Seorang anak tampak berbicara di sebuah ayunan
Tampak dia sedang murung dan pucat, nampak lusuh.
Seketika diriku merasakan pusing bak orang kesurupan aku seperti menggelepar. Kemudian nampak seperti sebuah penglihatan, bahwa ternyata anak itu adalah sesosok hantu atau arwah gentayangan dalam penglihatan itu aku melihat dia disiksa oleh ayah tirinya di sebuah ruangan, namun saat ia memiliki kesempatan untuk bisa keluar dari rumah ayahnya hanya bisa bermain di halaman depan rumah dan menaiki ayunan itu sendiri tidak ada seorang pun yang mau menemaninya karna dia dianggap aneh dan menakutkan. Jujur dalam penglihatan itu dia memang sangat menyeramkan wajahnya yang pucat dan memiliki memar di tiap sisi tubuh terima bagian wajahnya.
Tampaklah kemudian bagimana kejadian kematian wanita muda yang malang itu, ia di siksa dan diperkosa kemudian di bunuh oleh ayah tirinya karna si wanita itu ingin melaporkannya ke polisi sebab ia tak tahan lagi dengan kelakuan ayah tirinya itu.
Seketika ayahnya menarik bajunya kemudian menjambak rambutnya dan menariknya ke sebuah bak berisi air yang dingin, dengan tega ayah kejam itu memasukkannya kedalam bak itu dan merendam dia di sana sampai kehabisan nafas lalu matilah si gadis malang itu.
Suara geplakan tangan adikku Jack yang sangat keras menyadarkan ku dari mimpi buruk itu.
Kemudian dia bertanya kepada ku, abang kamu kenapa? Kenapa matamu dan tubuh mu tampak aneh dan kamu seperti menggelepar seperti tidak bisa bernafas?
Kemudian aku menjawab tidak adik ku aku hanya merasakan ada yang aneh dengan tempat ini.
Ayo mari kita pulang saja hari sudah mulai memadamkan lampunya. Aku berusaha menutupi kejadian itu karna aku tidak ingin adikku merasakan kejanggalan saat perjalanan pulang dan merasa ketakutan.
Namun dalam pikiran ku aku masih terbayang dengan penglihatan itu. Siapa gerangan seorang ayah yang tega menganiaya anaknya sendiri sekalipun itu bukan anak kandungnya ,sungguh tega sekali melakukan kebejatan seperti itu.
Setiba di rumah aku dan adikku melepaskan tas yang kami bawa untuk membeli barang makanan, yah ini adalah sebuah rutinitas ku dan adikku saat hari Kamis karna kami berdua ditugaskan membelinya sebab kedua orang tua kami tidak ada di rumah sebab mereka baru akan pulang dari desa lain setelah hari sangat hitam pekat.
Se usai aku dan adiku membereskan semua barang dan bahan makan itu, aku pergi untuk membersihkan diri.
Aku pergi ke kamar ku kemudian masuk ke dalam bak mandi dan merendamkan tubuh ku yang sudah letih membeli perlengkapan makan itu.
Tak lama saat aku mulai merilekskan tubuh ku tiba-tiba penglihatan itu kembali muncul namun kali ini si gadis malang itu selah datang dan menarik aku kedalam bak mandi ku sampai tenggelam persis seperti ia di tenggelamkan dalam bak berisi air tempat kematiannya.
Aku meronta dan ketakutan kemudian akau menjerit dan tersadar. Bahwa aku hanya mengalami penglihatan.
Ini lah awal mula aku mulai merasakan hal aneh dalam diriku.
Dan yang akan memulai perjalanan hidupku yang baru.
Ini adalah kisah ku memiliki Indra ke enam . Aku bernama Andrew Paxly dari keluarga Paxly.
...
Sejujurnya dari semua keluarga kami hanya aku yang memiliki keanehan, mereka mengatakan ke anehan atas apa yang kumiliki sebab dari jaman dulu keluarga Paxly secara murni tidak memiliki Indra ke enam sebab keluarga Paxly percaya bahwa Indra ke enam itu bisa di peroleh jika dia melakukan meditasi yang lama dan melakukan sebuah pengembaraan dan bertemu mahluk aneh yang kemudian mengajari peminta Indra ke enam cara memperoleh dan menggunakannya dengan baik.
Mereka terkadang menjauhkan aku, kecuali adik ayah dan ibuku mereka tetap menyayangi aku seperti seorang yang sangat berharga.
.....
Kembali pada penglihatan aneh yang ku rasakan membuat aku bermimpi buruk beberapa hari terkahir. Terakhir kali dalam penglihatan ku , banyak sekali ke anehan aku melihat ayah tiri gadis malang itu membawa beberapa persembahan dan di ikuti oleh beberapa bayangan hitam pekat nan menakutkan.
Kemudian si gadis itu ia suruh memakan persembahan itu, namun tak jelas terlihat apa yang di makan oleh gadis malang itu,
Namun secara tidak langsung aku berusaha untuk melihat dan mencoba membuang makanan itu agar si gadis tidak menelan makanan itu. Tapi apa daya aku hanya bisa menyaksikan dan melitah tatapan gadis malang itu seolah minta tolong agar di bebaskan dari derita dan siksaan ayah tiri nya itu.
Dalam penglihatan itu dia sempat berkata "tolong aku", dia berkata tolong aku ber ulang kali,tolong aku....tolong aku....tolong aku...aku kedinginan. Itulah yang nampak jelas ia katakan kepadaku dengan tatapan yang mengerikan.
Namun pada saat itu si gadis berhenti memakan persembahan itu seketika ayahnya menampar dan menendangnya hingga terpental...dan berteriak serta berkata, cepat habiskan makanan ini dasar gadis jalang.....kamu harus memakannya sampai habis kalo tidak kamu akan rasakan akibatnya ayahnya itu kemudian meludahinya dan memaksa makanan itu masuk ke dalam mulutnya. Disitu aku melihat jelas makanan yang ia makan seperti bunga, rambut, dan seperti akar tumbuhan hutan.
......
Andrew..... Andreww..... Hey sadar nak ini ibu kenapa kamu berteriak minta tolong ada apa? Ibunya menampar Andrew tepat di pipinya berusaha membangunkan Andrew dari mimpi buruk itu dengan rasa panik dan ketakutan kalau kali terjadi sesuatu pada anaknya, sebab dia melihat Andrew pucat dan berkeringat.
Kemudian aku sadar dari ketakutan itu dan secara tak langsung memeluk ibu ku. Dan berkata ibu ada seorang gadis malang meminta tolong pada ku. Aku sangat takut...seraya aku meneteskan air mata di pelukan ibuku.
