Irene bergegas berkata, "Nggak perlu, tempat ini sangat bagus!" Lahan pemakaman yang Michael pilihkan untuk ibunya Irene adalah sepotong lahan tersendiri di pekuburan ini, bukan yang bersebelahan dengan makam orang lain.Jika deretan makam yang bersebelahan itu adalah apartemen, lahan yang Michael pilih seperti sebuah vila.Lahan ini adalah sebuah ruang kecil yang dikelilingi dengan deretan pepohonan. Beberapa meter di depan makam ini, bahkan terdapat meja dan kursi yang terbuat dari batu, yang bisa menjadi tempat istirahat bagi orang-orang yang datang ziarah kubur."Baiklah kalau begitu," kata Michael. "Kalau begitu, masukkanlah abu ibumu."Irene menganggukkan kepalanya. Dia berjongkok dan meletakkan abu jenazah ibunya di lubang di depan batu nisan, yang khusus digunakan untuk menampung abu jenazah. Kemudian, para pekerja itu pun menutupi lempengan batu itu, lalu menuangkan semen di atasnya.Sedangkan para karyawan pemakaman ini menyodorkan sebuah kontrak ke hadapan Irene, yaitu konta
Pada saat ini, dari sudut pandang Irene, dia bisa melihat rambut hitam pria ini, kulitnya yang disinari dengan cahaya bulan dan garis lehernya yang indah. Irene bisa melihat dengan jelas bentuk telinga dan sisi samping wajah pria ini.Tatapan Irene seperti tidak bisa dialihkan dari pria ini. Irene bahkan merasa bahwa telinga pria ini saja seperti lebih indah dari telinga orang lain.Saat pria ini menegakkan tubuhnya dan menghadap ke arah Irene, Irene hanya merasa seakan-akan jantungnya dihantam dengan sesuatu.Di bawah cahaya bulan, sepasang mata pria ini seperti berkilau, dengan gelombang warna perak, sedangkan bibir pria ini terus bergerak, seperti menggerakkan hatinya Irene.Pada saat ini, Irene merasa seakan-akan dunia ini menjadi hampa dan Irene hanya bisa melihat keberadaan pria ini.Kemudian, Irene melihat wajah pria ini terus mendekat padanya. Bagian wajahnya sangat indah, seperti karya yang paling indah di dunia ini."Kamu kenapa?" Suara pria ini akhirnya terdengar di telinga
Michael merasa seakan-akan saat Irene menatapnya, Irene tampak terpesona untuk sesaat dan seperti sangat dekat dengan Michael. Namun, kemudian, tatapan Irene seakan-akan kembali menjadi tatapan yang ingin menjauhkan diri dari Michael.Hanya saja, hal yang berbeda dari dulu adalah sekarang, ada sejenis pertentangan dalam tatapan itu.Untuk sesaat, Irene tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini. Dia hanya bisa terdiam di bawah tatapan Michael, dengan wajah yang memerah."Kenapa kamu nggak mau melihatku? Kak, aku mau kamu melihatku!" kata Michael sambil mendekati Irene, sambil mengembuskan napas dari bibirnya yang tipis. Irene seperti terpesona oleh suara ini, hingga tatapannya tertuju ke wajah pria ini.Pada saat ini, pria ini sedang menatap Irene dengan lembut, dengan kerinduan dan kemelekatan pada tatapannya.Rambut Michael disisir ke belakang, sehingga keningnya terlihat, tetapi sosok "Mike" dalam ingatan Irene terus bertumpang-tindih dengan Michael yang sekarang dalam benak
Dari awal, hal yang Michael inginkan adalah kesediaan Irene.Hanya saja, sekarang, seiring dengan berjalannya waktu, hal yang Michael inginkan juga bertambah.Dia menginginkan agar Irene sangat menyukainya dan tidak akan menyukai pria lain selain dirinya.Dia bahkan tidak bisa menerima jika ada pria lain selain dirinya dalam masa depan Irene. Setiap dia memikirkan kemungkinan hal seperti ini terjadi, dia akan merasakan rasa iri dalam hatinya.Karena Irene, akhirnya Michael mengerti perasaan iri itu seperti apa.Irene mengangkat tatapannya dan menatap Michael dengan sungguh-sungguh. Tangan Michael yang menyentuh wajah Irene terasa panas. Masa-masa mereka bersama selama beberapa hari terakhir pun muncul dalam benak Irene.Meskipun Irene masih merasakan sejenis rasa takut terhadap pria ini, mungkin saja, ucapan pria ini di mobil memang ada benarnya, Irene memang menyukai pria ini.Mungkin saja, saat pria ini masih Mike, Irene sudah menyukainya."Kamu benar-benar mau aku menyukaimu?" gumam
Semalam, Irene mungkin mengucapkan kata-kata ini secara impulsif. Namun ... dia juga tidak berbohong. Tanpa disadari, sepertinya dia memang ... menyukai pria ini ... pria bernama Michael Yunata ini.Dia memang memiliki rasa takut dalam hatinya, tetapi ada juga perasaan suka. Kedua perasaan ini jelas-jelas berbeda, tetapi kedua perasaan ini bersatu dengan bertentangan."Kalau begitu, kamu juga bilang mau pacaran denganku, ya?" tanya Michael lagi."Ahhh!" Irene seketika terkejut. Kemudian, dia teringat bahwa setelah dia menyatakan perasaannya pada Michael, Michael memeluknya."Kalau begitu, Kakak maunya bagaimana, supaya kamu bisa hanya menyukaiku dan nggak menyukai orang lain lagi?" tanya Michael.Setelah mendengar pertanyaan ini, entah mengapa, Irene menjawab, "Hanya menyukaimu ... maksudmu sebagai pacar?"Mendengar ucapan Irene, Michael bergumam dengan penuh kasih, "Pacar? Kakak mau pacaran denganku?"Pacaran? Saat kata ini melintas dalam benak Irene, pikiran Irene seakan-akan menjadi
"Sepertinya, hari itu, aku nggak salah lihat, ya. Ternyata itu memang kamu," kata Kris sambil menatap Yuna dengan cuek. "Kamu datang memohon padaku supaya aku nggak memberi tahu Jeffry kalau aku bertemu denganmu?"Mendengar nama "Jeffry", Yuna seketika merinding. Sudah berapa lama dia tidak mendengar nama ini?Dia pernah sangat mencintai, juga sangat membenci nama ini.Namun, sekarang, dia malah hanya ingin menjauh dari nama ini, dia hanya ingin hidup dengan tenang."Iya," jawab Yuna sambil menggertakkan giginya. "Saya tahu saya nggak memenuhi syarat untuk berbicara dengan Anda, tapi saya hanya berharap agar Anda bisa mengasihani saya dan menganggap bahwa Anda nggak pernah bertemu dengan saya."Nada bicara Yuna sangat rendah diri. Pada saat ini, bahkan jika Kris menyuruhnya untuk berlutut, sepertinya dia juga akan melakukannya tanpa ragu."Kamu seharusnya tahu kalau selama ini, dia terus mencarimu," kata Kris.Yuna tidak menanggapi ucapan ini. Pria itu mencarinya hanya karena pria itu
'Bagi Irene, apakah ada rahasia yang tersembunyi di balik kecelakaan itu?' pikir Kris, lalu dia tidak bisa menahan tawanya. Orang yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah Helen Moiras, calon istrinya Michael, sedangkan sekarang, Irene sedang bersama Michael.Walaupun ada rahasia di balik kecelakaan itu, Michael juga akan menyelidikinya. Untuk apa aku mengkhawatirkan hal ini?' pikir Kris.Namun .... Kris tiba-tiba bertanya, "Sejak kapan Irene kerja di tempatmu?""Hah?" Yuna jelas-jelas terkejut. Sesaat kemudian, dia menjawab, "Sekitar setengah bulan yang lalu, dia menjadi pengantar makanan di restoran kita.""Bagaimana dia biasanya?" tanya Kris lagi."Lumayan, dia sangat rajin, tingkat pengantarannya juga lumayan, dia nggak pernah mengeluh ...." Yuna menjelaskan kondisi kerja Irene, sedangkan Kris menopang pipinya dengan sebelah tangannya sambil mendengarkan ucapan Yuna dengan sungguh-sungguh. Sudut bibir Kris agak terangkat, wajahnya yang biasanya dingin tampak lebih lembut.Yuna sek
Ucapan ini langsung membuat Gary murka. Saat dia ingin menanyakan sesuatu lagi pada pemilik rumah itu, orang itu malah langsung mematikan panggilannya.Clara yang berada di satu sisi bergegas bertanya pada suaminya, "Ada apa? Ada masalah dengan guci abu itu, ya?""Kata pemilik rumah itu, semalam, ada yang pergi ke sana dan mengambil guci abu itu!" kata Gary."Guci itu diambil? Bagaimana dengan 100 miliar kita? Tanpa guci abu itu, mana mungkin gadis itu akan memberikan 100 miliar pada kita?!" Clara benar-benar panik. Tiba-tiba, dia kepikiran akan sesuatu. "Oh iya, jangan-jangan gadis itu mencari orang untuk mengambil guci abu itu?"Gary seketika mengernyit. Dia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Irene.Sesaat kemudian, Irene menerima panggilan ini. "Ada apa?" tanya Irene."Irene, aku sudah memikirkannya, bagaimanapun, aku ayahmu, kita berhubungan darah. Kalau kamu benar-benar nggak bisa memberikanku 100 miliar, kamu bisa memberikanku setengah dulu, aku akan memberitahumu ke ma
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun