Beranda / Young Adult / Istri Culun sang Raja Kampus / Mengetahui Aditya Masih Mencintai Dita

Share

Mengetahui Aditya Masih Mencintai Dita

Penulis: Popyani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-23 14:56:29

Mengemudi kendaraan roda empat nya dalam perjalanan pulang dari kediaman Dita yang terdapat di pinggiran kota. Pikiran Aditya nampak berkelana-dengan raut wajah yang nampak resah, saat pria itu mengendarai kendaraan roda empat nya.

"Kata wanita tua tadi, kalau Dita sudah lama tidak pulang ke rumah ke dua orang tua nya. Kalau begitu ke mana, dia sebenar nya? Di apartemen Lisa, sudah tidak ada. Bahkan-dia juga sudah resign dari tempat kerja nya."

Hingga--pandangan pria itu teralihkan, setelah terdengar suara deringan telepone pada gawai nya. Tanpa melihat siapa-yang melakukan panggilan telepone, Aditya segera menyambut nya-setelah pria itu memasang earphone pada salah satu cuping telinga nya.

"Hallo--," sapa pria itu, pada penelpone di seberang sana.

"Hallo, Adit! Kamu, di mana?" tanya suara seorang wanita, yang tak lain adalah Mama Nita.

"Aku lagi di luar, Maa. Dan ada, apa?"

"Mama lagi di rumah mu. Datang ke sini, namun Jeni tidak ada."

"Jeni sedang berlibur ke villa bersama teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Aditya Merasa Curiga

    Sebisa mungkin Jeni menahan gemuruh di dalam dada nya, walaupun saat ini hati nya tengah remuk-setelah mengetahui kalau pria yang dia cintai, ternyata masih menyimpan rasa pada istri pertama nya. Menghembuskan napas nya dalam-dalam, berusaha menahan gejolak di dalam dada nya. Berusaha menciptakan senyuman, dan bersikap normal-dan mantap membawah langka kaki nya menghampiri Aditya, dan Mama Nita yang sama sekali tidak menyadari kedatangan nya. "Maa--, Sayang----," panggil Jeni, dengan langka kaki yang dia bawa pada Aditya, dan juga Mertua wanita nya. Aditya, dan Mama Nita sama-sama memalingkan pandangan nya. Senyuman bahagia tercipta di wajah Mama Nita, begitu mendapati kedatangan menantu kesayangan nya. "Jeni---," gumam Mama Nita, dengan memasang senyum di wajah nya. Berbalik menatap Aditya, namun-putra nya itu hanya memasang ekspresi datar nya saja, dan tak terlihat pancaran kebahagian di wajah Aditya sama sekali. Memukul pelan tangan putra nya, hingga membuat pria itu seketika

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Bertemu Arman

    Dua bulan kemudian Waktu bergulir begitu cepat, tidak terasa dua bulan telah berlalu. Tepat dua bulan sudah Dita menepi di pinggiran kota, dan memulai kehidupan nya yang baru. Mengontrak sebuah hunian sederhana, Dita melewati hari-hari nya sebagai tukang jahit, dan dari penghasilan menjahit nya itu, wanita itu bisa memenuhi kebutuhan nya sehari-hari, dan menyisihkan sebagian untuk menabung. Senyuman terbit di wajah Dita, usai menyelesaikan jahitan nya-menjahit dress anak, milik salah satu tetangga nya. "Cantik," gumam Dita, dengan masih memasang senyum di wajah nya. Lama menatap pada dress yang berada di dalam genggaman nya, pandangan Dita kini tertuju pada perut buncit nya. Wajah itu kembali berseri-seri, saat membayangkan jika anak nya berjenis kelamin perempuan, betapa cantik nya jika memakai dress hasil karya nya itu. "Mau-kamu laki-laki, atau perempuan, Mama akan tetap menyambut mu dengan suka cita, Nak, Kamu, adalah sumber kebahagian untuk Mama," gumam Dita tersenyum, dan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Arman Mengetahui Fakta Tentang Jeni

    Setelah memastikan kalau Dita dalam keadaan baik-baik saja, Arman memutuskan untuk pulang. Pria itu kini dalam perjalanan menuju kota asal nya. Sepanjang perjalanan nya, bayangan Dita selalu saja menghantui nya, membuat pria itu tak begitu fokus dengan kegiatan menyetir nya, hingga berakhir hampir saja Arman menabrak sebuah mobil mewah-yang berlawanan arah dengan nya. Namun, dapat terhindar sebab Arman segera membanting setir, ke lawan arah. Wajah pucat pasih, dengan napas yang memburu-Arman terlihat begitu shyok saat ini, sebab hampir saja diri nya kehilangan nyawa akibat kecerobohan nya sendiri. Mematung, hingga suara ketukan yang menyapa jendela mobil nya, kembali membawah Arman pada kesadaran nya. Menurunkan kaca jendela mobil, dan mendapati seorang laki-laki paruh baya yang menatap nya, dengan tatapan menyeramkan. "Sebenar nya, anda-bisa menyetir mobil, atau tidak?!" hardik pria itu, bercakak pinggang, tatapan nya pada Arman serasa ingin menerkam pria itu hidup-hidup. Arman

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Mengetahui Dita Tengah Hamil

    Lelah hati, dan juga raga, membuat Arman seperti kehilangan semangat untuk hidup. Kenyataan yang baru saja dia tahu, berhasil memporak-porandakan diri pria itu. Menghempaskan tubuh nya ke atas ranjang, pikiran Arman berkelana-menatap kosong pada langit-langit kamar, yang terlihat kelabu untuk nya. Hanyut dalam apa yang tengah menjadi beban pikiran nya, membuat ke dua sudut mata Arman-melelehkan cairan bening, tanpa diri nya sadari sendiri. Saat mengingat bagaimana kehidupan Dita yang tadi dia temui, membuat rasa bersalah itu kembali datang. "Maafkan aku, Dit---, maaf---. Seandai nya saja aku tahu semua nya akan terjadi seperti ini, aku pasti tidak akan mendukung, apa yang akan Jeni lakukan pada mu," lirih Arman. Sesak yang kian menghimpit di dalam dada nya, membuat air mata itu kembali menyeruak-membasahi ke dua pipi Arman. Berkelana dalam apa yang dia pikirkan, tiba-tiba suara telepone menyapa gawai milik Arman. Pria itu segera bangkit dari tidur nya, dan menghampiri ponsel nya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Jeni Mencoba Bunuh Diri

    Malam hari Setelah memarkirkan kendaraan roda empat nya di halaman depan, Aditya segera membawa langka kaki nya ke dalam rumah. Alunan langka yang terasa berat, raut wajah Aditya nampak tak bersemangat. Mengetahui Dita yang saat ini tengah mengandung, membuat energi di dalam tubuh nya seolah terkuras habis memikirkan hal itu. Dita tengah hamil. Ke mana, dia harus mencari wanita itu? Bahkan, Lisa yang merupakan harapan terakhir nya untuk mengetahui di mana Dita, tak mengetahui keberadaan wanita itu sama sekali. Mengayunkan langka nya pelan, alunan langka-itu Aditya hentikan--saat dari jauh pria itu mendapati keberadaan Jeni. Membekukan manik elang nya, terus menghantarkan pandangan nya pada wanita itu, hingga mata Aditya berhenti pada perut buncit Jeni. Kembali di sadarkan oleh keadaan, raut wajah itu tak lagi sama--sebab kini ada dua wanita yang tengah mengandung anak nya, "Aku sama sekali tidak menyangkah, semua nya akan terjadi seperti ini. Bukan hanya Jeni saja yang telah m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Amarah Dion

    Dion memang adalah sahabat baik nya, dan sudah seperti saudara untuk Aditya. Dan-hal yang wajar, jika pria itu datang menjenguk istri nya. Namun, kekhawatiran yang Dion tunjukkan menurut Aditya sangat sudah berlebihan. Seperti seseorang yang memiliki hubungan yang begitu dekat. "Dia masih sedang di periksa," sahut Aditya, sekian detik pria itu mengabaikan pertanyaan yang Dion lontarkan untuk nya. Kembali diam, namun Aditya tetap bergelayut dengan rasa penasaran nya, apa lagi-dari mana Dion mengetahui kalau Jeni sedang masuk rumah sakit? Membuat pria itu tak mampu menahan diri nya lagi, untuk tidak bertanya. "Bolehkah aku tahu, dari mana kau mengetahui Jeni masuk rumah sakit?" tanya Aditya, dengan nada suara nya yang berat, sebab takut jika pertanyaan yang dia lontarkan akan menyinggung perasaan sahabat baik nya itu."Dari Amina," sahut Dion, sekilas menatap Aditya dan kembali melemparkan pandangan nya ke arah pintu ruangan, dan kembali menunjukkan wajah gusar nya. Terlalu hanyut d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Jeni Yang Kembali Murka

    Merenung-memikirkan semua perkataan Mama Nita, dan tentang perselingkuhan nya dengan Jeni--hingga sampai membuahkan hasil, membuat-Dion sampai tidak menyadari kalau saat ini Arman sedang membawa langka kaki menuju pada nya. Hingga, saat tiba-tiba saja--saat ada seseorang yang menarik kra baju nya, membuat pria itu terkejut bukan main. "Arman," gumam Dion, dengan wajah kaget nya. Namun, karena dalam posisi tak siap-membuat Dion seperti tak memiliki waktu untuk melakukan perlawanan.Menyeret nya ke tempat yang sepi, dan saat Arman telah menghentikan langka kaki nya--Dion cepat-cepat melepaskan kra baju nya, "Lepaskan!" hardik Dion, dan memperbaiki baju nya yang nampak kusut."Apa, yang kau lakukan di sini?!" tanya Arman, dengan nada penuh emosi."Jeni masuk rumah sakit, bagaimana pun-aku harus melihat nya. Dan, aku rasa kau sudah tahu-kalau anak yang di kandung adik mu, bukan anak dari Aditya, melainkan aku."Arman mengusap wajah nya frustasi, memandang tidak percaya--mendengar kata-ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Ingin Dion melupakan nya dan Anak nya

    Saat membuka pintu ruangan--raut wajah Mama Nita seketika berubah, begitu wanita paruh baya itu mendapati keberadaan Dion, sahabat baik putra nya di dalam kamar rawat. Kembali memutar memory nya pada malam hari, di mana-diri nya mendapati Dion yang begitu mengkhawatirkan keadaan Jeni. Dan-Mama Nita merasa aneh dengan sesuatu yang menurut nya tak biasa. "Dion," gumam Mama Nita, dengan tatapan lekat-lekat nya pada pria itu.Kedatangan Mama Nita yang tak di sangka nya, mampu menciptakan rasa tidak nyaman di dalam diri Dion. Apa lagi--diri nya dapat melihat dengan jelas, kalau Ibu kandung dari sahabat nya itu--nampak tidak suka dengan keberadaan nya. "Jeni, Tante, aku pamit," ujar Dion tiba-tiba, yang akhir nya memutuskan untuk pulang. "Kamu, sudah mau pulang?" tanya Mama, dengan tatapan lekat-lekat nya pada Dion."Iya Tante, saya pamit pulang--sebab ada hal yang mesti saya kerjakan sekarang," sahut Dion, namun pria itu melemparkan lirikan mata nya pada Jeni. "Baiklah, kalau begitu ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02

Bab terbaru

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akhir Kisah

    Beberapa jam kemudianBeberapa menit menempuh perjalanan--akhirnya mobil yang membawa Dita telah kembali berada di rumahnya. Saat akan turun dari dalam mobil, mimik wajah Dita seketika berubah setelah mendapati adanya sebuah mobil asing yang terparkir di depan rumah. Melangkahkan kakinya--namun pandangan itu tak Dita putuskan dari mobil berwarna merah itu. "Dita---." Panggil suara tidak asing-membuat pandangan Dita teralihkan, dan seketika mimik wajah Dita berubah kaget--setelah mendapati siapa yang menyeruhkan namanya itu."Anita!" gumam Dita dengan tatapan tidak percayanya. Dita segera mengambil langka lebarnya menghampiri wanita yang sudah lama tidak dia temuinya itu.Namun, adanya baby Damar dalam gendongan Anita membuat antusias di dalam diri Dita hilang sekejap. "Kapan kau datang?" tanya Dita, tanpa meminta persetujuan Anita--wanita itu segera mengambil alih Damar dalam gendongan sahabatnya, dan melabuhkan kecupan singkat pada pipi gembul baby Damar. "Sekitar dua puluh menit y

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Arman Meminta Maaf

    Kendaraan yang membawa Dita--telah terparkir di halaman depan rumah sakit. Dengan ragu, wanita bernama Anandita Setiawan itu menurunkan kedua kakinya. "Apakah perlu saya temani, Nyonya?" tanya sang sopir tiba-tiba, saat Dita tak kunjung melangkahkan kakinya ke dalam bangunan di depannya. "Tidak perlu Pak, Bapak tunggu di sini saja," sahut Dita dengan menoleh sebentar pada sopir pribadinya, dan kembali membawa pandangan pada bangunan yang berada di depan."Baiklah Nyonya, kalau begitu saya akan memarkirkan mobil-dan menunggu anda di sana saja," ujar sang sopir memberitahu, seraya jari telunjuknya mengarah pada sebuah pohon yang rindang yang berada di dekat halaman parkir. "Baik Pak," sahut Dita, dan sang sopir segera melajukan kembali kendaraan roda empat itu. Dita menghembuskan napasnya kasar, meraup udara sebanyak mungkin--saat merasa pasukan oksigen di dalam dadanya berkurang. Suasana hatinya tiba-tiba tak karuan. Antara iya, dan tidak, untuk dirinya masuk ke dalam bangunan rum

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akan Menjenguk Jeni

    Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru--sebab kini bumi telah diselimuti kegelapan kala malam kembali menyapa. Angin berhembus sedikit kencang, membuat tirai yang menggelantung tertiup kala angin berhasil mencuri masuk ke dalamnya. Mendapati hal itu Dita segera menghampiri. Kedua tangannya menarik ujung gorden, dan menyatukannya dengan lebih rapat lagi. Mengedarkan pandangannya menjelajahi seisi ruangan. Suasana kamar kini sangat berbanding terbalik dengan tadi. Tadinya kamar ini sangat riuh, dengan celotehan, dan tangisan ketiga buahatinya. Namun, kini telah lenggang karena bayi-bayi miliknya sudah terlelap. Menghembuskan napasnya panjang, Dita meraup oksigen sebanyak mungkin melepas lelah yang begitu menggerogoti di tubuh. Dita merasa seperti baru saja melepaskan beban yang cukup berat. "Ternyata ada asam-manisnya," gumam Dita, dengan senyuman yang dia ukir di wajahnya. Dita memutuskan untuk kembali melihat ketiga bayinya. Menyingkap tirai tipis yang menghalangi pandangan, s

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Menyerahkan Baby Damar Papa Aditya dan Dita

    Sangat tidak keberatan untuk seorang Aditya Wijaya jika Dion memberikan putranya untuk dia asuh--sebab perasaan memiliki itu sudah ada untuk anak dari sahabat baiknya itu sejak dia lahir. Namun, yang jadi pertanyaan untuk Aditya--kenapa Dion ingin memberikan anaknya pada dia, sebab pria itu sendiri pernah meminta padanya agar Aditya mengikhlaskan Damar untuknya."Katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi, sampai kau ingin memberikan Damar padaku?" tanya Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar menuntut. Kedua alis tebal Aditya menyurut, saat pupil hitam pekat pria itu semakin tajam ketika menatap Dion. Bukan hanya Aditya saja yang dibuat kaget dengan permintaan Dion, namun Dita juga. Dirinya sama sekali tidak keberatan jika Dion memberikan putranya pada dia, dan Adtya, untuk diasuh oleh mereka. Namun, yang membuat Dita heran---sebab Dion--dulu ingin merawat putranya sendiri. "Iya, Dion. Aku sama sekali tidak masalah kalau kau memberikan Damar pada aku, dan Aditya. Aku akan mer

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Kedatangan Dion

    Baby Adrian yang sudah mabuk ASI perlahan melepaskan puting susu ibunya sendiri, dan kini sudah terlihat jauh lebih tenang dari sebelumnya. Dan saat Dita kembali menyodorkan putingnya, bayi itu kembali melepaskannya dan kini justru memasukkan gumpalan jari ke dalam mulutnya. Baby Adrian kini fokus bermain."Sepertinya dia sudah kenyang," ujar Aditya. "Iya Mas," sahut Dita membenarkan, dan wanita itu memutuskan untuk membaringkan putranya disamping saudara kembarnya. Dalam keadaan kenyang, membuat baby Adrian dan juga Adriana tak lagi rewel. Kedua bayi itu kini bermain, menendang-nendang kecil kaki mereka, ataupun mengemut jari-jarinya. Dan, kegiatan kecil yang dilakukan oleh bayi kembar itu mampu membuat perasaan kedua orang tuanya terhibur. "Mereka sangat menggemaskan ya, Dit?" ujar Aditya-dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Sekilas menatap pada Dita, dan kembali memfokuskan pandangannya pada kedua anaknya. Aditya nampak sangat menikmati apa yang dia lakukan saat ini. "Mas-

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Pemandangan Pagi

    Dua bulan kemudianWaktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa dua bulan telah berlalu, sejak kelahiran baby Adrian, dan Adriana. Banyak hal yang telah dilewati dalam dua bulan terakhir ini. Salahsatunya Dita yang kini telah pindah dari villa, dan menempati rumah barunya, yang barus atu bulan ini dibeli oleh Aditya.Hari-hari yang dilewati Dita penuh dengan kebahagiaan. Suami yang sangat mencintainya, dan memiliki kedua anak yang semakin hari, semakin menggemaskan di matanya. Dita, seperti memiliki mainan baru-sebab sejak kehadiran baby Adrian, dan baby Adriana membuat hari-hari dari Ibu muda itu terasa jauh lebih berwarna. Namun, kadang Dita suka menemukan kerepotan kalau kedua bayi kembar itu rewel bersamaan.Dan, tanpa Dita sadari dirinya sering mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Seperti biasa, saat pagi hari sebelum Aditya bangun Dita telah berkunjung ke kamar bayi yang bersebelahan dengan kamarnya, dan Aditya. Berada di kamar dengan cat berwarna putih yang mendomi

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Adrian, dan Adriana

    Dunia Dita seperti berhenti berputar, setelah dirinya mendapati kedatangan Mama Nita. Serasa seperti mimpi, bolamata wanita itu tak ada kedipan sama sekali saat menatap pada wanita yang masih berstatus ibu mertuanya nya. Hingga, Dita nampak tercengang saat menyadari kalau saat ini posisinya dan Mama Nita sudah sangat dekat. Sekian tahun tak bersua, membuat suasana canggung begitu terasa untuk kedua wanita beda generasi itu. Saling menatap, namun keduanya tetap dengan diam. Bingung, harus memulainya dari mana. "Dit--." Mama Nita bersuara pelan, setelah sekian detik keheningan melandanya dan Dita. Dia tahu, kalau menantunya itu ingin menyapanya lebih dulu namun merasa sungkan."Maa," sahut Dita, dengan senyum yang terkesan dipaksakan. Sebab, walaupun sang ibu mertua telah bersuara terlebiih dahulu namun dirinya masih merasa canggung. "Maaf, untuk semuanya. Mama sangat menyesal. sebab telah membencimu padahal kau tidak melakukan kesalahan apapun,"lirih Mama Nita. Mimik wajahnya tela

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Dita melahirkan

    Aditya membeo. Pria itu masih memfokuskan pandangannya pada kedua orangtuanya. Kedatangan mereka sama sekali tidak disangka-sangka pria itu. Terutama sang Bunda--yang juga turut datang bersama ayahnya. "Adit! Bagaimana? Apakah Dita, sudah melahirkan?" tanya Mama Nita. Mimik wajah wanita paruhbaya itu menunjukkan kekhwatirannya yang teramat sangat. Saat melayangkan pertanyaan, Mama Nita melemparkan pandangannya ke arah pintu ruang operasi. Aditya tak langsung menyambut. Sebagai orang yang turut tahu tentang dia dan Dita selama ini, Aditya melirikkan matanya-menatap sang ayah dengan lekat. Dan, Papa Herman yang ditatap seperti itu hanya menganggukkan kepalanya pelan. Pria paruhbaya itu seolah sudah mengerti tatapan dari putranya, itu. "Belum Maa," sahut Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar berat. Saat menjawab pertanyaan Mama Nita, hati Aditya mendadak perih sebab operasinya sudah memakan waktu sedikit lama. Raut wajah pria itu mendadak layu. "Kita berdoa semoga operasinya be

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Mama Nita Mengetahui Kenyataan

    Suara dering telepone terdengar di dalam ruangan, membuat keheningan yang melanda seketika membelah. Dan, ternyata itu panggilan telepone yang datang dari gawai milik Aditya yang saat ini sedang dalam pengisian daya. "Dari tadi HPmu terus saja berbunyi, dan sepertinya itu telepone yang penting," ujar Mama Nita memberitahu.Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Ibunya tanpa menunggu lama lagi, Aditya segera menghampiri gawainya yang tersimpan di atas sebuah kabonet kecil. Melepaskan colokannya, dan mendapati nama Bibi Supi pada layar HPnya. Meyakini ada sesuatu yang serius, Aditya segera melakukan panggilan balik pada Bibi Supi. Saat melakukan telepone balik, Aditya tak berada lagi di ruangan yang sama dengan kedua orang tuanya dan Roki. Lki-laki tampan itumemilih untuk berpisah ruang, menuju teras rumah dengan kolam renang yang berada di depannya. Apa yang Aditya lakukan, membuat ketiga sosok yang bersamanya seketika dilanda rasa penasaran. Dan, mendapati bagaimana gestur tub

DMCA.com Protection Status