Share

Bab 27 - Panik

Bab 27 Kuntilanak

Setelah sampai di dekat lahan pasar traditional, Laila dan Dika menghentikan langkahnya.

"Lai, gimana ini?" tanya Dika.

"Gimana apanya?"

"Mbah Dukun itu...." Dika masih saja merengek.

"Berisik, nih! Dia itu orang jahat bukan orang baik, orang sesat pula dan sukanya menyesatkan orang lain, udah lah gak usah kamu sesali!" tukas Laila.

"Tapi aku gak mau jadi pembunuh, aku mau ngaku aja, kita ke kantor polisi, yuk!" ajak Dika.

"Heh, bodoh! kalau kamu ke kantor polisi terus kamu dipenjara, memangnya kamu siap? apalagi nanti kalau kamu dapat hukuman penjara seumur hidup, siap?"

Dika menggeleng pasti.

"Nah, kalau gak siap udah sih tenang aja, anggap tadi itu gak kejadian apa-apa, oke?" tanya Laila meyakinkan Dika.

Dika menjawab dengan anggukan kepala mengiyakan.

"Ya udah, sekarang kita pergi ke Desa Merah, ke tempat nenek kamu, tuh sang fajar udah nongol," tunjuk Laila.

Sosok Laila lalu menghilang.

Tak jauh dari tempat Dika berdiri, munculah sebuah andong yang dikemudika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status