Share

Part 43 ~ Masa Lalu

Penulis: dtyas
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-17 22:43:11

“Pak Kevin.”

“Iya, aku Kevin. Memang siapa yang berani peluk kamu begini kalau bukan suamimu.”

Rara yang sadar sedang berada dalam pelukan Kevin segera menjauh. Rasanya tidak elok bermesraan di kantor, meskipun semua tahu kalau dia adalah istri dari Kevin. Pandangan Rara menatap ke belakang Kevin, memastikan tidak ada sosok Harun di sana.

“Hei, ada apa?”

“Tidak ada. Pak Kevin sejak kapan di sini?”

“Baru saja. Aku pikir kamu belum keluar untuk makan siang, ternyata aku terlambat.”

“Saya harus kembali bekerja, jadi ….” Rara menggerakan tanganya seraya mengusir Kevin.

“Apa ini, kamu mengusirku. Rara, aku direktur di sini.”

“Iya tahu, makanya saya harus kembali bekerja. Siapa tahu ya pak, ada ide brilian dan bisa menghasilkan banyak pundi-pundi keuntungan untuk perusahaan.”

Kevin terkekeh kemudian mengusap kepala Rara dan membiarkan istrinya kembali beraktivitas. Paling tidak ia sudah melihat Rara dan bisa mengobati rasa rindunya. Kevin merasa seperti remaja labil yang sedang jatuh cinta,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 44 ~ Pengakuan Vanya

    Harun menoleh ke belakang sambil tersenyum sinis. Dia melihat Kevin mengikutinya dan pasti melihat Rara. Ide di kepalanya membuat Harun berimprovisasi membuat sebuah adegan seakan Rara dan dirinya memang pernah melakukan sesuatu di masa lalu. Padahal meskipun pernah berpacaran, tidak pernah ada yang terjadi selain pegang tangan dan itulah yang membuat Harun menjalin hubungan dengan perempuan lain.“Pak Kevin pasti lihat dan dengar semua,” gumam Harun.Dokumen yang akan diserahkan untuk Kevin tentu saja urung diserahkan oleh Harun dan bergegas meninggalkan kantor. Berbeda dengan Kevin yang sudah berada di ruangannya. Mencoba mencerna apa yang tadi dia melihat dan dia dengar.“Rara dan Harun, apa mereka pernah dekat?”“Berciuman panas di lift. Rara pernah lakukan itu? Lalu kepolosannya selama ini ….”“Ada apa ini, setelah Amanda dan Vanya. Apa mungkin Rara juga tidak tulus?”Kevin bergumam tentang Rara, tanpa tahu kalau Harun yang berulah dan membuatnya berpikiran buruk. Mengingat ponse

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 45 ~ Terhina

    Rara menunggu kehadiran Kevin dengan cemas. Saat ini dirinya hamil dan hubungan mereka sepertinya tidak baik, ada sesuatu yang membuat sikap Kevin berubah. Rara berniat menanyakan langsung pada Kevin, juga membahas kehamilannya.“Apa Vanya masih jadi masalah, Pak Kevin jadi serba salah. Ah, kenapa juga mereka punya ide gila dengan menikah setelah bercerai dari aku.”“Tapi Pak Kevin bilang dia tidak suka dengan pengkhianatan dan ingin menjalani pernikahan ini dengan baik. Makanya … ah pusing deh.”Rara menghempaskan tubuhnya ke atas sofa, menoleh pada jam dinding. Ingin menghubungi langsung, tapi khawatir malah mengganggu.“Kenapa aku jadi resah dan gelisah gini ya. Kayak istri yang takut suaminya direbut pelakor. Ih, jangan sampai deh. Semoga dengan kehamilanku ini, Pak Kevin semakin sayang dan rumah tangga kami makin harmonis.”Rara menghela nafas sambil mengusap perutnya yang masih rata. Kemudian memijat dahinya karena kepalanya kembali berdenyut. Berharap Kevin segera datang. Terny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 46 ~ Mengalah

    Rara sudah berganti piyama dan berada di dapur membuat minuman hangat. Mual yang dia rasakan belum hilang malah semakin menjadi. Baru dua kali meneguk teh hangat, terdengar sensor pintu dan masuklah Kevin. Bukannya pertanyaan kekhawatiran yang keluar dari mulut Kevin, tapi menghardik karena Rara membuatnya sibuk. “Marahmu seperti remaja. Apa susahnya menunggu lalu pulang bersamaku. Aku bahkan dua kali berputar komplek mencari kamu.” Rara kembali menarik nafas dan menghela pelan. Setelah di rumah mertuanya dia menjadi bulan-bulanan hinaan, sekarang Kevin memarahi karena tidak dapat menemukannya. Meskipun Rara menyangsikan kalau Kevin benar mencari dirinya. “Jadi sekarang aku lagi yang salah?” “Diamlah Ra, kepalaku rasanya mau pecah. Kita dalam masalah,” ujar Kevin meninggalkan dapur dan menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Setelah menyandarkan kepala lalu memejamkan mata. Melihat sikap Kevin, Rara pun menghampiri. Dia harus membela diri karena semua tidak semata-mata kesalahannya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 47 ~ Kita Dibohongi

    Kevin merasa dunia tidak berpihak dengannya. Disibukan dengan perusahaan di mana ada masalah, salah satu projectnya ternyata mangkrak dan mungkin akan berakhir dengan kerugian. Ditambah masalah Vanya dan hubungannya dengan Rara.Baru saja selesai berdiskusi dengan bagian yang terlibat dengan project, ia dikejutkan dengan kedatangan Amanda -- mantan istrinya. Kecantikan dan penampilan Amanda yang terlihat elegan tidak ada yang menyangsikan hal itu dan wanita itu masih dengan predikat yang sama. Cantik dan berkelas.Sudah hampir jam makan siang, tidak ada alasan bagi kevin untuk mengusir Amanda dengan alasan sibuk atau ada pertemuan di luar. Apalagi kondisi Kevin dengan jas yang sudah digantung menunjukan kalau dia tidak akan ke mana-mana.“Kalau aku lihat, kamu seperti ada masalah?” tanya Amanda sudah duduk di depan meja Kevin bahkan dengan menyilangkan kakinya.“Tidak ada manusia hidup tanpa masalah,” sahut Kevin masih fokus pada layar laptop dan tidak memandang pada sang mantan.Ama

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 48 ~ Kehilangan

    Ayah dan Ibu Rara hanya bisa terpaku mendengarkan penuturan orangtua Kevin, kalau pernikahan anak-anak mereka hanya karena perjanjian. Bahkan Mihika mengatakan Rara rela menjadi istri bayaran dari Kevin, hanya karena uang. Terasa dada kiri Iwan sakit bahkan terasa semakin sesak mendengarkan kenyataan yang terjadi.Ibu Rara pun sama kecewanya, wanita itu menunduk dan sempat menyusut air matanya. Rara tidak menjual dirinya, tapi harga dirinya. Tidak pernah pasangan itu mendidik Rara sampai harus melakukan hal itu. Menjadikan pernikahan sebuah permainan. Apa hidup di Jakarta terlalu berat dan kejam sampai Rara harus mengambil langkah itu atau memang mereka terlalu banyak permintaan pada Rara.“Kami tahu Bapak dan Ibu tidak menyangka, tapi itulah kenyataannya,” ujar Mihika.“Kalian pasti lelah, biar supir kami mengantar ke hotel untuk istirahat,” usul Arka.“Oh, tidak perlu Pak Arka. Sepertinya kami langsung pamit saja,” ujar Iwan tidak ingin berlama di sana, dia malu. Wajahnya sudah core

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 49 ~ Kenyataan

    Sudah enam hari kepergian Ayahnya dan Rara masih tampak murung dengan wajah sendu. Ibu Rara khawatir dengan kesehatan putrinya, apalagi apapun yang dikonsumsi akan keluar lagi. Sempat mengusulkan untuk mengantar ke dokter, tapi Rara menolak.Beberapa orang kerabat baru selesai membereskan tikar dan karpet selepas acara doa. Rara sudah berada di kamarnya. Terdengar percakapan ibu lalu menutup pintu dan menguncinya.“Ra, sudah tidur,” panggil ibu.“Belum bu.”Pintu terbuka, Rara kembali ke ranjangnya diikuti wanita paruh baya yang sudah melahirkannya ke dunia.“Ra, Ibu perlu penjelasan dari kamu,” ujar Ibu lirih lalu mengusap punggung Rara.Mau tidak mau, Rara pun beranjak dan duduk bersila dengan tatapan menunduk. Ibu mengusap kepala Rara dengan sayang. Menanyakan apa yang terjadi dengan pernikahannya bersama Kevin.“Maafkan Rara bu.”“Ibu ingin dengar langsung dari kamu.”“Jadi, Ibu dan Ayah benar ke Jakarta?” tanya Rara menatap ibunya yang dijawab dengan menganggukan kepala.Rara me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 50 ~ Merasa Bersalah (1)

    “Rara yang aku kenal tidak begitu,” ujar Slamet.Kamila pun menganggukan kepala. Meski belum lama mengenal kakak iparnya, dia tahu Rara perempuan baik. Terlihat dari sikap dan cara bicara. Berbeda dengan Vanya, sahabatnya. Sudah jelas skandal dan berita buruk yang beredar tentang wanita itu. “Jadi gimana dong? Aku kayaknya nggak bisa diam aja.”“Temui kakakmu, sampaikan alasan kamu membela Rara. Siapa tahu hati Pak Kevin terketuk dan menyadari kesalahannya.”“Aku doang yang bela Kak Rara, katanya kamu sahabatan kok diam aja.”“Ck.” Slamet menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bukannya tidak ingin membela dan memperjuangkan Rara, tapi berhadapan dengan Kevin tentu saja nyalinya ciut. Apalagi sekarang dia dekat dengan Kamila adik dari pria itu.“Aku mau ke ruangan Kak Kevin, tidak mau tahu kamu harus ikut,” ujar Kamila mengancam Slamet kemudian berlalu.“Kamila, bukan begitu. Masalahnya rumit.”Kamila sudah masuk ke dalam lift dengan tangan bersedekap menunggu Slamet. Pria itu berdecak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 51~ Istriku Hamil

    “Cari, secepatnya. Kalau perlu tambah tim. Kalian profesional, masa mencari dua orang perempuan saja tidak becus,” maki Kevin lewat telepon.Tespek di toilet sudah bisa dipastikan milik Rara. Jika dikaitkan dengan kondisi beberapa hari sebelum Rara pergi, wanita itu terlihat tidak sehat mungkin karena efek kehamilan dan morning sickness. Mengingat hal itu, Kevin merasa sangat bersalah.Rara lebih memilih diam dan merahasiakan kehamilannya, karena kecewa. Tentu saja Kevin tahu kalau kekecewaan itu untuk dirinya. Karena tidak bisa mengambil sikap.“Hahh. Di mana kamu Ra.”Sambil menunggu informasi dari orang yang sudah disebar untuk mencari Rara, Kevin tetap beraktivitas seperti biasa. Meskipun sebagian fokusnya tetap pada Rara.***“Aku lihat Pak Kevin, berarti dia sudah kembali dari Surabaya ya.”“Hah, serius?” tanya Kamila pada Slamet yang berdiri di samping kubikelnya. Slamet mengangguk pelan, menatap wajah Kamila. Saat Rara menjadi rekan kerjanya, perempuan itu sangat menarik namun

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 120 ~ Bonus Chapter (End)

    “Mas, aku kok ragu ya.”“Ayolah, sesekali tidak masalah tinggalkan anak-anak. Ada Ibu dan Mamih, juga pengasuh mereka. Aku mau ditemani kamu, sekalian kita honeymoon. Kita belum pernah loh, tahu-tahu sudah punya anak dua.” Kevin memeluk Rara yang sempat terhenti mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa.Ada kegiatan di luar kota, kali ini Kevin mengajak Rara. Arka sendiri tidak masalah, begitu pun dengan Mihika. Kiya sedang berlibur di Surabaya, bersama eyang -- ibu Rara. Hanya Abimana dan Mihika tidak keberatan kalau bocah itu dititip bersamanya.Apalagi di kediaman Arka ada kedua anak Slamet dan Kamila, membuat Abimana tidak akan jenuh karena memiliki teman sebayanya.“Jangan bawa banyak pakaian, apalagi untuk malam. Aku lebih suka kamu tidak berpakaian,” bisik Kevin.“Masss.”“Aku tunggu di bawah ya, jangan kelamaan aku sudah lapar.”“Hm.”Saat Rara bergabung di meja makan, Kevin dan Abimana sudah siap di kursinya. Terlihat Kevin sedang menjelaskan kalau besok Rara dan dirinya a

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 119

    Rara terjaga dari tidurnya. Menggeser pelan tangan Kevin yang memeluk pinggangnya lalu beranjak duduk dan bersandar pada headboard. Masih dengan suasana kamar yang cahayanya temaram, ia mengusap perut yang sudah sangat membola sambil mengatur nafas. Sudah beberapa malam merasakan sakit yang datang dan pergi, sepertinya kontraksi palsu. Namun, kali ini terasa lebih sering. Sedangkan hari perkiraan lahir bayinya masih minggu depan.“Ahhhh.” Rara mengerang pelan. Terdengar suara tangisan Kiya, meskipun ada Nani yang akan sigap sebagai Ibu tentu saja Kiya tidak tega. Beranjak pelan menuju kamar putrinya. Benar saja, Kiya sedang menenangkan putrinya.“Princess bunda kenapa nangis?”“Nda,” panggil Kiya sambil mengulurkan tangannya.Rara tersenyum lalu ikut naik ke ranjang Kiya yang saat ini berumur satu setengah tahun.“Bobo lagi ya, masih malam nih.”“Nda.”“Ssttt.” Rara memeluk Kiya dan menepuk bok0ng bocah itu dengan pelan. “Nani, tolong buatkan susu botol, mungkin dia haus.”Setelah me

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 118 ~ Hempaskan Bibit Pelakor

    Rara mendengarkan curhatan adik iparnya mengenai sang suami yang dituduh selingkuh. Sungguh hal yang jauh dari sikap seorang Slamet. Apalagi pria itu terlihat begitu menyayangi Kamila dan putra mereka. Begitu pun kesempatan untuk macam-macam, sepertinya tidak ada.“Aku yakin dia selingkuh kak.” Kamila menyimpulkan setelah dia menceritakan bagaimana sikap Slamet yang dianggap tidak setia. “Iya ‘kan?”“Hm, gimana ya,” gumam Rara.“Gimana apanya?”“Kamila, gini loh. Ketika suami macam-macam, biasanya istri akan merasakan dan melihat perubahan sikap dari sang suami. Misalnya jarang di rumah atau mulai acuh. Kalau aku lihat, Slamet nggak ada indikasi begitu. Lihat saja tuh, dia malah asyik main dengan Kai dan Kiya.”“Ya bisa aja pas di kantor. Aku curiga mungkin saja perempuan itu teman satu divisinya.”“Kamila, curiga boleh ….”“Kak, aku bukan curiga,” ujar Kamila menyela ucapan Rara.Rara kembali mendengarkan ocehan Kamila dan sesekali mengangguk. Saran darinya untuk memastikan kebenaran

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 117

    Ada rasa bahagia saat dokter mengatakan kalau Rara sedang hamil dan gejala yang muncul sangat umum untuk awal kehamilan. Tanpa harus mengikuti program kehamilan, ternyata istrinya sudah lebih dulu mengandung. Namun, ada kekhawatiran melihat Rara tergolek lemah karena tidak sadarkan diri.Bahkan saat kehamilan Kiya, Kevin tidak tahu dan tidak mendampingi karena mereka terpisah semenjak ada masalah. Pun saat Kiya lahir, Kevin malah dalam proses pengobatan di Singapura.“Maaf sayang, kali ini aku pastikan akan mendampingi kamu. Apapun yang kamu rasakan kita jalani bersama,” bisik Kevin sambil mengusap kepala istrinya.Akhirnya Rara pun siuman dan terkejut dengan keberadaannya saat ini, bukan di kamarnya.“Mas ….”“Jangan memaksa bangun,” ujar Kevin menahan tubuh Rara agar tetap berbaring.“Aku kenapa Mas?”“Kamu sempat pingsan waktu kita mau pulang. Bukannya aku sudah bilang kalau kamu sakit jangan memaksa untuk ikut denganku.”“Hanya sakit kepala saja Mas. Ayo kita pulang, aku takut Kiy

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 116 ~ Adik Untuk Kiya (2)

    Ucapan Mami Mihika mengenai dirinya kemungkinan hamil, membuat Rara resah. Kevin menyangkal karena sering memakai pengaman, meskipun kadang lupa. Sebenarnya tidak masalah walaupun ia hamil, toh Kiya sudah hampir satu tahun. Hanya saja rencana Kevin untuk program hamil tentu saja gagal.“Sayang, hei.” Tepukan di bahunya membuat Rara tersadar dari lamunan.“Ya.”“Are you okay?” tanya Kevin dengan mengernyitkan dahi. Rara hanya mengangguk pelan dan menyadari mobil sudah berhenti di … rumah mereka.“Sudah sampai?” tanyanya sambil melepas seatbelt.“Bahkan Kiya sudah duluan turun,” jawab Kevin. “Kamu yakin baik-baik saja?”“Aku baik sayang, hanya saja tadi aku melamun mungkin. Ayo turun!”Menjelang tidur, pikiran Rara masih terkait antara hamil dan tidak hamil. Untuk memastikan dia hanya perlu tespek atau ke dokter. Masalah datang bulan agak sulit menjadi dasar ukuran karena sejak melahirkan Kiya, periode bulanannya tidak teratur. Seperti bulan ini, yang belum datang juga.“Sayang, besok a

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 115 ~ Adik Untuk Kiya (1)

    Banyak berkah dan kemudian menjadi istri dari Kevin Baskara, yang awalnya bukan tujuan Rara kini ia bersyukur dengan segala yang dirasakan. Seperti saat ini, pulang ke Surabaya menggunakan pesawat dengan pilihan kelas bisnis agar Kiya tetap nyaman. Bahkan ketika tiba di bandara, mobil yang memang disiapkan untuk kebutuhan Ibu sudah menjemput.Rumah peninggalan almarhum bapak tidak berubah hanya diperbaiki kalau ada kerusakan, tapi Kevin membeli kavling di sebelah rumah Ibu dan dibangun untuk ia tinggal ketika berkunjung ke sana. Mobil sudah berhenti di depan pagar, Ibu keluar dengan antusias.“Cucu Uti sudah datang, ayo sini gendong sama uti.”Kiya yang dalam perjalanan dipangku oleh pengasuhnya pun berpindah ke gendongan Ib, bahkan tergelak saat Ibu menciumi pipinya.“Ayo masuk, istirahat dulu. Kamu pasti pusing ‘kan turun dari pesawat,” ujar Ibu pada Rara.Rara menganggukan kepala setelah mencium tangan ibunya, lalu menuju rumah mereka. Pak Budi membawakan koper dan tas milik Rara d

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 114 ~ Program Hamil

    “Halo Mas, aku baru sampai nih. Kita ketemu di kamar Kamila aja ya.”Rara baru saja tiba di rumah sakit dan sempat menghubungi suaminya, janjian untuk menjenguk bayi Kamila dan Slamet. Menggendong Kiya berjalan di sepanjang koridor rumah sakit. supirnya menawarkan mengantar, tapi ditolak oleh Rara.Tidak terlalu memperhatikan sekitar karena hanya fokus menuju kamar rawat Kamila sesuai petunjuk arah, ternyata ada seseorang yang mengekor langkahnya.“Kemana ya?” gumam Rara sedangkan Kiya berceloteh dalam gendongan. “Ah ke sebelah sana.”“Rara.”Langkah Rara terhenti, lalu menoleh ke arah suara.“Kamu … Rara ‘kan?”Seorang wanita berdiri dan berjalan mendekat ke arahnya. Wanita yang pernah hadir dalam hidup Kevin, yang menjadi alasan kenapa harus ada kesepakatan pernikahan dengan Kevin. Vanya, wanita itu adalah Vanya.Tidak berubah, Vanya selalu berpenampilan seksi dan glamour. Begitupun saat ini. Sama halnya dengan Vanya yang memindai penampilan Rara dari kepala sampai kaki.“Iya, aku R

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 113 ~ Anak Kedua

    “Hey, baby girl. Ini ayah, kamu cantik seperti bunda.” Kevin seakan enggan lepas dan pisah dengan putrinya. Sejak tadi malam bayi itu bahkan tidak berada di box bayi, tapi tidur di antara kedua orang tuanya.Setelah tadi dimandikan, Kiya masih diajak bicara. Rara yang baru keluar dari wardrobe, melihat putrinya masih berada di atas ranjang bersama sang suami dan terus diciumi juga disentuh pipi dan hidungnya. Hanya bisa menggelengkan kepala dan memaklumi. Kevin mengatakan akan mengganti kealpaannya karena tidak bisa mendampingi Rara melahirkan dengan memberikan yang terbaik untuk istri dan anaknya.“Mas, jangan di ganggu terus. Harusnya dia sudah tidur.”“Dia masih betah denganku. Kapan dia besar dan bisa aku bawa ke kantor atau jalan-jalan ke mall.”“Ck, kapan kamu mandi?”“Nanti dulu Ra, aku masih kangen. Lihat, jariku tidak dilepaskannya.”Jemari Kiya mencengkram ibu jari Kevin dan bibir bayi itu terus mengecap seakan masih lapar dan mencari sumber kehidupannya. Rara menghampiri me

  • Istri Bayaran Duda Angkuh   Part 112 ~ Bayiku Sainganku

    “Mas … Kevin.”Kevin tersenyum dan merentangkan tangannya memberi kesempatan pada Rara untuk datang ke dalam pelukan. Seakan tidak percaya kalau yang ada di hadapannya adalah Kevin, Rara malah meneteskan air mata.“Mas ….”“Kemarilah, apa kamu tidak rindu denganku?”Rara langsung menghambur ke dalam pelukan suaminya, memeluk erat membenamkan wajah di dada pria itu. Tubuhnya berguncang karena tangisan. Bukan hanya Rara yang begitu rindu, Kevin pun sama. Kedua tangannya mendekap erat tubuh sang istri bahkan berkali-kali mencium kepalanya.Sesaat dia menyadari kalau pelukannya sangat erat, tidak seperti sebelumnya yang selalu terhalang oleh perut Rara yang sedang hamil. Kevin mengurai pelukan dan menatap tubuh sang istri. Masih terlihat agak chubby dengan dada yang tampak membusung, tapi perutnya … tidak besar cenderung rata.“Rara, kamu sudah melahirkan?” tanya Kevin lirih.Rara masih dengan tangisnya hanya sanggup menganggukan kepala“Kamu melahirkan tanpa ada aku mendampingi?”Lagi-la

DMCA.com Protection Status