Pada saat ini, Jessie benar-benar membenci Amanda. Harus diketahui bahwa seorang rekan kerja di Divisi SDM yang biasanya lumayan dekat dengannya diam-diam memberitahunya bahwa pemecatannya berhubungan dengan penyalahgunaan kekuasaan untuk memerintahkan pekerja dari Pusat Sanitasi Lingkungan.Satu-satunya hal yang bisa Jessie pikirkan adalah perihal dia menyuruh Irene mengantarkan dokumen. Namun, hal ini direncanakan oleh Amanda!"Aku nggak memaksamu, kamu sendiri juga ingin melihat Irene dipermalukan, jadi kamu bersedia melakukannya. Aku paling-paling hanya mengusulkannya, tapi kamulah yang melakukannya, jadi ini nggak ada hubungannya denganku," kata Amanda yang langsung mengelak.Kedua orang ini mulai saling menyalahkan.Setelah bertengkar dengan Amanda, Jessie juga dimarahi oleh keluarganya. Namun, akhirnya, mereka tetap berupaya untuk membantunya. Mereka menghabiskan uang dan memanfaatkan relasi mereka untuk meminta bantuan, tetapi sama sekali tidak ada yang mau menerima uang dan ha
"Tapi aku ... aku membuatmu dipermalukan di hadapan semua orang dan dianiaya seperti itu oleh Erick ..." kata Jessie.Irene langsung membalas, "Itu perbuatan mereka, bukankah nggak ada hubungannya denganmu?"'Ada hubungannya!' teriak Jessie dalam hatinya. Dalam seumur hidupnya, ini pertama kalinya dia ingin menyalahkan dirinya sendiri."Sudahlah, kalau nggak ada urusan lain lagi, aku masih harus kerja," kata Irene. Tanpa memedulikan ekspresi getir Jessie, dia menghindari Jessie dan berjalan langsung ke jalanan di seberang untuk menyapu jalanan.Meskipun dia tidak tahu mengapa Jessie datang mencarinya hari ini, dia tidak berencana untuk memaafkan siapa pun untuk kejadian hari itu.Saat Irene sudah menyapu hingga setengah jalan, sebuah bayangan tiba-tiba muncul di hadapannya. Dia pun mengangkat kepalanya dan melihat George dari Divisi Transportasi.Wajah George agak memerah, lalu dia memberanikan dirinya dan berkata, "Irene, kata Kak Shanti, kamu sekarang nggak ingin pacaran, ya. Tapi ..
Sepertinya dia terlalu banyak pikir!Melihat Irene sibuk dengan pekerjaannya, George pun menoleh dan berkata, "Irene, emm ... kalau begitu, aku pergi dulu, ya. Silakan lakukan kesibukanmu."Melihat kepergian George, Michael tiba-tiba meraih dagu Irene dengan jari tangannya, sehingga Irene menatap ke arahnya dan berkata, "Aku nggak suka Kakak melihat pria lain seperti ini."Irene tidak bisa menahan tawanya dan berkata, "Apa yang kamu pikirkan? Aku nggak punya perasaan seperti itu terhadapnya.""Apakah dia juga merasa begitu?" tanya Michael.Irene pun terdiam."Dia rekan kerja yang menyukai Kakak, 'kan?" tanya Michael lagi."Ya, aku sudah meminta bantuan Kak Shanti untuk menolaknya. Tak kusangka, hari ini dia akan datang mencariku," jawab Irene."Pria itu nggak layak untuk Kakak. Kalau Kakak nggak menyukainya, Kakak seharusnya langsung menolaknya," kata Michael.Irene tertawa lagi, lalu berkata, "Dasar kamu. Kamu memandangku terlalu tinggi. Sebenarnya, akulah yang nggak layak untuknya. D
Dalam perjalanan pulang, Irene tiba-tiba bertanya pada Michael, "Mike, apakah kamu kenal dengan Martin Susanto?""Presiden direktur Grup Susanto?" tanya Michael."Kamu kenal juga, ya. Benar, dia tokoh utama dalam berita pernikahan antara Keluarga Susanto dan Keluarga Moiras yang tersebar akhir-akhir ini. Dia juga ...." Langkah Irene terhenti, lalu dia berkata setelah terdiam sejenak, "Dia mantan pacarku."Michael juga menghentikan langkahnya dan berdiri di sisi Irene sambil mengamati Irene dalam diam.Mungkin ada kata-kata dan perasaan yang tersimpan terlalu lama dalam hati Irene, sehingga pada saat ini, dia tidak bisa menahan diri dari mencurahkan semuanya. "Apakah kamu merasa nggak percaya bahwa orang seperti aku pernah berpacaran dengan orang itu?" tanya Irene.Dia menertawakan dirinya sendiri, lalu berkata lagi, "Pada saat itu, aku adalah seorang pengacara baru yang baru lulus belum lama. Aku kira aku akan menikah dengannya. Hanya saja, aku nggak menyangka bahwa dalam sebuah kecela
Mendengar ucapan Michael, Irene hanya menganggapnya sebagai sebuah lelucon. Iklan ini dipasang secara khusus untuk pernikahan antara Keluarga Susanto dan Keluarga Moiras. Siapa yang berani melepasnya? Pada saat ini, pandangan Irene gelap. Tangan Michael yang menempel di wajahnya memancarkan kehangatan.Sesaat kemudian, dia menurunkan tangan Michael, lalu menatap Michael sambil berkata, "Mike, terima kasih, ya." Dia mengira bahwa Michael mengucapkan kata-kata ini untuk menghiburnya. "Sudahlah, ayo pulang dan makan malam," kata Irene lagi sambil menggenggam tangan Michael dan berjalan ke arah rumahnya.Michael melirik sekilas ke iklan proyeksi yang besar itu, lalu pergi dengan Irene....Sepulangnya ke kamar kontrakan Irene, Irene pun pergi ke pusat keamanan di daerah perumahan ini untuk mengambil paket kiriman. Sweter yang dia beli sudah datang.Dia membuka paket itu, mengeluarkan sweter baru itu dan memegang bahannya. Bahannya nyaman. Jika dibandingkan dengan harganya, sweter ini lumay
Michael menatap Irene sambil bertanya, "Kakak merasa pendapatanku terlalu kecil, ya?""Eh, bukan!" Irene menyangkal dan berkata, "Aku hanya berharap agar kamu bisa hidup dengan lebih baik." Mungkin, hidup Irene akan terus seperti sekarang, tetapi dia berharap agar Michael bisa hidup dengan lebih baik."Aku akan hidup dengan lebih baik. Pada saat itu, aku juga bisa memberikan Kakak hidup seperti apa pun yang Kakak inginkan," kata Michael sambil menatap Irene dengan sungguh-sungguh.Jelas-jelas bagi Michael, ini hanyalah sebuah permainan. Namun, pada saat ini, dia malah benar-benar ingin mengubah hidup Irene di masa depan. Bagi Michael, hal ini juga sangat gampang dilakukan.Irene pun tertawa. Dia merasa bahwa Michael tidak akan bisa memberikannya hidup yang dia inginkan. Namun, dia tidak ingin melukai harga diri Michael, jadi dia berkata, "Baiklah, aku akan menunggu Mike mendapat banyak uang dan menghidupiku. Dengan begitu, aku bisa hidup santai dengan nyaman.""Baik," kata Michael. Seb
"Seharusnya ada 99," kata Charles. Dia mengingat isi sebuah berita wawancara di mana Martin mengatakan bahwa dia memasang 99 iklan proyeksi tiga dimensi untuk mewakilkan cintanya dari 99 kehidupan.Kalimat ini pernah dipuji-puji oleh banyak penggemar Hannah. Sekarang, Hannah adalah artis terkenal di dunia hiburan, jadi tentu saja dia memiliki banyak penggemar."Lepaskan semuanya," kata Michael."Semuanya?" tanya Charles dengan heran."Semuanya," jawab Michael dengan tegas."Baik, akan saya lakukan," jawab Charles. Apakah Michael tiba-tiba ingin melepaskan iklan proyeksi Keluarga Susanto karena Keluarga Susanto atau Keluarga Moiras menyinggungnya? Atau apakah Michael juga tidak senang dengan pernikahan antara kedua keluarga ini? Namun, sebelumnya, bukankah Michael sudah menerima undangan untuk jamuan pertunangan antara kedua keluarga ini?Charles menebak-nebak dalam hatinya. Tiba-tiba, dia tersadar dan kepikiran akan sebuah kemungkinan.Apakah jangan-jangan Michael ingin melepaskan ikla
"Siapa kakak iparmu?!" Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. Seorang wanita dengan mantel berwarna cokelat dan pakaian modis berjalan ke arah mereka. Begitu dia melihat Elena, dia tiba-tiba tersenyum sinis dan berkata, "Kukira siapa, ternyata adiknya si pembunuh, ya."Ekspresi Elena seketika menjadi sangat masam. Dia mengenali wanita ini. Wanita ini adalah Hannah, calon istrinya Martin sekarang.Hannah berjalan maju sambil menatap Elena dengan tatapan meremehkan. "Seingatku, kamu aktris kecil, 'kan? Kenapa hari ini kamu datang mencari Martin dan memanggilnya kakak ipar? Kamu mau meminta peran utama dari Martin? Dasar nggak tahu malu."Ucapan Hannah membuat Elena merasa sangat terhina. Pada saat ini, bahkan orang lain yang lewat di koridor ini seperti sedang menonton pertunjukan.Elena hanya bisa mengumpati Irene dalam hatinya. Jika bukan karena Irene menabrak orang lain, sekarang, Elena sudah menjadi artis terkenal dan tidak akan menderita seperti ini.Pada saat ini, Elena melupak
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun