Share

Chapter 201

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-04-12 18:45:01

Leonard menyeret Michael keluar dari gedung.

Di dalam mobil, Ruby yang melihat mereka keluar segera berlari.

Ruby menghampiri Leonard terlebih dahulu.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Ruby. Memeriksa keadaan Leoanard yang mulus tanpa luka sedikitpun.

Sedangkan kakaknya yang berada di hadapannya, penuh dengan luka di sekujur tubuh. Ruby mengabaikannya.

Hatinya terlalu sakit.

Ia begitu kesal dengan kakaknya.

“Aku yang terluka, kenapa kau hanya memeriksa suamimu itu?” tanya Michael menyipitkan mata. Wajahnya lebam, lehernya tergores dan bibirnya juga berdarah.

Ruby menatap kakaknya. “Apa kau tahu apa yang aku rasakan sekarang?”

“Aku ingin sekali menghajarmu habis-habisan. Aku ingin sekali memukul kepalamu agar kau bisa berpikir lebih pintar.”

Ruby menatap tajam kakaknya. “Apa kau pernah memikirkan ibu yang di rumah sendirian? Apa kau pernah memikirkan bagaimana perasaan ibu jika kau terlibat dengan hutang lagi? bagaimana perasaan ibu saat melihatmu babak belur seperti ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 202

    Pertama kali membuka mata… Tubuhnya terasa begitu sakit. Ruby mengerjap pelan—melihat sekitar ruangannya. Ruby menatap kakinya yang digips. Ketika ia hendak menoleh—lehernya terasa begitu kaku. Apalagi perutnya. Kepalanya juga diperban. “Ibu…” panggil Ruby pelan. Ibu Ruby yang semula tertidur sekarang terbangun. Segera mendekati anaknya yang memanggilnya. “Bagaiamana dengan tubuh kamu? Ada yang sakit?” tanya ibu Ruby. Ruby menggeleng pelan. yang ia cemaskan hanyalah Leonard. Bagaimana keadaan suaminya. “Ruby ingin bertemu dengan Leonard…” lirih Ruby. “Tunggu dulu.” Ibu menggenggam tangan Ruby. “Keadaan kamu sekarang tidak memungkinkan. Leonard juga sedang perawatan.” Ruby menggeleng lagi. “Tidak. Ruby ingin bertemu Leonard…” lirihnya. “Sekarang,” lanjutnya putus asa. Ibu Ruby tidak tahan dengan anaknya yang merengek. Walaupun keadaan Ruby belum memungkinkan untuk berjalan. akhirnya Ruby menggunakan kursi roda dibantu oleh ibu dan juga satu perawat. Ruby

    Last Updated : 2025-04-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 203

    “Aku tidak menyangka akan bekerja sama dengan musuh bebuyutanku.” Thomas menatap Lucas yang berada di hadapannya. Di dalam kantor polisi. Dengan santai duduk di hadapan polisi yang dulu selalu mengejarnya. “Bukankah kau sudah terlalu tua menjadi polisi?” tanya Lucas. Thomas tertawa pelan. “Sebentar lagi aku pensiun. Kau puas?” “Aku tidak akan basa-basi.” Lucas menatap Thomas. “Selesaikan kasus Leonard dengan benar. hukum orang-orang itu dengan benar.” Thomas tersenyum pelan. “Tentu saja aku akan menyelesaikan kasus dengan benar. Julukanku adalah si paling suci Thomas. Untuk itu kau ke sini bukan? Karena hanya polisi jujur sepertiku yang bisa menangani kasus putramu.” Lucas mengangguk. Benar, ia memang ingin Thomas yang memegang kasus ini karena polisi itu terkenal jujur dan menghukum orang-orang bersalah dengan benar. “Jika kau menghukum mereka dengan tuntas, aku akan memberi sebanyak apapun yang kau mau.” Thomas tersenyum pelan. “Aku tidak membutuhkannya.” Lucas

    Last Updated : 2025-04-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 204

    1 bulan lamanya… Leonard tidak kunjung bangun. Ruby setia menemani suaminya. Setiap hari datang ke rumah sakit untuk menemani Leonard. Ruby duduk di samping Leonard. mengusap pelan punggung tangan suaminya. “Apa kamu tidak rindu denganku?” tanya Ruby. “Kamu sudah tidur dua minggu dan tidak melihatku.” Ruby mengecup punggung tangan Leonard. “Tangan kamu semakin dingin. Aku takut, Leonard.” “Jangan pergi ya. Tetap di sampingku.” Ruby menunduk—menangis. Lagi-lagi menangis. Selama dua minggu ini pula ia tidak bisa makan dan tidur dengan benar. “Aku mencintaimu.” Ruby mengecup dahi Leonard. Ruby mengganti bunga yang sudah layu itu dengan bunga baru yang baru ia beli. Tok tok! Ruby menoleh. Itu Garry, Daniel dan Riku. Mereka memang sering datang berkunjung. Akhirnya Ruby meninggalkan mereka bertiga agar bisa menjenguk Leonard dengan leluasa. Setelah itu—mereka bertiga duduk bersama di sebuah bangku kantin. Meski canggung, tapi semua teman-teman Leonard memang b

    Last Updated : 2025-04-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 205

    Ruby menoleh ketika mendengar suara itu. “Suamimu sedang sakit kau malah bercanda dengan pria lain di sini.” Michael memasukkan tangannya ke dalam saku. “Tutup mulutmu.” Ruby berdiri. Ia malu jika teman-teman Leonard tahu kakaknya seperti ini. Michael mendekati Ruby. “Sadarlah, kau keterlaluan.” “kau yang keterlaluan.” Ruby mencekal tangan Michael. Hendak menarik pria itu pergi. Tapi, Michael menghempaskan tangannya begitu saja. “Jangan membuat keributan di sini,” Ruby menekankan itu. Michael tertawa pelan. “keributan? Aku memperingatimu agar kau tidak berselingkuh di belakang suamimu.” Daniel menatap Michael tidak suka. “Kita ini teman-teman Leonard. Kami hanya mengobrol dengan Ruby.” “Aku tahu pemikiran pria.” Michael tertawa. “Kalian akan mencuri kesempatan jika ada.” “Apa maksudmu?” tanya Garry yang tersulut emosi. Ruby menarik Michael. “Pergi dari sini!” “Tidak usah kembali ke sini. tidak usah menjenguk Leonard.” Ruby menatap tajam kakaknya itu. “Kalau p

    Last Updated : 2025-04-13
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 206

    Ruby berlari sekuat tenaga. Setelah sampai di ruangan Leonard—pintu tertutup. Dari jendela ia bisa melihat para dokter dan perawat sibuk untuk melakukan perawatan. Ruby memegang jendela. “Jangan tinggalkan aku. Jangan tinggalkan aku, Leonard…” Ruby menggeleng pelan. “Bertahanlah….” Tubuhnya lemas. Ia terduduk lemah. Sembari terus berharap bahwa Leonard tidak akan pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya dokter keluar.“Keadaan Mr. Leonard semakin memburuk. Kita meningkatkan perawatannya. Kita juga akan memindahkannya ke ruang intensif.” “Tapi Leonard bisa sembuh kan dok?” tanya Ruby. “Leonard bisa bangun kan?” Dokter itu nampak gelisah. Ia ragu memberitahukan sesuatu pada Ruby. Namun… “Tidak ada yang tidak mungkin. Keputusan ada di Mr. Leonard sendiri.” Dokter itu tersenyum. “Anda harus terus menemaninya.” Ruby menghapus air matanya—ia melihat Leonard yang sudah di dorong oleh perawat. “Terima kasih, dokter.” Ruby mengikuti ke mana Leonard akan di pindahkan. Garry dan Dan

    Last Updated : 2025-04-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 207

    Ruby merasa ada yang menyentuh tangannya. Ruby mengerjap pelan sebelum membuka mata—ia masih berada di dalam raungan Leonard mendapatkan perawatan. Ia menatap Jemari mereka yang saling menggenggam. Namun… Jemari Leonard bergerak di atas punggung tangannya.“Leonard…” panggil Ruby. Ruby berdiri. “Leonard…” panggilnya lagi. Tak lama… Kelopak mata itu terbuka. “Leonard,” panggilnya. “Leonard kamu bangun…” Ruby menepuk pipinya sebentar. ia hanya ingin memastikan jika ini bukan mimpi. Lalu setelah itu ia langsung berlari memanggil dokter. Ruby menunggu dengan cemas. Tak lama orang tua Leonard datang. “Bagaimana keadaan Leonard?” tanya ibu mertuanya. “Tadi Leonard sempat bangun. Sekarang masih ditangani oleh dokter.” Tak lama dokter keluar. “Bagaimana keadaan suami saya dok?” tanya Ruby. “Mr. Leonard telah pulih. Tapi, Mr. Leonard masih tetap mendapatkan perawatan.” Dokter itu tersenyum. Leonard akhirnya dipindahkan di ruangan umum. Di sanalah Leonard sedang terbaring deng

    Last Updated : 2025-04-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 208

    Berada di dalam kamar sendirian. Ruby menatap kosong ke depan. Ia melihat samping—jam dinding itu menunjukkan pukul 8 malam. Ruby melihat tangannya yang diinfus. Tubuhnya terasa begitu lemah. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini. Apakah hidupnya hancur—apakah hidupnya akan berlanjut dengan Leonard yang tidak mengingatnya sama sekali. Ceklek. Seorang pria yang berada di atas kursi roda. Membawa infus—datang ke arahnya. Satu tetes air mata Ruby akhirnya jatuh lagi. Ia segera menoleh dan mengusap air matanya. “Ruby…” panggil Leonard. Memang selembut dulu. Tapi panggilan itu mendadak sangat asing di telinganya. Ruby menoleh. “kenapa ke sini?” Leonard menatap Ruby. Jika dilihat semakin dalam. Wajah Ruby memang tidak asing. ia yakin ia memang mengenal wanita itu. Namun, untuk urusan cinta. Apakah ia benar-benar mencintai wanita yang katanya berstatus sebagai istrinya ini? Ia tidak mengingat apapun dan memorinya berhenti saat lima tahun yang lal

    Last Updated : 2025-04-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 209

    “Kita berada di dalam satu kamar,” ucap Ruby ragu. Mereka baru saja sampai di rumah setelah Leonard diperbolehkan pulang. “Kalau kamu canggung, aku bisa menggunakan kamar tamu. Kita bisa memulainya dengan perlahan.” Ruby menatap Leonard. berusaha menyakinkan pria itu. “Jangan memaksa diri untuk mengingatnya. Kita lakukan pelan-pelan saja.” Leonard menggeleng. “Tidak. kau harus tetap berada di kamar denganku.” Ruby mengerjap. “Apa kamu yakin?” Leonard mengangguk. “Kau istriku. Sudah seharusnya kita satu kamar kan?” tanya Leonard kembali. Ia menatap Ruby yang nampaknya sangat kaget. Lucu. Ia tersenyum tipis. senyum yang tidak akan terlihat. Leonard menatap rumahnya. Tidak banyak yang berubah. Lalu… Kenapa tidak ada foto pernikahan mereka yang dipajang. Leonard menghela napas. Bagaimana hubungannya dengan Ruby bisa terjalin? Bagaimana mereka pada akhirnya bisa saling mencintai. Leonard sungguh penasaran. “Ayo ke kamar.” Ajak Ruby. Leonard menoleh dengan ajak

    Last Updated : 2025-04-14

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 211

    Pertama kalinya dalam seumur hidupnya Ruby menampar kakaknya. Tangannya sedikit bergetar setelah melayangkan tamparan di pipi kakaknya itu. “Kau berani—” Michael mendekat. Namun ibu buru-buru menghadangnya. “Berhentilah, Michael.” Ruby mengepalkan tangannya—ia bebalik dan berjalan pergi. “Kau mau ke mana?” teriak Michael. “Berhenti, Michael!” teriak ibu. “Berhenti mengganggu hidup adikmu!” “Mulai sekarang urus saja urusanmu sendiri dan jangan ganggu hidup kita!” ucapan ibu pada akhirnya. Kesabarannya sudah habis. Ia tidak bisa lagi menghadapi anak laki-lakinya ini yang selalu membawa masalah untuk keluarga. “BU!” Michael melebarkan mata. “Ibu membela Ruby daripada aku?” “Iya, memang kenapa?” tanya Ibu. “Ibu sudah menahannya selama ini. ibu dan Ruby banting tulang untuk membantu melunasi hutang-hutang kamu!” “Kita didatangi rentenir! Ibu dan Ruby diteror rentenir. Apa kamu pernah memikirkan ibu?” tanya ibu pada Michael. “Tidak kan?” tanya Ibu lagi. “Kamu selalu sibuk judi,

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 210

    “Ibu hanya ingin kamu tidak bertingkah lagi. Leonard sudah banyak melakukan hal untuk kita…” lirih ibu yang terbaring di atas ranjang. Tubuhnya sungguh lelah karena selalu bekerja di toko. “Berhentilah berinvestasi atau apalah itu.”“Aku hanya ingin membuat kita banyak uang. Kalau aku banyak uang, kita tidak perlu tinggal di rumah yang jelek ini.” menunjuk dinding. “Ibu juga tidak perlu bekerja di toko lagi jika aku punya banyak uang!” Ibu Ruby bangkit. mendekati anaknya—mengambil tangan anaknya itu. “Ibu mohon berhentilah, Michael. Kamu membuat kita menderita. perbuatan kamu membuat adik kamu mengalami banyak penderitaan!” “Adik ipar kamu sampai dirawat di rumah sakit karena menyelamatkan kamu.” Michael menghempaskan tangan ibunya begitu kasar. “Kenapa ibu menyalahkanku?” suara Michael. “Jangan membuat ulah lagi dan membahayakan adik iparmu!” “Kenapa? Setidaknya supaya dia menebus dosanya dulu. Jika dia tidak menabrak ayah, ayah masih bersama kita. Anggap saja Leonard sedan

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 209

    “Kita berada di dalam satu kamar,” ucap Ruby ragu. Mereka baru saja sampai di rumah setelah Leonard diperbolehkan pulang. “Kalau kamu canggung, aku bisa menggunakan kamar tamu. Kita bisa memulainya dengan perlahan.” Ruby menatap Leonard. berusaha menyakinkan pria itu. “Jangan memaksa diri untuk mengingatnya. Kita lakukan pelan-pelan saja.” Leonard menggeleng. “Tidak. kau harus tetap berada di kamar denganku.” Ruby mengerjap. “Apa kamu yakin?” Leonard mengangguk. “Kau istriku. Sudah seharusnya kita satu kamar kan?” tanya Leonard kembali. Ia menatap Ruby yang nampaknya sangat kaget. Lucu. Ia tersenyum tipis. senyum yang tidak akan terlihat. Leonard menatap rumahnya. Tidak banyak yang berubah. Lalu… Kenapa tidak ada foto pernikahan mereka yang dipajang. Leonard menghela napas. Bagaimana hubungannya dengan Ruby bisa terjalin? Bagaimana mereka pada akhirnya bisa saling mencintai. Leonard sungguh penasaran. “Ayo ke kamar.” Ajak Ruby. Leonard menoleh dengan ajak

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 208

    Berada di dalam kamar sendirian. Ruby menatap kosong ke depan. Ia melihat samping—jam dinding itu menunjukkan pukul 8 malam. Ruby melihat tangannya yang diinfus. Tubuhnya terasa begitu lemah. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini. Apakah hidupnya hancur—apakah hidupnya akan berlanjut dengan Leonard yang tidak mengingatnya sama sekali. Ceklek. Seorang pria yang berada di atas kursi roda. Membawa infus—datang ke arahnya. Satu tetes air mata Ruby akhirnya jatuh lagi. Ia segera menoleh dan mengusap air matanya. “Ruby…” panggil Leonard. Memang selembut dulu. Tapi panggilan itu mendadak sangat asing di telinganya. Ruby menoleh. “kenapa ke sini?” Leonard menatap Ruby. Jika dilihat semakin dalam. Wajah Ruby memang tidak asing. ia yakin ia memang mengenal wanita itu. Namun, untuk urusan cinta. Apakah ia benar-benar mencintai wanita yang katanya berstatus sebagai istrinya ini? Ia tidak mengingat apapun dan memorinya berhenti saat lima tahun yang lal

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 207

    Ruby merasa ada yang menyentuh tangannya. Ruby mengerjap pelan sebelum membuka mata—ia masih berada di dalam raungan Leonard mendapatkan perawatan. Ia menatap Jemari mereka yang saling menggenggam. Namun… Jemari Leonard bergerak di atas punggung tangannya.“Leonard…” panggil Ruby. Ruby berdiri. “Leonard…” panggilnya lagi. Tak lama… Kelopak mata itu terbuka. “Leonard,” panggilnya. “Leonard kamu bangun…” Ruby menepuk pipinya sebentar. ia hanya ingin memastikan jika ini bukan mimpi. Lalu setelah itu ia langsung berlari memanggil dokter. Ruby menunggu dengan cemas. Tak lama orang tua Leonard datang. “Bagaimana keadaan Leonard?” tanya ibu mertuanya. “Tadi Leonard sempat bangun. Sekarang masih ditangani oleh dokter.” Tak lama dokter keluar. “Bagaimana keadaan suami saya dok?” tanya Ruby. “Mr. Leonard telah pulih. Tapi, Mr. Leonard masih tetap mendapatkan perawatan.” Dokter itu tersenyum. Leonard akhirnya dipindahkan di ruangan umum. Di sanalah Leonard sedang terbaring deng

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 206

    Ruby berlari sekuat tenaga. Setelah sampai di ruangan Leonard—pintu tertutup. Dari jendela ia bisa melihat para dokter dan perawat sibuk untuk melakukan perawatan. Ruby memegang jendela. “Jangan tinggalkan aku. Jangan tinggalkan aku, Leonard…” Ruby menggeleng pelan. “Bertahanlah….” Tubuhnya lemas. Ia terduduk lemah. Sembari terus berharap bahwa Leonard tidak akan pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya dokter keluar.“Keadaan Mr. Leonard semakin memburuk. Kita meningkatkan perawatannya. Kita juga akan memindahkannya ke ruang intensif.” “Tapi Leonard bisa sembuh kan dok?” tanya Ruby. “Leonard bisa bangun kan?” Dokter itu nampak gelisah. Ia ragu memberitahukan sesuatu pada Ruby. Namun… “Tidak ada yang tidak mungkin. Keputusan ada di Mr. Leonard sendiri.” Dokter itu tersenyum. “Anda harus terus menemaninya.” Ruby menghapus air matanya—ia melihat Leonard yang sudah di dorong oleh perawat. “Terima kasih, dokter.” Ruby mengikuti ke mana Leonard akan di pindahkan. Garry dan Dan

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 205

    Ruby menoleh ketika mendengar suara itu. “Suamimu sedang sakit kau malah bercanda dengan pria lain di sini.” Michael memasukkan tangannya ke dalam saku. “Tutup mulutmu.” Ruby berdiri. Ia malu jika teman-teman Leonard tahu kakaknya seperti ini. Michael mendekati Ruby. “Sadarlah, kau keterlaluan.” “kau yang keterlaluan.” Ruby mencekal tangan Michael. Hendak menarik pria itu pergi. Tapi, Michael menghempaskan tangannya begitu saja. “Jangan membuat keributan di sini,” Ruby menekankan itu. Michael tertawa pelan. “keributan? Aku memperingatimu agar kau tidak berselingkuh di belakang suamimu.” Daniel menatap Michael tidak suka. “Kita ini teman-teman Leonard. Kami hanya mengobrol dengan Ruby.” “Aku tahu pemikiran pria.” Michael tertawa. “Kalian akan mencuri kesempatan jika ada.” “Apa maksudmu?” tanya Garry yang tersulut emosi. Ruby menarik Michael. “Pergi dari sini!” “Tidak usah kembali ke sini. tidak usah menjenguk Leonard.” Ruby menatap tajam kakaknya itu. “Kalau p

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 204

    1 bulan lamanya… Leonard tidak kunjung bangun. Ruby setia menemani suaminya. Setiap hari datang ke rumah sakit untuk menemani Leonard. Ruby duduk di samping Leonard. mengusap pelan punggung tangan suaminya. “Apa kamu tidak rindu denganku?” tanya Ruby. “Kamu sudah tidur dua minggu dan tidak melihatku.” Ruby mengecup punggung tangan Leonard. “Tangan kamu semakin dingin. Aku takut, Leonard.” “Jangan pergi ya. Tetap di sampingku.” Ruby menunduk—menangis. Lagi-lagi menangis. Selama dua minggu ini pula ia tidak bisa makan dan tidur dengan benar. “Aku mencintaimu.” Ruby mengecup dahi Leonard. Ruby mengganti bunga yang sudah layu itu dengan bunga baru yang baru ia beli. Tok tok! Ruby menoleh. Itu Garry, Daniel dan Riku. Mereka memang sering datang berkunjung. Akhirnya Ruby meninggalkan mereka bertiga agar bisa menjenguk Leonard dengan leluasa. Setelah itu—mereka bertiga duduk bersama di sebuah bangku kantin. Meski canggung, tapi semua teman-teman Leonard memang b

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 203

    “Aku tidak menyangka akan bekerja sama dengan musuh bebuyutanku.” Thomas menatap Lucas yang berada di hadapannya. Di dalam kantor polisi. Dengan santai duduk di hadapan polisi yang dulu selalu mengejarnya. “Bukankah kau sudah terlalu tua menjadi polisi?” tanya Lucas. Thomas tertawa pelan. “Sebentar lagi aku pensiun. Kau puas?” “Aku tidak akan basa-basi.” Lucas menatap Thomas. “Selesaikan kasus Leonard dengan benar. hukum orang-orang itu dengan benar.” Thomas tersenyum pelan. “Tentu saja aku akan menyelesaikan kasus dengan benar. Julukanku adalah si paling suci Thomas. Untuk itu kau ke sini bukan? Karena hanya polisi jujur sepertiku yang bisa menangani kasus putramu.” Lucas mengangguk. Benar, ia memang ingin Thomas yang memegang kasus ini karena polisi itu terkenal jujur dan menghukum orang-orang bersalah dengan benar. “Jika kau menghukum mereka dengan tuntas, aku akan memberi sebanyak apapun yang kau mau.” Thomas tersenyum pelan. “Aku tidak membutuhkannya.” Lucas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status