Share

Bab 81

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Pak .. berhenti! Saya turun di sini!" Raka langsung keluar dan berlari memasuki gedung, ketika Pak Pardi menghentikan mobil.

"Pak, saya juga turun di sini!" selaku.

Akupun mendekati kerumunan itu. Sepertinya para karyawan tidak menyadari kedatanganku di belakang mereka .

Diam-diam aku mendengar perbincangan mereka.

"Bu Aina pasti sangat mencintai Pak Raka, sampai dia nekad mau bunuh diri agar Pak Raka mau kembali padanya."

"Dulu mereka sering kemana-mana berdua. Mereka terlihat cocok."

"Kenapa Pak Raka tidak menikah dengan Bu Aina saja?"

Ya Allah ..., ternyata mereka dulu sangat dekat. Bahkan hampir semua karyawan sudah mengetahuinya.

Hatiku terasa diremas mendengar ini semua.

Aku mendongakkan kepala ke atas.

Astaga ..! Aina berdiri tepat pada lantai paling atas gedung ini. ...

Wanita cantik itu sepertinya sedang menangis tergugu. Sesekali punggung tangannya mengusap matanya yang basah.

Gedung staf direksi memang tidak setinggi gedung operasional. Gedung yang hanya terdir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Papa olla Rohman
gw yakin pasti penjahat sebenarnya si Raka
goodnovel comment avatar
nurul wahyuni
jangan bikin penasaran lah
goodnovel comment avatar
Latifah Ipeh Laras
saya juga udah bayar tp kuncinya belum kebuka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 82

    Perlahan aku mendekati ruangan yang ternyata adalah ruang rapat direksi. Dengan langkah pelan aku mencoba untuk masuk ke dalam. Aku hampir terpekik ketika melihat pemandangan memuakkan tepat di depan mata dan kepalaku. Dari balik pintu ini nampak sepasang manusia sedang bermesraan di ruangan itu. Mereka melakukannya di atas meja panjang yang terdapat di tengah-tengah ruangan. Begitu menjijikkan. Desahan dan napas yang memburu dari wanita bernama Aina itu jelas terdengar di ruangan yang sangat sepi ini. Wanita itu begitu bergairah hingga tak menyadari kedatanganku. Tubuh wanita seksi itu berada tepat di atas tubuh suamiku. Aina, wanita terhormat itu bagaikan seorang wanita penghibur bermain diatas tubuh suamiku. Tapi kenapa Mas Raka yang terbaring di meja panjang itu bergeming saja? Bahkan Raka sama sekali tak bergerak ketika dengan buas perempuan itu melucuti pakaian suamiku satu persatu. Hatiku bagaikan diremas. Sakit sekali. Begitu tega Raka menghianatiku. Tak terasa air mata

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 83

    Napasku tersengal. Pikiranku tak lepas pada suamiku. Saat ini dia berada dalam genggaman wanita gila itu. Bagaikan menghitung detik jam, dengan jantung berdebar menunggu pintu lift terbuka. "Bu Shinta! Syukurlah ibu tidak apa-apa!" Betapa lega rasanya, ketika pintu lift terbuka, Pak Pardi sudah berdirii di depan lift bersama beberapa security. "Pak .., tolong! Tuan Raka dalam ancaman wanita yang bernama Aina.Bawa beberapa security ke ruang rapat direksi." cecarku dengan napas masih tersengal-sengal. "Hati-hati, Pak! Wanita itu sepertinya tidak waras." lanjutku lagi sebelum Pak Pardi dan dua oang security masuk ke dalam lift.Dan satu security naik melewati tangga darurat. Sementara aku menghubungi polisi lewat telpon kantor. Tak henti-hentinya aku berdoa demi keselamatan suamiku. Aku yakin, bahwa yang mengirim pesan pada pak Pardi tadi adalah Aina. Wanita itu pasti menggunakan ponsel Raka. Dengan tubuh masih gemetar aku menunggu kedatangan polisi di main lobby bersama bebera

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 84

    Pov Raka Aina tak henti-hentinya menghubungiku. Wanita itu tetap tidak terima aku menikahi Maira. "Mana janjimu, Raka? Aku tak menyangka kamu akan melanggar janjimu!" geram Aina padaku Siang itu Aina memaksa minta bertemu di depan salah satu cafe. Jika aku tidak menemuinya, dia akan membongkar semua rahasiaku. Untuk menghindari publik, Kamipun berbicara di dalam mobil. "Janji apa Aina? Sebaiknya urus saja dirimu sendiri. Aku sudah tak ada urusan denganmu. Hubungan kita sudah lama selesai," tegasku. "Dasar laki-laki buaya! Selama ini kamu hanya mempermainkan perasaanku saja. Bahkan kau telah merenggut kesucianku, Raka," jeritnya tertahan, matanya menatap nanar padaku Bagai di hempas batu besar, kata-kata Aina barusan membuatku merasa paling bodoh. Entah kenapa dulu aku begitu saja tergoda oleh wanita ini. Padahal sejak awal aku telah bertekad ingin mencari Maira, dan hanya Maira wanita satu-satunya menjadi impianku. "Maafkan aku Aina. Bukankah kita melakukannya saat itu ata

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 85

    Ternyata Aina tidak menyerah begitu saja. Sejak pertemuan siang itu, dia terus-terusan menerorku. Seperti saat ini. Dia mengancam akan bunuh diri jika aku tak datang menemuinya di kantor. Tidak hanya itu, orang tuanya pun ikut mengancamku. Jika terjadi apa-apa pada Aina, maka akulah penyebabnya. "Raka ... jika kamu tidak meninggalkan perempuan kampung itu, Aku akan bunuh diri!" "Raka ... ,ayo nikahi aku. Jika tidak, lebih baik aku mati." "Raka ..., Aku akan bunuh diri di kantormu. Agar dunia tahu, bahwa kamulah penyebab aku mati." Sungguh aku panik mendengar ancaman demi ancaman dari wanita gila itu. Aina adalah wanita yang licik dan nekad. Aku tambah panik ketika Maira ingin ikut ke kantor. Bagaimana jika nanti mereka bertemu? Bagaimana jika Aina mengatakan semua rahasia ini? Tidak! Maira jangan sampai mengetahui apapun tentang masa laluku. Begitu tiba di lobby kantor, aku segera berlari menuju lantai paling atas gedung direksi. Sesuai permintaan wanita itu, hanya aku ya

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 86

    Setelah melewati proses selama beberapa bulan, akhirnya Eternal Group resmi menjadi milikku. Acara peresmian rencananya akan diadakan minggu depan. Semua pimpinan dari anak perusahaan akan diundang. Sungguh aku merasa ini bagai mimpi. Rasanya baru kemarin aku menjadi istri dan menantu yang selalu diperlakukan semena-mena. Aku si istri dekil yang selalu menjadi tempat bullyan keluarga Alif. Enam bulan tinggal bersama mereka bagaikan bertahun-tahun lamanya. Namun kini aku telah menjadi seorang ratu di rumahku. Suami yang tampan dan sangat mencintaiku. Orang tua yang begitu sayang padaku. "Shin, Raka berpesan sore ini kamu jangan lupa periksa kandungan," "Loh, Kak Hafiz nggak ngantor?" tanyaku heran melihat kakakku itu sudah berada di rumah di saat masih siang. Sejak Hafiz sembuh, aku memintanya untuk membantu Raka menjalankan perusahaan. Karena aku sedang fokus dengan kehamilanku yang semakin membesar. "Raka minta aku antar kamu ke dokter kandungan." "Memangnya Raka ke mana, K

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 87

    "Kenapa lagi ? Kok wajahnya jelek?" Hafiz melirikku dengan raut wajah khawatir. "Apaan sih? Kak Hafiz tuh yang jelek, sampai sekarang masih aja jomlo!" bisikku seraya melotot pada hafiz yang berada di sebelah kiriku. "Kalau lagi hamil jangan galak-galak! Nanti anaknya ganteng kayak aku, repot!" ledeknya lagi membuat aku menutup mulut menahan tawa. Untung saja Hafiz bisa menghilagkan rasa kesalku pada Raka. Tapi tetap saja hati ini tidak terima karena selalu di nomor duakan oleh suamiku itu. Selalu saja pekerjaan yang menjadi alasannya. Tiba-tiba saja aku ada ide agar Raka datang menjempurku ke rumah sakit ini. "Aduuh ....Kak, perut aku tiba-tiba sakit ." "Wah! jangan-jangan kamu mau melahrkan sekarang, Shin? Iyaa Shin?" Aku terkikik dalam hati melihat Hafiz begitu panik. "Suster ..., tolong ,Suster!" Aku tersentak ketika Hafiz spontan mangangkat tubuhku dan membawanya ke dalam ruang dokter. "Silakan berbaring di sana, Bu. Nanti di periksa dokter!" ujar seorang suster mengha

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 88

    "Tolong jawab aku sekarang, Mas!" ketusku seraya menepiskan tangannya. Raka terlihat gusar. "Oke ..., Kamu mau tau siapa wanita itu?" "Iya. Siapa dia, Mas?" tanyaku lagi dengan dada berdegup kencang. "Wanita itu adalah ... Aina!"Tubuhku sontak terasa lemas. Ternyata sejauh itu hubungan Raka dengan Aina. Bukankah dia bilang mencariku selama bertahun-tahun? Bukankah dia bilang hanya aku cinta sejatinya sejak dulu? Tubuhku bergetar hebat. Air mataku luruh tak tertahankan. Rasanya begitu berat kenyataan yang aku hadapi. Aku pikir hanya aku satu-satunya wanita yang kamu cintai. Atau mungkinkah kamu sama saja seperti yang lainnya? "Aku tak menyangka hubunganmu dengan perempuan itu begitu jauh, Mas." "Maira ... Maira ... dengarkan aku dulu! Aku mohon ...!" Raka berusaha meraih tanganku. Aku pun berusaha menepisnya. Namun tak berhasil. "Aku memang bodoh. Aku memang laki-laki bodoh. begitu mudahnya tergoda oleh wanita seperti Aina. Pergaulan bebas di luar sana membuatku lupa di

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 89

    "Mas, Aku kepikiran dengan Bu Nurul dan Ibunya Mas Alif." "Kenapa?" "Bolehkah aku membantu mereka?" Raka yang sedang asik dengan laptopnya, menghampiriku yang sedang bersandar pada nakas tempat tidur. "Sungguh hatimu seluas samudra, Sayang. Bahkan pada orang-orang yang telah menzolimimu. kamu masih berbuat baik," ujar Raka seraya memelukku. "Ayo kita kunjungi mereka kapanpun kamu mau!" "Boleh?" tanyaku antusias. Raka mengangguk. "Sekarang kita ke Panti, yuk!" ajakku senang, membayangkan akan bertemu dengan sahabatku, Hikmah. "Ayo! Bersiaplah! Aku tunggu disini!" Bagaikan seorang anak kecil yang akan diajak jalan-jalan oleh ayahnya, Aku terlonjak kegirangan. Begitu aku merindukan Hikmah, sahabatku. Sejak malam itu, belum sekalipun kita kembali bertemu. "Di acara peresmian nanti aku ingin mengundang keluarga Panti dan Keluarga Alif," ujarku ketika kami sudah di perjalanan menuju rumah panti. "Silakan, Sayang... Siapapun boleh kamu undang." Kami memasuki halaman panti. S

Bab terbaru

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bagaimana Kisah Maira Selanjutnya?

    Hai, Pembacaku. Terimakasih sudah membaca Istri Dekilku Anak Sultan hingga tamat.Mau tau kisah Maira selanjutnya? Langsung aja baca cerita baru aku yang berjudul :Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya"Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!”Kehidupan rumah tangga Analea terasa dingin karena Hamid, suaminya, salah paham dan menuduh Analea tidak suci lagi, karena Analea tidak "berdarah" di malam pertama mereka. Ditambah lagi asal usul Analea dianggap tidak jelas dan kurang bermartabat karena merupakan anak angkat dari mantan wanita malam.Hingga akhirnya Analea menemukan suaminya tidur bersama wanita lain."Aku ingin bercerai!" Tak lagi bisa percaya pada Hamid, Analea menggugat. "Kalau tidak, aku akan sebarkan berita ini di kantormu.""Memangnya orang akan percaya padamu? Semua juga tahu dari mana asalmu! Mereka pasti lebih percaya padaku." Si suami peselingkuh enggan melepaskan Analea yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra Part 4

    Setahun kemudian. "Ayo turun, Sayang! Kita sudah sampai." Paul membantu Syafa keluar dari mobil. Wanita itu kesulitan keluar karena perutnya yang sudah sangar besar. "Jangan lahir dulu, Nak. Biarkan Ibumu ini merasakan seperti apa wisuda itu." lirih Syafa seraya mengelus perutnya dengan lembut. Paul membimbing istrinya turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Penampilan Syafa kini berbeda. Morine merancang kebaya panjang hingga semata kaki yang sangat pas untuk Syafa yang sedang hamil tua. Paul menggandeng Syafa menuju sebuah gedung pertemuan yang cukup berkelas di kota Jakarta. "Pelan-pelan jalannya. Jangan terlalu gagah!" bisik Paul yang terlihat tampan dengan stelan jas hitamnya. Pria bule itu melangkah dengan bangga mendampingi sang istri yang baru saja meraih gelar sarjananya. Beberapa bulan belakangan ini Syafa berjuang dalam keadaan perut besar demi menyelesaikan kuliahnya sebelum bayinya lahir. Dua target dalam hidupnya yang mampu ia capai dalam waktu bersamaan. Yaitu me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 3

    Berita tentang Syafa ada hubungan dengan pejabat bernama Boy Azka yang dihubungkan dengan artis lawas bernama Kirana memang sempat memanas di masyarakat dan media sosial. Namun hal itu perlahan hilang dari media. Tentu saja ini adalah hasil kerja beberapa anak buah Boy Azka. Ternyata dalam hal ini, dengan uang segalanya akan menjadi mudah. Tak ada lagi media yang mengekspos berita tersebut. Sejak kejadin itu Boy Azka mulai hati-hati. Ia tak lagi berani bertemu Syafa di tempat umum, walaupun secara sembunyi-sembunyi. Sebagai gantinya, setiap sebulan sekali Syafa akan menginap di rumah Boy Azka bersama Paul. Hubungan keluarga mereka sudah sangat harmonis. Lintang yang tadinya memperlihatkan rasa tidak sukanya pada Syafa, justru kini sangat perhatian pada adik tirinya itu. Bahkan kadang membuat Paul cemburu karena Syafa begitu dekat dengan kedua kakak lelakinya. "Kak, hari ini acara syukuran Bapak dan Ibu pulang dari Haji. Kita ke sana, yuk!" Syafa bergelayut manja pada suaminya yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 2

    "Dia tampan sekali seperti Kamu, Mas." Anita memandang takjub pada bayi laki-laki yang menggeliat di dalam box bayi milik rumah sakit itu. "Ya, dia yang akan menggantikan kita nanti di perusahaan. Dia akan menjadi pebisnis handal," lirih Indra tanpa senyum. Perasaan pria itu masih belum tenang karena ibu dari sang bayi tersebut masih belum.sadar. "Semoga ibumu segera bangun, Nak!" parau suara Indra menahan sedih. Dokter bilang Aina kelihangan banyak darah ketika melahirkan tadi. Saat ini istri mudanya itu sedang ditangani oleh dokter ahli. "Sabar, Mas. Kita doakan saja semoga Aina segera sadar." Anita membelai pelan punggung suaminya. Dadanya sesak melihat Indra memandang bayinya dengan tatapan sedih. "Anita, jika terjadi sesuatu pada Aina, apakah Kamu mau merawat anak ini?" "Astaghfirullah, Mas. Ayo optimis, dong, Mas! Aina pasti akan sembuh. Aku pasti akan membantu Aina merawat dan menyayangi bayi ini sepenuh hati." Anita memandang gemas bayi merah yang berwajah tampan itu. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 1

    "Om Indraaa ...! Aduh, sakit, Om ...! Om Indraaa ...!" Aina berteriak sambil memegang perutnya yang sudah semakin besar. Ia terduduk lemas di ranjang kamarnya. Suaranya terdengar hingga keluar karena pintu kamar yang sengaja ia buka sejak tadi. Indra yang sedang berada di ruang kerjanya bersama Anita tergopoh-gopoh menghampiri istri mudanya. Anita pun mengikuti dari belakang dengan panik. "Kenapa Aina? Apa Kamu mau melahirkan?" cecar Indra bingung. Pria paruh baya itu berjalan mondar mandir di depan Aina, entah apa yang harus ia lakukan melihat wajah pucat Aina. Keringat dingin membasahi wajah istrinya itu. "Aduh, Om. Sakit sekalii. Aku nggak tahan ...!"Aina terus merintih. Tubuhnya bergetar hebat menahan sakit. "Maas, cepetan siapin mobil! Kita bawa Aina ke rumah sakit, segera!" teriak Anita yang juga sibuk kesana-kemari di kamar Aina seperti sedang mencari sesuatu "Mbaaak, Mbaaak, ini ART pada kemana, sih?" Anita masih berteriak memanggil para ARTnya. "Ya, Bu. Ada apa?" seora

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 426

    "Tolong cepat, Pak!" Rein menepuk pelan bahu sang supir yang melajukan mobil ke Bandar Udara International Kuala Lumpur. Supir itu mengangguk. Berkali-kali Rein menoleh pada jam tangannya. Ia tak ingin terlambat ikut penerbangan pagi itu. Semalam, setelah menerima panggilan dari Yuda, Rein merenung. Awalnya ia berpikir Yuda tidak serius. Bagaimana mungkin Maira bisa hamil, sementara ia sudah divonis oleh dokter akan sulit untuk memiliki keturunan? Lalu ia ingat kata-kata Maira yang mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Sulit untuk punya keturunan, bukan berarti tidak bisa. Sempat terlintas di benaknya hal negatif tentang Maira. Jangan-jangan itu bukan anaknya? Namun dugaan itu segera ia tepis, karena ia sangat percaya Maira adalah seorang istri yang setia. Pria dengan jambang lebat itu ingin membuktikan sendiri ucapan Yuda semalam. Apa ini hanya akal-akalan sahabatnya saja agar dia kembali ke indonesia? Akhirnya malam itu juga Rein yang belum tidur sejak kemarin,

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 425

    Maira wanita yang kuat. Walau hatinya menangis. Ia tetap terlihat tegar di depan semua orang. Rein memang pergi dari kehidupannya. Namun pria itu tetap selalu ada di hatinya. Meninggalkan buah cinta mereka yang kini ada di dalam perut Maira. "Bu Shinta, Pak Yudatara dan istrinya ingin mengundang Ibu makan siang di rumahnya." "Yuda? Hmmm ... apa mungkin ada kabar tentang Rein?" gumam Maira yang baru saja selesai rapat dengan para relasi bisnisnya. "Baiklah. Katakan pada Yuda Aku mau. Kamu jadwalkan saja secepatnya!" ujar Maira sebelum meninggalkan ruang meeting. "Maira, bagaimana dengan pertemuan di Samarinda dua hari lagi? Apa Kamu bisa ke sana?" Raka menghampiri Maira ke ruangannya. Sejak Pratama memaksa Maira untuk membiarkan Raka membantunya, wanita itu tak lagi membantah. Apalagi Laura juga mendukung. Ia bersyukur Raka sudah banyak berubah. Mantan suaminya itu kini lebih paham akan batas-batas yang wajar diantara mereka. "Nanti Aku pikirkan, Mas," sahutnya bingung. Biasanya Re

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 424

    "Aku nggak mau sendirian di rumah!" Aina cemberut saat duduk di ruang makan, sejak melihat Indra sudah bersiap hendak ke kantor. "Astaga Aina. Tolong jangan mulai lagi! Banyak rapat penting yang harus Aku hadiri. Apalagi sejak Rein keluar negeri. Aku agak kewalahan." Indra kembali membujuk Aina. "Nggak apa-apa kalau Mas mau temani Aina di rumah. Biar Aku yang handle kerjaan di kantor." Anita muncul dengan pakaian yang sudah rapi. Indra memandang istri pertamanya yang tampak banyak berubah. Sejak Aina tinggal satu atap dengan Anita lima bulan yang lalu, Anita perlahan berubah. Wanita paruh baya itu kini tak pernah lagi berpakaian seksi jika keluar rumah. Ia lebih banyak di rumah saat libur. Wanita itu pun lebih sabar menghadapi Aina yang semakin manja di saat kehamilannya yang sudah masuk sembilan bulan. "Tidak. Aku harus ke kantor hari ini. Banyak janji dengan relasiku." "Kalau tiba-tiba Aku mau melahirkan gimana, Om?" tanya Aina lagi dengan nada manja. Anita dan Indra saling me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 423

    " Terima kasih, Syafa. Pemotretan cukup sampai di sini. Luar biasa, kamu benar-benar luar biasa!" Morine tak henti-hentinya memuji Syafa yang sangat berbakat. "Sama-sama Om. Ini berkat bimbingan Om Morine juga." Morine dan para kru di studio itu kagum pada Syafa yang selalu rendah hati, walaupun kariernya sudah berkembang cukup pesat. Dalam jangka waktu tiga bulan, Syafa sudah mendapat tawaran job di mana-mana. Rekanan Morine yang bergerak di bidang fashion terus meminta Syafa untuk menjadi model produk mereka. "Aku pulang ya, Om. Kak Paul sudah nunggu sejak tadi" Syafa pamit pada Morine. "Baiklah Syafa, sampai rumah langsung istirahat! Ingat, lusa ada acara penting. Akan hadir banyak pejabat dan istrinya dalam pameran fashion itu. Kamu adalah bintangnya. Kamu harus tampil prima dan memukau. Karier kamu baru akan dimulai." Morine yang diminta sekaligus sebagai manager Syafa oleh Boy Azka, tak henti-hentinya mendisiplinkan gadis cantik itu. "Iya, Om. Siap!" Walau kadang merasa b

DMCA.com Protection Status