Sebelum ancaman Melvina bisa diselesaikan, ucapannya dipotong oleh pria itu. "Baguslah, berarti kamu Nona Melvina."Seusai berbicara, pria itu berbalik dan berkata pada orang-orang di belakangnya, "Patahkan kaki kanannya. Di video, kaki yang dia ulurkan itu kaki kanan."Apa maksudnya?!Melvina pun terkejut. Apakah orang-orang ini bukan datang untuk memerasnya?Sesaat kemudian, terdengar suara teriakan yang menyedihkan di dalam ruangan ini .......Keesokan paginya, saat Irene bangun, demamnya akhirnya sudah mereda. Michael berkata, "Syukurlah demammu sudah reda. Kalau nggak, hari ini aku harus menggendongmu ke rumah sakit, Kak.""Semalam ... aku demam?" gumam Irene."Ya, kamu demam. Selain itu, kamu mengucapkan banyak hal," kata Michael.Irene langsung terkejut. "Apa ... apa yang sudah kubilang?" Dia tidak mengucapkan hal-hal aneh, 'kan?"Kak, katamu, kamu akan patuh, akan menjadi anak yang patuh, terus kamu memintaku untuk menemanimu," kata Michael dengan usil.Wajah Irene seketika me
Astaga, apa yang sedang Irene pikirkan?! Mengapa dia bisa memikirkan hal seperti ini?!"Rasanya aneh kalau kedekatan," kata Irene."Baiklah kalau begitu," kata Michael sambil melepaskan pegangannya. Dia mundur selangkah dan mulai membereskan barang di atas meja.Irene membuang napas dengan lega, lalu memegang pipinya yang terasa panas."Oh ya, Kak, tadi, saat kita sedekat itu, apakah kamu ingin menciumku?" tanya Michael tiba-tiba, membuat Irene langsung tercengang.Irene mengedipkan matanya, dia hanya merasa pipinya makin panas."Apakah pertanyaan ini sangat sulit dijawab?" tanya Michael lagi dengan alis terangkat."Aku .... Tentu saja aku hanya ....""Kalau itu Kakak, aku bersedia." Michael memotong ucapan Irene, dia berkata, "Aku nggak suka kalau wanita lain menciumku, tapi kalau itu Kakak, aku bersedia."Melalui jendela kaca yang kecil, cahaya matahari menyinari Michael yang berada di dalam kamar.Ekspresi Michael sangat tulus, seakan-akan dia sedang memberi tahu Irene bahwa dia tid
Irene menggigit bibirnya dan berkata, "Daripada bergantung pada orang lain, sebaiknya aku bergantung pada diriku sendiri. Dengan begitu, aku nggak akan kecewa pada siapa pun."Kalau tidak, makin besar ekspektasinya, kekecewaannya juga akan makin besar."Tapi aku ingin sekali menjadi penyokong Kakak. Bagaimana, dong?" kata Michael sambil menatap Irene dengan tatapan santai."Kalau Mike ...." Irene tersenyum dan berkata, "Baiklah. Aku akan menunggu saat Mike menjadi penyokongku.""Kenapa Kakak tiba-tiba bersedia?" tanya Michael."Karena Mike nggak akan membuatku kecewa, karena ...." Irene terdiam sesaat, lalu berkata, "Apa pun yang terjadi, kamu nggak akan meninggalkanku. Benar, nggak?"Mendengar ucapan Irene, Michael tertawa kecil dan berkata, "Benar, aku nggak akan meninggalkan Kakak."...Pada malam hari, setelah Michael melihat Irene terlelap, dia berjalan keluar dari kamar kontrakan itu dan langsung pergi ke sebuah rumah yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal Irene.Hanya saja
Tepat pada saat ini, Michael mengakhiri panggilan itu dan berkata pada Charles, "Selesaikan sisa rapatnya untuk hari ini. Besok, berikan notulen rapatnya padaku.""Bagaimana dengan Tuan Michael?" tanya Charles."Irene tiba-tiba bangun dan tanya aku ke mana. Sekarang, aku harus pulang," kata Michael. "Lagi pula, arah utama rapat hari ini sudah ditentukan, hanya tersisa beberapa detail kecil."Seusai berbicara, Michael berjalan keluar dari ruangan. Begitu melihat bos mereka pergi, sekumpulan petinggi luar negeri yang masih menanti seketika mulai berdiskusi lagi.Charles pun menyalakan mikrofonnya."Pak Charles, ada apa ini?""Kenapa Pak Michael pergi?""Tadi, siapa yang menelepon Tuan Michael?""Oh, dari ekspresi Pak Michael saat bertelepon tadi, Pak Michael pasti sedang berpacaran," kata seorang petinggi luar negeri dengan penuh perasaan.Charles hanya bisa tersenyum dengan canggung dan berkata, "Sudah, ayo kita lanjutkan rapatnya." Berpacaran? Apakah Michael sedang berpacaran?Untuk se
Tatapan Michael terlihat tidak berperasaan.Namun, Charles malah pernah melihat sepasang mata ini tampak lembut saat Michael sedang bertelepon dengan Irene.Sedangkan pada saat itu, dia baru mengerti bahwa ternyata sepasang mata bosnya ini tidak selalu dingin, ada pengecualiannya."Tuan Michael, mobilnya sudah menunggu di luar," kata Charles."Ayo jalan," kata Michael dengan santai. Malam ini, ada jamuan pertunangan antara Keluarga Susanto dan Keluarga Moiras. Awalnya, Michael sebenarnya tidak tertarik untuk pergi, tetapi sekarang, perasaannya berubah.Martin adalah pria yang pernah berpacaran dengan Irene. Meskipun Irene juga sudah tidak lagi menyukai pria ini dan kemungkinan mereka untuk kembali bersama sudah tidak ada, Michael menginginkan sebuah kepastian.Dia tidak menginginkan adanya kemungkinan sama sekali bagi Irene dan Martin untuk kembali bersama. Malam ini adalah hari untuk memusnahkan kemungkinan itu.Jadi, tentu saja hari ini sangat berarti bagi Michael....Setelah Irene
Sejak kecil, untuk mendapatkan pujian ayahnya dan supaya ibu tirinya tidak membencinya, Irene selalu berusaha untuk menyesuaikan dirinya pada semua orang. Meskipun dia mendapatkan banyak penghargaan, hidupnya sangat melelahkan.Martin membuatnya mengerti bahwa seorang penyokong sama sekali tidak bisa diandalkan.Namun, Mike malah mengatakan bahwa dia ingin menjadi penyokong Irene. Sambil memikirkan Mike, seulas senyuman tersungging di bibir Irene. Setelah Irene dibebaskan dari penjara, hal yang membuatnya merasa paling beruntung mungkin adalah bertemu dengan Mike.Sambil berpikir, dia sambil membaca berita. Tiba-tiba, di sebuah unggahan, seseorang berkata bahwa dia melihat Michael yang menghadiri jamuan pertunangan ini di depan pintu hotel. Hanya saja, Michael dikerumuni oleh pengawal dan sama sekali tidak memperbolehkan orang-orang dan bahkan para wartawan untuk mengambil fotonya.Siapa pun yang mengambil fotonya Michael harus langsung menghapus foto tersebut di tempat.Meskipun Micha
"Kalau begitu, sepertinya dia akan kalah telak," kata Kris sambil melihat sekilas ke sebuah sosok yang sedang melihat ke sekeliling aula jamuan ini. "Pacarku sudah datang. Mau kenalan, nggak?"Michael memandang ke arah Kris menatap. Tiba-tiba, dia tersenyum sinis dan berkata, "Elena Linardo?""Kamu kenal dengannya?" tanya Kris dengan heran. Bagaimanapun, Elena dan Michael sepertinya sama sekali tidak berhubungan."Termasuk kenal, deh." Michael berkata dengan penuh arti, "Kalau kamu peduli dengan pacar barumu ini, jangan biarkan dia membuat masalah. Kalau nggak, kamu pun nggak akan bisa melindunginya.""Dia pernah menyinggung kamu, ya?" tanya Kris sambil menatap Michael."Menurutmu, kalau dia benar-benar pernah menyinggungku, apakah sekarang dia masih bisa berjalan sebaik itu?" kata Michael. "Tapi, ke depannya, mari kita lihat apakah dia pintar atau nggak."Seusai berbicara, Michael berbalik dan pergi. Pada saat ini, Elena kebetulan melihat Kris. Dia pun bergegas berjalan menghampiri Kr
Apakah bibirnya sangat cantik? Elena merasa kebingungan. Bagaimanapun, bibir sebenarnya bukanlah bagian yang mudah diperhatikan oleh orang lain. Asalkan tidak terlalu jelek, bibir semua orang juga tidak jauh berbeda.Oleh karena itu, Elena sama sekali tidak menyangka bahwa Kris menyukai bibirnya.Namun, apa pun itu, semuanya adalah keberuntungannya.Elena harus berpegangan erat pada Kris dan menjadi artis paling terkenal. Mungkin, dia bahkan bisa menikah ke keluarga kaya dan mendapatkan hidup yang sepenuhnya berbeda dari sekarang!Pada saat ini, Elena seakan-akan sudah melihat hidupnya yang sempurna di masa depan. Hanya saja, dia yang sekarang malah tidak menyadari bahwa meskipun pria di hadapannya ini tersenyum kecil, senyumannya ini tidak tulus."Oh ya, kamu kenal dengan Michael Yunata?" tanya Kris tiba-tiba.Elena menggelengkan kepalanya. Dia tidak pernah berkesempatan untuk berkenalan dengan orang seperti Michael.Kris mengernyit dan berkata, "Ke depannya, jangan membuat masalah. K
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun