Kalau dipikir-pikir, pada saat itu, dalam lemari bajunya, hanya ada pakaian kerja atau jenis pakaian yang Martin sukai dan hanya ada sedikit pakaian yang benar-benar dia sukai.Irene merasa seperti di kehidupannya yang sebelumnya, dia benar-benar jarang sekali menyenangkan dirinya sendiri, dia lebih sering menyenangkan hati orang lain."Aku benar-benar ingin sekali mengenalmu lebih awal," gumam Michael tiba-tiba.Jika Michael sudah mengenal Irene lebih awal, mereka mungkin akan memiliki sebuah awal yang lebih baik. Irene tidak perlu dipenjara selama tiga tahun, sedangkan Michael tidak akan merasa gelisah dan takut ketahuan karena hal-hal ini.Irene hanya merasa bahwa pada saat ini, tatapan Michael mengandung terlalu banyak emosi yang tidak bisa Irene pahami."Sudah, ayo jalan," kata Michael sambil menggenggam tangan Irene dan berjalan ke lantai bawah. Hari ini, Irene harus melakukan pemeriksaan kesehatan, jadi dia harus pergi ke rumah sakit dalam keadaan perut kosong dan tidak bisa sar
Selain itu, setibanya di tempat itu, sudah ada orang yang menunggu kedatangan mereka, jadi Irene hanya perlu mengikuti perawat itu.Oleh karena itu, Irene pergi mengambil darah, melakukan rontgen, pemeriksaan USG dan berbagai pemeriksaan lainnya, sedangkan Michael menunggu Irene di ruang istirahat khusus di pusat pemeriksaan kesehatan.Hanya saja, saat Irene mengikuti perawat itu melakukan pemeriksaan di berbagai departemen, dia melihat barisan yang lumayan panjang di depan pintu tiap bagian.Berdasarkan ucapan perawat itu, beberapa pemeriksaan kesehatan dari unit lainnya juga dilaksanakan di tempat ini, jadi hari ini agak ramai.Saat Irene mengikuti perawat itu ke tempat pemeriksaan USG, ada barisan panjang di depan beberapa pintu ruangan di tempat itu. Perawat itu membawa Irene ke arah ruangan yang tidak memiliki barisan di depannya."Irene!" Tiba-tiba, seseorang memanggil nama Irene.Irene menoleh dan melihat Lidya yang sedang berbaris di salah satu barisan itu.Irene seketika terce
Siapa suruh dulu Irene selalu membuat Lidya merasa tertekan? Di kantor, Irene terlalu terkenal, hingga Lidya merasa seperti manusia transparan yang diabaikan orang-orang.Sekarang, Lidya akan membuat Irene mendapatkan "ketenaran" itu lagi, supaya orang-orang di firma hukum melihat pengacara wanita yang dulu mereka sukai sudah menjadi seperti apa.Lidya ingin membuktikan pada orang-orang itu bahwa penilaian mereka sangat buruk!Dia merasa seakan-akan hanya dengan cara ini barulah dia bisa merasa lebih tenang.Tepat pada saat ini, seorang perawat berjalan lewat, jadi rekan kerja yang barusan berbicara dengan Lidya bertanya, "Sebelumnya, staf di sini bilang, ruangan itu nggak menerima orang-orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Tapi, tadi, jelas-jelas ada perawat yang membawa seseorang ke dalam ruangan itu. Ada apa ini?""Oh, seharusnya itu pasien untuk pemeriksaan kesehatan istimewa di rumah sakit kami," jawab perawat itu."Pemeriksaan kesehatan istimewa?" Rekan kerjanya Lidya terc
Masa itu adalah masa paling suram dalam hidup Irene. Irene bahkan merasa bahwa hidupnya tidak berarti. Jika bukan karena Leni sering mengunjunginya, sekarang, mungkin saja dia sudah tidak berada di dunia ini.Dokter ini membuang napas dan berkata, "Nanti, akan ada dokter kandungan yang melihat hasil laporan ini, mungkin saja dokter itu bisa memikirkan cara untuk melakukan tindakan penyembuhan.""Penyembuhan?" Irene tercengang sesaat, lalu bertanya, "Benar-benar masih ada cara penyembuhan?""Kamu masih muda, jadi mungkin saja masih ada kesempatan penyembuhan. Terlebih lagi, dalam bidang pengobatan, nggak ada yang pasti," kata dokter ini.Entah mengapa, secercah harapan mulai meluap dalam hati Irene. Meskipun dia tahu bahwa harapan ini sangat tipis, tetap ada harapan, 'kan?Jika ... benar-benar ada cara untuk menyembuhkan rahimnya ... apakah Irene bisa melahirkan seorang anak?Sambil memikirkan hal ini, wajahnya Michael tiba-tiba muncul dalam benak Irene.Jika Irene benar-benar bisa mela
Kemudian, Irene juga tidak berencana untuk terus berbicara dengan Lidya lagi. Jadi, dia pun langsung pergi ke tempat pemeriksaan berikutnya dengan perawat di sampingnya.Lidya masih berdiri di tempat sambil memelototi punggung Irene dengan penuh kebencian. Namun, begitu dia berbalik, dia malah menghadapi tatapan semua orang dari firma hukum.Lidya hanya tersenyum dengan malu dan kembali ke dalam barisannya.Setelah sekian lama, akhirnya, dia masih saja tidak mengetahui bagaimana Irene sebenarnya mendapatkan uang untuk membeli paket pemeriksaan istimewa ini.Setelah Irene melakukan serangkaian pemeriksaan, dia kembali ke tempat Michael menunggu."Sudah selesai, ya?" tanya Michael."Iya, tapi ada beberapa laporan yang baru akan keluar paling cepat nanti sore," jawab Irene."Kalau begitu, ayo sarapan dulu di luar. Kamu belum sarapan," kata Michael."Baiklah," kata Irene sambil berjalan meninggalkan rumah sakit dengan Michael."Mau makan apa?" tanya Michael."Makan di sekitar sini saja," j
Setelah berpikir sejenak, Irene mengangguk dan berkata, "Baiklah."Kemudian, dia menunduk dan memakan sarapannya, sedangkan Michael tersenyum sambil melihat Irene makan. Michael merasa bahwa Irene terlihat sangat imut saat dia sedang makan.Rambut Irene yang panjang diikat dengan gaya ekor kuda, wajahnya mulus, matanya jernih, hidungnya kecil dan bibirnya berwarna merah muda.Michael merasa bahwa semua bagian wajah Irene sangat indah.Dia sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa ada satu hari di mana dia akan mencintai seorang wanita seperti ini. Namun, setelah dia mencintai wanita ini, dia malah merasa bahwa hal ini sangat normal.Sambil makan, Irene sesekali mengangkat kepalanya dan menatap sepasang mata pria ini yang mendalam. Dalam sekejap, dia hanya merasa seakan-akan tatapan mata ini membuat pikirannya kosong."Ada ... apa?" gumam Irene."Nggak apa-apa, aku hanya merasa Kakak sangat cantik," jawab Michael.Irene seketika terdiam. Michael sudah sering melihat banyak wanita cant
"Di simpang jalan itu, ada seorang tukang loak. Nanti, aku bisa menjual alat-alat masak dan perlengkapan tidur ini padanya. Kalau soal pakaian dan sepatu ini, aku bisa bawa pulang yang aku masih mau pakai," kata Irene.Michael melihat Irene ingin membawa pulang pakaian dan sepatu yang sudah usang. Meskipun ada beberapa pakaian yang kelihatannya masih lumayan bagus, semuanya sudah ketinggalan zaman dan bahkan warnanya pun mulai luntur.Michael tahu bahwa pakaian ini pasti dari sebelum Irene masuk penjara.Namun, Michael tidak banyak bicara. Lagi pula, kalaupun dia benar-benar ingin mengeluarkan uang untuk Irene dan mengganti semua barang lama ini ke barang baru, yang bagus, dia juga harus melakukannya selangkah demi selangkah.Michael takut kalau dia terlalu terburu-buru, dia akan menakuti Irene. Bagaimanapun, tidak mudah bagi Irene untuk menurunkan kewaspadaannya sedikit demi sedikit di hadapan Michael."Bagaimana kalau kamu tunggu sebentar di sini? Sebentar lagi, aku akan kembali," ka
Michael tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap Irene lekat-lekat.Dengan kebingungan, Irene bertanya, "Ada apa?""Kalau iya?" tanya Michael tiba-tiba.Irene tercengang sesaat. Senyuman di wajahnya pelan-pelan menghilang. Dia mengerutkan bibirnya dan menatap pria ini dengan sungguh-sungguh, lalu berkata, "Mike, aku nggak suka dibohongi. Aku selalu merasa, hubungan yang bisa bertahan lama itu harus jujur, nggak boleh ada kebohongan."Michael tidak berbicara, dia hanya terus menatap Irene."Apakah kamu akan membohongiku?" tanya Irene lagi. Pada saat ini, dia tiba-tiba merasa sangat gelisah, seakan-akan dia takut Michael akan menjawabnya dengan kata "iya" dan takut dia harus berpisah dengan Michael.Jika mereka bahkan tidak bisa mencapai kesepakatan dalam hal ini, bagaimana hubungan mereka masih bisa terus berlanjut?Michael mengepalkan kedua tangannya, lalu menjawab dengan pelan, "Nggak akan."Mendengar jawaban Michael, Irene hanya merasa seakan-akan batu besar dalam hatinya terang