Selain itu, setibanya di tempat itu, sudah ada orang yang menunggu kedatangan mereka, jadi Irene hanya perlu mengikuti perawat itu.Oleh karena itu, Irene pergi mengambil darah, melakukan rontgen, pemeriksaan USG dan berbagai pemeriksaan lainnya, sedangkan Michael menunggu Irene di ruang istirahat khusus di pusat pemeriksaan kesehatan.Hanya saja, saat Irene mengikuti perawat itu melakukan pemeriksaan di berbagai departemen, dia melihat barisan yang lumayan panjang di depan pintu tiap bagian.Berdasarkan ucapan perawat itu, beberapa pemeriksaan kesehatan dari unit lainnya juga dilaksanakan di tempat ini, jadi hari ini agak ramai.Saat Irene mengikuti perawat itu ke tempat pemeriksaan USG, ada barisan panjang di depan beberapa pintu ruangan di tempat itu. Perawat itu membawa Irene ke arah ruangan yang tidak memiliki barisan di depannya."Irene!" Tiba-tiba, seseorang memanggil nama Irene.Irene menoleh dan melihat Lidya yang sedang berbaris di salah satu barisan itu.Irene seketika terce
Siapa suruh dulu Irene selalu membuat Lidya merasa tertekan? Di kantor, Irene terlalu terkenal, hingga Lidya merasa seperti manusia transparan yang diabaikan orang-orang.Sekarang, Lidya akan membuat Irene mendapatkan "ketenaran" itu lagi, supaya orang-orang di firma hukum melihat pengacara wanita yang dulu mereka sukai sudah menjadi seperti apa.Lidya ingin membuktikan pada orang-orang itu bahwa penilaian mereka sangat buruk!Dia merasa seakan-akan hanya dengan cara ini barulah dia bisa merasa lebih tenang.Tepat pada saat ini, seorang perawat berjalan lewat, jadi rekan kerja yang barusan berbicara dengan Lidya bertanya, "Sebelumnya, staf di sini bilang, ruangan itu nggak menerima orang-orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Tapi, tadi, jelas-jelas ada perawat yang membawa seseorang ke dalam ruangan itu. Ada apa ini?""Oh, seharusnya itu pasien untuk pemeriksaan kesehatan istimewa di rumah sakit kami," jawab perawat itu."Pemeriksaan kesehatan istimewa?" Rekan kerjanya Lidya terc
Masa itu adalah masa paling suram dalam hidup Irene. Irene bahkan merasa bahwa hidupnya tidak berarti. Jika bukan karena Leni sering mengunjunginya, sekarang, mungkin saja dia sudah tidak berada di dunia ini.Dokter ini membuang napas dan berkata, "Nanti, akan ada dokter kandungan yang melihat hasil laporan ini, mungkin saja dokter itu bisa memikirkan cara untuk melakukan tindakan penyembuhan.""Penyembuhan?" Irene tercengang sesaat, lalu bertanya, "Benar-benar masih ada cara penyembuhan?""Kamu masih muda, jadi mungkin saja masih ada kesempatan penyembuhan. Terlebih lagi, dalam bidang pengobatan, nggak ada yang pasti," kata dokter ini.Entah mengapa, secercah harapan mulai meluap dalam hati Irene. Meskipun dia tahu bahwa harapan ini sangat tipis, tetap ada harapan, 'kan?Jika ... benar-benar ada cara untuk menyembuhkan rahimnya ... apakah Irene bisa melahirkan seorang anak?Sambil memikirkan hal ini, wajahnya Michael tiba-tiba muncul dalam benak Irene.Jika Irene benar-benar bisa mela
Kemudian, Irene juga tidak berencana untuk terus berbicara dengan Lidya lagi. Jadi, dia pun langsung pergi ke tempat pemeriksaan berikutnya dengan perawat di sampingnya.Lidya masih berdiri di tempat sambil memelototi punggung Irene dengan penuh kebencian. Namun, begitu dia berbalik, dia malah menghadapi tatapan semua orang dari firma hukum.Lidya hanya tersenyum dengan malu dan kembali ke dalam barisannya.Setelah sekian lama, akhirnya, dia masih saja tidak mengetahui bagaimana Irene sebenarnya mendapatkan uang untuk membeli paket pemeriksaan istimewa ini.Setelah Irene melakukan serangkaian pemeriksaan, dia kembali ke tempat Michael menunggu."Sudah selesai, ya?" tanya Michael."Iya, tapi ada beberapa laporan yang baru akan keluar paling cepat nanti sore," jawab Irene."Kalau begitu, ayo sarapan dulu di luar. Kamu belum sarapan," kata Michael."Baiklah," kata Irene sambil berjalan meninggalkan rumah sakit dengan Michael."Mau makan apa?" tanya Michael."Makan di sekitar sini saja," j
Setelah berpikir sejenak, Irene mengangguk dan berkata, "Baiklah."Kemudian, dia menunduk dan memakan sarapannya, sedangkan Michael tersenyum sambil melihat Irene makan. Michael merasa bahwa Irene terlihat sangat imut saat dia sedang makan.Rambut Irene yang panjang diikat dengan gaya ekor kuda, wajahnya mulus, matanya jernih, hidungnya kecil dan bibirnya berwarna merah muda.Michael merasa bahwa semua bagian wajah Irene sangat indah.Dia sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa ada satu hari di mana dia akan mencintai seorang wanita seperti ini. Namun, setelah dia mencintai wanita ini, dia malah merasa bahwa hal ini sangat normal.Sambil makan, Irene sesekali mengangkat kepalanya dan menatap sepasang mata pria ini yang mendalam. Dalam sekejap, dia hanya merasa seakan-akan tatapan mata ini membuat pikirannya kosong."Ada ... apa?" gumam Irene."Nggak apa-apa, aku hanya merasa Kakak sangat cantik," jawab Michael.Irene seketika terdiam. Michael sudah sering melihat banyak wanita cant
"Di simpang jalan itu, ada seorang tukang loak. Nanti, aku bisa menjual alat-alat masak dan perlengkapan tidur ini padanya. Kalau soal pakaian dan sepatu ini, aku bisa bawa pulang yang aku masih mau pakai," kata Irene.Michael melihat Irene ingin membawa pulang pakaian dan sepatu yang sudah usang. Meskipun ada beberapa pakaian yang kelihatannya masih lumayan bagus, semuanya sudah ketinggalan zaman dan bahkan warnanya pun mulai luntur.Michael tahu bahwa pakaian ini pasti dari sebelum Irene masuk penjara.Namun, Michael tidak banyak bicara. Lagi pula, kalaupun dia benar-benar ingin mengeluarkan uang untuk Irene dan mengganti semua barang lama ini ke barang baru, yang bagus, dia juga harus melakukannya selangkah demi selangkah.Michael takut kalau dia terlalu terburu-buru, dia akan menakuti Irene. Bagaimanapun, tidak mudah bagi Irene untuk menurunkan kewaspadaannya sedikit demi sedikit di hadapan Michael."Bagaimana kalau kamu tunggu sebentar di sini? Sebentar lagi, aku akan kembali," ka
Michael tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap Irene lekat-lekat.Dengan kebingungan, Irene bertanya, "Ada apa?""Kalau iya?" tanya Michael tiba-tiba.Irene tercengang sesaat. Senyuman di wajahnya pelan-pelan menghilang. Dia mengerutkan bibirnya dan menatap pria ini dengan sungguh-sungguh, lalu berkata, "Mike, aku nggak suka dibohongi. Aku selalu merasa, hubungan yang bisa bertahan lama itu harus jujur, nggak boleh ada kebohongan."Michael tidak berbicara, dia hanya terus menatap Irene."Apakah kamu akan membohongiku?" tanya Irene lagi. Pada saat ini, dia tiba-tiba merasa sangat gelisah, seakan-akan dia takut Michael akan menjawabnya dengan kata "iya" dan takut dia harus berpisah dengan Michael.Jika mereka bahkan tidak bisa mencapai kesepakatan dalam hal ini, bagaimana hubungan mereka masih bisa terus berlanjut?Michael mengepalkan kedua tangannya, lalu menjawab dengan pelan, "Nggak akan."Mendengar jawaban Michael, Irene hanya merasa seakan-akan batu besar dalam hatinya terang
Michael baru melonggarkan pelukannya, tetapi dia tetap memeluk Irene sambil berkata, "Kak, jangan minta putus selamanya, ya?"Michael menunduk, matanya yang hitam penuh akan sejenis kepanikan yang tidak pernah Irene lihat sebelumnya.Seakan-akan bagi Michael, kata putus yang diucapkan Irene adalah sesuatu yang bisa membuat Michael kewalahan dan panik.Apakah Irene benar-benar sepenting itu bagi Michael? Hingga bahkan Irene tidak bisa mengucapkan kata putus sebagai sebuah perumpamaan?Irene hanya merasa seakan-akan ada yang mengganjal di hatinya, membuatnya merasa tersiksa. Tanpa disadari, dia mengangkat tangannya dan membalas pelukan Michael dengan lembut."Baik, Mike, aku nggak akan bilang putus selamanya," kata Irene. Irene pun menjanjikan sesuatu untuk "selamanya" dengan pria ini.Pada saat ini, Irene bahkan tidak memikirkan harga di balik janji ini. Dia yang sekarang hanya tidak ingin melihat ekspresi Michael pada saat ini.Karena ... hal ini akan membuat Irene merasa tersiksa....
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun