Malam telah berlalu, dan hari berganti siang.Sinar matahari masuk melalui jendela dan menyinari tubuh Tyr. Terasa hangat.Di luar jendela, Matthew dan yang lainnya tengah berlatih seni bela diri. Max telah membeli beberapa peralatan pelatihan, meskipun Tyr sudah meminta Nemesis untuk kembali ke markas Istana Kerajaan.Namun, mereka tidak terganggu dengan perintahnya itu.Sebelum Tyr membuat keputusannya yang terakhir, mereka akan melakukan apa saja yang perlu mereka lakukan!Tyr terbangun. Dia teringat akan mimpi yang dia alami dan dia merasakan kegundahan di dalam hatinya!Dia kembali ragu. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya, semua yang ada dalam mimpinya hanya dianggap sebagai halusinasi.Namun, tidak lama setelah dirinya terbangun, panggilan telepon dari Profesor Mark membuat Tyr benar-benar terkejut.Usai menerima panggilan ini, akhirnya Tyr merasa yakin.Dia telah mengambil keputusan.Profesor Mark telah menghubunginya.Jantung Tyr berdetak kencang. Dia be
Hari ini, dia kembali menelepon ke nomor itu lagi. Dia tidak menyangka jika Draco akan tetap menyimpan nomor ini.Selama bertahun-tahun, Draco tidak hanya menunggu Tyr untuk meneleponnya, setiap malam bahkan sebelum dia tidur, dia akan melihat teleponnya dengan menggunakan kartu sim itu dan menunggunya setiap malam. Itu karena dia takut suatu hari nanti, jika Tyr memanggilnya, dia tidak akan bisa menjawabnya.Namun, Draco telah menunggu selama lebih dari sepuluh tahun, namun teleponnya tidak berdering sekali pun.Namun, tanpa diduga, telepon itu akhirnya berdering. Hanya Tyr yang akan menelepon ke nomor ini.Panggilan segera tersambung. Ayah dan anak itu sama-sama memegang ponsel mereka namun terdiam beberapa saat karena mereka tidak tahu harus berkata apa satu sama lain.Kecanggungan berlanjut selama sekitar setengah menit, pada akhirnya, Tyr memulai pembicaraan. "Apakah kau punya waktu luang? Kita harus bertemu."Draco tidak berharap bahwa akan Tyr mengajaknya kencan. Dia seger
Seiring dengan berjalannya waktu Tyr seolah-olah menyesal dengan perubahan yang terjadi. Semuanya menjadi lebih rumit. Tidak semudah seperti dua puluh tahun yang lalu.Sepertinya dia tengah mengisyaratkan sesuatu dengan kata-katanya. Namun, tidak ada yang tahu apa yang ingin dia ungkapkan."Mungkin mengenai status anak haram?"Tyr mengangkat kepalanya dan menatap Draco dengan ekspresi wajahnya yang aneh saat dia bertanya.Draco mengerutkan kening dan berkata padanya, "Tyr, apa maksudmu?""Tidak apa-apa. Mungkin aku hanya mengatakan itu secara acak.”Tyr tidak memberi tahu Draco mengenai hasil DNA nya dan juga Kirin karena waktunya belum dirasa tepat.Jika dia menginginkan pertarungan, maka dia masih perlu mencari tahu siapa putra kandung Draco yang sesungguhnya apakah dirinya atau Kirin.“Tyr, aku tahu kau sangat membenciku.”"Maafkan aku."Draco mengambil beberapa hidangan, meletakkan-nya di atas piring Tyr, dan berkata, “Hari ini, aku merasa sangat senang saat kau menghubun
Apa pun bentuknya, kesan kuno sangat melekat kuat pada lelaki tua ini m. Seolah-olah dia adalah seorang pendekar pedang di masa lalu. Seolah-olah waktu telah berbalik ke masa lalu.Angin bertiup semakin kencang. Daun-daun di atasnya mulai berdesir keras, dan banyak daun berguguran.Di lokasi ngarai, beberapa sosok berkuda tengah memacu lajunya dengan dengan sangat kencang.Orang-orang ini tampak seperti sosok yang kuat. Mereka memiliki semua jenis senjata yang lengkap di tangan mereka.Saat mereka melewati ngarai dan melompati sungai, akhirnya mereka tiba di depan sebuah halaman.Wuushh!Sebuah anak panah melayang terbang diatas udara. Bergerak secepat peluru. Ujung anak panah itu bersinar terang dan mengarah lurus tepat di antara kedua alis lelaki tua itu.Namun, bahkan ketika anak panah itu belum mendekati jarak sekitar tiga meter, lelaki tua itu tiba-tiba menghunuskan pedangnya dengan 'tebasan' yang keras.Orang tua itu berhasil menahan serangan anak panah itu dengan pedangn
Draken Willow merasa sangat ketakutan sehingga dia dapat merasakan getaran yang kuat hingga menjalari tulang punggungnya. Dia menjawab dengan tutur kata yang terbata-bata, "Paman Ketiga, aku ... Aku beraninya?"Draken melanjutkan, “Kau benar. Aku memang sosok yang impulsif dan ekstrim. Aku bukanlah kandidat yang cocok untuk posisi kepala keluarga Willow. Selama beberapa tahun terakhir, keluarga kami telah berkembang di bawah pimpinan kakakku.”“Aku percaya selama paman ketiga bisa mengalahkan Shaun Yarn, maka kita akan mampu melampaui reputasi keluarga Summers. Keluarga Willow akan maju sebagai keluarga paling kuat di utara.”"Tepat!"Excalibur Willow membiarkan Draken berdiri. Lalu dia berkata, “Kalian adalah saudara kandung. Tidak masalah siapa yang akan mengambil posisi kepala keluarga. Tidak perlu terlalu banyak bertengkar tentang hal itu, karena kekuatan kalian terletak pada persatuan.”"Paman Ketiga benar," Draken buru-buru mengangguk. Kemudian, dia berkata, “Paman Ketiga, k
Sore itu, keluarga Kirkman, salah satu dari keluarga Tiga Raja Summers yang ditempatkan di Provinsi Draford, telah berhasil dimusnahkan. Semalam, semua bisnis keluarga Kirkman di wilayah provinsi itu telah diambil alih oleh keluarga Willow. Hanya butuh satu malam bagi keluarga Kirkman untuk dapat dimusnahkan.Di Ormr City, di dalam kediaman keluarga Summers.Ketika Draco Summers mengetahui tentang berita itu, sekujur tubuhnya bergidik, dan gemetar karena shock.Raiden Black, yang berdiri di sampingnya, juga terus menghirup udara yang dingin. Pria itu kemudian berkata, “Keluarga Willow telah menghancurkan salah satu raja dari keluarga Summers seperti sepotong kue. Tuan, apa yang harus dilakukan oleh keluarga Summers selanjutnya?“Berita tentang kejadian ini telah menyebar seperti api yang menyambar di wilayah utara. Keluarga Willow sepenuhnya telah mengesampingkan semua peraturan yang berlaku dan menyerbu keluarga Kirkman. Perilaku mereka telah melanggar batas norma dari keluarga Su
“Excalibur, kau cukup memiliki nyali.”Saat itu, suara murka Gladys Dawson terdengar dengan lantang. Gladys dan sekelompok besar eksekutif keluarga Summers juga berjalan menuju gerbang kediaman keluarga Summers.“Hey, Kakak Gladys, sudah lama sekali, tidak bertemu!”Ketika Excalibur Willow mendengar suara Gladys, senyumnya yang telah lama hilang segera muncul di wajahnya.“Kakak Gladys selama ini kau telah mengabdikan dirimu pada agama Buddha. Memang benar, seharusnya sejak lama kau melakukan hal itu, tapi kenapa sepertinya kau masih saja menjadi seorang pemarah seperti yang kau lakukan dimasa lalu.”"Hmmm!"Excalibur terlihat sedikit menggerutu sambil menggelengkan kepalanya. Dia kembali melanjutkan, “Huh, sepertinya jalan yang kau pilih tidak terlalu berpengaruh. Haruskah aku mengarahkan mu kejalan yang lebih baik?”“Aku rasa alasan mengapa kau tidak dapat mempraktikkan ajaran Buddha yang benar karena kau memiliki terlalu banyak kendala. Mengapa kau tidak menyerahkan saja kelu
"Kenapa kau sendiri tidak merasa yakin?" Gladys Dawson mengerutkan keningnya.Shaun Yarn menjawab, “Yakin atau tidak, aku tidak akan pernah tahu sampai pertempuran itu terjadi, tetapi Nyonya, sebelum semua itu terjadi, aku harap kau harus siap untuk yang kondisi yang terburuk.“Juga, ada hal lain yang sudah lama ingin aku utarakan. Sekarang kita sudah berada titik seperti ini, aku harus mengungkapkan semua pikiranku.”Gladys berkata, "Apa yang ada dalam pikiranmu?"Shaun menjawab, "Kadang-kadang, percaya pada Buddha adalah hal yang baik, tetapi jika menyangkut tentang mitos, belum tentu merupakan hal yang baik.""Apa maksudmu?" Gladys tidak mengerti apa yang sedang disampaikan oleh Shaun.Shaun meletakkan pot air di atas tangannya dan menatap matahari yang terik diatas langit, tanpa memalingkan wajahnya sedikit pun.“Aku ingat bertahun-tahun yang lalu, ketika aku mengajari Tyr dan Kirin di tempat ini dengan melatih pikiran mereka, yaitu menatap matahari yang terik di atas langi