Kaki panjang Greg melangkah dengan tenang, menyusuri koridor rumah sakit yang berada di lantai 3. Tidak terlihat terburu-buru, tapi itu tenang dan elegan.Ada satu ruangan yang akan dia kunjungi. Itu berada di kamar VIP yang terletak di ujung sana.Ketika Greg tiba di depannya, dia mengetuk itu dua kali lalu menekan gagang pintu. Camila terbaring di atas brankar dengan seorang wanita di sisinya.Melihat Greg di sana, wajah cemberut Camila tadi langsung berubah senang. “Kenapa kau hanya berdiri di sana? Masuklah, Greg.”Wanita yang berada di sisi Camila tadi bangkit untuk menyingkirkan dirinya, memberi ruang Greg di sisi Camila.“Aku senang bisa melihatmu lagi. Duduklah!”Namun, Greg tidak menjawab. Sejak dia tiba di rumah sakit sampai ke sini, yang dia tunjukkan adalah ekspresi dingin. Camila mengenal pria ini, tapi dia tidak pernah melihat ekspresi Greg yang begitu dingin padanya lebih dari apa yang dia lihat kali ini.Apa yang salah?Dia memandang
Lupakan apa yang terjadi kemarin. Pagi ini, semua kekesalannya pada Greg sudah menguap menjadi udara tipis, terlewat begitu saja.Saat ini dia sudah berada di dapur, menyiapkan sarapan untuk Greg, dan menatanya di meja dengan bantuan Emma.Greg turun tidak lama setelah itu.“Selamat pagi, Greg!” Lexie menyambutnya dengan berseri-seri, tapi sapaan itu seolah kabut tipis, menghilang dalam sekejap tanpa balasan.Tidak masalah. Lexie sudah terbiasa dengan sikap dingin pria itu bahkan sejak kehidupan mereka di masa lalu.Menuju kursi utama, Greg menariknya keluar, duduk dengan tenang.Seperti kemarin, Lexie juga yang mengisi piring itu dengan menu yang dia pilihkan lalu meletakkannya di depan Greg.“Makanlah! Kau pasti akan menyukainya.”Melihat ekspresi Lexie yang jauh lebih bersinar daripada cuaca hari ini, Greg berkata tanpa melihatnya, “Apa yang kau inginkan?”“Kau memang luar biasa, Greg! Aku baru saja memikirkannya di kepalaku, tapi kau sudah bisa menebaknya lebih dulu bahkan sebelum
Lexie tidak lagi bisa mengandalkan apa yang terjadi di masa lalu untuk kehidupan masa kini. Dulu, meskipun orangtuanya mengalami kesulitan, mereka masih bisa memasukkannya ke dalam fakultas bagus di kota ini karena mereka tahu hubungannya dengan Greg sangatlah buruk.Tapi sekarang, sedikit saja dia membuat perubahan, dia telah membelokkan takdir. Mengetahui dia dan Greg menjalin hubungan baik, Gibson dan Merlin melepaskannya.Sial! Dia seperti sebutir telur yang terhimpit batu besar.Mungkinkah Greg mau membantunya?Tidak perlu memberinya akses masuk ke fakultas, asalkan Greg mau membantu pengobatan Ellys saja itu sudah cukup.Dia adalah seorang wanita berumur dua puluh lima, telah menyelesaikan pendidikan kuliahnya di masa lalu. Jika untuk mengulang lagi tahun ini, dia pasti bisa mendapatkan beasiswa.Ya, setelah tiga hari nanti, dia akan membicarakan masalah Ellys dengannya. Sementara itu, dia sendiri akan pergi untuk mendapatkan beasiswa.Dia telah mendengar bahwa Nancy tidak mau m
“Lexie, aku sudah mengatakan ini pada Ayahku, tapi aku tidak bisa janji kalau kau akan mendapat tempat yang bagus. Ya, kau tau, kan, semua karyawan akan memulai karir mereka dari bawah. Apalagi dengan usiamu … aku bahkan harus merayu Ayahku lebih dulu.”“Ya, aku mengerti dan aku bisa menerimanya.”“Apa kau serius? Kenapa kau tidak menerima pijaman dariku saja? Aku tidak akan memikirkan kapan kau akan mengembalikannya bahkan jika harus menunggu kau lulus nanti.”“Zane, kita sudah membicarakan hal ini berulangkali.” Dia tidak ingin memiliki hutang budi.“Baiklah, baiklah. Kau bisa datang ke perusahaan besok dan menemui bagian personalia. Aku akan menemanimu, oke?”Lexie memutus sambungan tanpa jawaban. Meski dia merasa lega, tapi sedikit perasaan tidak nyaman juga menyertai. Dia tidak pernah berharap bisa berhubungan dengan Zane lebih banyak di kehidupannya saat ini, tapi keadaan membuatnya harus kembali berhubungan dengan pria itu.Pikirannya masih terasa berat. Lexie menghela napas pa
“Lexie, Ibumu … dia ….” Suara Davin bergetar di sambungan telepon. Kata-kata yang suda dia rangkai hanya menggumpal di tenggorokannya saja. Pada akhirnya, Davin hanya berkata, “Ibumu dalam kondisi buruk, aku membawanya ke rumah sakit. Jika kau tidak sibuk, lihatlah dia sebentar.”Davin tidak ingin Lexie terlalu khawatir, tapi Lexie tahu Davin tidak akan menghubunginya kalau dia tidak dalam keadaan sangat terdesak.Apalagi … apalagi bulan ini adalah hari kematian Ibunya di masa lalu.Jantung Lexie seperti meloncat ke tenggorokannya saat dia mengingatnya. Otaknya terasa kosong untuk beberapa waktu sebelum tubuhnya bergerak cepat untuk pergi ke jalanan dan memanggil taxi.Lexie tiba di rumah sakit yang dikirim Davin. Dari kejauhan, dia bisa melihat Davin yang berdiri dengan cemas di depan ruang gawat darurat.“Ayah ….” Lexie berlari menghampirinya. “Bagaimana Ibu?”Davin tidak bisa menahan dirinya. Tiba-tiba saja air matanya berjatuhan, dia menangis tersedu-sedu tanpa mengeluarkan suara.
Lexie baru selesai mandi ketika Greg masuk ke kamarnya. Pria itu berdiri tegak di ambang pintu, seperti lembing yang menatapnya dengan dingin.Melihat wajah pria itu, Lexie hanya menatapnya tanpa ekspresi. Kekesalannya pada Greg sudah mengental dalam hatinya, sehingga dia terlalu malas untuk berdebat dengannya sekarang. Ditambah perasaan kehilangan Ellys, dia benar-benar kehilangan nafsu untuk melakukan atau membuka mulut.“Apa pun yang ingin kau katakan, kita bisa membahasnya besok. Kau bisa pergi karena aku ingin beristirahat. Tolong jangan menggangguku.”Dengan rambutnya yang masih setengah basah, dia menuju ke tempat tidur, meletakkan dirinya dengan memunggungi Greg, menarik selimut lalu pergi memejamkan mata.Perasaan diabaikan sangat tidak menyenangkan. Tidak pernah sepanjang hidupnya ada seseorang yang berani mengabaikannya, apalagi mengusirnya. Semua orang meletakkannya sebagai pusat alam semesta, tapi Lexie malah memunggunginya?Sialan!Greg yang merasa kesal mendekatinya, be
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai