Share

BAB 158 Penyesalan

Penyesalan

Hanung kembali ke ruangannya, lalu dia duduk meringkuk, di lantai, mencengkram kepalanya dengan begitu kuat. Dia mengingat lagi, segala hal yang terjadi di dalam hidupnya. Rumah tangganya bersama Hesti, awal mula pernikahan bagaia, lalu menjadi seorang ayah, pindah ke rumah baru, menjalani kehidupan normal, lalu tiba di waktu dia mulai mencoba berbuat sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan, bahkan memikirkannya pun tidak. Mendua, membawa orang lain ke dalam hatinya, sehingga rumah tangganya hancur, berantakan, meninggalkannya begitu saja, walau sebenarnya dialah yang meninggalkan.

Hanung mulai meneteskan air mata, air mata tanpa suara, namun tiba tiba tangisnya pecah, dia menangis, tangisan yang begitu menyakitkan.

“Apa yang telah aku lakukan,” gumam Hanung dalam tangisnya.

Konon, ketika laki laki menangis, maka luka itu adalah luka yang begitu besar, terasa, menyakitkan.

“Aku seharusnya tidak meninggalkanku, bersama wanita yang justru memberikan neraka bagiku,” ucap Han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status