Share

Keluarga Yang Berduka

Rombongan pelayat mulai undur diri dari rumah duka. Mobil Hamid memasuki pelataran rumah Leon di ikuti mobil Ardhan yang membawa Alea juga Leon. Mereka terlihat keluar mobil lalu bersama masuk ke dalam rumah yang masih dipenuhi duka nestapa Papa dan juga Omah Leon. Sugiono—Pria itu—bangkit dengan ringkih menyambut Hamid dan memeluknya.

“Maafin dosa istri saya ya, Pak, kalau ada salah.” Sugiono terisak.

“Iya, Pak. Yang sabar ya!” ucap Hamid menepuk pundak Papa Leon.

“Bu Hera, maafin kesalahan Sarii ya bu!” Sugiono menangkupkan kedua tangannya.

Hera hanya mengangguk sambil terisak mengenang sosok Mama Leon yang seusia dengannya. Cepat sekali tuhan memanggilnya. Bahkan dia masih meninggalkan seorang ibu yang juga nampak terpukul.

“Ya Allah, mbok ya saya dulu yang dipanggil, kenapa kok anak saya dulu…” tangis wanita tua itu sambil memukul mukul pahanya sendiri.

“Sudah, Oma. Sabar ya!” Hera menenangkan di samping wanita itu.

Alea yang kasihan mengambil tempat di samping lainnya samb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status