Kemudian ibuku menciumku dan mulai mengusap punggung dan kepala ku agar aku tenang. Sudah anak ku tenanglah ceritakan lah pada ku apa yang terjadi padamu dan siapa gadis yang kau bicarakan itu kenapa dia meminta pertolongan pada mu? Ayo ceritakan pada ibu!. Baiklah ibu aku melihat seorang gadis saat kami pulang dari toko paman Samy seperti yang ibu tugaskan pada kami, saat di perjalanan aku melihat ada sebuah rumah dan rumah itu tampak kosong dan kumuh nanmun ada asap yang mengepul di cerobong asap Anya seperti ada seseorang yang menyalakan api di dalam. Kemudian tiba-tiba ayunan di depan rumah itu bergerak dan aku melihat ada seorang wanita berumur sekitar belasan tahun, wajahnya pucat dan bajunya tampak lusuh. Kemudian dia menatap ku dan aku tiba-tiba merasa seperti kesurupan, dan aku mulai bermimpi tentang dia aku melihat dia di siksa dan di perkosa oleh ayah nya sendiri, ayahnya sungguh tega padanya berulangkali ia melakukan kekejaman itu padanya bahkan ayahnya mengurungnya dalam sebuah ruangan agar ayahnya bisa melakukan ke bejatannya pada putrinya itu sendiri.
Gadis itu juga tidak memiliki teman seperti aku dia di jauhi oleh teman sebaya nya dia tidak punya teman sekalipun dia hanya bisa bermain ayunan sendiri di depan rumahnya dengan memakai baju yang sama setiap hari, itupun ayahnya hanya memperbolehkannya bermain sebentar saja.
Kemudian aku di sadarkan oleh Jack Bu dia menepuk badan ku dan aku tersadar, tapi aku tidak mengatakan apapun pada Jack
Kemudian aku dan adik pergi melanjutkan pulang kerumah, aku tidak mengatakannya agar dia tidak takut.
Sampai di rumah kemudian aku mandi dan berendam di bak mandi saat aku mulai relax tiba-tiba aku seperti kesurupan lagi kini keadaannya aku ditarik oleh gadis yang tadi ku temui di jalan. Aku samar-samar mengingat nya bu. Kemudian beberapa hari ini aku mimpi buruk dan masih dengan gadis yang sama. Kemudian aku menceritakan seperti yang ku alami tadi.
Baiklah tenangkan dirimu ibu akan menemani mu sampai tidur, ibu akan di sini. Besok setelah kau bangun mari ceritakan kepada ayahmu siapa tahu ayah mu mengenal laki-laki kejam dalam mimpi mu itu.
Kemudian ibuku menarik selimut dan menyelimuti tubuhku dan ia berada di sisi ku sampai aku tidur dan memegang tangan ku.
Aku pun dapat tidur dengan tenang.
.......
Matahari mulai tampak dan akicauan burung serta mahkluk lain membangunkan aku dari tidurku. Aku mendapati ibuku berada di samping ku. Aku membangunkan ibu agar kembali tidur. Ibu kenapa ibu tidak tidur di kamar? Apakah ibu menjaga ku semalaman demi aku?.
Ibu mulai sadar dari tidurnya dan berkata, tidak anak manis ku. Itu adalah tugas ayah dan ibumu untuk menjaga kalian, ayo bantu ibu menyiapkan makanan untuk makan. Dan segeralah bangunkan adik mu, agar kalian pergi tempat paman Paul di antar oleh ayah mu. Baik ibu . Ibu pun bangkit dan bergegas turun dari lantai 3 kamarku ke lantai 1 untuk mempersiapkan makanan buat kami.
Jack...Jack...Jack... bangun apa kau tidak ingat ini hari apa? Kita akan pergi ke rumah paman Paul dengan ayah kita akan belajar menaiki kuda di sana ayo, bangunlah.seraya aku menepuk pundaknya agar adikku bangun.
Iya...iya..iya aku datang Abang deluan saja aku akan turun ke bawah.
Kemudian saat aku beranjak keluar dari kamar adikku aku melihat kembali gadis malang itu di sudut ruangan nya, aku merasa kaget seketika juga aku menutup mata dan saat aku membuka kedua mataku secara perlahan gadis itu tidak di sana lagi.
Aku pun berfikir itu hanya hayalan karna aku kurang tidur.
.....
Makanan sudah siap.....ibu ku menghidangkan makanan kesukaan ku dan Jack hari ini. Ibu ayah di mana ? Apakah ayah belum bangun aku tidak sabar ingin menunggangi kuda milik paman Paul.
Suara derap langkah ayah kemudian semakin mendekat..hei... anak ayah sudah bangun sudah siap untuk petualangan hati ini?. Siapa ayah aku sudah tidak sabar ingin menunggangi kuda paman Paul.
Kemudian aku menunjukkan sebuah gambar kepada ayah dan ibu, yang telah ku gambar sebelum hidangan di sajikan. Yah memang hobiku adalah menggambar.
Ayah..ayah.. apakah ayah mengenal pria ini? Seraya aku menunjukkan gambar sketsa wajah pria dalam mimpi ku. Ayah terkejut dan heran, dari mana kamu kenal wajah ini ini adalah Pak Walker. Kemudian ibu memotong pembicaraan . Sudahlah priia besarku nanti kalian lanjut kan bicaranya habiskan dulu makanannya, seraya ibu mengambil dan memperhatikan gambar itu sejenak dan menyimpannya serta mengalihkan pembicaraan. Aku heran dan berfikir "apakah ayah dan ibu mengenal mereka ? Atau ibu dan ayah sudah tau permasalahan yang terjadi dengan paman Walker?" Aku miai penasaran dan kebingungan.
Makanan tak terasa sudah habis di santap, kemudian adikku Jack berkata, ayah ibu kalian tahu waktu itu Andrew bersikap aneh saat melintasi sebuah rumah yang sudah tampak tua dan tak terawat. Dia seolah-olah kesurupan dan matanya memutih dan pucat serta berkeringat, kemudian aku sempat mendengar dia menangis sedih dan meneteskan air mata. Aku secara langsung menepuknya dengan keras dan menyadarkannya tapi dia tidak mau memberi tahu aku apa yang terjadi. Saat hal itu di katan oleh adikku Jack kemudian ayah dan ibu tampak berdiskusi di meja makan sambil merasa keheranan dengan perkataan Jack. Kemudia ibu berpura-pura menyimpan dan merapikan meja makan dan membawa semua piring kotor ke dapur dan ibu meminta ayah untuk membawa sebagian.
Ya aku bisa menebak mungkin mereka ingin membicarakan sesuatu mengenai aku. Benar saja sat aya membawa sebagian piring kotor ke dapur aku membuntuti ayah dari belakang namun tidak tampak seperti mengikutinya jadi ayah tidak curiga. Smapi di sana ibu menarik ayah ke salah satu sisi ruangan dan melihat sekitar apakah kami menguping atau tidak. Ketika ibu merasa tidak ada yang menguping, ibu mulai cerita seperti yang diceritakan dimalam hari kepada ibu. Ibu menjelaskan nya tepat seperti yang ku katakan pada ayah, kemudian ayah heran mendengarnya. Ibu mulai berdebat pada ayah, ibu mengatakan kepada ayah agar tidak memberitahu bahwa pria yang ku gambar tidak ia kenal. Ibu melakukan semuanya itu agar aku aman dan tidak mendekati rumah itu karna rumah itu sangat aneh dan membahayakan hidupku, itulah yang sempat ku dengar dari ibu. Kemudian ayah membalas perkataan ibu , bu itu tidak apa apa dia pantas mengetahuinya kemungkinan dia bisa membantu atau bisa menolong gadis itu atau kita ikut membantu Andrew supaya lepas dari.mimpi buruknya.
Aku memang setuju dengan perkataan ayah namun saat ibu mulai menangis dan meneteskan air mata, dan berkata aku tidak ingin kehilangan anak ku lagi. Sontak dengan sigap ayah merangkul ibu dan menenangkan diri ibu. Baiklah itu tidak akan terjadi, ayah jannji tapi jika memang itu harus kita beritahu padanya, maka kita harus siap.
Akupun mulai merasa sedih dan meninggalkan mereka berdua. Dan tidak mendengar pembicaraan mereka berdua lagi.
.....
Selang beberapa menit ayah muncul dari dapur dan mengajak kami membawa barang yang akan di perlukan ke rumah paman Paul.
Ayo anak-anak bawa barang-barang kalian kita akan segera pergi. Baik ayah jawab kami berdua.
Kemudia ayah mengambil kunci mobil Van nya dan menyalakan mobil Van kesayangan syahdan juga merupakan peninggalan yang sangat berharga bagi ayah sebab itu dahulu mobil kakek Philip ayah dari Ayahku.
Kami pun berpamitan pada ibu dan pergi meninggalkannya di rumah sendirian. Walau aku merasa sedikit cemas karna aku melihat gadis itu tadi pagi dan aku takut ibu akan di ganggu oleh gadis itu. Namun aku kembali berfikir bahwa keluarga Paxly adalah keluarga yang pemberani dan percaya diri, dan dapat di percaya. Jadi aku mempercayai ibuku yg tidak akan apa-apa di rumah sendirian.
Kami pun pergi dan ayah melakukan kendaraannya,entah mengapa ayah senga berjalan melintasi rumah gadis dalam penglihatan ku. Namun aku tidak melihat gadis itu di sana. Kemudian hatiku mulai tenang kembali dan berfikir bahwa itu hanya sebuah ilusi.
......
Tak butuh waktu lama sekitar satu Sengah jam kami tiba di rumah paman paull. Entah mengapa perasaan ku merasa tidak enak melihat sebuah bangunan yang ada di dekat rumah paman itu, yah walupun tidak terlalu dekat aku seperti merasakan ada kekuatan magis di dalamnya.
Tapi adik ku Jack sudah tidak sabaran dan menarik tanganku keluar dari mobil Van itu. Ayo Andrew kita melihat kuda itu dan meminta paman mengajari kita untuk menunggangi kuda itu.
Owhh...Jack ayolah kita baru saja sampai paman saja belum menciumnu jawabku dengan nada cape dan malas.
Namun Jack memaksa dan mengajak ku meminta kepada paman agar segera menunggang kuda. Dengan hati yang masih setengah sadar aku mengatakan kepada paman seraya memeluk dan menyalam paman Paul.
Paman kami sudah lama tidak ke sini apakah paman mau mengajari menunggangi kuda kesayangan paman itu?
Baiklah keponakan ku paman akan ajarkan tapi kita harus masuk kerumah dulu dan ber istirahat dan membawa barang-barang kalian ke kamar kalian.
Baik paman jawab Jack dengan nada sedikit kesal karna tidak bisa langsung menunggangi kuda.
...
Kami mengatari barang dan menyusun ke dalam kamar kami, sebab paman ingin kami bermalam beberapa hari di sana tapi ayah akan pulang dan menjemput kami setelah beberapa hari, sebab ibu tidak ada temanya di rumah.
Lama setelah itu ayah pamit pulang feluan, kekhawatiran ayah terhadap ibu memang tak disangka-sangka ayah juga takut terjadi sesuatu dengan ibu dirumah. Tolong jaga mereka dengan baik Paul aku akan menjemput mereka, kabari aku jika ada yang perlu. Aku harus segera pulang adikmu Ema tinggal di rumah sendirian, aku khawatir terjadi apa-apa dengannya.
Dengan berat hati paman Paul mengijinkan ayah pulang terlebih dahulu karna mereka belum sempat berbicara lama untuk melepaskan rindu mereka. Walau begitu tampak paman Paul seperti sudah di beritahu ayah apa yang terjadi denganku.
Aku yang merasa bosan melihat Jack menunggangi kuda bersama paman Paul menggambar dan mengingat kembali wajah pria dan gadis itu di sebuah buku gambar yang kubawa dari rumah.
Hey... Andrew..... Andrew... Andrew apakah kamu tidak ingin menunggangi kuda kesayangan paman mu ini? Tanya paman Paul kepada ku. Dia tampak heran dengan sikap ku, dia merasa aku seperti melamun dan menghaulyal dari tadi.
Aku terkejut seolah aku seperti melamun tidak mendengarkan suara paman Paul yang memanggil ku keras.
Aku pun menjawab .....iy...iya..iya paman biarkan Jack saja yang menunggangi kuda kesayangan paman itu, aku sednag tidak niat menunggangi nya.
Dengan jawaban ku yang begitu membuat paman Paul merasa semakin heran dan penasaran dengan ku, Lee.udian dia menghampiri ku yang sednag menggambar sketsa wajah pria itu dan gamabar sketsa wajah gadis itu ya g sudah selesai ku lukis.
Tampak paman Paul heran darimana ia mengenal Walker si ayah sadis yang tega membunuh gadis atau putrinya sendiri.
Dan ia bertanya. Andrew darimana kamu tahu wajah pria ini apa kamu mengenalnya? Dan putrinya ini apa kamu pernah bertemu dengannya sebelumnya?.
Tidak paman, aku pun mulai bercerita dan mengatakan tentang gadis dan pria kejam itu. Aku melihat mereka dalam sebuah penglihatan paman.
Paman Paul pun heran dengan apa yang ku katakan, hahhh...jadi begitu....
Apakah paman pernah mengenal pria ini? Atau gadis ini?..
Tanpa pikir panjang paman Paul lupa suapaya tidak memberitahukan kepada ku apa yang tejadi dengan pria itu dan juga putrinya.
Paman Paul pun bercerita, sini mari ikut dengan paman ke pondok itu paman akan menceritakan sedikit yang ayah dan paman mu tahu tapi ingat jangan beritahu siapa pun tentang ini!. Akupun mengangguk dan mengatakan apa yang paman Paul katakan. Baik paman aku tidak akanembovorkannya pada siapa pun termasuk ayah dan ibu.
Kemudian paman bercerita, dahku Walker adalah ayah yang baik namu setelah kematian istrinya Samanta ibu kandung dari gadis bernama Sidra itu. Walker mulai terpukul dan mentalnya mulai terancam dan semakin hari semakin memburuk dia muali melukai putrinya itu dan menyiksa serta melakukan tugas-tugas rumah yang berat baginya. Terkadang ayahnya mabuk dan menghajar Sidra putrinya itu tanpa ampun bahkan kadang tetangga mendengar Sidra menangis namun saat Sidra mencoba memberitahu tetangganya agar ayah tirinya di laporkan ke polisi, ayahnya yang kejam itu membunuh tetangganya dan membuat soalah-olah ada orang lain yang membunuhnya. Walker memasukkan tetangganya ke dalam sebuah bak berukuran cukup besar dengan kedalaman sekitar 10 meter. Dia memasukkan tetangganya ke sana dan membuat semuanya seolah ada yang sengaja mendorongnya sehingga tenggelam kedalam bak air itu. Dan polisi pun tidak mendapati kejanggalan yang tampak pada Walker , bahkan polisi mengira bahwa tetangganya itu terpeleset dan jatuh kedalam bak itu namun tidak ada yang mendengarnya mintak tolong.
Lama kemudian Walker seperti dirasuki sosok jahat yang mengikutinya seperti bayangan Hitam pekat selalu berada dekatnya. Dari penduduk sekitar mengatakan bahwa, kematian Samanta itu di akibatkan olehnya yang menjadikan Samanta menjadi tumbal atas pekerjaannya ,kemungkinan besar Walker tidak sanggup memberikan tumbal seperti yang ia janjikan. Maka sebai gantinya istrinya Samanta lah sebagai gantinya. Karna Samanta meninggal dengan tragis isi perut dan darahnya seperti di hisap habis dari dalam tubuhnya.
Kemungkinan setelah hal itu paman kurang tau dia mulai melakukan hal-hal yang sangat menyeramkan dia menyiksa Sidra dengan kejam sekejam kejamnya. Beberapa kali dia terkadang melecehkannya. Dan Sidra sempat dikatakan mengandung namun di gugurkan oleh ayahnya. Oleh sebab itu lama kelamaan Walker semakin menjadi-jadi dia semakin bringas dan tak terkendali, hingga suatu ketika Walker tidak bisa memenuhi tumbalnya pada saat itu dan ia memaksa Walker untuk menyerahkan putrinya itu sebagai ganti dari tumbal itu. Dan Walker mendengarkan roh jahat itu. Dia membawa seperti persembahan dan memaksa Sidra memakannya sebelum Sidra di serahka menjadi tumbal.
Setelah Sidra menghabiskan persembahan itu dia di seret dan di ambil darahnya kemudian di masukkan kedalam bak air itu persis seperti kematian ibunya Samanta.
Kemudian tetangga nya yang lain melaporkan dia ke polisi namun karna kerapian pekerjaannya Dalama mengelabuhi pihak kepolisian ia kembali lolos dari tuduhan itu. Nah dari sejak itulah kematian Sidra menjadi misteri sampai saat ini , memang kerap kali Sidra muncul di halaman rumah mereka dan bermain di ayunan depan rumahnya sendirian menggunakan baju putih.
Begitu lah samapai sekarang kata paman Paul!
Kemudian aku yan masih terheran dengan cerita paman Paul hampir sama persis seperti apa yang ku lihat dalam penglihatan itu. Aku seolah-olah ternganga dan tak bisa berkata apa pun. Aku seperti menyadari bahwa Sidra muncul untuk minta tolong kepada ku agar ayah ya di serahkan ke pihak berwajib agar sadar dan meninggalkan kejahatannya.
Apakah Walker masih ada di sana paman?
Sampai sekarang dia masih terlihat di rumah itu namun jarnag keluar dan hanya menghabiskan waktunya denga. Perempuan prostitusi.
Tak heran juga tetangga takut berada disana, dianggap sangat angker dan menakutkan. TerKadang wanita penghibur itu melarikan diri saat sudah berada di depan rumah itu karna terkejut dengan penampakan mahkluk penasaran.
Aku pun tak melanjutkan nya lagi dan aku hanya bisa diam da berfikir betapa mustahil nya ia tidak bisa diketahui bahwa ia membunuh Sidra dan juga korban lainnya.
Kemudian Jack menghampiri kami berdua dengan tali pengikat kuda di tangannya yang juga kuda kesayangan paman kami di belakangnya.
Kemudian Jack menawarkan aku untuk menunggangi nya, Andrew apakah kamu yakin tidak mau menunggangi nya, agar suasana hatimu semakin tenang berjalan-jalan mengelilingi kompleks ini saat kita masih berumur 8 tahun.
Baiklah jika itu mau mu dasar adik payah akan ku tunjukkan padamu penunggang kuda yang sesungguhnya.
Saat aku hendak menungganginya kuda merasa aneh dan merengek tidak ingin di naiki oleh ku.
Aku pun merasa kesal dan malu.oh sial kenapa dia begini paman?
Mungkin dia tidak ingin kamu naiki karna ada sesuatu dengan mu!
Akupun tidak jadi menungganginya dan kembali ke rumah paman. Ohw....kasihan sekali penunggang kuda terbaik sepanjang masa tidak bisa menunggang kuda karna kuda merasa berat hati untuk kau tunggangi kata Jack.
Okey lain kali akan ku tunjukkan yang sebenarnya.
Aku pun meninggalkannya dan paman di sana. Tampak saat setelah aku pergi dari kaca jendela rumah mereka berdua berbicara seolah firasatku membicarakan aku.....
...
Selang berapa saat aku kemudian merasa sedikit penat dan berniat mencari udara segar, ya mungkin aku merasa kesal dengan adikku.
Aku mengambil langkah dan pergi keluar, tiba-tiba aku merasa penasaran dengan gedung tua yang tidak jauh dari rumah paman ku. Paman aku pergi jalan-jalan ke Sena aku ingin mencari udara segar, sahutku dari dalam rumah hendak keluar dan mulai berjalan.
Baiklah...jangan pergi terlalu jauh sisi tidak terlalu baik seperti yang kau lihat, jika kau tidak pulang paman akan menyusul mu sahut paman sambil sedikit berteriak.
Ya paman aku tidak akan jauh....
Kemudian aku berjalan menyusuri jalan setapak demi setapak, tak terasa aku mulai jauh dari lapangan tempat paman membiarkan kudanya memakan rumput.
Jalan ku mulai semakin dekat, aku mulai bisa lebih jelas melihat gedung itu. Aku tercengang heran. Gedung itu tampak menyeramkan seperti rumah berhantu.
Seketika aku mendengar derap langkah beberapa orang dengan baju seperti penyihir, membawa seorang wanita dengan pakaian beda dari yang lainnya.
Kemudian kaki ku menginjak sebatang ranting pohon tempat aku menyandar sambil melihat mereka yang ingin masuk kedalam gedung seram itu.
Sontak mereka seperti mendengar ku dan menghentikan langkah mereka, salah seorang berteriak memanggil siapa disana.....keluar atau aku akan membunuh mu....keluar. aku yang tadi ketakutan untung saja bisa dengan sigap bersembunyi di balik pohon itu dan di tutupi sedikit semak. Kemudian salah seorang dari mereka datang mendekat ke arahku dan mulai mengeluarkan suara....ayo manis keluarlah....aku bercanda soal itu aku tidak akan menyakiti mu, aku ingin kau keluar dan masalah ini seslsai...
Entah keberuntungan apa yang ku dapat kali ini....seekor tupai akhirnya jatuh meloncat dan menginjak ranting kayu dan berbunyi hampir serupa dengan ranting yang ku injak...
Owh......selamatkan aku aku tidak ingin mati....
Kemudian temannya yang lain memanggilnya karna dia tidak menemukan aku....ayolah apa yang kau lihat kau tidak menemukan apapun disana disini sedang banyak tupai berkeliaran. Ayo kembali lah.....oh sial dasar tupai bajingan seraya iya menggenggam tangan nya yang amat kesal.
Terimakasih tupai,...kau menyelamatkan ku kali ini.
Aku tak berani mengintip dan menoreh kesana lagi jangan-jangan mereka menunggu ku sampai keluar.
Namun aku tak sanggup lagi menahan keheranan ku aku menoreh perlahan-lahan dan melihat mereka telah masuk kedalam..
Dengan seketika aku langsung saja berlari sekencang mungkin untuk menjauh dari sana aku tak perduli dengan hal itu.
Sesampainya aku di lapangan kuda paman ku. Paman bertanya kenapa kamu berlari ketakutan. Dan siapa di belakang mu mengenakan baju aneh itu apa kah dia teman baru mu ? Mari ajak dia bergabung tanya paman kepadaku.
Aku melihat ke belakang dan jelas saja pria berpakaian aneh mengikuti ku namun ia bersembunyi di balik pohon hanya tampak sebagian saja tubuhnya, dan melirik ke arah ku seolah marah dan ingin menangkap ku.
Aku kemudian berlari kembali dan tak menghiraukannya. Dan kembali bergabung dengan paman dan Adi ku.
Hei kenapa kamu tak mengajak teman mu? Seharusnya kau mengajaknya bergabung dengan kita supaya kita bisa membuat api unggun bersama malam ini.
Aku yang Ter engah engah menjawab paman, dia malu paman karna tadi kami berdua lomba untuk samapai SE sini lebih dulu tapi tampaknya dia malu dan tak mau kesini, padahal aku berbohong agar paman tidak tahu kalau aku menggangu dan tak sengaja menarik perhatian orang aneh it.
Owhh....begitu lain kali ajak dia bergabung bersama siapa tau dia mau membantu paman bekerja di sini. Baik paman sahutku kembali.
Namun adikku seolah heran dan penasaran dengan itu.
Kemduain dia mengikuti ku dari belakang sambil masuk kerumah.
Andrew apakah kau menyembunyikan sesuatu? Kenapa kau tidak jujur kepada paman?. Tidak Jack aku tak ingin kalian menghawatirkan ku. Setidaknya kau bisa cerita kepada ku kan agar aku bisa membantu mu juga karna kau adalah saudara ku, kau adalah keluarga ku selama ini kita telah bersama mulai dari kecil sampai kita tumbuh menjadi besar seperti ini kau sudah ber umur delapan belas tahun dan aku terpaut satu tahun dengan mu, kenapa kau tidak mau berbagi kesedihan mu padaku?. Mendengar perkataan Jack aku juga merasa selalu bersembunyi dari nya, kemungkinan juga para orang aneh itu menganggunya juga ada baiknya aku memberitahukannya apa yang terjadi padaku pikir ku dalam hati.
Baiklah kemari aku tak ingin paman mendengarkan ini juga, aku mengajaknya ke kamar ku dan menceritakan apa yang terjadi. Ku mohon jangan beritahu ayah dan ibu mengenai hal ini Jack agar mereka bisa konsentrasi dengan pekerjaan mereka biarlah kita berdua yang tahu soal ini. Agar kita tak jadi beban pikiran mereka berdua.
Baik lah Abang aku akan menjaga nya dari ibu dan ayah juga paman jika bertanya padaku. Oh iya aku tadi sempat bercerita kepada paman bahwa kau bermimpi buruk beberapa hari lalu, apakah itu tidak mengganggu mu bukan?. Tidak papa Jack, hanya jangan kau buat paman semakin penasaran dengan hal ini. Baiklah Andrew.
Kemudian kami keluar dari kamar dan membersihkan diri karna hari juga mulai larut, memang tak terasa hari begitu cepatnya berlalu.
Andrew.... Jack ayo bantu paman menyalakan api unggun di belakang rumah!
Baiklah paman, jawab Jack dan kemudian mengajak ku. Ayo Andrew lepaskan dan hentikan musik mu, apa kau tidak mendengar paman memanggil kita?. Headset ku di tarik nya dan di ajak nya.
Owhhh ayolah aku sangat suka lagu itu...
Kau lebih mementingkan musik atau dirimu?
Okey...okey...baiklah aku datang..
Kami berduaembantu paman menyiapkan api unggun dan juga daging yang telah di sediakan paman.
....
Panasnya api unggun menghangatkan suasana, paman dengan gitar dan lagu lamanya bernyanyi bersama Jack seolah mereka teman sebaya, ya memang adik ku Jack sangat suka musik klasik.
Suara mereka sangat keras, aku yang bersuara pas-pasan sesekali saja memainkan nada pasti sumbang. Oh sungguh sad boy pikir ku dalam hati.
Paman seketika menghentikan suara dan gitar nya, kemudian ia menyuruh aku dan adik ku masuk kerumah dengan segera.
Andrew Jack masuk sekarang ada yang tidak beres di sini, seseorang akan datang.paman tidak ingin kalian celaka.
Dan terluka, cepatlah bawa makanan ini dan juga yang lainnya setelah ini usai paman akan memasaknya di rumah nanti kunci kamar dan jangan keluar sebelum paman memangil kalian!.
Aku yang heran melihat tingkah paman seolah takut dan gelisah seperti ada pertanda membuatku ingin menemani paman, paman bagai mana nanti jika paman terluka? Siapa yang akan membantu kami?.
Tenang lah paman bisa menanganinya paman tak ingin kalain kenapa-kenapa. Kalian adalah tanggung jawab paman.
Ayo cepat bergegaslah sebelum kalian di lihatnya.
Baik paman ayo Andrew kata Jack seraya menarik ku dan mengajak ku masuk ke dalam kamar. Jack mengunci pintu, namun aku cemas dan panik , bagaimana jika yang datang itu adalah orang aneh itu Jack? Paman bisa terluka olehnya. Tenang lah Andrew paman akan baik-baik saja percaya pada paman. Ingat yang dia katakan.
...
Disisi lain paman mulai panik dan membereskan semuanya seolah seperti tidak terjadi sesuatu.
Kemudian suara seorang lelaki memanggil dari sebelah kandang kuda paman. Hei kamu jangan ikut campur urusan kami atau kau dan kedua anak itu akan berada dalam kehancuran. Peringatan kedua anak itu agar tidak mengintip apa yang kami lakukan.
Baik.....baik akan saya lakukan apa yang anda peruntah kan ku mohon jangan sakiti mereka. Mereka adalah anak ku yang baru saja pulang, maafkan mereka atas kelancangannya.
Kemudian kaca jendela kamar pecah.....blinggg...seorang pria aneh melempar kaca itu dengan batu bergambar kepala di penggal. Kemudian pergi dengan lelaki di kandang kuda itu.
Paman kemudian lari dan menemui kami, Andrew Jack keluarlah mereka sudah pergi. Apa kalian terluka? Seraya paman melihat dan memeluk kami. Ohhhh syukurlah kalian tak apa. Apa yang di lempar lelaki itu kata paman bertanya kembali?.
Aku melihat ada gambar kepala di penggal di batu itu aku belum menyentuhnya paman. Kami takut, dan belum memeriksanya. Seperti nya mereka Ter ganggu dengan kedatangan kalian.
Paman dengan segera memungut batu itu dan jelas ada gambar kepala di penggal di batu itu berwarna merah seperti darah tapi darahnya aneh.
Ohh....sial berani sekali mereka...wajah paman terlihat kesal dan takut terjadi sesuatu kepada kami berdua.
Baiklah lupakan saja itu ayo kita kembali ke dapur kalian pasti sudah lapar seharian.
Baik paman, paman juga pasti sudah lapar maafkan kami berdua paman kami sudah merepotkan mu!
Tidak apa paman senang kalian bisa kemari dan mengunjungi paman. Paman sudah lama setelah di tinggalkan oleh bibi dan John anak paman.
Maafkan kami paman kami tidak bermaksud seperti itu. Sudah jangan di hiraukan paman tidak apa-apa.
Baikalah duduk dan pergilah ke ruang depan paman akan membawakan makanan. Jack akan membantu paman boleh?
Tidak usah paman lebih konsentrasi dengan menyiapkan makanan sendiri, namun jawaban itu membuatku penasaran ada yang di sembunyikan paman.
Setelah itu aku sengaja pergi ke dapur mengintip apa yang di lakukan paman, aku melihat paman menelpon ayah dan menceritakan yang terjadi dengan ku, dan menyuruh ayah untuk menjemputnya segera sebelum sore hari.
Plaakk....owh sial kenapa selalu begini saat genting selalu saja sial. Aku terpaksa harus keluar dari persembunyian mengambil sapu itu agar tidak ketahuan dan berpura-pura menyenggolnya.
Andrew...?...iya paman jawabku seperti tidak terjadi sesuatu dan mengembalikan sapu itu ke tempatnya. Aku ingin ke dapur paman mengambil sesuatu di kulkas..
Oh...oh...sekali lagi panggil paman saja biar paman yang mengambilkannya. Tidak paman paman sangat lelah Andrew tidak tega melihat paman bekerja sendiri.
...
Dalam hati ku aku berfikir jangan sampai paman terluka setelah kami pergi dari sini atau terjadi hal-hal yang tidak beres kepadanya.
Makanan pun siap di hidangkan oleh paman, kami menonton siaran TV dan menghabiskan malam dan ber istirahat, sesudah kenyang.
Jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00. aku kembali bermimpi tentang gadis malang itu, kali ini dia datang langsung di dalam mimpi ku dengan menunjukkan wajahnya secara langsung. Kemudian ia meminta tolong pada ku tolong selamatkan ayah ku dia akan bunuh diri, ingatlah angka yang kau lihat dalam mimpi mu sebelumnya itu akan menuntun mu untuk menyelamatkan nyawa ayah ku.
Aku pun tersadar wajah ku berkeringat, aku bermimpi begitu hebatnya pikirku..
Aku ingin bercerita kepada adikku tapi dia sudah terlelap di kamarnya, kemudian tampak paman masih belum tidur dan sedang memandangi foto-foto nya bersama anak dan istrinya.
Bab 10 air mataPada hari ke 4 sebelum peristiwa penyelamatan aku terbangun dari tidur nyenyak. Dan melihat sudah pukul 6 pagi. Aku melakukan aktifitas seperti biasa melakukan tugas rumah yang sudah menjadi bagian ku. Hingga sesudah sarapan pagi pukul 7 lewat sedikit. Aku kembali ke kamarku dan tiba tiba aku teringat akan satu hal.Hari berlanjut tak juga si gadis malang menampakkan dirinya dalam bentuk apapun. Dia tidak datang dalam mimpi ataupun secara tiba-tiba di saat aku memikirkan dia.Aku mengatakan hal ini kepada Jack dan juga paman Paull.Dalam sebuah pesan singkat melalui telepon seluler aku mengatakan kepada paman, "paman bagaimana ini. Gadis malang itu tidak juga menampakkan diri dan juga memberitahukan aku akan petunjuk yang terakhir itu"Akan tetapi paman belum membalasnya. Aku yang merasa dibohongi kemudian bergegas ke kamar Jack.Tok,tok,tok.. suara pin
Bab 11 jangan patah semangat!Hari berganti begitu cepatnya. Sudah ketiga harinya gadis malang itu tak juga menunjukkan batang hidungnya.baik dalam mimpi atau apapun.Aku mulai merasa dibohongi oleh gadis itu. Aku merasa sepertinya sia-sia sudah mempelajari kitab itu dengan sungguh sungguh.Aku yang terbangun dari tidur, langsung teringat kepada gadis malang itu. Mengapa dia tak menampakkan dirinya. Apakah yang dikatakan Jack benar adanya? Tapi mengapa mesti harus seperti ini jadinya. Aku sepertinya kepikiran dengan hal ini karena perasaan ku yang sangat lemah lembut dan juga perhatian dengan orang lain meskipun itu tidak ku kenal pasti aku akan ku tolong bagaimana pun caranya. Mungkin sifat ini lah yang membuatku merasa kasihan kepada gadis malang itu. Terutama jika menyangkut mengenai masalah nyawa yang dipertaruhkan.Kegusaran seperti orang ber dilema membuat hari-hari ku menjadi kurang semang
Jam sudah menunjukkan pukul 16.22 waktu setempat. Aku teringat dengan kata ayah yang mengatakan dia akan kembali ke kantor untuk menemui seseorang lagi dan akan mengajak ku turut serta menemaninya."Andrew, kau sudah siap? Tanya ayah dari balik pintu kamar."Sudah ayah, Andrew sudah siap""Kalau begitu mari kita bergegas tampaknya ini akan sedikit mendung""Baik ayah"Kami berdua bergegas menuju mobil kantor yang di pakai ayah setiap hari dia pergi ke kantornya. Di barengi dengan berpamitan kepada ibu dan Jack mobil pun melaju dan luput dari pandangan mereka berdua."Ayah sebenarnya ada urusan apa ayah ke kantor lagi? Sudaha sore begini dan sebentar lagi akan turun hujan!""Ayah tiba-tiba ada klien yang ingin memasang saham di perusahaan kantor ayah bekerja.""Lantas apa yang akan ku lakukan di sana ayah?"
Bab 13 Tidak sabar menunggu waktu, mantra berhasil.Setiap menyusuri sudut ruangan aroma yang sama seperti gadis malang itu seperti tersebar dimana-mana. "Aroma ini sepertinya ada dimana-mana, jangan-jangan ada sosok roh penasaran di sini. Apa mungkin ini gadis malang itu?" Ya sudahlah itu tidak penting aku ingin bekerja dengan tenang di sini!""Bagaimana, nak Andrew mau kan tugas di tempat ini!?" Tanya om Frans kepadaku."Siap, om Andrew siap tugas di sini. Oh iya om Andrew bisa masuk ruangan itu nanti mau lihat kondisi ruangan dalamnya. Sepertinya saya tertarik masuk kedalam!?""Silahkan saja nak Andrew sebentar lagi mereka akan keluar dari ruangan itu""Oke om kalau begitu Andrew ke toiletnya dulu mau buang air kecil""Oh silahkan, om tunggu di depan sana ya" sambil menunjuk ke arah posko penjagaan di lantai tiga belas itu."Baik om" aku pergi dan m
Bab 13 Tidak sabar menunggu waktu, mantra berhasil.Setiap menyusuri sudut ruangan aroma yang sama seperti gadis malang itu seperti tersebar dimana-mana. "Aroma ini sepertinya ada dimana-mana, jangan-jangan ada sosok roh penasaran di sini. Apa mungkin ini gadis malang itu?" Ya sudahlah itu tidak penting aku ingin bekerja dengan tenang di sini!""Bagaimana, nak Andrew mau kan tugas di tempat ini!?" Tanya om Frans kepadaku."Siap, om Andrew siap tugas di sini. Oh iya om Andrew bisa masuk ruangan itu nanti mau lihat kondisi ruangan dalamnya. Sepertinya saya tertarik masuk kedalam!?""Silahkan saja nak Andrew sebentar lagi mereka akan keluar dari ruangan itu""Oke om kalau begitu Andrew ke toiletnya dulu mau buang air kecil""Oh silahkan, om tunggu di depan sana ya" sambil menunjuk ke arah posko penjagaan di lantai tiga belas itu."Baik om" aku pergi dan m
Bab . AkhirnyaFajar sudah menyingsing dari ufuk timur, cahaya nan indah menyinari dunia. Kicauan burung dan hembusan angin pagi sangat menyejukkan. Hari ini akan menjadi hari yang sangat panjang bagi ku untuk melakukan aktivitas bekerja di kantor ayah sebagai staf keamanan kantor. Meskipun ini akan menjadi hari pertama bagi ku ini akan sangat menyenangkan. Aku berharap dapat memberikan kesan yang baik di awal perkejaan ku. Tidak terasa akhirnya aku sudah ada di depan dunia kerja. Meskipun begitu ini bukan lah tantangan yang sesungguhnya bagiku. Aku masih mempunyai misi yang lain, yaitu menolong ayah gadis malang itu dari maut yang akan menjemput dirinya.Aku akan memulai hari yang sangat penuh dengan perjuangan. Tak lupa aku membawa kitab itu bersama ku, karena aku berharap saat nanti ada waktu senggang akan bisa membaca dan memperkuat ingatan ku untuk menghafal mantra yang ku butuhkan. Barang kali ada lagi arwah penasaran yang
Staff keamanan baru heheheHari mulai membenamkan cahaya mentari nya. Sinar mentari mulai terbenam di ufuk barat. Tubuh ini terasa sudah lelah bekerja seharian di kantor yang begitu sangat sangat luas. Sedikit mengenai apa yang kulakukan saat berada di kantor. Saat seorang perempuan datang dan menemui kami di pos penjagaan Dia meminta untuk membenarkan atau memperbaiki kran air yang macet entah karena hal apa. Kemudian Tommy datang dan membantu perempuan yang meminta tolong itu karena air di dalam toilet tidak ada akibatnya para karyawan kantor pergi ke lantai bawah untuk buang air kecil ataupun air besar."Andrew, biar biar aku saja yang membereskan pekerjaan ini jika nanti ada kendala yang kuhadapi yang kualami saat membereskan keran airnya bisakah kau datang aku akan memberitahumu melalui walkie-talky. ""Baiklah kalau begitu, kabari saja aku jika kamu membutuhkan aku akan segera data
paman datangPagi hari sudah menyingsing sinar mentari sudah bersinar terang.Jeng-- jeng hari ini adalah hari penyelamatan. Sungguh tak tertahankan lagi. Bagaimana rasanya bisa menyelamatkan seseorang dalam bahaya yang melanda dirinya. Di malam sebelumnya gadis itu datang namun hanya sebentar karena ayah tiba-tiba datang sehingga gadis itu pergi seketika dari sisi ku.Dan pada malam tadi dia kembali datang memberitahu ruangan yang akan di pakai oleh ayah tirinya untuk memberikan persembahan. Dia juga mengingatkan kan kembali untuk membawa semua benda yang di butuhkan nantinya. Sungguh ini akan menjadi malam penyelamatan yang sangat bersejarah. Aku akan menjadi seseorang yang memiliki kemampuan Indra ke enam lebih tepatnya power of magic.Sekarang yang terpenting adalah bagaimana aku bisa menjalankan rencana sesuai dengan apa yang telah kamu susun sebelumnya. Sebelumnya rencana yang kami susun tersebut
Paman Paul ikut membantu melepaskan Jack dari penculikan.Mereka berenam mulai menyusun rencana bagaimana agar bisa meloloskan Jack dari tahanan para penculik sialan itu.Mereka memikirkan bagaimana caranya agar tidak memberikan kitab itu kepada para penjahat tersebut. Karena Andrew mengingat apa yang dikatakan oleh pamannya Paul agar dia menjaga kitab tersebut dengan hati-hati dan jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah. Apalagi penjahat yang coba-coba untuk meneror ketenangan keluarga mereka."Aku punya ide, bagaimana sebaiknya aku mengabari paman Paul saja?" Seru Andrew memberikan pendapatnya kepada mereka semua."Paman Paul? Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya Andrew? Kenapa kau tidak pernah menceritakan tentang paman Paul kalau kau punya seorang paman.""Maafkan aku soal itu"Seorang penjaga yang bernama Clark yang mengenal tentang paman ya Andrew mengatakan, "Tuan Paul, sudah lama ak
"Aku lupa menanyakan dia mengenai tanda lahir yang dia miliki.""Tidak apa-apa, masih ada lain kesempatan untuk menanyakannya," Peter menepuk pundakku."Tapi bagaimana jika dia tidak bisa datang karena, orang tuanya...""Sudah jangan terlalu khawatir, biarkan terjadi secara alami nak.""Alami apanya, itu akan mengulur waktu saja ayah.""Tenang. Jangan berlebihan nak."***POV AuthorDisisi lain Layla mengahadapi masalah baru.Dia dicurigai oleh ayahnya."Dari mana saja? Ayah cari kamu kemana-mana tapi tidak kelihatan.""A... aku baru dari luar ayah," jawab Layla dengan kepalanya menunduk."Ikut ayah.""Baik ayah," mereka menuju sebuah ruangan khusus."Kemana kau seharian ini?"
"Bagaimana perasaan ayah berduaan dengan ibu lagi?" tanyaku pada Peter.Peter malah tersenyum, mungkin dia malu mengatakan sesuatu."Apa ayah melakukan sesuatu?""Tidak... ayah malu mengatakan sesuatu pada ibumu. Jadi ayah hanya memandangi ibumu saja.""Sepertinya tidak begitu. Ayolah ayah katakan sesuatu bagaimana reaksi ibu? Apa dia masih secantik dulu seperti saat pertama kalian saling jatuh cinta?""Dasar kamu ya... ayah nggak akan mengatakan apapun. Ini hanya ayah saja yang merasakan. Kamu tidak perlu, nanti juga kamu paham.""Atau aku kasih tau sama ibu kalau ayah...""Eits... Tunggu dulu. Apa kau mau ayahmu ini ketahuan penyamarannya?""Oke baiklah... kalau begitu katakan sesuatu ayah, aku hanya butuh mengetahui bagaimana mengatakan rasa cinta kepada seseorang yang kita sukai.""OOO..
"Bagaimana perasaan ayah berduaan dengan ibu lagi?" tanyaku pada Peter.Peter malah tersenyum, mungkin dia malu mengatakan sesuatu."Apa ayah melakukan sesuatu?""Tidak... ayah malu mengatakan sesuatu pada ibumu. Jadi ayah hanya memandangi ibumu saja.""Sepertinya tidak begitu. Ayolah ayah katakan sesuatu bagaimana reaksi ibu? Apa dia masih secantik dulu seperti saat pertama kalian saling jatuh cinta?""Dasar kamu ya... ayah nggak akan mengatakan apapun. Ini hanya ayah saja yang merasakan. Kamu tidak perlu, nanti juga kamu paham.""Atau aku kasih tau sama ibu kalau ayah...""Eits... Tunggu dulu. Apa kau mau ayahmu ini ketahuan penyamarannya?""Oke baiklah... kalau begitu katakan sesuatu ayah, aku hanya butuh mengetahui bagaimana mengatakan rasa cinta kepada seseorang yang kita sukai.""OOO..
Karena Layla belum juga pulang, ibu menyuruh aku untuk mengajak Layla menghabiskan waktu berdua.Aku membawa dia kesamping rumah, karena suasananya disana cocok untuk mengobrol empat mata dengannya. Juga disamping rumah ada taman kecil dan juga ayunan dan kolam ikan punya paman Paul."Wah ini tempat yang bagus. Boleh kita duduk disana saja?" dia menunjuk kearah ayunan."Oke baiklah kalau kau mau duduk disana," jawabku. Aku membawanya kesana. Dia duduk dengan tersenyum. Mungkin dia teringat dengan masa kecilnya."Jadi apa tujuanmu sebenarnya ke sini?" tanyaku pada Layla,"Sebenarnya aku kesini ingin bertemu denganmu.""Kenapa?""Hemm, aku hanya ingin memastikan saja ini alamat rumahmu yang sebenarnya atau tidak.""Memangnya kamu tidak percaya dengan alamat yang aku berikan?"
"Permisi!"Tuk... tuk... tuk..."Permisi!"Suara perempuan memanggil dari luar."Tunggu sebentar!"Teriakku dari dalam.Tumben ada suara perempuan yang mengetuk rumah. Biasanya tamu selalu membunyikan bel. Mungkin dia tidak melihat tombol bel di sana.Saat aku membuka pintu ternyata yang datang adalah Layla."Hey, kenapa kamu datang ke sini?""Kebetulan aku lewat dari sebelah sini," dia mengibaskan rambutnya."Oh, kalau begitu ayo masuk," aku mengajak dia masuk kedalam rumahku."Tunggu sebentar ya," dia melepaskan sepatunya."Ti... tidak usah dibuka...""Udah nggak apa-apa""Siapa nak?" tanya ibu."Tamu bu," Jawabku."Ibu dengar sepert
"Oh iya kalau alamat kamu?""Alamat aku ya?" Jawabku dengan ragu-ragu."Kenapa ragu begitu?""Kau tau kan?""Tau apa?""Kalau keluarga Morgan, selalu membenci kami," jawabku."Oh, masalah itu. Tenang saja aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada keluargaku""Baiklah," kemudian aku menuliskan alamat lengkap rumahku. "Ini.""Memangnya keluargamu pernah disakiti keluarga Morgan?""Sebenarnya...""Tidak apa-apa. Aku tidak bermaksud begitu," Layla menyentuh tanganku.Sedangkan aku hanya bisa merasakan tangan lembutnya sekali lagi. Dan ada sesuatu yang terasa aneh dengan diriku saat tangan Layla menyentuhku.Tiba-tiba aku merasa tenang sekali, yang biasanya aku seakan-akan menggebu-gebu dengan kekuatan yang aku miliki. Tapi ini berbeda, pe
Berhari-hari apa yang dikatakan keluarga maupun orang-orang yang ada di acara pesta pernikahan paman dan bibi, masih terngiang-ngiang di kepalaku.Pertanyaan yang menghujani aku sama saja. "Kamu sudah punya pacar?"Kepalaku terasa penuh dengan kata-kata mereka.Hanya paman Paul, Peter dan Jack yang tidak menanyakan hal tersebut. Bagaimanapun cara yang aku lakukan untuk menghindar, disitu juga ada orang dengan pasangannya masing-masing. Malah membuat aku merasa kesal dengan sendirinya. Benar-benar kena mental aku dibuat kata-kata mereka.Hari ini kebetulan aku dan paman, akan menemui perempuan yang bernama Layla.Aku masih bingung apa yang harus aku katakan kepada Layla. Pasti rasanya akan canggung dan akan terasa susah untuk mengungkapkan sepatah katapun kepada dia.Tidak terasa ternyata aku dan paman sudah setengah perjalanan me
Seminggu sudah sejak peristiwa dengan hantu jahat. Dan kini sekarang aku harus menghadapi sebuah kenyataan, mengetahui kalau Amalia benar-benar sudah lenyap.Hari ini adalah pesta pernikahan anak paman dan bibiku.Aku memakai setelan jas hitam, dengan daleman menggunakan baju berwarna putih.Aku terlihat sedikit iri dengan yang lainnya. Hampir semua anak muda memiliki pasangan masing-masing. Lain halnya denganku. Aku masih kosong melompong, tidak ada seorangpun yang aku jadikan pasangan.Kebetulan aku duduk menyendiri, tanpa ada seseorangpun yang menemani aku. Aku hanya menghindari kebanjiran pertanyaan-pertanyaan dari keluargaku."Hey bro. Kamu sudah punya pacar belum?" Tanya seorang yang sejak dari tadi berada di meja tepat dibelakangku."Belum bro hahah" jawabku dengan terkekeh.&