Share

Bab 13. Musuh Dalam Selimut

Deny nampak melihat ponselnya, ada sambungan telepon, nomor yang tak ada namanya, tapi dirinya gagal dengan nomor tersebut.

"Bagaimana? target sudah siap?"

"Belum. ada kendala sedikit. sabar."

"Hah!! lakukan dengan benar."

"Baik."

kemudian sambungan itupun terhenti .

Deny memandang laptop yang ada di mejanya. Berapa kurva pemasukan dalam setahun sedang dibuatnya untuk laporan.

"Huh, edan! dasar tua bangka!" Deny memaki geram, lalu berdiri, mendekati jendela kaca, terlihat dari jauh hotel di mana Baskoro menginap.

"Brengsek!" Makinya lagi.

Kemudian Deny mengambil ponselnya dari sakunya, dan menghubungi seseorang.

"Datanglah ke ruang kerjaku."

Tak lama, pintu terketuk, masuklah seseorang laki-laki.

"Buatkan aku laporan keuangan dalam dua tahun terakhir ini, tapi buat laporan tak ada anggaran sama sekali. semua habis di properti. nanti kau aku bayar mahal."

"Tapi , Pak."

"Kerjakan atau kau aku pecat?"

"Baik, Pak."

***

motor melaju kencang menuju suatu tempat, satu yang dituju sebuah cafe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status