"Tapi ... pakaianmu ..." kata Irene.Pada saat ini, Michael baru menyadari bahwa dia sekarang masih mengenakan pakaian yang dia pakai saat dia makan malam dengan kakeknya semalam.Mike tentu saja tidak mampu mengenakan pakaian seperti ini.Namun, setelah kejadian semalam, Michael juga tidak ingin menyembunyikan identitasnya lagi. Bagaimanapun, cepat atau lambat, dia akan memberi tahu Irene identitas aslinya. Sekarang hanya lebih awal saja.Setelah Irene mengetahui identitas asli Michael, Michael juga bisa lebih mudah melindungi Irene."Meskipun pakaianku berbeda, aku tetap Mike, 'kan?" tanya Michael sambil tersenyum pada Irene.Pada saat ini, jika Irene bodoh sekalipun, dia juga bisa merasakan ada yang aneh. Dia menyadari beberapa hal yang sebenarnya tidak seperti yang dia bayangkan."Kamu bukan gelandangan?" tanya Irene."Bukan," jawab Michael dengan jujur."Kalau begitu ... kenapa kamu mau pura-pura jadi gelandangan?" tanya Irene. Perasaan ditipu meluap dalam dirinya. Dengan mata ter
Irene membangkitkan sisi protektif pria ini, membuat pria ini ingin melindunginya.Ada terlalu banyak orang yang mengatai bahwa Michael kejam, bahwa Michael berdarah dingin, tetapi tak disangka, Michael memiliki sisi protektif seperti ini."Nggak apa-apa. Semalam, hal yang kamu takutkan nggak terjadi. Aku tiba tepat waktu," kata Michael.Ternyata benar, dialah yang menyelamatkan Irene!Irene mengangkat kepalanya dan menatap wajah yang berada dekat dengannya dengan tercengang. "Tapi, kenapa kamu bisa pergi menyelamatkanku?" tanya Irene. Kemarin, Michael sama sekali tidak pergi ke kota kecil itu dengannya!"Kakak sudah lupa, ya? Kamu yang meneleponku dan meminta agar aku menyelamatkanmu," kata Michael sambil tersenyum. "Jadi, syukurlah aku tiba tepat waktu."Hanya dengan satu panggilan telepon, Michael langsung pergi sejauh lebih dari 100 kilometer untuk menyelamatkan Irene?!Irene benar-benar merasa terkejut.Sambil berbicara, Michael menggendong Irene kembali ke atas ranjang dan menutu
Seusai berbicara, Michael langsung mengakhiri panggilan ini.Willy memelototi ponsel di tangannya. Sesaat kemudian, dia baru menyerahkan ponselnya pada perawatnya yang berada di samping.Tidak perlu khawatir? Alangkah baiknya jika semuanya benar-benar seperti yang Michael katakan. Namun, terkadang, ketidaksadaran adalah hal yang paling menakutkan. Seperti dulu, putranya Willy juga pernah berkata pada Willy, "Ayah, aku nggak akan melupakan tanggung jawab Keluarga Yunata hanya demi seorang wanita."Namun, akhirnya, putranya meninggalkan Keluarga Yunata dan bahkan membuang nyawanya sendiri demi seorang wanita!"Pergi selidiki siapa wanita itu sebenarnya. Aku harus mengetahui semua informasi terperinci tentang wanita itu," kata Willy dengan cuek.Di sudut ruang rawat ini, seorang pria yang mengenakan jas hitam dan berkacamata dengan bingkai berwarna emas sedang mengetik sesuatu dengan cepat di laptopnya. Pria ini menjawab, "Baik."...Irene berbaring di ranjang di dalam ruang rawat, pikira
Irene membuka tasnya dan melihat isi tasnya yang masih lengkap.Ponselnya direbut saat dia berada di Kediaman Frendi. Pada saat ini, ponselnya dalam keadaan mati. Saat Irene menyalakan ponselnya, serangkaian notifikasi pesan singkat dan panggilan tidak terjawab langsung memenuhi ponselnya.Di antaranya, ada yang berasal dari neneknya, Leni dan beberapa dari nomor yang tidak dikenal.Irene kira-kira bisa menebak alasan neneknya menghubunginya. Namun, panggilan dari Leni .... Irene melihat sekitar 20 panggilan tidak terjawab dari Leni.Irene bergegas menelepon teman baiknya ini.Di ujung telepon lainnya, Leni langsung menerima panggilan ini. "Irene?" tanya Leni."Ya, kemarin ponselku ... mati. Hari ini, saat aku menyalakan ponselku, aku baru melihat panggilan masuk darimu," kata Irene.Leni langsung membuang napas panjang. "Astaga, semalam, aku menghubungimu, tapi panggilannya nggak terhubung. Kamu bilang kamu akan pergi ke rumah nenekmu, aku khawatir ada yang terjadi padamu. Selain nene
Pada saat ini, dari ujung telepon lainnya, terdengar suara Robin yang mendesak. "Kenapa kamu nggak bilang pada Irene, suruh dia cepat cabut kasus itu, supaya mereka semuanya dilepaskan!""Dilepaskan? Apanya? Mereka sendiri yang sudah melakukan kejahatan, jadi mereka harus ditahan!" seru Sisca."Mereka adalah putra putrimu, haruskah kamu berbuat seperti ini demi anak orang lain?" tanya Robin.Sisca langsung berteriak, "Anak orang lain dari mana? Dia cucuku! Ibunya sudah meninggal, jadi sebagai neneknya, aku harus mendukungnya!""Kamu bersikap seperti ini biar kelak nggak ada yang mau menjagamu, ya? Atau kamu berencana untuk mengandalkan cucumu yang sudah masuk penjara ini supaya dia menjagamu?" kata Robin dengan sinis.Kedua orang ini terus bertengkar, seakan-akan mereka melupakan bahwa panggilan ini masih terhubung. Sesaat kemudian, neneknya Irene baru teringat akan panggilan ini. Dia pun bertanya, "Irene, kamu masih di sana?""Ya, Nenek," jawab Irene."Nenek sudah tenang karena kamu b
Air mata Irene selalu membuat Michael merasa tidak berdaya, seakan-akan Michael bisa melakukan apa pun asalkan dia bisa menghentikan air mata Irene.Irene tiba-tiba melemparkan dirinya ke pelukan Michael dan menangis tersedu-sedu.Bahkan Irene sendiri juga tidak tahu mengapa pada saat ini dia bisa berbuat seperti ini. Hanya saja, saat dia memeluk Michael, saat dia menyandarkan pipinya di dada Michael, dia merasa seolah-olah dia tidak perlu menahan diri dan bisa melampiaskan semua rasa sakit dalam hatinya sepenuhnya.Michael menundukkan kepalanya dan menatap wanita yang sedang menangis dalam pelukannya ini. Dia memeluk wanita ini dengan lembut dan membiarkan wanita ini menangis sepuasnya.Irene sendiri juga tidak tahu berapa lama dia sudah menangis. Sampai akhirnya, dia merasa seakan-akan air matanya sudah habis.Michael mengambil tisu dan menyeka air mata di pipi Irene dengan lembut sambil bertanya, "Sekarang, apakah Kakak bisa memberitahuku apa yang terjadi?""Nenek," kata Irene sambi
Dari awal sampai akhir, Irene hanya melihat pengobatan perawat ini dengan tenang. Bahkan saat dia melihat luka yang jelek di telapak tangannya pun ekspresinya tidak berubah sama sekali.Sampai saat perawat itu kembali membungkus tangan kanan Irene dengan kain kasa, Irene baru mengernyit karena rasa sakit itu, tetapi dia tidak berteriak kesakitan."Biar aku saja, kamu bisa pergi," kata Michael pada perawat itu.Perawat itu pun keluar dari ruangan dengan penuh hormat. Michael mengambil kain kasa dan membungkus tangan kanan Irene dengan terampil. Gerakannya lembut dan hati-hati, membuat Irene hampir tidak merasa kesakitan.Setelah tangan Irene dibungkus, Michael meletakkan kain kasa itu dan berkata, "Selama beberapa hari, jangan pakai tangan kanan, jangan mengepalkan tangan seperti tadi lagi, berapa banyak darah lagi yang ingin kamu keluarkan?"Irene melihat tangan kanannya yang dibungkus dengan rapi oleh Michael dengan kain kasa dan berkata, "Kamu sepertinya sangat terampil dalam melakuk
Michael merasa seakan-akan ada yang mengganjal di tenggorokannya. Sekarang, dia malah tidak bisa mengatakan bahwa dia adalah Michael Yunata.Dia jelas-jelas sudah berencana untuk memberi tahu Irene identitas aslinya!Di bawah cahaya lampu ruangan ini, rambut Irene yang panjang tersebar di bahunya, wajahnya tampak pucat, matanya yang jernih sedang menatap Michael dengan tatapan gugup, seakan-akan Irene sedang mengkhawatirkan sesuatu, tetapi juga seperti sudah menerima nasibnya.Seakan-akan hidup sudah memberikannya terlalu banyak beban dan tekanan, sehingga dia sudah lama menerima ketidakadilan itu dengan pasrah."Kak, rawat saja dirimu dengan baik di rumah sakit. Jangan pikirkan hal-hal lain. Setelah kamu keluar dari rumah sakit, aku akan beri tahu siapa aku sebenarnya," kata Michael.Sambil menatap Michael, Irene ragu-ragu sesaat sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.Sepertinya Irene sudah mengeluarkan seluruh unek-unek dalam hatinya, jadi dia tiba-tiba merasa lelah. Dia pun mengu
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun