Bukankah Irene ingin putus hubungan dengan Michael? Bagaimanapun, keberadaan Michael ibarat mimpi buruk bagi Irene yang dulu. Namun, tadi, Irene malah memikirkan apakah Michael akan menyelamatkannya atau tidak!"Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Kris dengan suaranya yang dingin."Nenekku sakit, jadi aku datang menjenguknya," jawab Irene. Meskipun Irene tidak menjawab, Kris juga bisa mencari tahu."Nenekmu tinggal di kota kecil ini?" tanya Kris."Iya," jawab Irene lagi."Kalau begitu ... dulu, kamu juga tinggal di sini?" tanya Kris dengan ragu-ragu."Saat aku masih kecil, aku pernah tinggal di sini. Tapi, Kemudian aku kembali ke Kota Cena," kata Irene."Oh ya? Kalau begitu, saat kamu tinggal di sini, apakah pernah terjadi hal khusus?" Saat Kris menanyakan hal ini, tangannya yang memegang setir mobil terkepal makin erat."Aku nggak mengerti maksud dari hal khusus yang kamu bilang," kata Irene. "Lagi pula, saat aku tinggal di sini, aku masih sangat kecil. Kalaupun benar-benar terjadi ses
"Oh ya?" kata Irene. Entah mengapa, dia merasa bahwa Kris sengaja mengucapkan kata-kata ini untuk didengar olehnya.Sambil menatap wajah wanita di hadapannya ini, Kris berkata, "Karena dulu, aku terpisah dengan seseorang di rumah sakit itu. Orang itu pernah berkata padaku bahwa dia sangat menyukai makanan di restoran ini. Jadi, tiap tahun, pada hari aku terpisah dengan orang itu, aku akan datang makan di sini.""Kalau begitu, orang itu pasti sangat penting bagimu," kata Irene. Dari ucapan Kris, sepertinya dia sangat merindukan orang itu."Iya, dia sangat penting bagiku. Sepertinya dia bisa dibandingkan dengan nyawaku," kata Kris dengan santai.Namun, Irene malah merasa terkejut.Apakah Kris begitu memedulikan seseorang yang terpisah darinya? Orang yang sering berganti-ganti pacar dan bahkan sangat kejam terhadap mantan pacarnya seharusnya sangat tidak berperasaan.Sepertinya, Kris hanya bisa merasakan sebuah perasaan untuk sesaat. Setelah perasaan itu berlalu, perasaan itu akan menghil
Bagaimanapun, pertama kalinya Kris bertemu dengan orang itu adalah di kota kecil ini.Hanya saja, sekarang, sepertinya dia sudah berpikir terlalu jauh."Bukan kamu," kata Kris dengan santai. Irene bukanlah orang yang dia cari.Bukan apa? Irene tampak kebingungan.Pada saat ini, pemilik restoran ini membawakan pesanan mereka. Kris pun berkata, "Sudahlah, ayo makan. Kamu mau minum bir, nggak?"Irene teringat akan pengalamannya mabuk di hadapan Michael, dia pun langsung menggeleng sambil berkata, "Nggak, deh. Aku minum minuman ringan saja."Oleh karena itu, Kris meminta pemilik restoran ini untuk membawakan dua botol minuman ringan untuk mereka.Dengan alis terangkat, Irene bertanya, "Kamu nggak minum bir?""Aku harus mengemudi, jadi aku nggak minum," kata Michael.Ekspresi Irene tiba-tiba menggelap. Dia teringat akan kecelakaan mobil yang membuatnya masuk penjara itu. Dia dihukum karena mengemudi dalam keadaan mabuk, tetapi dia sama sekali tidak minum minuman beralkohol!"Oh iya, dulu, k
Dalam beberapa hari terakhir, Irene harus kerja pada pagi hari, sedangkan pada malam hari, dia terus merajut sarung tangan, sehingga dia kurang tidur. Sedangkan hari ini, pagi-pagi sekali, dia harus naik bus ke kota kecil ini dan sudah sibuk seharian.Oleh karena itu, tidak lama Kemudian tanpa disadari, Irene pun terlelap.Kris melirik sekilas ke Irene yang tertidur dan mengecilkan volume lagu.Saat Irene tertidur, dia terlihat makin mirip dengan orang dalam ingatan Kris. Sebenarnya, saat mata Irene terbuka, dia juga mirip dengan sosok itu, tetapi tatapan Irene mengandung sejenis kesedihan yang tidak dimiliki oleh orang dalam ingatan Kris.Dalam ingatan Kris, sepasang mata yang jernih dan indah itu penuh akan harapan.Saat Irene terbangun, mobil Kris sudah berhenti di depan pintu perumahan tempat dia tinggal.Irene seketika merasa malu. Dia bergegas melepaskan sabuk pengamannya dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Nggak terlalu lama," jawab Kris.Irene bergegas turun dari m
Kemudian Irene mendengar dirinya menyanyikan lagu "One Moment in Time" dengan suaranya yang kekanak-kanakan."Bagaimana kalau kita ... ditangkap dan nggak bisa melarikan diri?" tanya anak laki-laki itu."Dasar bodoh. Ada aku, mana mungkin kita nggak bisa melarikan diri? Aku pasti akan membawamu ke luar!" kata Irene."Kalau kamu meninggalkanku, kamu pasti bisa melarikan diri," kata anak laki-laki itu."Aku nggak akan meninggalkanmu! Sudah kubilang, aku akan melindungimu! Aku nggak takut pada orang-orang jahat itu!" kata Irene."Kenapa kamu nggak meninggalkanku?" tanya anak laki-laki itu lagi."Karena kita teman!" jawab Irene."Ahhh!" Irene tiba-tiba membuka matanya dan langsung duduk dari posisi terbaring di atas ranjang. Cahaya yang redup pun memasuki tatapannya.Dia berada di kamar kontrakannya!Irene seketika membuang napas dengan lega. Pada saat ini, jam baru menunjukkan pukul tiga subuh.Apakah Irene bermimpi? Sepertinya dia memimpikan percakapan antara dirinya dengan seorang anak
Pekerjaan paruh waktu yang Shanti maksud adalah pekerjaan sebagai pemain figuran. Irene hanya perlu mendaftarkan namanya dan meninggalkan nomor teleponnya, tidak memerlukan informasi lainnya.Gajinya 160 ribu sehari, termasuk makan siang sekali. Jika waktu perekaman diperpanjang, mereka akan mendapatkan makan malam, tetapi gajinya tidak bertambah.Berdasarkan ucapan Shanti, lagi pula Irene tidak melakukan apa-apa pada hari istirahat, jadi dia bisa menjadi pemain figuran dan mendapatkan uang lebih. Bagaimanapun, gaji pekerjaan ini dihitung harian.Dalam waktu sebulan, jika tiap hari istirahat Irene bisa melakukan pekerjaan ini, dia juga bisa mendapatkan beberapa ratus ribu.Bagi orang lain, jumlah itu memang kecil, tetapi bagi Irene, jumlah uang itu sudah sangat memuaskan.Pada jam pulang kerja, Irene melihat sarung tangan yang sudah selesai dirajut. Dia pun menghubungi Michael dan berkata, "Sarung tangannya sudah selesai dirajut, mau aku yang bawa ke sana atau kamu suruh orang datang a
"Kamu ... kamu sudah datang, ya," kata Irene dengan nada datar sambil memiringkan badannya untuk membiarkan Michael memasuki ruangan."Kakak sudah menunggu lama, ya," kata Michael sambil tersenyum. Dia berjalan ke arah meja dan melihat salinan berkas kasus yang belum sempat Irene bereskan di atas meja.Dia memicingkan matanya dan mengulurkan tangannya untuk mengambil beberapa berkas itu, lalu melihatnya sambil bertanya, "Kenapa Kakak melihat berkas ini lagi?"Tubuh Irene seketika menjadi kaku. Sebelumnya, dia juga pernah membahas tentang kasus ini dengan Michael. Hanya saja, pada saat itu, dia tidak mengetahui identitas asli Michael. Sekarang, setelah mengetahuinya, Irene merasa malu dan tidak berdaya untuk membahas kasus ini.Lagi pula, kalaupun dia mengatakan bahwa dia tidak bersalah, kecelakaan itu tetap saja telah terjadi, sedangkan orang yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah calon istrinya Michael!Melihat Irene tidak menjawab, Michael mengangkat kepalanya untuk menatap Irene
"Kenapa nggak?" tanya Michael. "Dalam seumur hidupku, aku tetap harus menikahi seorang wanita. Jadi, apa bedanya cepat atau lambat? Helen pendiam, dia juga patuh. Pernikahan dengan Keluarga Moiras juga membantu perkembangan Keluarga Yunata dalam pengangkutan laut. Jadi, kenapa aku harus menolak?"Ucapan Michael hanya merujuk pada bisnis, sehingga Irene merasa terkejut.Pria ini seperti sama sekali tidak memahami percintaan. Bahkan baginya, pernikahan juga hanya seperti bisnis.Apa yang sebenarnya benar-benar berarti bagi pria ini?"Tapi, sekarang, menurutku, boleh juga kalau aku menikahi seorang wanita yang aku rasa menarik," kata Michael sambil tersenyum dan menatap lekat-lekat pada Irene.Irene memalingkan wajahnya dengan canggung. Ucapan Michael seakan-akan sedang merujuk pada sesuatu.Irene menyuruh dirinya sendiri untuk tidak berpikir terlalu jauh. Michael dan dirinya adalah dua orang dari dunia yang berbeda, mereka sama sekali tidak memiliki nasib yang sama. Kelak, setelah Irene