Share

Chapter 183

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-04-07 17:02:38

Dress berwarna maroon yang begitu cantik melekat pada tubuh Ruby.

Dress cantik yang sopan dengan panjang selutut.

Tentu saja Leonard yang memilihkan dress itu.

Jangan sampai ada orang lain yang melihat tubuh Ruby.

Pokoknya hanya dirinya yang boleh melihat tubuh Ruby.

Leonard membukakan pintu mobil untuk Ruby.

Ruby turun perlahan. Heels yang cukup tinggi itu membantu tingginya sebatas bahu Leonard.

Ruby menatap sekitarnya. Dari depan gedung saja nampak sangat mewah. banyak mobil mewah yang berjajar.

Pasti rekan bisnis Leonard ini tidak main-main.

“Sepertinya yang datang banyak selebritis ya?” tanya Ruby.

Leonard menatap wartawan yang memotret banyak tamu undangan yang masuk.

“Mungkin.” Leonard mengambil tangan Ruby. Membawa tangan itu merangkul lengannya.

Ruby berbalik—menatap dirinya di depan kaca mobil.

“Sebentar…”

Ruby merapikan rambutnya dengan gugup.

Leonard merangkul pinggang Ruby dari samping. pria itu nampak tenang—sedikit tersenyum melihat tingkah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 184

    Melihat seorang pria yang tengah tersenyum kepadanya. Ruby mengernyit kecil. Ia tidak terlalu ingat siapa pria ini. Namun… Wajah pria ini tidak terlalu asing. Mungkin satu sekolah atau satu kelasnya. “Kau satu kelas denganku selama tiga tahun di SMA.” Pria itu mengulurkan tangannya. “Kalau tidak ingat akan aku ingatkan kembali.” Ruby menurunkan kue yang berada di tangannya. kemudian menjabat tangan pria itu. “Kau ketua kelas kan?” tanya Ruby. Pria itu mengangguk. “Aku Dario.” Ruby mengangguk. “Kau bersama siapa?” tanya Dario. Menatap Ruby dari atas hingga bawah. “Seingatku kau dulu…” tidak melanjutkan ucapannya. Ruby tersenyum pelan. “Tentu saja bersama suamiku,” jawabnya. Ini waktunya menyombong jika dirinya adalah istri Leonard. Leonard tidak malu memperkenalkan dirinya, untuk apa dia ragu memperkenalkan Leonard sebagai suaminya. Dario tersenyum miring. “Suami?” “Kau sudah menikah? tidak ada yang tahu kau sudah menikah. kau sungguh sudah menikah?” tany

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 185

    Setelah Dario melepaskannya, Ruby segera berdiri dan mendekati Leonard. “Perkenalkan, suamiku.” Ruby menggandeng tangan Leonard. Dengan wajah yang sombong. Ruby mengangkat dagunya dengan percaya diri. Dario menatap Ruby lalu beralih menatap Leonard. “Aku suami Ruby,” ucap Leonard. “Jangan pernah mengganggu istriku.” Dario tertawa pelan. “Kau tidak salah?” tanyanya. “Kau mau menikah dengannya?” tanya Dario pada Leonard. “Kau tidak tahu dia seperti apa..” Ruby melotot. “Dasar tidak tahu malu..” Ruby menarik lengan Leonard. “Ayo pergi saja.” “Memangnya kenapa?” tanya Leonard. “Dia ini—” menunjuk Ruby. “Dari dulu dia ini menyedihkan. Dia tidak pernah bergaul dengan orang lain. dia juga—” “Lalu?” tanya Leonard. “Lalu kenapa?” “Dia bekerja untuk keluarganya. Meskipun dia bekerja dan tidak bergaul dengan siapapun dia tetap menjadi peringkat pertama.” Leonard menggenggam tangan Ruby. Jemari mereka saling bertaut. Menunjukkan bahwa hubungan mereka memang serius. “La

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 186

    Leonard mendekat dan mencium bibir Ruby. Menarik pinggang istrinya itu dan membawanya ke atas pangkuannya. “Leonard—” Ruby mendongak. bibir Leonard sudah menghisap lehernya. “Jangan di sini!” Ruby menghentikan Leonard. “Jika menghentikanku. Harus ada imbalannya…” Leonard tersenyum miring. Ruby mengerjap. “Baiklah.” Mengangguk dengan mantap. Leonard tertawa. “Apa yang akan kau berikan padaku?” Ruby menyipitkan mata. “Apapun. Asal jangan di sini, di tempat terbuka..” “Oke.” Leonard mengusap pipi Ruby pelan. “Aku akan mengajakmu bersenang-senang.” Leonard mengusap bibir bawah Ruby pelan. Bersenang-senang yang dimaksud oleh Leonard adalah pergi ke klub Garry. Demi apapun, sebenarnya Ruby canggung pergi ke sini. Banyak rekan kerjanya di sini. dan juga…. Meskipun Garry teman suaminya, tapi Garry itu mantan bosnya. Rasanya sangat canggung. tapi Leonard setia menggenggam tangannya. Tidak membiarkannya sendiri. Mereka masuk ke klub. Membelah lautan manusia dan me

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 187

    “Ana!” panggil Ruby pada rekan kerjanya itu. Wanita yang dipanggil itu berhenti. namun menatap Ruby dengan tidak suka. “Apa kau mengenalku? Apa kau temanku?” tanya Ana menegaskan. Ruby mengerjap. Ia tersenyum canggung. “Maaf aku tidak memberitahu apapun padamu. padahal kau selalu menghawatirkanku. Maafkan aku.” Anak berkacak pinggang. “Aku sangat mencemaskanmu. Saat wajahmu babak belur. Aku tidak berhenti melihatmu.” “Kau bilang kau baik-baik saja tapi setelah itu tidak masuk kerja. Sampai semua orang di sini mendengar jika kau menikah dengan teman bos Garry.” Ana menggeleng pelan. “Kita sudah bekerja beberapa bulan di sini tapi kau tidak menganggapku teman kan? Hanya aku yang mengganggapmu temanku?” “Pergilah. Hidupmu sekarang pasti sudah lebih baik.” “Tidak. aku juga mengganggpmu temanku…” ucapnya dengan ragu. “Tapi pernikahanku dilakukan tertutup jadi aku tidak bisa mengundang orang-orang.” “Tapi setidaknya beritahu aku kalau menikah dan kau berhenti bekerja.” Ana

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 188

    “Bagaimana?” tanya tanya Ruby dengan tangan yang berada di leher Leonard. Leonard mengangkat potongan pizza. “Not bad.” Leonard tidak hanya membeli pizza untuk karyawan. Tapi juga seluruh orang yang berada di klub. “Biar aku saja yang makan.” Ruby menggigit potongan pizza yang berada di tangan Leonard. Leonard tersenyum kecil. “Bibirmu…” melihat saus yang berada di sudut bibir Ruby. Ruby hendak mengusap bibirnya. Namun Leonard lebih dulu menunduk dan menjilat sudut bibirnya. Mengambil saus itu dengan lidahnya. “Dasar…” Ruby menyipitkan mata. Leonard mengambil satu gelas yang berisi wisky. “Jangan terlalu banyak minum.” Ruby memperingatinya. “Kenapa?” tanya Leonard setelah meneguk minuman itu. Mereka berada di tengah-tengah manusia yang sedang meliukkan tubuh. Musik yang terdengar tidak sekeras tadi. Semua orang menikmati pizza sembari minum dengan gembira. Mereka nampak sangat menikmati alunan musik dengan menggerakkan tubuh mereka. “Bahaya.” Ruby menja

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 189

    “Maksudku..” Ruby meremas lengan kemeja Leonard. “Perlakuanmu… sangat baik.” “Aku takut kalau aku akan mencintaimu.” Ruby memejamkan mata. Meski rasanya sangat memalukan, tapi ia berhasil melakukannya. Pernyataan cinta yang tidak pernah ia ungkapkan pada siapapun. Pertama kalinya ia mengungkapkan perasaannya pada Leonard seorang. “Apa kau tidak merasakannya juga?” tanya Leonard. Mengambil tangan Ruby. Dibawanya ke dadanya. Jantungnya yang sedang berdegup juga. “Aku berdebar setiap kali bersamamu. Setiap kali melihatmu.” “Dari awal aku memang menyukaimu,” lanjut Leonard. “Aku tidak pernah berkencan ataupun dekat dengan perempuan. Jadi, aku tidak tahu bagaimana caranya berkencan dan menyukai wanita dengan benar.” “Tapi aku memang menyukaimu. Aku menyayangimu dan aku tidak ingin kau disakiti oleh siapapun.” Ruby mengerjap mendengar pengakuan Leonard. “Dari awal aku yang mengejarmu. Semua orang pun tahu.” Leonard mengangguk. tangannya terangkat mengusap pipi Ruby.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 190

    “Waah..” Ruby berdecak kagum. “Waah.. pasti menyenangkan.” Leonard menarik tengkuk Ruby dan mencium bibir wanita itu. melumatnya dengan liar, sampai Ruby kehabisan napas. “leonard!” “Tidak menyenangkan. Itu melelahkan dan menguras energiku.” Leonard menunduk—menaruh kepalanya di dada Ruby. “Tapi aku tidak bisa melihatmu. Itulah kenapa aku penasaran. Rasa penasaran yang berubah menjadi suka. Dengan kamu yang tidak bisa aku lihat, aku menjadi lebih nyaman.” Leonard mengusap pelan perut Ruby. “Aku nyaman karena aku tidak perlu melihat kejadian yang kau alami. Aku ingin kau menceritakannya sendiri padaku.” Ruby mengusap helaian rambut Leonard. “Lalu, jika tiba-tiba kamu melihat kejadian yang menimpaku. Apa kamu akan tidak nyaman berada di dekatku?” Leonard mengangkat wajahnya. “Aku tidak peduli itu sekarang. yang penting kamu tetap bersamaku.” Ruby mengambil tangan Leonard. Membawanya ke dadanya. “Apa yang kamu dengar?” “Empuk.” Tangan Leonard yang memegang DADa Ruby.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 191

    Ruby mengerjap. Ia meregangkan tubuhnya. Leonard masih memeluknya dari belakang. Masih sangat pagi untuk bangun. Ia juga merasa sangat lelah setelah semalam bermain dengan Leonard. Tok tok. Ruby menoleh. “Siapa itu..” lirihnya. Leonard justru menarik Ruby ke dalam pelukannya. dan pelukan itu semakin erat. “Kami dari kepolisian. Tolong buka!”Tiba-tiba saja, di pagi buta ini, klub Garry sangatlah ramai. Katanya, ada yang melaporkan jika banyak anak dibawah umur yang masuk ke dalam Klub. Mereka dilaporkan mengonsumsi alkohol lalu melakukan s3ks bebas bahkan mengonsumsi na4kob4. Maka dari itu, polisi pagi ini melakukan penggerebekan pada klub Garry. “Yang tidak punya kartu identitas, langsung bawa ke kantor polisi.” Ucap salah satu seorang polisi yang memeriksa. Leonard dan Ruby saling memandang. “Sial…” Leonard terbelalak. “Tas kamu, dompetku ada di dalam mobil. Dan mobilnya dipinjam Riku tadi malam karena mobil Riku mogok!” Ruby mengusap rambutnya. “Lalu?” tanyanya.Leonard

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 257

    21++ Diego mengusap puncak kepala Stormi. “Aku harus pulang.” Stormi mendongak. “Ibuku menghawatirkanku.” “Bagaimana lukanya?” “Tidak masalah. Aku akan menjelaskannya pelan-pelan.” Stormi tersenyum. “Haruskah aku ikut? Aku yang menyebabkanmu tertembak.” Stormi terkekeh pelan. “Tidak perlu.” Akan jadi bencana kalau Diego ikut bersamanya. “Bagaimana dengan hubungan kita?” tanya Stormi. “apakah akan berakhir saat aku pergi?” “Menurutmu bagaimana?” tanya Diego kembali. “Apa kau pikir aku bisa melepaskanmu dengan mudah?” Diego mengusap pipi Stormi pelan. “Kau sudah membuatku gila. tapi tiba-tiba ingin pergi. kau pikir aku bisa membiarkan hal itu terjadi?” Jemarinya menyentuh bibir Stormi. “Sudah aku bilang. Jangan menggigit bibirmu, biarkan aku yang menggigitnya.” Stormi berjinjit—memulai langkah lebih dulu. Mencium bibir Diego dengan tangan yang mengalun di leher pria itu. Diego menyambutnya dengan senang hati. Ia mengusap tengkuk Stormi dan memperdalam ciuman m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 256

    “Mau membohongi ibu? Kenapa tidak kunjung pulang? kau pikir ibu tidak kawatir? Ibu tahu kau sudah keluar dari kantor tapi kenapa belum juga sampai? Ke mana kamu? tidak memberi ibu kabar sama sekali?” Stormi menjauhkan ponselnya dari telinganya. “Dari mana ibu tahu aku sudah keluar dari kantor?” tanya Stormi. “Coba pikir sendiri. kenapa ibu sampai tahu.” Stormi mengernyit kebingungan. “Dari mana…” Stormi menutup mulutnya. “kamu mendadak tidak bisa dihubungi. Ibu menyuruh adik kamu mencari tahu apa yang terjadi dengan kamu. kata adik kamu, kamu pergi jalan-jalan. tapi kenapa tidak kunjung kembali dan menghubungi ibu.” Stormi mendesah pelan. Benar, adiknya kan memang bisa mencaritahunya lewat sosial media. Salahnya juga kenapa update. Stormi mengetuk kepalanya. ia hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia baik-baik saja setelah keluar dari kantor dan batal menikah. “Ibu, dengarkan aku..” Stormi berbicara pelan-pelan. “Saat ini aku sedang berlibur. Aku baik-baik sa

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 255

    “Dia sibuk ke sana ke mari dengan lukisannya.” Leonard menatap langit-langit kamar ini. “Dia sama sekali tidak mau mengurus perusahaan. jadi semuanya dilimpahkan padaku.” Leonard menoleh. Ruby tertawa mendengarnya. “Kamu kakak yang baik ternyata. Kamu membiarkan Luna melakukan apa yang dia inginkan.” “Jika dikekang dia bisa memberontak.” Leonard memeluk Ruby semakit erat. “Kekuatannya juga menyebalkan. Dia pembawa keberuntungan seperti mama. Dia juga bisa melihat masa depan dan masa lalu dari sebuah tempat.” “Jika kita pergi bersama. Kekuatan mereka seakan sedang bersatu. Restoran yang kita datangi akan penuh dengan orang-orang. Kekuatan mereka itu seperti magnet keberuntungan bagi sebuah tempat yang didatangi.” Ruby mendongak. “sepertinya seru.” “Seru juga…” Leonard mengangguk. “Hanya saja sedikit melelahkan. Keluargaku beragam jenis. Untungnya Papa tidak memiliki kekuatan seperti itu.” “Tapi dia bisa membunuh orang dengan mudah,” lanjut leonard. Pertama kalinya Leo

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 254

    “Ini rumah lama keluargaku.” Ruby dan leonard sampai di sebuah rumah. Rumah tua yang masih terawat. “Sudah lama. Tapi masih terawat.” Leonard mengamati rumah di hadapannya ini. “Ada orang yang membersihkannya setiap seminggu sekali. walaupun penghasilanku tidak banyak, tapi aku menyisihkan uangku untuk tetap merawat rumah ini.” Ruby menarik Leonard masuk ke dalam rumahnya. Semuanya masih begitu bersih. Meskipun memang terlihat tua. Ruby menunjuk beberapa foto di dinding. “Itu fotoku.” Ruby menunjuk foto masa kecilnya. Leonard menatap potret bocah kecil yang sedang tersenyum. gigi bocah perempuan itu ada yang hilang. “Matamu cokelat…” lirih Leonard. Ruby memeluk Lengan Leonard. menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Sekarang bisa melihatku?” tanya Ruby. Leonard memejamkan mata. “Kamu begitu aktif saat masih kecil…” Leonard membuka mata. “kamu juga pernah tercebur di danau.” Ruby tertawa. “Itu sudah sangat lama. Aku sering bermain di sana dengan kakakku.

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 253

    21++ “Katakan padaku sayang.” Ruby mendongak. “Aku bisa menjaga rahasia.” Leonard terdiam sebentar. “Kamu ingin tahu karena menghawatirkan Stormi?” Ruby mengangguk jujur. Ia takut kalau Diego tidak sebaik yang ia kira. Ia takut suatu saat Diego bisa menyakiti Stormi. Apalagi Stormi baru saja gagal menikah. diselingkuhi mantan kekasihnya. “Yang aku lihat hanya sekilas karena aku menahan diriku. Tapi kejadian itu tetap terlihat.” Leonard mengusap punggung Ruby. “Aku melihatnya banyak menembak orang…” lirih Leonard. Ruby mengerjap. “Sungguh?” Leonard mengangguk. “Seperti Papa dulu..” lanjutnya. “Dia banyak terlibat keributan. Hidupnya memang dipenuhi dengan bahaya.” Ruby melepaskan pelukannya. “Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberitahu Stormi?” “Jangan.” Leonard menggeleng. “Di antara banyaknya kejadian yang terlintas di kepalaku. Aku tidak melihatnya menyakiti wanita.” “Dan juga…” Leonard menyipitkan mata. Ruby menunggu ucapan suaminya. “Dan juga?”

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 252

    Waktunya pulang…. Ruby dan Leonard sudah berada di pesawat. Dengan menggunakan pesawat pribadi seperti ini, mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kota. Ruby turun perlahan dibantu Leonard yang selalu menggenggam tangannya. “Perutku..” Ruby mengernyit. Lagi-lagi mual. “Aku sangat bosan…” Ruby mengernyit. “Aku selalu seperti ini setelah melakukan perjalanan.” Leonard menunduk. “Kita ke rumah sakit dulu.” Ruby menggeleng. “aku baik-baik saja. hanya sedikit mual. Tidak sampai ingin muntah.” Leonard mengusap punggung Ruby pelan. “Jangan menahannya.” Ruby mengangguk. mereka masuk ke dalam mobil. Perjalanan akan berlanjut sekitar 15 menit untuk sampai ke rumah kakek neneknya. Tapi tujuan mereka bukan rumah dahulu. Tapi… Mereka akhirnya sampai di sebuah pemakaman. Ruby membawa bunga yang ia beli saat perjalanan ke sini. Ia menggandeng tangan Leonard—sampai berada di depan makam kakek neneknya. Makam yang sangat sejuk. Tidak seperti kebanyaka

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 251

    Berkeliling mansion… Berkeliling peternakan hewan yang ada di Mansion lebih tepatnya. Di belakang Mansion ada bangunan yang khusus digunakan sebagai ternak hewan. Mereka berempat sedang berjalan ke sana. bangunan yang mirip dengan kebun binatang. “Kenapa kau membangun kebun binatang di belakang rumahmu?” tanya Leonard yang begitu heran. Ia memeluk pinggang Ruby dari samping. Diego dan Stormi berjalan lebih dulu memimpin perjalanan mereka dari berkeliling ini. “Ini bukan kebun binatang,” balas Diego. “Ini Peternakan.” Mereka sampai peternakan buaya. Bentuknya seperti rawa. Namun mereka berdiri di ruangan yang dilapisi dengan dinding dan kaca. Sehingga mereka bisa memantau para buaya yang berada di depan mereka. “Buaya?” tanya Leonard. “Waah..” Stormi mendekat. “Ini menakjubkan.” Di depan sana—ada beberapa petugas yang sudah ahli memberi makan buaya dengan daging ayam. Ruby mengerjap—ia tidak pernah melihat buaya secara langsung. Tapi ini—sungguh membuatnya m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 250

    “Aku akan mengajakmu berkeliling. Tapi makan dulu.” Diego memundurkan kursi untuk Stormi. Stormi mengangguk. ia duduk di samping Diego. “Kenapa barang-barang di bawa orang? Mau pindah?” tanya Stormi. “Pembangunan Mansionku yang baru sudah selesai. aku akan segera pindah ke sana. dan ada barang-barang yang tidak bisa aku tinggalkan. Jadi aku membawanya.” “Lalu bagaimana dengan Mansion ini?” tanya Stormi. “Mansion ini akan dijadikan sebagai Markas sekaligus kantorku.” Stormi mengerti. “Ooh…” “Makanlah. Jangan banyak berpikir.” Diego mengambil satu roti. “Mau pakai apa?” “Cokelat saja.” Diego mengoleskan selai cokelat di roti yang sudah dipanggang. Dengan pelan-pelan dan teliti. “Kau seperti pangeran,” ucap Stormi memperhatikan tingkah perilaku Diego. “Tidak ada pangeran yang memiliki banyak tato sepertiku.” Diego menaruh roti itu di atas piring Stormi. Tidak tanggung-tanggun. Ia melakukannya pada lima lembar roti. “Hanya perilakumu..” Stormi menyipitkan mata. “Wajahmu juga

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 249

    Diego menghela nafas. ia memejamkan mata sebentar. Sekali lagi ia harus menyadarkan diri. Stormi memiliki pemikiran yang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia temui. “Bilang saja menyelamatkanku.” Stormi menoleh. “Mana bisa…” “Kenapa tidak bisa?” “Aku memberitahu ibuku kalau aku dan kekasihku batal menikah. lalu bagaimana jika aku bilang kalau aku terluka karena menyelamatkan seorang pria lain….” Stromi berhenti bicara. Ia menoleh pada Diego yang sedari tadi menyimak ucapannya. Bukankah ini terlalu awal untuk menceritakan bagaimana kisahnya pada pria ini. Tapi mulutnya memang tidak bisa dikondisikan. “Aku pasti sudah gila..” lirihnya. “Pria mana yang meninggalkanmu?” tanya Diego. “Pria mana yang menyia-nyiakan wanita secantik dirimu?” Tangan Diego terangkat mengusap pipi Stormi. “Dia memang brengsek. Aku menjalin hubungan dengannya 2 tahun. Tapi dia berselingkuh dengan teman kantorku. Kita sudah bertunangan dan berencana akan menikah di waktu dekat. Tapi dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status