Accueil / Romansa / Istri Bayaran Sang CEO / Bab 54 Wejangan Amalia

Share

Bab 54 Wejangan Amalia

Auteur: Dhesu Nurill
last update Dernière mise à jour: 2023-11-07 13:08:48

Selama sisa perjalanan Darren sama sekali tidak membahas masalah permintaan Aluna, ini membuat gadis itu keheranan. Tetapi lagi-lagi dia berusaha untuk tidak peduli seperti biasanya. Sampai akhirnya mereka pun tiba di rumah Aluna, pria itu hanya berpamitan kepada Amalia dan mengatakan kalau pernikahan ini akan segera digelar 3 hari kemudian.

Amalia benar-benar kaget, tetapi ada binar kebahagiaan di sana. Itu artinya sebentar lagi Aluna akan resmi menjadi seorang istri dari bos ternama. Dia sama sekali tidak memedulikan apa kata orang nanti. Lagian, kebenaran akan terungkap.

Namun demikian, pria itu sama sekali tidak berpamitan kepada Aluna. Gadis itu keheranan, biasanya Darren akan berbicara macam-macam atau yang aneh-aneh, tetapi ini berbeda dari biasanya.

Setelah kepergian Darren, Amalia pun mengajak Aluna untuk berbicara empat mata. Ini terkait dengan sikap Darren yang berubah juga petuah untuk Aluna nanti.

"Nak, apakah kamu ada masalah dengan Amalia?"

Pertanyaan Amalia membuat
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 55 Pendapat dan Keputusan Danita

    Sementara di tempat lain, saat ini Darren baru saja sampai ke rumah. Danita melihat kedatangan anaknya pun merasa keheranan, sebab Darren terlihat stres. Pria itu memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Bagaimana dia tidak stress? Sementara Aluna meminta emas kawin yang rasanya mustahil untuk dikabulkan. Pria itu benar-benar akan hati-hati dalam mengambil keputusan, apalagi ini berkaitan dengan perusahaannya. Danita jadi bingung sendiri melihat reaksi Darren. Wanita itu pun langsung mendekati anaknya, duduk di samping sembari menepuk pundak pria itu. Darren menoleh dan syok mendapati ibunya sedang duduk. "Kenapa kamu malah kaget seperti itu? Ada apa?" tanya Danita. Dia tampak sekali penasaran. Sebenarnya Darren tidak mau bercerita masalah ini, tetapi dia juga harus meminta pendapat orang lain untuk mengambil keputusan. Tentu saja Danita adalah orang yang tepat, sebab keluarganya hanya wanita paruh baya itu. "Ada apa? Kenapa kamu malah diam saja? Coba katakan, jangan seperti ini.

    Dernière mise à jour : 2023-11-19
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 56 Syarat dari Danita

    "Ibu akan memberikan sebuah syarat untukmu, agar kamu tidak menyakiti Aluna."Darren masih benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan oleh ibunya, karena menurutnya dia sama sekali tidak akan menyakiti Aluna. Setidaknya secara verbal. Lagi pula mereka tidak punya perasaan satu sama lain, lalu kenapa ibunya malah berpikiran seperti ini?Ya, walaupun memang Danita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Aluna dan Darren, tetapi harusnya wanita itu tidak mempersulit Darren seperti ini. Kalau sampai syarat yang diajukan oleh Danita memberatkan Darren, pria itu akan benar-benar kesulitan melepaskan Aluna. Sementara sang gadis ingin sekali segera lepas dari pria itu."Memangnya apa yang Ibu inginkan dariku?" tanya Darren akhirnya, karena kalau dia diam saja pun pembicaraan ini tidak akan pernah selesai, sementara banyak sekali yang harus dia pikirkan untuk hari lusa."Darren, semua perusahaan itu memang punyamu, karena hanya kamu anak satu-satunya dari Ibu dan almarhumah Ayah. Tap

    Dernière mise à jour : 2023-11-28
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 57 Perlindungan dan Jaminan

    "Baiklah. Kalau begitu, aku akan mengikuti syarat dari Ibu," ucap Derren dengan lemah.Sebenarnya, dia melakukan semua ini karena terpaksa. Darren tidak punya pilihan lain untuk mengikuti semua keinginan ibunya. Kalau misalkan dia menolak, pasti ibunya akan melakukan cara lain untuk mendapatkan persetujuannya dengan syarat yang lainnya. Entah bagaimana jika Aluna mengetahui tentang persyaratan dari ibunya ini, mungkin gadis itu akan menolak pernikahan. Tetapi Darren tidak mungkin mundur lagi, mengingat sudah banyak sekali uang yang dia keluarkan untuk Aluna.Bukan masalah perhitungan, tetapi begitu banyak pengorbanan dirinya untuk mendapatkan Aluna dan persetujuan dari gadis itu. Danita pun tersenyum tenang, akhirnya anaknya bisa dikendalikan olehnya. Dari dulu sebenarnya Danita ingin sekali mengendalikan Darren dengan berbagai cara, termasuk dalam pernikahan. Apalagi saat dulu masih berhubungan dengan Monica. Wanita ini ingin sekali menyadarkan anaknya itu, tetapi karena cinta buta,

    Dernière mise à jour : 2023-12-03
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 58 Kegamangan Calon Pengantin

    Keesokan paginya, suasana benar-benar terasa sibuk di rumah Aluna. Padahal sebelumnya Amalia merencanakan syukuran itu setelah Aluna sah menjadi istrinya Darren. Tetapi, wanita paruh baya itu berpikir ulang dan memilih untuk secepatnya mengadakan syukuran. Ini meminimalisir agar tidak ada gosip miring tentang anaknya. Mungkin perihal utang mereka, Amalia bisa menerima sebab memang itu kenyataannya. Tetapi, kalau misalkan ada yang berbisik ketika Aluna menikah karena kecelakaan, maka Amalia tidak akan tinggal diam saja. Jadi, dia berusaha untuk melakukan sebaik mungkin agar nama Aluna bersih. Sementara itu sang gadis pun memilih untuk pergi ke kantor. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian di rumahnya sendiri. Entah apa yang dilakukan Darren nanti di kantor, yang pasti pria itu sama sekali tidak menghubunginya sedari semalam. Mungkin karena permasalahan emas kawin yang di tuntut oleh Aluna kemarin. Sebenarnya, gadis itu merasa tidak tenang, takut jika Darren murka atau pernikahan ini

    Dernière mise à jour : 2023-12-04
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 59 Gugup dan Khawatir

    "Aku sudah mengambil keputusan, Bu. Tapi untuk saat ini, aku benar-benar ingin istirahat. Nanti mungkin sore, aku akan keluar sebentar."Darren akhirnya pergi dari hadapan Danita. Wanita itu tidak merasa yakin dengan ucapan yang diberikan oleh anaknya. Dia pun berpikir untuk mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Amarudin.Tanpa perlu waktu lama, akhirnya pria di seberang sana pun menerima panggilan dari Danita. "Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Amarudin. Pria di seberang sana merasa kaget, karena sang nyonya tiba-tiba saja memanggilnya di pagi hari. Tidak seperti biasanya, lalu Danita juga akan bilang kalau hari ini dia tidak bisa menyamar sebagai OG. Tentu saja takut kalau misalkan Darren curiga jika Danita tiba-tiba saja pergi tanpa memberi kabar, sementara pria itu seharian akan di rumah sampai sore. Danita mulai uring-uringan. Dia benar-benar harus memastikan dulu kalau Aluna itu ada di kantor atau mungkin di tempat lain. Padahal, Danita pun

    Dernière mise à jour : 2023-12-06
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 60 Kastil Milik Darren

    Selama dalam perjalanan juga Aluna mulai berpikir macam-macam, karena sebelumnya dia belum pernah bertemu dengan calon mertuanya, yaitu Danita. Dia berpikir kalau orang tua Darren itu mungkin lebih galak dan seperti mertua-mertua yang ada di sinetron. Memikirkannya saja membuat Aluna merasa stres sendiri. Tetapi kalau tidak seperti ini, wanita itu tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, mengingat besok mereka harus menikah. Entah bagaimana reaksi ibunya nanti kalau tahu Darren tidak masuk sebab perbuatan Aluna kemarin. Tetapi satu hal yang pasti, Aluna harus memastikan dulu apa yang sebenarnya terjadi kepada Darren, sampai pria itu tidak menghubunginya. Bahkan Darren tidak memberitahu dirinya kalau tidak akan ke kantor hari ini. Sementara itu, di sisi lain Amarudin berusaha untuk menghubungi wanita paruh baya. Dia harus memberitahu perihal kedatangan Aluna. Kalau tidak, maka penyamaran wanita paruh baya itu akan terbongkar. Untunglah saat itu Danita sedang memainkan ponse

    Dernière mise à jour : 2023-12-16
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 61 Menjenguk Darren

    Setelah masuk ke dalam ruangan, dia dikagetkan lagi dengan semua arsitektur tempat itu yang begitu indah. Benar-benar seperti kastil, lebih besar dan megah. Salah satu satpam menyuruh Aluna untuk duduk. Setelahnya tak lama kemudian ada beberapa wanita paruh baya memakai pakaian khas maid, itu adalah ART yang ada di sini.Namun bukannya merasa senang, gadis itu malah jadi gugup sendiri. Takut jika Darren melakukan sesuatu yang aneh untuknya. Bagaimana kalau misalkan dia dijebak dengan semua rencana yang Darren buat? Biasanya pria itu akan melakukan hal aneh padanya. "Silakan, tunggu sebentar, ya, Nona. Saya akan bertanya dulu kepada Tuan Darren. Apakah Nona langsung masuk kamarnya atau tunggu di sini." Aluna langsung terperangah dan saat itu juga sang gadis langsung berpikiran kalau memang semua ini adalah rencana Darren. Kalau benar begitu, maka sang gadis tidak akan mau meminta maaf. Sebaliknya dia akan memaki-maki Darren karena sudah mempermainkannya seperti ini. Padahal semalama

    Dernière mise à jour : 2023-12-28
  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 62 Bukan Kebetulan

    Darren yang saat itu juga baru bangun hanya terdiam. Dia berpikir kalau saat ini pria itu sedang bermimpi bertemu dengan Aluna, karena menurutnya tidak mungkin gadis itu mau menghampirinya. Mengingat bagaimana tabiat Aluna selama ini. Jadi, pria itu berpikir kalau sekarang sedang bermimpi. Untuk beberapa saat mereka saling pandang. Maid yang ada di luar pun merasa malu sendiri melihat aktivitas mereka saat ini. Jadi, tanpa permisi wanita paruh baya itu pun meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba saja Darren tersenyum, membuat Aluna semakin tidak bisa berkutik. Gadis itu malah semakin mematung, sampai jari jemarinya tidak bisa digerakkan sama sekali kala melihat senyuman Darren untuk pertama kalinya. Pria itu terlihat melengkungkan bibir yang begitu tulus. Ini tabu, karena selama ini Darren jarang sekali tersenyum kepadanya. Yang dilakukan pria itu hanyalah marah-marah dan terus-terusan saja menyiksanya. Darren semakin yakin itu mimpi saat melihat kalau Aluna hanya diam saja. Pria it

    Dernière mise à jour : 2023-12-31

Latest chapter

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 154 Manusia Transparan

    Aroma makanan yang menyerang itu membuat rasa lapar semakin menjadi. Bahkan suara perutnya terdengar. Gadis itu meringis sembari memegangi perut. Kalau sudah begini, apakah dia harus menyerah untuk keluar? Tetapi bagaimana kalau ternyata benar Darren ada di sana? Yang ada dia gengsi dan malu sendiri, sebab tahu kalau dirinya kabur tanpa pamit kepada bosnya. Bagaimanapun Darren itu adalah bosnya sendiri. Pasti akan ada kata-kata yang membuat Aluna kembali merasa sakit hati, tapi kalau diam saja pun dia pasti akan kelaparan dan entah sampai jam berapa pria itu akan ada di sini. Darren melihat ke sekitar, berharap kalau Aluna datang. Tetapi tidak juga keluar. Dia berbisik kepada mertuanya, apakah rencana yang tadi itu berhasil atau tidak."Aluna belum keluar, Bu?" tanya Darren memastikan."Sudah tenang aja, sebaiknya kamu makan, ya?" Amalia terlihat santai.Dia malah menyendokan makanan di piring menantunya. Sebab Amalia mengatakan kalau Aluna pasti akan keluar. Entah cepat atau lambat

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 153 Taktik Amalia

    Entah berapa lama Aluna menunggu di kamar. Tetapi dia kesel dan juga lapar kalau terus-terusan berada di kamar. Masalahnya gadis itu tidak mendengar suara mobil Darren menjauh, artinya sang suami masih ada di sini.Kalau begitu, dia terjebak di kamar dan tidak bisa ke mana-mana. Lalu, bagaimana dengan urusan perut? Cacing-cacing yang ada di perutnya juga sudah protes untuk diberi makan.Gadis itu mencoba mencari sesuatu di kamarnya, mungkin saja ada camilan atau setidaknya permen yang bisa dikunyah. Tetapi tak ada, sejak pernikahan dirinya kamar ini sudah benar-benar dibersihkan oleh ibunya dan yang tertinggal hanya barang-barang milik pribadi. Gadis itu menghela napas pelan, tak tahu apa yang harus dilakukan kalau sudah begini. Sementara itu Amalia saat ini sedang sibuk di dapur. Dia berusaha untuk memasak apa pun yang spesial untuk menantunya, karena dia juga tahu mana mungkin Aluna kuat seharian di kamar, apalagi kalau sampai mencium aroma masakan sang wanita.Mana mungkin Aluna b

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab152 Prestasi bagi Darren

    Amalia pun tidak bisa mengelak lagi kalau Darren sudah mengatakan hal seperti itu. Dengan senyuman tulus Amalia menganggukkan kepala, tetapi tidak mengatakan kalau Aluna ada di sini.Wanita paruh baya itu memberikan isyarat kepada Darren dengan menganggukan kepala dan mengacuhkan jari jempol ke arah kamar Aluna. Seketika pria itu tersenyum. Dia mengerti apa yang dikatakan oleh Amalia. Dengan suara pelan Amalia pun memberikan wejangan kepada menantunya itu. "Sepertinya dia masih merajuk. Kalau kamu mau, tunggu saja sampai sore di sini. Ibu akan siapkan kamar lagi di sini, kalau perlu kamu menginap saja. Lagi pula Aluna mana mungkin bisa tahan seharian di kamar. Bagaimana?"Mendengar itu Darren terdiam. Dia benar-benar takut dengan apa yang dikatakan oleh mertuanya. Pria itu pikir Amalia akan marah besar karena tahu mereka bertengkar. Padahal baru dua hari menjadi suami istri, tapi semua di luar dugaan. Amalia bahkan begitu bijak memberikan solusi terbaik. "Ibu tidak akan ikut campur

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 151 Mencari Aluna (2)

    "Kamu mau makan sesuatu?" tanya Amalia saat melihat Aluna yang hanya berdiam diri."Tidak, Bu. Aku hanya istirahat sebentar, kok," ucap gadis itu. "Ya, sudah kalau begitu. Sebaiknya kamu ke kamar saja." Aluna setuju. Mungkin memang sebaiknya dia menjernihkan pikiran sebentar di dalam kamar, tempat ternyaman yang tidak ada siapapun mengganggu. Baru juga 10 menit wanita itu tiduran di kamar, tiba-tiba saja suara deru mobil terparkir di depan rumah Amalia. Sang wanita paruh baya langsung melihat dan yang keluar dari mobil ternyata Darren. Dengan cepat wanita itu menyambut kedatangan menantunya."Nak Darren? Tumben ke sini? Memang sudah pulang kerja?" tanya Amalia.Sebenarnya dia hanya basa-basi, sebab tahu kalau menantunya ini pasti akan menjemput Aluna. Tetapi dia tidak mau ikut campur terlalu jauh. Kalaupun memang ada masalah, biarkan saja seperti ini. Lagi pula mereka sudah berumah tangga, hal yang wajar jika ada pertengkaran kecil. Berharap ini tidak akan membuat hubungan mereka m

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 150 Mencari Aluna (1)

    "Baiklah, Bu. Aku tidak akan menginap Aku hanya ingin istirahat di sini aja, boleh?" tanya Aluna, akhirnya memilih untuk mengalah. Dia tidak mau membuat ibunya semakin kepikiran. Aluna yakin, ibunya pasti mengatakan hal itu untuk meminimalisir pertengkaran antara dirinya dan Darren. Bisa gawat juga kalau Danita bertengkar dengan Amalia karena mengizinkan seorang menantu kabur dari rumah mertua tanpa mengatakan apa-apa. "Baiklah kalau begitu. Sebaiknya kamu duduk saja dulu. Istirahatlah sebisanya. Setelah itu kamu kembali kepada suamimu, ya?" ucap Amalia yang membuat Aluna hanya bisa terdiam. Tampaknya sekarang dia harus mencari tempat persembunyian yang sekiranya tidak akan diketahui oleh siapa pun, terutama Darren. Karena kalau dia pergi ke rumah ibunya ataupun bersama dengan Alika, itu pasti akan mudah sekali terbaca oleh Darren. Gadis itu menghela napas panjang dan memilih untuk menyandarkan punggung. Dia akan istirahat dan menenangkan pikiran dulu, sampai benar-benar tahu baga

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 149 Bersembunyi

    Sudah 10 menit berlalu, tapi tidak ada kabar dari Aluna. Darren mulai uring-uringan. Dia sudah berusaha untuk meminta Alika mencari Aluna, sayangnya belum juga ketemu. Kalau sudah begini maka kejadiannya akan benar-benar membuat Darren bahaya. Bagaimana kalau Danita tahu kejadian tadi? Bisa-bisa dia akan dimarahi habis-habisan, lebih parahnya warisan yang seharusnya milik Darren akan dibekukan. Membayangkannya saja membuat Darren tak kuasa, apalagi kalau jadi kenyataan. Darren mengerang dan mengacak-ngacak rambut yang sudah disusun rapi. "Ah, sial! Kalau sudah begini, aku harus turun tangan sendiri," ucap pria itu. Dia pun tidak mau menunggu kabar dari Alika ataupun Amarudin, dia akan mencari Aluna bagaimanapun caranya Darren harus bertemu dengan Aluna dan membawa gadis itu pulang. Sementara itu, Aluna sama sekali tidak kembali ke kantor dan memilih untuk pulang ke rumah ibunya. Dia akan berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan ibunya, berharap kalau di sana mendapat ketenang

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 148 Bahan Gosip

    "Lo tahu ngga? Tadi itu Bu Aluna keluar dari ruangan Pak Darren dengan wajah marah. Terus tak lama kemudian Pak Darren juga keluar, dia malah kebingungan." Tak sengaja Alika mendengar pembicaraan salah satu rekan kerjanya yang tempat duduknya bersebelahan dengan dia. Sontak Alika pun menoleh dengan alis saling bertautan. "Tunggu, tunggu, tunggu! Kalian berdua lagi ngomongin apa?" tanya Alika membuat kedua wanita itu langsung menoleh. "Ini temen lo tuh, Aluna. Katanya udah keluar dari kantor Pak Darren dengan wajah marah. Apa mereka bertengkar, ya?" tanya salah satu di antara mereka kepada Alika, membuat sang gadis kaget. "Salah lihat kali," ucap Alika, karena nggak mau sampai salah bicara atau diam saja. Takut jika rekan-rekan kerjanya berpikiran macam-macam terhadap dua orang itu. "Mana mungkin salah lihat! Orang gue lihat sendiri, kok," timpal salah satunya yang sedang berdiri. "Bu Aluna kan teman lo, apa nggak sebaiknya lo cari tahu? Jangan-jangan mereka sedang bertengkar ata

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab147 Salah Ucap

    Darren dan Aluna saling pandang. Pria itu tampaknya benar-benar baru sadar apa yang sudah dikatakannya barusan. Apalagi melihat Aluna yang marah dengan wajah memerah, dia itu juga melihat kalau sang gadis mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Ini bahaya. Jika seorang Aluna bisa marah seperti ini, artinya dia sudah keterlaluan mengatakan hal tadi. "Aluna, dengarkan aku dulu. Tadi itu--" "Nggak, Pak. Cukup! Saya sudah mengerti. Bapak menilai saya serendah itu. Padahal Bapak sendiri yang membuat aturan, tapi Bapak yang melanggarnya. Harusnya Bapak sadar, kalau bukan karena saya mungkin saat ini Bapak masih dikejar-kejar untuk mencari jodoh." "Iya, aku tadi salah. Aku benar-benar minta maaf dan tidak sengaja mengatakan itu." "Tidak sengaja, Pak? Bapak spontan mengatakan itu sambil tertawa. Itu membuat harga diri saya diinjak-injak." "Loh, aku tidak menginjak harga dirimu. Aku benar-benar menghormatimu, bahkan aku khawatir terjadi sesuatu kepadamu. Sampai mencari ke mana-mana."Al

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab146 Bapak Pikir Lucu?!

    Darren langsung memundurkan tubuhnya, tapi dia masih menatap gadis itu dengan tajam. Entah kenapa reaksi yang diberikan oleh Darren membuat Aluna ketakutan sendiri. Mungkinkah pria itu tahu kalau dirinya tidak ada di pantry saat itu. "Jangan bohong! Aku tadi ke pantry dan tidak ada siapa-siapa." Seketika Aluna hanya bisa terdiam, suaranya tidak keluar sama sekali menandakan kalau dirinya benar-benar sudah terpojok. Gadis itu merutuki diri, tapi juga tidak tahu harus berbuat apa-apa. Sebab dirinya malu jika berhadapan dengan Darren. Saat ini saja kalau Darren tidak memberikan ekspresi marah, mungkin kelebatan saat mereka melakukan adegan ciuman itu akan kembali terulang. "Katakan, Aluna. Kenapa kamu menghindariku? Apa gara-gara aku menciummu?"Tubuh Aluna menegang. Wajahnya saat ini benar-benar memerah. Haruskah Darren mengatakan hal seperti itu di depan gadis yang belum pernah tersentuh oleh pria manapun? Ini memalukan untuk Aluna. Gadis itu sampai menunduk karena malu. Melihat r

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status